NovelToon NovelToon
Suamiku Posesif

Suamiku Posesif

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:10.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: LaSheira

Sebuah novel tentang kebucinan suami bernama Ren pada istrinya Ayana, Ini kisah tentang cinta suami berbeda usia. Ini tentang suami yang jauh lebih muda.

Ayana : Tokoh aku, istri yang bekerja sebagai guru SMU. Dia dipanggil kakak oleh suaminya karena perbedaan usia mereka.
Yang gak suka dan ngerasa aneh dengan panggilan Ren pada istrinya, sepertinya ini novel bukan selera kamu kayaknya ya. Karena keuwunan, keimutan dan kegemasan Ren saat memanggil istrinya kakak menjadi titik poinku dalam menceritakan kebucinan Ren. Kalau kalian gak ngerasa fell imut dan mengemaskannya maka fix kita tidak satu aliran. Aku suka cerita ala noona korea soalnya. Hehe.

Renan : Dia biasa di panggil Ren( cuma aya yang panggil begitu) kenapa? suka-suka kak Aya ya. Biar lebih keliatan imutnya. hehe.

Hanya cerita kebucinan suami dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada konflik menegangkan atau apalah. Apalagi pelakor agresif, jauh-jauh dari mereka. Silahkan di baca dan nikmati alurnya ya ^_^

Terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Terkunci

Poke...poke.

Kesadaranku kembali menapak bumi saat jari Ren menusuk pipiku berulang kali. Eh, aku terkejut saat melihat sudah sampai di depan gerbang. Lebih-lebih saat melihat senyum dan mata mengeryitnya. Curiga. Aku dapat dengan mudah menerjemahkan senyum bocah ini, maksudnya senyum suamiku.

“Apa yang kakak pikirkan?” bertanya tapi entah kenapa aku memprediksi dia tidak akan semudah itu percaya dengan apa yang aku katakan.

“Memikirkan Ren.” Kata sok imut yang membuatku merinding sendiri. “Aku turun ya, makasih sudah diantar.”

Aku mengulurkan tangan ingin meraih jemarinya dan cium tangan. Namun ia menepis. Eh kenapa ini? Ia menaruh kedua tangannya di kemudi. Dan yang terjadi selanjutnya jauh lebih kusesali, kenapa aku tidak membuka pintu dulu tadi. Ceklik. Pintu mobil terkunci. Dia tidak melepaskanku.

“Ren nanti terlambat ke kantor bagaimana?” membujuk level satu.

“Kakak, aku kan karyawan yang disayang. Terlambat sebentar juga tidak apa-apa.” Hei, gila ya, mengatakan dengan wajah sepolos itu. Ini kan tindakan tidak terpuji. Namanya kamu diistimewakan. Kenapa? Karena wajah tampanmu itu. Karena dua bola mata benih yang bahkan selalu meluluhkan hatiku itu.

“Bukan disayang seperti hubungan laki-laki dan perempuan Kak.”

Aku tahu! Siapa juga yang tanya. Tunggu, apa dia sedang menjawab isi pikiranku.

Ren menyandarkan kepala di kemudi, memiringkan wajahnya hingga menatapku. “Apa yang Kakak pikirkan tadi?”

Masih pertanyaan itu lagi Gerrrrr. Geram sendiri aku dibuatnya.

Berusaha tersenyum walaupun kesal.

“Kan sudah dijawab tadi, memikirkan Ren. Suamiku tersayang.” Rayuan level 2 sudah keluar kata sayang.

“Apa Kakak tidak merasa bersalah padaku?”

Eh, kenapa lagi ini. Aku tidak mengatakan apa pun saat melamun tadi kan. Aku masih ingat, dia membicarakan tentang rencana kencan akhir pekan. Ingin makan es cream di toko yang baru dibuka tidak jauh dari kantornya, dan aku sudah tidak menapak bumi lagi setelahnya.

“Kakak bahkan tidak mendengarkanku bicara, bagaimana bisa bilang memikirkanku.”

Ya Tuhan, dia merajuk. Level berapa ini, sebelum jawabanku memuaskannya dia tidak akan melepaskanku.

“Maaf ya Ren, aku melamun tadi.” Rayuan level 3 sentuhan lembut di kepala.

“Apa yang Kakak pikirkan tadi?”

Ini bocah keras kepalanya.

“Beneran tadi mikirin Ren. Ingin buat peraturan baru di rumah. Kira-kira apa ya, yang bisa membuat Ren tidak sanggup melaksanakan dan sering melanggar. Ingin sesekali bisa menghukum Ren.” Aku meliriknya sambil tertawa jahat.

Dia puas dengan jawabanku, sepertinya. Tawanya sudah memenuhi udara. Ia menatapku dalam. “Kakak tahu kan, kenapa aku selalu mematuhi peraturan yang Kakak buat?”

Dia memiringkan tubuhnya. Menatapku dalam dengan bola mata bening itu. Jemarinya mengangkat daguku, mau tidak mau aku mendongakkan wajah. Menatapnya juga. Sial. Dadaku bergemuruh. Aku masih gemetaran kalau dia melakukan ini. Deg, deg. Rasanya jantungku ingin meledak. Tunggu, kenapa mataku fokus ke bibirnya sekarang. Aku ingin menciumnya. Malu sendiri dengan isi kepalaku.

“Aku selalu mematuhi aturan Kakak, karena aku mencintai Kakak.” Glek, aku menelan ludah. “Dan aku berharap kakak juga seperti itu.”

“Apa?” kujawab lirih sambil menenangkan hatiku.

“Kakak mematuhi aturanku, karena Kakak mencintaiku.”

Apa! Kenapa aku merasa bersalah. Baiklah, aku memang sering sekali melanggar peraturan. Tapi mendengarnya langsung jadi merasa menyedihkan begini.

“Baiklah. Hentikan!” kututup kedua matanya dengan tangan “Jantungku sudah mau meledak.”

“Hahaha.”

Tawanya memenuhi udara. Ren sangat mudah berganti suasana hati. Saat bersamaku dia bisa dengan gampangnya marah atau tersulut cemburu, tapi semudah itu pula ia bisa langsung memelukku, menciumku. Kadang suasana hatinya bisa dengan mudahnya berubah seperti mengedipkan mata.

“Sini cium” dia mengangkat tangan dan memajukan bibirnya. “Lima kali untuk meluluhkan hatiku.” Apa-apaan dia ini, walaupun jujur aku memang benar-benar ingin mencium bibirnya sekarang.

“Ren cium kening seperti biasanya aja ya?” kataku melihat situasi dan tempat kami sekarang.

“Tidak mau.” Cepat sekali menjawabnya.

“Baiklah sini.” Kucium tangannya. Kuraih tas untuk menutupi wajah kami sebagai jaga-jaga kalau ada yang melihat. Muah, muah, muah lima kali kecupan di bibirnya. Baiklah, dia tidak akan melepaskanku semudah itu. Muah, muah, muah. Anggap bonus. Setelah kecupan entah keberapa kali terdengar suara kunci mobil terbuka. Anak ini benar-benar.

“Hehehe.” Dia tertawa.

“ Sudah ya, aku pergi” aku sudah menggerakkan kaki dan menyentuh pegangan pintu.

“Kakak!”

Apalagi! Emosi sudah. Tapi aku tetap memasang wajah penuh senyum menoleh padanya. Tidak lupa buru-buru membuka pintu mobil sedikit, takut dia berulah lagi.

“ Kakak, berusahalah!” Sambil mengepalkan tangan ke udara.

Wajah dan senyumnya mengatakan lain. Aku tahu itu. Membuat peraturan baru yang membuatku melanggarnya. Berusahalah. Hahaha. Begitu aku menerjemahkan seringai di bibirnya.

“Kakak!”

Apalagi! Aku menempelkan tubuh di pintu mobil. Ren menjentikkan jarinya agar aku mendekatkan kepala.

“Apalagi Ren sayang?” suaraku sudah selembut mungkin.

Dia menjentikkan jarinya lagi. Membuatku memasukan kepala ke dalam mobil mendekat ke arahnya.

“Telepon aku nanti ya!”

“Telepon? Kirim chat aja ya?”

“Aku ingin mendengar suara Kakak”

Aaaaaaa! Aku menjerit dalam hati. Mengatakan dengan wajah sepolos itu membuatku geram sekaligus sayang. Bisa tidak, bersikap dewasa sedikit. Begitu kira-kira aku berteriak dalam hati.

“Atau aku yang vidio call” ancamnya.

“Baiklah, nanti aku telepon ya saat makan siang.” Menyerah dengan ancaman vidio call.

Muah. Satu kecupan menyambar bibirku. Aku terperanjat dan memundurkan kepala. Sementara Ren tertawa puas berhasil mengerjaiku.

“I love you Kak, aku berangkat ya?”

Jantungku masih berdetak kuat saat mobilnya berlalu. Aku masih berdiri, melambai pada mobilnya yang terus bergerak menjauh. Dasar bocah, dasar suamiku maksudnya. Setelah mobilnya benar-benar tidak terlihat lagi aku berjalan memasuki gerbang sekolah.

Selamat pagi sekolah

Hariku bersama anak-anak yang bahkan jauh lebih kekanakan dari Ren, kira-kira apa yang menyambutku hari ini ya.

Bersambung

" Kakak sudah dukung kami kan? 😍 @REN"

1
𝖌𝖆𝖉𝖎𝖘
. aaaaaaaa /Facepalm//Facepalm//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Dwi Cahyaningsih
aku mampir ya kak
Tamao Mirai
andrian kan ibunya udh gak ada. ayahnya nikah lagi. dia gak mau ikut orangtuanya. andrian tinggal sama keluarga ibunya. sepertinya andrian mengagumi ayana sebagai sosok ibu.
Tamao Mirai
masih ada stok gak? laki laki begini.. 🤣🤣🤣
Tamao Mirai
haha.. lucunya pasangan ini..
Tamao Mirai
wkwkw... aku mau lah jd adiknya.. supaya dpt uang jajan.. wkwkw..
Tamao Mirai
gemees..
Tamao Mirai
gemes sama ren.. asli pengen nampol.. 🤣
Tamao Mirai
pengen nabok ren.. 🤣🤣🤣
ummi rama
aku sdh menebak nya pasti Bagas salah ngk mkin lah Andrian main pukul aja..
Ida Miswanti
Janji ku pada mu Thor selalu membaca karya mu lebih dari 3x
Aryan Khan
aku gak mau punya suami posesif kaya ren, maunya posesif nya tuan saga 😅
Wahyu Kasep
cerita nya biasa aja 😏 garing banget tidak rame " nya


membaggongkan
❤️⃟WᵃfᏞιͣҽᷠαͥnᷝαͣ🌻͜͡ᴀs💋👻ᴸᴷ
seneng yahh ren lihat kak Aya cemburu gitu , kalian pasangan unik ihh
❤️⃟WᵃfᏞιͣҽᷠαͥnᷝαͣ🌻͜͡ᴀs💋👻ᴸᴷ
sumpah renan hidup mu tertata banget sampai masalah baju sedetail itu
❤️⃟WᵃfᏞιͣҽᷠαͥnᷝαͣ🌻͜͡ᴀs💋👻ᴸᴷ
wkwkwkw maulah kayak Haikal punya kakak ipar macam ren yang paket lengkap gini walaupun bucinnya minta ampun /Joyful//Joyful/
✾Tɑ˪ˡʈʜΑ✾
wkwkwkw nah renan ngaku kalo dia ngerepotin, lagian emang sudah siap punya anak gitu/Facepalm/
✾Tɑ˪ˡʈʜΑ✾
ren ya ampun kak Aya ketawa ada tukang roti disitu aja kamu cemburu sampai kayak gitu /Joyful//Joyful/
✾Tɑ˪ˡʈʜΑ✾
kasian Bu ayu angannya udah tinggi taunya cuma semangkok mie instan yang disediakan pak Wahyu mana pakai bumbu nya ketinggalan
✾Tɑ˪ˡʈʜΑ✾
makin bucin sama Ren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!