Rocella gadis berusia 24 tahun, yang dijual oleh ayahnya sendiri pada seorang mafia berpengaruh di dataran Amerika dan Eropa. Kehadiran orang ketiga dalam keharmonisan keluarga menghancurkan semuanya, hidupnya hancur seketika kala ayahnya berselingkuh. Ibunya meninggal dunia karena syok dan kakak laki-laki yang tiba-tiba menghilang dihari kematian ibunya, dan demi membalaskan rasa sakit itu Roce mulai bersekutu dengan mafia yang telah membelinya. Bertekad untuk membalaskan semua dendamnya kepada ayah dan wanita selingkuhannya.
"Aku punya segalanya maka manfaatkan aku yang hanya bisa kamu miliki." ~Killian Leonardo Dextor (Killian Victorious Leonardo De Dextor)
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
Latar cerita Eropa dan Amerika kalau emang nggak suka budaya mereka skip aja ya guys ya, love you all♡
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GraceAnastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rocella
Di dalam ruangan kerjanya Dextor kini tengah di sibukkan dengan layar komputer yang menampilkan data-data penting. Hingga salah seorang bawahannya memasuki ruangan membawakan sebuah map dan menyerahkannya padanya.
"Ini tuan," Ucap orang itu, dan hanya di balas anggukan kepala.
Tak ingin menganggu tuannya yang berujung siksaan hidup pria itu segera keluar, semua orang yang tahu dan paham tuan Dextor bukanlah sosok yang bisa diremehkan.
Killian Leonard Dextor, atau biasa di kenal dengan sebuah tuan Dextor. Dirinya bukanlah seorang CEO atau pengusaha terkenal, namun dirinya adalah seorang mafia yang memiliki begitu banyak kekuasaan dan kekayaan. Selain bisnis gelapnya dirinya juga memiliki banyak saham di perusahaan raksasa yang mana saham yang dimilikinya tidaklah sedikit. Orang yang mengenalnya akan sangat segan untuk berurusan dengannya, karena membuat masalah dengannya sama saja bunuh diri dan membunuh semua keturunannya.
Di balik sosoknya yang di segani, Killian memiliki paras yang tampan. Dengan rahang tegas, tatapan mata yang tajam, hidung yang mancung, serta bibirnya yang jarang tersenyum hanya menampilkan seringai. Selain itu tubuhnya yang begitu kekar dengan tinggi yang menjulang, tak hanya itu terdapat beberapa tato di tubuhnya menambah kesan hot pada dirinya.
Netra abu milik Killian memandang isi map itu dengan seksama, membaca segala hal tentang wanita yang baru dia beli yang kini masih tertidur di kamarnya.
Name: Rocella Lythania Audrey
Born: Edinburgh, September 12th 2002
Mom: Sophia Audrey
Dad: Sebastian Smith
Bro: Frederick Noah Smith
Namanya Rocella Lythania Audrey, dan yang membuatnya penasaran adalah usianya hanya berjarak 1 hari dengannya. Begitu pula tempat dia lahir, sepertinya dia lahir kemudian Roce lahir di tempat yang sama. Namun itu bukanlah suatu yang penting, wanita itu terbiasa hidup dengan penuh kasih sayang dan kemewahan sejak kecil hingga berusia 18 tahun. Semuanya berubah setelah ayahnya ketahuan berselingkuh dengan sekertarisnya, ibunya terkena jantung dan meninggal. Sedangkan kakak laki-laki Roce entah menghilang kemana setelah kematian ibunya, tak selang lama setelah kematian ibunya ayahnya menikah dengan selingkuhannya.
Roce yang begitu kecewa pada ayahnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya jauh di luar negeri, namun baru satu semester perkuliahannya ayah Roce di kabarkan bangkrut. Istrinya pergi meninggalkannya bersama selingkuhannya membawa banyak hutang, karena frustasi ayah Roce menjadi pria pemabuk, judi, bahkan bermain wanita. Kehidupan sempurna Roce berubah seketika tak ada kehidupan bergemilang harta, Roce mulai hidup dalam kekurangan untuk biaya kuliah Roce rela bekerja paruh waktu dan hingga akhir mulai memasuki dunia model.
Setelah Roce selesai kuliah, ayahnya menyeretnya kembali pulang, Roce dipaksa terus menghasilkan uang. Dengan memanfaatkan anaknya yang begitu cantik, ayah Roce terus melakukan perjudian dan bermain dengan banyak wanita. Roce yang sudah lelah dan begitu muak akhirnya mulai melawan hingga akhirnya ayahnya akan menjualnya kesebuah club untuk menjadi wanita penghibur di sana. Hingga malam ini dia bertemu dengan Roce, dalam kondisi yang begitu memprihatinkan.
Tapi karena dia sudah membelinya sekarang dia akan memastikan Roce akan kembali hidup dalam kemewahan, meskipun Roce harus memasrahkan dirinya untuk menjadi penghangat ranjangnya.
"Sial aku tak sabar merasakan setiap lekuk tubuhnya, apakah akan seenak seperti yang Aaron bicarakan?" Gumamnya, dirinya begitu penasaran dengan tubuh wanita apalagi sahabat sekaligus salah satu tangan kanannya begitu maniak sex sering memamerkan pengalaman ranjang kepadanya.
Berhubung sekarang sudah ada pawang dari Leo si kecil miliknya, dia tak akan menyiakan kesempatan itu.
Hari sudah menunjukkan pukul 1 malam, tak seperti biasanya kini Killian mulai merasa mengantuk dan tubuhnya membutuhkan istirahat. Killian memutuskan untuk ke kamarnya dan tertidur, biarlah urusan perjanjian besok saja mengurusnya.
Ceklek
"Shit!"
Saat memasuki kamar Killian malah di suguhkan dengan pemandangan dimana Roce sudah tertidur dengan selimut yang tersingkap, kemeja yang di kenakan juga naik. Dengan posisi tengkurap memperlihatkan bongkahan yang begitu bulat yang kenyal terpampang begitu jelas.
Killian mengusap wajahnya kasar, dirinya yang tidak pernah bernafsu malah dibuat frustasi saat dengan gampangnya kini Leo mulai memberontak.
"Oh come on Lian, you can do it." Gumamnya menenangkan diri, dengan langkah pelan dan tangan sedikit gemetar Killian membenarkan posisi tidur dan selimut Roce.
Setelahnya Killian pergi ke toilet membersihkan serta menenangkan dirinya, tak selang lama Killian keluar hanya mengenakan boxer. Tanpa mengenakan pakaian tubuh kekarnya terpampang begitu sexy dan hot, tak lupa juga dengan beberapa tato di tubuhnya.
Killian mulai menaiki ranjang tidurnya, duduk bersila memandang lekat wajah cantik yang tengah tertidur dengan pulas.
"Oh shit, brengsek Leo!" Kesalnya pada tubuhnya tidak singkron dengannya.
Dengan wajah yang mulai memerah karena nafsu Killian memandang kesal pada Roce, "Apa yang kau lakukan padaku hingga aku bisa seperti ini?" Tanyanya dengan nada frustasi.
Sebagai pria yang tidak memiliki gairah, dan baru saja merasakannya begitu sulit untuk seorang Killian menahannya. Entah kenapa jika keinginan tidak di turuti dirinya begitu frustasi, kepalanya terasa ingin pecah. Tak ingin memperpanjang Killian merebahkan dirinya di belakang Roce yang kini tidur menyamping, memeluk Roce dari arah belakang. Dan ya entah karena bodoh atau apa Leo yang sudah begitu memberontak dari tadi malah bersentuhan dengan bokong bulat Roce apa malah tidak makin pusing.
"Akh sial sial sial!"
Saking frustasinya Killian mencoba hal gila yang baru pernah dia lakukan, Killian mulai menggesekkan pelan. "Ouhh" Erangnya, tidak salah lagi ini enak.
Baru di gesekan sedikit saja sudah enak, Killian semakin berani menjelajahi setiap lekuk tubuh Roce.
"Akhhh emang enak, Aaron benar pantas saja dia ketagihan." Lirihnya dengan memejamkan mata menikmati setiap lekuk tubuh Roce.
Sementara di tempat lain di sebuah hotel mewah seorang pria yang sedang melakukan aktivitas "unik" Dengan 2 orang wanita terlihat tengah bersin-bersin.
Hachu
Ha-hachu
"Akh gila siapa yang membicarakanku!" Kesalnya.
Sedangkan 2 orang wanita yang tengah bersamanya tetap berada di atas ranjang dengan keadaan naked, memandang pria itu dengan bingung.
Keesokan harinya, sinar mentari mulai menyapa setiap makhluk hidup. Cahayanya mulai memasuki setiap celah, dengan perlahan sepasang mata dengan bulu mata yang lentik terbuka perlahan. Menampilkan netra hazel indahnya, berkedip beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk dalam matanya. Wajah polosnya seketika hilang ketika tersadar itu bukan rumahnya, dan saat melihat sebuah kepala dengan rambut coklat begitu tebal di atas dadanya.
"Apa yang terjadi?" Batinnya melamun mencerna apa yang tengah terjadi.
Dirinya tersentak saat merasakan hisapan pada salah satu payudaranya dan remasan di bagian lain.
"Ahh,"
Dengan enggan mata Killian terbuka, sorot yang biasanya tajam kini begitu polos. Saat dirinya menoleh memandang Roce yang kini tengah memandanginya dengan syok.
"Selamat pagi."
Guys latar cerita ini budaya barat ya, kalau emang kalian merasa ini melenceng dari budaya kita it's okey emang ini faktanya. Jadi kalau emang nggak suka bisa langsung skip ya say, see you guys.