Yuna gadis Rapunzel yang terkurung di kastil mewah, hingga seorang Pangeran membawanya dan memberinya kebebasan yang dia inginkan. Namun, itu tidak seindah yang dia bayangkan, dia adalah umpan, kebaikan Pangeran adalah bayang semu.
Dia berkali-kali patah hati, berkali-kali menahan kesedihan. Pangeran adalah sesuatu yang menyakitkan untuk dia miliki.
Sedih namun manis, gundah namun lucu, gelisah namun kocak. Dia akan melewati hari-harinya dengan tawa meskipun menyimpan luka, dia akan menjadi binar diantara makhluk indah lainnya.
Hingga akhirnya dia bertemu dengan seseoarang yang benar-benar bisa membuatnya tertawa dan melupakan sedihnya.
Pangeran... jangan pernah menyesal jika seseorang mengambil Tuan putri dari mu.
"Aku masih saja mencintai mu, bahkan ketika kamu mematahkannya berkali-kali"
*Kisah ini akan membuat mu tertawa dalam rasa sesak. Terima kasih... selamat membaca🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11_Pesta 3
"Banyak mata memperhatikan kita," bisik Yuna. Mendengar bisikan Yuna, Leo segera mengakhiri pelukannya. Ada sepasang mata yang menyaksikan mereka diam-diam.
"Kamu ingin makan atau minum apa? Biar ku ambilin untuk mu," Tanya Leo.
"Aduuhh apakah aku bermimpi sekarang? Kenapa kamu jadi sangat manis padaku?"
"Jangan meledek ku, atau aku akan meninggalkan mu disini."
"Ah iya.. iya."
"Buruan katakan, sebelum aku berubah pikiran."
"Jus apel, apa ada jus apel?"
"Sepertinya ada, emm pasti ada karena jus apel itu kesukaan Kiara," Leo melangkah pergi tapi Yuna segera menahannya.
"Akuu... tidak jadi ingin jus apel. Aku lupa kalau aku ada alergi apel" ucap Yuna. Leo mengerutkan kening. "Aku akan mengambilnya sendiri," lanjut Yuna.
"Baiklah... kamu cari minum sendiri dan cepat kembali kesini, aku mau menemui seseorang dulu."
"Oke...," Yuna berjalan ke arah taman. Taman yang indah dengan bunga-bunga berbentuk love, lalu ada lampion sepasang merpati, tak hanya itu taman ini juga ada air mancur yang menawan. Ada beberapa tamu yang duduk dibangku taman, Yuna mengurungkan niatnya untuk menuju kesana. Dia memutar langkahnya dan... brukk... dia menabrak seseorang.
"Maaf aku tidak sengaja," ucapnya sambil membungkuk.
"Tidak apa-apa Yuna," jawab seseorang yang dia tabrak, Kiara.
"Kiara...,"
"Kamu... sedang apa di sini?" tanya Kiara sambil memperhatikan sekeliling.
"Aku hanya memperhatikan taman mu saja," jawab Yuna.
"Ohh... Lee yang mendesign untuk ku," Kiara berbisik pada Yuna. Yuna tersenyum kecut, dia tahu Kiara sedang mencoba membuatnya cemburu. "Oh iya... ada yang ingin ku tanyakan," lanjut Kiara.
"Tanya saja."
"Kamu dan Lee apa kalian benar-benar sudah menikah?" mata Kiara tajam menatap Yuna. Yuna tersenyum dan membalas tatapan Kiara.
"Benar...," jawab Yuna tenang. Kiara tertawa sinis mendengar jawaban Yuna.
"Hahaa... ku pikir Lee tidak tertarik dengan cewek manapun selain aku, tapi ternyata dia malah sudah menikah," Kiara masih menatap Yuna dengan tajam lalu dia mendekatkan tubuhnya dan berbisik di telinga Yuna.
"Apa kalian udah bobo bareng?"
Bisikan yang membuat Yuna melangkah mundur, kemudian dia segera menjawab.
"Ku pikir wanita cantik dan berkelas itu sangat sopan dan anggun tapi mendengar pertanyaanmu barusan membuatku harus berpikir ulang. Pertanyaan yang sangat tidak sopan," jawaban Yuna disambut tawa lagi oleh Kiara.
"Kata-kata mu itu... hanya untuk mengelak menjawab pertanyaanku. Aku tahu kalau Lee tidak akan pernah mau tidur dengan mu. Ya... kau boleh saja memiliki raganya tapi kamu jangan pernah bermimpi untuk memiliki hatinya juga," ucap Kiara.
Yuna diam, otaknya tidak bisa berfikir. Kiara benar, dari cerita Neva rasanya sangat mustahil untuk memenangkan hati Leo.
"Nikmatilah pestanya... Bye, Yuna," Kiara pergi meninggalkan Yuna yang mematung.
Perempuan itu jauh dari perkiraannya, perempuan cantik itu terlalu arogan. Yuna beberapa kali menggelengkan kepalanya.
"Ah lupakan saja...," Yuna berjalan cepat dan segera mengambil jus jeruk yang ada di meja tapi ups tangannya berbarengan dengan tangan seseorang. Membuat tangan mereka saling bersentuhan.
Kaget, Yuna segera menarik tangannya dan melihat seseorang yang ada disebelahnya... 'Ohh kenapa datang satu lagi cowok tampan di hadapan ku.'
"Maaf Nona... saya tidak sengaja," laki-laki itu meminta maaf dengan sopan. Yuna tersenyum menyapanya.
"Tidak apa-apa, saya juga yang salah," jawab Yuna. Laki-laki itu kemudian mengambil jus jeruk dan memberikannya pada Yuna.
"Terima kasih" Ucap Yuna ramah.
bikin novel Bru Lgi lah kakak author..
klu gk tertarik mna mungkin sampai cium😘
dr yg aku baca Yuna memang cantik banget Vano bahkan Karel jg suka Leo masih ketutup cinta buta Kiara .
novel sekarang gk ada yg menari pasti bacanya berhenti di tengah jlan udh bosen duluan para author hilang semua