Suamiku Posesif

Suamiku Posesif

1. Simpan Hpmu

Selamat pagi dunia. Namaku Ayana. Sambil kubuka lebar jendela,  di luar masih temaran, aku sudah hampir menyelesaikan masakanku. Tinggal menyusunnya dalam kotak bekal makan siang. Untuk sarapan sudah siap juga, aku membuat nasi goreng. Haha, jujur ya, seminggu bisa lebih dari beberapa kali menu ini jadi menu sarapan langganan. Bukan karena favorit, namun resep sederhana dan kepraktisannyalah yang menjadi alasan.

“Kakak! Di mana hp?”

Suara nyaring dari kamar. Dia bukan adikku ya. Aku langsung menghampiri kaca yang menempel di dinding. Melepaskan ikatan rambut dan memeriksa wajahku. Dia suamiku, Renan Alaska. Aku mengeryit sendiri pada bayanganku di cermin. Kusisir rambutku demi memastikan aku tidak melanggar peraturan.

“Kakak!” kembali terdengar jauh lebih keras dari sebelumnya. Oh ya, aku belum menjawab pertanyaannya tadi.

“Di laci biasanya. Dompet juga di situ, coba tarik lacinya lebih keluar.”

Tak ada sahutan, masalah selesai pikirku. Sambil menunggunya keluar, sudah kumasukan semua bekal makan siang yang tadi kusiapkan. Beres. Kuletakan di pinggir meja, berjajar. Aku berdiri di dekat meja menunggunya.

“Bukan hpku, tapi hp kakak.”

Glek! Aku menelan ludah. Merasa ada yang salah. Ekor mataku menatap benda mungil di dekat kompor. Sial. Pantas perasaan ada yang mengganjal setelah membereskan kotak bekal tadi. Ternyata benda itu. Ren mendekat ke arahku. Wajahnya tidak terlihat senang.

“Aku memakainya untuk mencari resep daging masak paprika tadi.” Aku mencium pipinya. Melunakan hatinya.

“Berikan hpmu!”

Aku tidak punya dalil menolaknya, kuserahkan benda pembawa masalah itu.

“Aku membuka pesan sambil memasak tadi.” Mengaku, karena kalau dia menemukan fakta ini sendiri, dia akan semakin kesal, jauh lebih aman kalau aku mengaku. “Sungguh, aku hanya sebentar tadi melihat pesannya.”

Kulingkarkan tanganku memeluk pinggangnya. Walaupun mudah marah, menaklukan hatinya juga tidak susah. Dia sudah tersenyum padaku. Tuhkan, aku menyeringai dalam hati.

“ Kakak benar-benar tidak patuh ya. Istri yang tidak patuh kepada suami, harus dihukum kan?” Nadanya memang bertanya. Tapi senyum jahat di wajahnya mengatakan habis kau. Membuatku merinding sekaligus kesal.

Aku melepaskan pelukan tanganku, karena tidak berhasil memperdayainya. Sudah berbalik hendak duduk menyantap sarapan. Namun belum menarik kursi, aku sudah terhimpit antara meja dan tubuhnya. Ren mendorongku sampai menyentuh meja. Anak ini. Dia sudah menggenggam rambutku, seperti saat aku mau mengikat rambut. Tubuhku semakin terdorong menempel di meja. Aku merinding karena bibirnya sudah menempel di leherku.

“ Ini hukuman untuk hp tanpa izin dariku.”

Dia sudah mencap stempel bibirnya di leherku. Aku menjerit.

“ Ini hukuman membaca pesan.”

“ Aduh!” Dia menggigit telingaku. Tidak tahu semerah apa leher dan telingaku.

“Berjanjilah tidak akan mengulangi.”

Suaranya datar. Masih memelukku dengan kuat. Dagunya menempel tepat di bahuku.

“ Baik suamiku. Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Sekarang lepaskan aku.” Kugoyangkan sekuat tenaga tubuhku, agar ia melepaskan pelukannya. “ Makan sarapanmu, kita terlambat nanti.”

“ Tidak mau.”

Dasar bocah ini. Aku memutar tubuhku yang masih dalam pelukannya. Kecupan lima kali di bibirnya membuatnya patuh. Ia melepaskanku. Lalu berjalan diam seperti anak kucing manis ke meja makan, menghabiskan sarapannya.

Peraturan baru:

Hp harus disimpan di dalam laci setelah aku pulang kantor. Untuk akhir pekan toleransi diberikan sesuai izin dariku.

Apa-apaan dia ini. Aku menolak dengan tegas. No hp no live. Begitu kan semboyannya.

“ Bagaimana kalau ada telfon penting”

“ Siapa yang akan menelfon kakak malam-malam?” balik bertanya dengan nada curiga dan kesal. Aku memilih tidak menjawab daripada berbuntut panjang.

“Bagaimana kalau urusan kantormu?” kataku menemukan alasan lain.

“ Aku sudah bilang di grub kantor kalau aku tidak bisa dihubungi setelah jam kantor. Hp non aktif setelah sampai rumah.”

“ Apa!”

Bocah ini, masuk akal gak, hal seperti ini dibuat pengumuman di grub kantor.

“ Apa?” senyumnya sudah licik. Aku memutar otak mencari celah mendebatnya lagi.

“ Tapi Ren, kenapa sampai harus menyimpan hp?” baiklah, aku harus melunak. Jangan memancingnya. Karena peraturan yang sudah kami sepakati sangat mustahil dirubah lagi. Jadi aku harus membuat aturan baru ini jangan sampai diketok palu.

“Karena aku ingin bersama kakak tanpa diganggu siapa pun.”

Gila ya, alasan apa itu. Kau katakan dengan wajah sepolos itu.

“ Ini kan cuma hp Ren. Di sekolah saat bekerja aku juga gak bisa main hp. Masak di rumah juga gak boleh.” Merajuk manja. Namun ntah kenapa aku merasa jijik dengan gaya bicaraku. (Gw juga pengen nampol pas ngebayangin. Hahaha. *author)

Ren tergelak. Suara tawanya memenuhi kamar. Dia tau kalau aku sudah mengandalkan senjata mautku.

“ Kakak manisnya, bagaimana ini, aku sudah tidak kuat lagi. Jantungku mau meledak rasanya” Muah, muah. Dia menghujani wajahku dengan ciuman. Sampai aku tak bisa bergerak. “ Aku akan bermain bersama kakak selama di rumah.”

Rasa bahagia saat mengatakan itu muncul di wajahnya, membuatku takut.

“ Aku kan tidak melarang kakak main hp. Peraturan dimulai saat aku sudah pulang dari kantor, sebelum itu kakak bisa main hp sepuasnya.”

“ Baik, tapi peraturan batal kalau kau yang melanggar duluan ya” liat apa kau bisa. Haha, aku pasti bisa menang darimu.

“ Baik kakak.” Senyumnya mengatakan, berjuanglah, kau tidak akan mengalahkanku.

Dan bocah ini, sama sekali tidak pernah melanggar peraturan.

Bersambung

" Kakak dukung kami ya ^_^ @Ren"

Terpopuler

Comments

Rub¥❤❤

Rub¥❤❤

balik baca yg ke 3x nya 😁

2024-08-19

0

anisa

anisa

gara2 peraturan baru, pas logout Ntun dan harus log in baru lagi jadi hilang deh novel Ren di rak buku padahal dl udah tamat baca ny, ini baca lg krn kangen sama keBucinan ren ke kak aya 😁

2024-07-27

0

anisa

anisa

aq kangen Kak Aya dan ayank Ren, jadi ny baca lagi dehhh mulai dari awal 😁😁

2024-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 1. Simpan Hpmu
2 2. Terkunci
3 3. Di Sekolah
4 4. Home Sweat Home
5 5. Side Story
6 6. Selamat Pagi
7 7. Ren Memasak
8 8. Chapter Bonus : Ayana
9 9. Makan Siang Bersama
10 10. Setrika Pakaian (Part 1)
11 11. Setrika Pakaian (Part 2)
12 12. Kencan (Part 1)
13 13. Kencan (part 2)
14 14. Kencan Part 3
15 15. Rumahku Syurgaku
16 16. Kirana
17 Side Story
18 Bias Kak Aya siapa?
19 Side Story
20 Muridku (Part 1)
21 Muridku (Part 2)
22 Muridku (Part 3)
23 Sore Di Depan Kompleks
24 Malam yang panjang
25 Andrian (Part 1)
26 Andrian (Part 2)
27 Andrian (Part 3)
28 Andrian (Part 4)
29 Side Story
30 Cerita 2 tahun lalu (Part 1)
31 Cerita 2 Tahun lalu (Part 2)
32 Cerita 2 Tahun lalu (Part 3)
33 Cerita 2 tahun lalu (Part 4 end)
34 Ulang tahun pernikahan
35 Memulai Pagi
36 Pertanyaan
37 Dewasanya Ren
38 Side Story (Perjodohan)
39 Side Story (Pengintaian Dimulai)
40 Side Story (Ketahuan Bu Aya)
41 Side Story (Jatuh Cinta)
42 Energi ekstra
43 Surat Andrian
44 Side Story (Di Kantor)
45 Side Story ( Mas Gilang)
46 Side Strory (Bala Bantuan)
47 Side Story (Restu Mas Gilang)
48 Side Story (Makan Malam)
49 Galau
50 Mengigau
51 Keributan Pagi (Part 1)
52 Keributan Pagi (Part 2)
53 Side Story (Surat Panggilan Wali Murid)
54 Pertemuan Wali Murid
55 Side Story (Pengakuan Mita)
56 Side Story (Panggilan untuk Renan)
57 Khawatir Kepada Siapa?
58 Side Story ( Menjaga Cinta)
59 Pintu Masuk Syurga
60 Side Story ( Bu Tiwi)
61 Harinya Ren
62 Nonton Film Berlanjut
63 Pulang Ke Rumah Mama
64 Side Story ( Hijab)
65 Menginap
66 Kesibukan kerja
67 Final Episode (Panggilan Kakak)
68 Terimakasih ^_^
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1. Simpan Hpmu
2
2. Terkunci
3
3. Di Sekolah
4
4. Home Sweat Home
5
5. Side Story
6
6. Selamat Pagi
7
7. Ren Memasak
8
8. Chapter Bonus : Ayana
9
9. Makan Siang Bersama
10
10. Setrika Pakaian (Part 1)
11
11. Setrika Pakaian (Part 2)
12
12. Kencan (Part 1)
13
13. Kencan (part 2)
14
14. Kencan Part 3
15
15. Rumahku Syurgaku
16
16. Kirana
17
Side Story
18
Bias Kak Aya siapa?
19
Side Story
20
Muridku (Part 1)
21
Muridku (Part 2)
22
Muridku (Part 3)
23
Sore Di Depan Kompleks
24
Malam yang panjang
25
Andrian (Part 1)
26
Andrian (Part 2)
27
Andrian (Part 3)
28
Andrian (Part 4)
29
Side Story
30
Cerita 2 tahun lalu (Part 1)
31
Cerita 2 Tahun lalu (Part 2)
32
Cerita 2 Tahun lalu (Part 3)
33
Cerita 2 tahun lalu (Part 4 end)
34
Ulang tahun pernikahan
35
Memulai Pagi
36
Pertanyaan
37
Dewasanya Ren
38
Side Story (Perjodohan)
39
Side Story (Pengintaian Dimulai)
40
Side Story (Ketahuan Bu Aya)
41
Side Story (Jatuh Cinta)
42
Energi ekstra
43
Surat Andrian
44
Side Story (Di Kantor)
45
Side Story ( Mas Gilang)
46
Side Strory (Bala Bantuan)
47
Side Story (Restu Mas Gilang)
48
Side Story (Makan Malam)
49
Galau
50
Mengigau
51
Keributan Pagi (Part 1)
52
Keributan Pagi (Part 2)
53
Side Story (Surat Panggilan Wali Murid)
54
Pertemuan Wali Murid
55
Side Story (Pengakuan Mita)
56
Side Story (Panggilan untuk Renan)
57
Khawatir Kepada Siapa?
58
Side Story ( Menjaga Cinta)
59
Pintu Masuk Syurga
60
Side Story ( Bu Tiwi)
61
Harinya Ren
62
Nonton Film Berlanjut
63
Pulang Ke Rumah Mama
64
Side Story ( Hijab)
65
Menginap
66
Kesibukan kerja
67
Final Episode (Panggilan Kakak)
68
Terimakasih ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!