NovelToon NovelToon
Garis Darah Sang Penyembuh

Garis Darah Sang Penyembuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Ruang Ajaib / Romantis / Time Travel / Dokter Genius / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:37.3k
Nilai: 5
Nama Author: hofi03

Jiwa Dr. Nofia terbangun dalam raga yang kontras 180 derajat. Elara Vesta, putri tunggal dari Marquess Vesta yang malang. Tubuh Elara adalah lambang kelemahan dan ketakutan, ia hidup dalam kemiskinan dan ketidakberdayaan setelah kedua orang tuanya meninggal dunia, meninggalkannya sendirian dan sering menjadi sasaran perundungan.

Namun, begitu mata Elara terbuka, yang ada di dalamnya bukanlah ketakutan, melainkan ketajaman seorang dokter dan ketegasan seorang pejuang. Dengan modal Ruang Ajaib Dr. Nofia kini sebagai Elara harus menggunakan pengetahuan medisnya yang canggih, keterampilan beladiri nya, dan kecerdasannya untuk bertahan hidup di dunia barunya.

Misi pertamanya. Balas dendam, merebut kembali kehormatan dan kekayaan keluarga Vesta yang hampir punah dan membuktikan bahwa kelemahan Elara yang lama sudah mati.

Di saat Elar menjalani misi nya, Elara di hadapkan dengan seorang Pria yang merupakan Pangeran Mahkota dari kerajaan tetangga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENYERANGAN

Dr. Nofia tahu, di balik dinding rumah sakit ini, permainan kotor telah dimulai, dan dia sang dokter yang menyelamatkan nyawa kini berada di tengah-tengah perang keluarga Arisena. Ia harus melindungi pasiennya, bukan hanya dari komplikasi medis, tetapi juga dari orang-orang terdekatnya sendiri.

Pada malam yang sunyi, ketika Dr. Nofia sedang mengecek monitor Tuan Arisena di ICU, suasana tenang tiba-tiba pecah oleh suara tembakan keras dari lobi utama. Alarm darurat rumah sakit meraung

DOR

DOR

DOR

Suara tembakan dari senjata api saling bersahutan, membuat keadaan rumah sakit malam itu sangat kacau.

Dr. Nofia tidak menyia-nyiakan waktu, dia tahu lorong ICU sudah tidak aman, dengan cepat Dr. Nofia mengambil keputusan untuk memindahkan Tuan Arisena, sebuah prosedur yang sangat berisiko bagi pasien pasca-operasi.

Dr. Nofia segera menghubungi Suster Nina melalui telepon internal.

"Nina, saya sudah melumpuhkan gelombang pertama. Saya akan memindahkan Tuan Arisena. Jangan keluar dari tempat persembunyianmu sebelum saya memberimu aba-aba," ucap Dr. Nofia, tegas.

"Baik Dokter. Anda hati-hati, rumah sakit sudah dikepung oleh ratusan pria bersenjata," jawab Suster Nina, di sebrang sana terdengar panik dan khawatir.

Tanpa membuang-buang waktu lagi, Dr. Nofia menarik kursi roda yang tersembunyi, lalu dengan hati-hati melepaskan Tuan Arisena dari semua kabel monitor yang tidak vital. Ia memindahkan pria tua yang rapuh itu ke kursi roda, memastikan jalur infus dan oksigen terpasang dengan aman.

Saat Dr. Nofia mendorong kursi roda, ia mengambil napas dalam-dalam dan berbicara kepada pasiennya, seolah Tuan Arisena bisa mendengarnya.

"Tuan Arisena, Anda harus kuat. Kami belum selesai. Maafkan saya harus melakukan ini," ucap Dr. Nofia, mencengkram kuat kursi roda Tuan Arisena.

Dr. Nofia mendorong kursi roda Tuan Arisena dengan tatapan mata yang sangat waspada, dia menghindari lorong utama yang dipenuhi suara tembakan dan bentrokan antara pengawal keluarga Arisena dan anggota mafia yang tersisa. Sebaliknya, ia memilih rute tersembunyi melalui dapur rumah sakit dan koridor layanan staf.

Dengan keahlian yang Dr. Nofia miliki, akhirnya mereka tiba di sebuah pintu baja yang jarang digunakan, pintu darurat menuju area parkir bawah tanah yang terisolasi. Dr. Nofia membuka pintu itu dengan hati-hati.

Saat itu, sebuah keajaiban terjadi. Tuan Arisena, yang seharusnya masih dalam pengaruh obat penenang pasca-operasi, perlahan membuka matanya yang keriput. Tatapannya tajam, terbebas dari kepayahan yang selama ini ia tunjukkan.

Tuan Arisena tersenyum samar, senyum yang sama sekali tidak menunjukkan rasa takut, melainkan kebijaksanaan mendalam. Pria tua itu seolah sudah tahu bahwa penyerangan ini akan terjadi.

"Anda adalah dokter yang hebat," bisik Tuan Arisena, suaranya serak namun terdengar jelas di tengah kekacauan di atas.

"Saya telah menunggu. Mereka semua hanya memperebutkan warisan, tetapi Anda hanya berusaha menyelamatkan nyawa," lanjut Tuan Arisena.

Dr. Nofia tertegun, dia tidak menyangka pasiennya sudah sadar dan mengetahui namanya.

"Siapa nama Anda Dokter?" tanya Tuan Arisena.

"Nofia. Dan Anda Tuan Arisena, jangan bicara. Anda harus menghemat energi," ucap Dr. Nofia, matanya masih waspada mengawasi area sekitar.

"Tidak, saya harus bicara sekarang," jawab Tuan Arisena, tangan kurusnya meraih tangan Dr. Nofia.

"Ancaman yang Anda hadapi hari ini tidak akan berakhir. Setelah melihat cara Anda bergerak, saya yakin Anda bukan hanya seorang dokter," ucap Tuan Arisena.

"Anda telah melewati ujian saya, Nofia. Dua ujian, tepatnya. Sebagai dokter yang berdedikasi, dan sebagai pelindung yang tangguh," lanjut Tuan Arisena menghela napasnya panjang, matanya menatap dalam mata Dr. Nofia.

Dr. Nofia hanya diam, mendengar kan, karena menurut nya apa yang dia lakukan pada Tuan Arisena itu memang kewajiban nya sebagai seorang Dokter, menyelamatkan nyawa pasien nya.

"Itu milik saya, bukan milik putra atau putri saya. Kuncinya ada di saku jubah Anda. Pindahkan saya ke sana, dan pergi dari sini secepatnya. Ada tempat di mana kita bisa aman," ucap Tuan Arisena mengangkat tangan lainnya, menunjuk ke sebuah mobil sedan hitam biasa yang terparkir jauh di sudut.

"Tapi, bagaimana dengan putra-putri Anda? Dan rumah sakit ini?" tanya Dr. Nofia, masih bingung dengan alur pembicaraan yang tiba-tiba berbalik ini.

"Mereka sudah menjalankan peran mereka. Sekarang, Anda ambil alih. Saya mempercayakan nyawa dan rahasia saya kepada Anda, Dokter. Saya tidak punya waktu lagi untuk memilih-milih. Saya butuh dokter dan pengawal yang berintegritas," jawab Tuan Arisena menarik napas pendek.

"Di mobil itu, ada nomor kontak Tuan Gara Kepala Keamanan sejati keluarga Arisena. Beri dia kode. Phoenix Bangkit. Dia akan membantu kita. Sekarang, pergilah!" ucap Tuan Arisena, tegas.

Dr. Nofia, kini menyadari bahwa pria tua ini adalah dalang di balik semua kekacauan, mengangguk.

Dengan hati-hati, ia mendorong kursi roda menuju mobil hitam itu, tidak lupa Dr. Nofia mengambil pistol laras panjang dari tasnya dan membawanya sambil berjaga-jaga. Pertarungan barusan hanyalah pemanasan, perburuan yang sesungguhnya baru saja dimulai.

Dr. Nofia dengan cepat memindahkan Tuan Arisena ke kursi belakang mobil sedan hitam itu. Mobil itu ternyata sudah dimodifikasi dengan kaca anti peluru dan lapis baja ringan. Saat Dr. Nofia bersiap masuk ke kursi kemudi, ia merasakan kehadiran di belakangnya.

"Mau lari ke mana, Dokter?"

Suara itu dingin dan keras, milik Tuan Genta Arisena, putra sulung Tuan Besar, yang kini berdiri di ujung lorong parkir bawah tanah, ditemani oleh dua pengawal pribadinya. Di tangan Tuan Genta, berkilauan sebuah pistol.

"Ayah Anda sudah sadar?" Tuan Genta tampak terkejut melihat Tuan Arisena sudah bangun, namun ia segera menguasai diri.

"Ayah, jangan dengarkan Dokter ini! Dia mencoba menculik Anda demi uang!" ucap Tuan Ganta, dengan tuduhan palsunya.

"Genta, hentikan sandiwara ini," jawab Tuan Arisena, suaranya tenang namun penuh otoritas.

"Aku tahu kau yang mengatur serangan ini, bekerja sama dengan mereka. Kau ingin aku mati di sini, bukan?" ucap Tuan Arisena, menatap tajam Putra sulung nya.

Wajah Tuan Genta menegang, rasa malu dan amarah memenuhi matanya.

"Jika Anda tidak mau mati karena mereka, Anda akan mati karena saya, Ayah! Warisan ini milik saya!" teriak Tuan Ganta, bersiap menarik pelatuk pistol nya.

"Keluar dari mobil itu, Dokter! Atau aku tembak kepalanya!" ancam Tuan Genta, mengarahkan pistolnya ke Tuan Arisena.

Dr. Nofia tahu, ia tidak punya waktu untuk bernegosiasi, ia melemparkan dirinya ke dalam mobil, segera menyalakan mesin, dan menginjak gas. Mobil melaju kencang, menabrak pagar rantai yang membatasi area parkir.

Seperti pembalap profesional, Dr. Nofia membawa mobil itu dengan kecepatan tinggi, membuat Tuan Ganta, meraung marah di belakang sana.

"SAILAN!!!"

"Kejar mobil itu cepat!!" perintah Tuan Ganta, sambil melepas tembakan nya.

DOR

DOR

DOR

Tuan Genta dan pengawalnya segera mengejar mobil yang dikendarai oleh Dr. Nofia, mereka melepaskan tembakan bertubi-tubi. Peluru memantul di kaca belakang mobil yang berlapis baja.

DOR

1
Tiara Bella
semangat Thor ....
sahabat pena
ayo di bantu sembuh kan camer mu itu 💪💪💪
sahabat pena
kapan nih pangeran mahkota dtg?
Husein
semoga segera ketemu dg elara
Husein
yaaa bapak raja... biarkan saja pangeran David yg pergi biar bisa ketemu elara the real tabib yg bisa nyembuhin ratu
Kusii Yaati
lanjuttttt Thorrrr...seru ih mereka akhirnya bertemu, semoga elara mau membantu pangeran David dan perjalanan cinta mereka di mulai.aq menunggu moment itu Thor 👍😘😘😘
azka aldric Pratama
ternyata kembali ke raga aslinya 🤧🤧🤧
Eskael Evol
jadi baper nih pangeran🥲
Eskael Evol
mantul thor❤❤❤👍👍👍
Eskael Evol
bravo elara👍👍❤❤
Mas Rukhah
aq mampir thor
IG : hofi03_sakroni: terimakasih kakak 🤍
total 1 replies
Tiara Bella
sangat bagus ceritanya aku suka...
IG : hofi03_sakroni: terimakasih kakak, stay tune ya 🤍
total 1 replies
Nur Ani
semngattttt Thor semoga slalu sehat biar bisa up terus
azka aldric Pratama
smgttttttttttttt up'nya Thor 🌹🌹🌹
Eskael Evol
trmkash author yg cakep👍👍👍👍👍❤❤❤❤❤❤
Eskael Evol
keren banget 👍👍👍👍👍👍
luar biasa thor❤❤❤❤❤❤
Fp Pf
👍👍👍
IG : hofi03_sakroni: terimakasih kakak, stay tune ya 🤍
total 1 replies
Tiara Bella
Regantara apa Damien sh Thor apa namanya sama.....Damien Regantara 🤭
Tiara Bella: is okey...dimaklumi ko hehehhe... semangat ya😍💪
total 2 replies
Raka Lestari
kpn ktemu pangeran David thor
IG : hofi03_sakroni: next ya, ikutin terus cerita Elara ya beb🤍
total 1 replies
el 10001
perhatian penulisan thor
IG : hofi03_sakroni: maaf ya, bisa tolong koreksi kalau ada typo atau kata yang kurang nyambung🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!