NovelToon NovelToon
Pesona Gadis Bayaran

Pesona Gadis Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Bagi mata yang memandang hidup Runa begitu sempurna tapi bagi yang menjalani tak seindah yamg terlihat.

Runa memilih kerja serabutan dan mempertahankan prinsipnya dari pada harus pulang dan menuruti permintaan orang tua.

"Nggak apa-apa kerja kayak gini, yang penting halal meskipun dikit. Siapa tau nanti tiba-tiba ada CEO yang nganterin ibunya berobat terus nikahin aku." Aruna Elvaretta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CKD stage 5

"Kak, bisa putar balik nggak? mama demam sama muntah-muntah lagi." gadis berseragam SMA dengan panik menghubungi sang kakak dengan satu tangan lainnya sibuk menyeka keringat dingin yang terus membasahi wajah sang ibu.

Gadis dengan name tag Mayra Qivara P makin gelisah, ibunya yang sebelumnya tak pernah terlihat sakit tiba-tiba abruk begitu saja.

"Aku bisa sih anter mama ke klinik tapi bingung nanti harus ngomong apa sama dokternya coba?"

"Ya udah deh aku langsung ke klinik, nanti kakak nyusul yah."

"Jangan lupa konfirmasi ke wali kelas aku kak, ntar aku di alpain." pungkasnya sebelum menutup telepon.

Mereka cuma berdua di rumah, ayah sedang dinas luar kota, kakak satu-satunya sudah pergi ngantor sejam yang lalu tersisa dirinya yang mau berangkat sekolah tapi malah mendapati sang ibu muntah-muntah.

"Ayo, Ma. Jalan pelan-pelan yah, adek nggak kuat kalo harus gendong mama." Mayra mencoba memapah ibunya namun kondisinya tak memungkinkan. Pada akhirnya Mayra membantu mamanya untuk berbaring lagi.

"Tiduran aja dulu yah, Ma. Adek telpon kakak dulu."

Kepanikan membuat keringat Mayra bercucuran, ia berulang kali menyeka keringatnya. "Oh, gitu. Iya, kak." Ia baru sedikit lega kala sang kakak mengabari sudah menghubungi dokter supaya datang ke rumah.

"Adek ambilin air anget dulu yah, ma. Mama harus banyak minum supaya nggak dehidrasi. Dari tadi muntah-muntah terus."

Retno menarik tangan putrinya, mengelus lembut tangan anak gadisnya. "mama nggak apa-apa, adek jangan khawatir. Ini paling cuma asam lambung yang naik."

Mayra mengangguk, "adek ambilin mama minum dulu."

Tak hanya dengan segelas air hangat, Mayra kembali ke kamar bersama dokter yang sudah dipanggil oleh sang kakak. Pria dengan jas putih itu memeriksa mama Retno dengan seksama. Menanyakan berbagai keluhan yang dirasakan oleh mama Retno.

"Tensinya tinggi yah bu, 160/90. Ada riwayat darah tinggi tidak bu?" tanya dokter yang baru saja melepas tensimeter dari lengan kiri mama Retno.

"Sebelah sini sakit tidak?" kini dokter beralih memeriksa bagian perut dengan menekannya di beberapa area berbeda.

"Aduh... sebelah situ sakit dok." ucap mama Retno ketika dokter menekan perut bagian samping tubuhnya, "saya sering nyeri punggung juga sampe situ dok, sudah di pijat berulang kali belum sembuh juga." lanjutnya.

Dokter mengangguk, "sudah berapa lama bu nyeri dibagian sini?" dokter menyentuh perut bagian samping.

"Lumayan lama dok." jawab mama Retno.

"Mama kenapa nggak pernah bilang sama adek kalo mama sakit?" mendengar penuturan dokter Mayra jadi merasa bersalah. Ia setiap hari bersama tapi tak tau jika selama ini mamanya sakit.

"Mama saya sakit apa dok?" tanyanya dengan wajah panik.

"Adek jangan sedih, mama nggak apa-apa. Cuma sakit biasa. Iya kan dok?" Mayra menyadari mamanya memberi kode pada dokter.

"Gimana keadaan mama?" belum sempat dokter menjawab seorang laki-laki bertubuh tinggi masuk ke dalam kamar dengan wajah tak kalah panik namun masih terlihat bisa mengendalikan diri.

"Kak..." Mayra menghampiri kakaknya sambil menangis yang langsung disambut dengan pelukan hangat.

"Mama nggak apa-apa, tenang aja." Qian mengusap punggung adiknya, berusaha menenangkan adiknya.

"Bagaimana keadaan mama saya dok?" tanyanya seraya melihat ke mamanya sekilas kemudian menyadari mamanya menggelengkan kepala.

"Adek coba ambilin ponsel kakak di mobil, kakak lupa belum ngabarin wali kelas kamu." ucapnya beralasan supaya Mayra pergi dari sana.

Setelah Mayra pergi, Qian duduk di samping ranjang mamanya, "bisa jelaskan sekarang dok, mama saya sakit apa?"

"Dari keluhan dan pemeriksaan dasar yang saya lakukan tadi saya bisa simpulkan kemungkinan ada masalah dengan lambung dan tensi ibu Retno. Kemungkinan ibu Retno ada hipertensi dan tidak disadari. Ini cukup bahaya, kemudian untuk sakit dibagian perut bagian samping saya sarankan untuk dilakukan rontgen perut atau USG juga bisa supaya hasilnya lebih jelas. Sementara saya resepkan obat tensi dan pereda sakit." jelas dokter sambil menuliskan resep kemudian memberikannya pada Qian.

"Baik, dok. Terimakasih." ucap Qian.

"Nggak ada ponselnya kak. Gimana mama sakit apa?" tanya Mayra yang baru saja masuk.

"Mama nggak apa-apa, dek. Cuma tensi nya tinggi. Nggak apa-apa." jawab Qian.

"Syukur deh kalo gitu, adek udah takut banget." Mayra tersenyum, ada kelegaan tersendiri mendengar jawaban kakaknya.

Siang harinya setelah keadaan mama Retno mulai membaik, Qian dan Mayra membawanya ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih detail sesuai saran dokter meski berulang kali mama Retno menolak dengan alasan tak apa-apa.

"Kakak jadi nggak kerja, Mayra jadi nggak sekolah. Maafin mama yah nak."

"Mama nggak perlu minta maaf, harusnya aku yang minta maaf. Aku terlalu sibuk sampe nggak tau kalo ternyata mama sakit." jawab Qian.

"Iya, adek juga. Adek sibuk banget sekolah sama ekskul, mama nyiapin semua kebutuhan adek tapi adek nggak perhatian ke mama sampe mama sakit aja adek nggak tau." Mayra si bungsu memang perasa, bukan tak perhatian selama ini gadis yang duduk dibangku kelas 12 itu sangat perhatian pada seluruh anggota keluarganya. Namun karena mama Retno yang pandai menyembunyikan keadaannya membuat tak satu orang pun tau jika selama ini ia sering merasa sakit. Bagi mama Retno suami dan anak-anaknya adalah prioritas utama, bahkan ia tak memakai asisten rumah tangga, semua di urus sendiri, paling seminggu dua kali ada petugas bersih-bersih yang ia panggil ke rumah untuk membantu bebenah.

"Mama nggak apa-apa, kalian jangan khawatir. Jangan dulu ngabarin papa juga yah." ucap mama Retno, "ini juga pemeriksaan sebenernya nggak perlu orang mama nggak apa-apa." lanjutnya.

Kalimat tak apa-apa yang sepanjang jalan terucap nyatanya hanya sebatas kiasan. Qian kini tengah menenangkan adiknya yang terus-terusan menangis setelah mendengar penjelasan dokter sementara sang mama langsung masuk ke ruang rawat inap untuk melakukan berbagai tes, salah satunya tes alergen dan tes darah.

Chronic Kidney Disease stage 5 atau sering disebut Gagal Ginjal Kronis (CKD) adalah penyakit yang dialami mama Retno berdasarkan hasil rontgen dan USG yang dilakukan dokter spesialis dalam tadi.

"Nggak apa-apa dek, semua penyakit pasti ada obatnya. Mama pasti bisa sembuh." Qian berulang kali menepuk punggung adiknya yang terisak.

"Tapi adek udah search google kak, CKD stage 5 nggak bisa sembuh. Harus cuci darah seumur hidup." tangisnya makin pecah.

"Ma..." isak tangis Mayra tak lagi terdengar, gadis itu tak sadarkan diri dipelukan sang kakak.

Qian buru-buru menggendong Mayra tak mau membuat mamanya yang sedang sakit lebih khawatir, "nggak apa-apa ma. Aku bawa adik ke IGD dulu."

Tiba di IGD Mayra langsung memperoleh perawatan. Gadis itu terus menangis meski sudah sadarkan diri.

"Dek, kamu yang sabar yah. Mama nggak apa-apa, jangan mikir yang aneh-aneh. Kamu ini terlalu overthinking." lagi, Qian berusaha menangkan adiknya.

Belum selesai mengurus adiknya yang terus menangis, getar ponselnya dari tadi pun ikut berkontribusi menambah pusing kepalanya.

"Iya sayang, maaf dari tadi aku sibuk ngurus mama sama Mayra." ucap Qian begitu menjawab telepon dari kontak dengan nama casandra beremoticon hati dibelakangnya.

"Mama masuk ru-"

"Kebiasaan kamu tuh selalu ngutamain mama sama adik kamu yang manja itu. Kamu nggak inget hari ini kita udah janji buat makan siang bareng temen aku yang ulang tahun!" Qian menghembuskan nafas panjang perlahan. Ia sedikit kesal kenapa kekasihnya memotong ucapannya yang belum selesai.

"Iya, maaf. Mama sakit jadi aku ke rumah sakit. Sekarang juga masih di rumah sakit. Mayra juga di-"

"Bodo amat." suara di seberang sana menyela dengan emosi, "kamu tuh emang selalu mentingin mereka dari pada aku!" panggilan diakhiri secara sepihak dari sana.

Qian tersenyum miris sambil memasukan kembali ponselnya ke dalam saku. Berharap sedikit saja pengertian dari pacarnya karena situasi yang urgent namun hasilnya nihil. Ucapan Sandra malah makin menambah beban pikirannya. Bisa-bisanya gadis yang sudah hampir satu tahun jadi pacarnya tak ada empati sedikit pun, bahkan mendengar penjelasannya pun tak mau.

"Pasti telpon dari kak Sandra yah?" tebak Mayra meski dengan suara yang masih sedikit terisak.

"Pasti ngambek yah, kak?" lanjutnya hanya yang dibalas senyuman oleh sang kakak.

"Nggak apa-apa. Adek istirahat aja yah. Kakak tinggal bentar ke ruangan mama." pamit Qian.

Baru keluar dari IGD ponsel Qian kembali bergetar, dari nama yang sama. Qian menolaknya dari pada mendapat omelan dari Sandra karena dipastikan gadis itu akan marah-marah. Namun sedetik kemudian chat yang masuk dari Sandra berhasil membuat Qian berdecak kesal.

"Datang ke restoran sekarang atau kita putus!"

.

.

.

Segini dulu guys

gimana menarik nggak nih?

kali ini aku coba keluar dari zona haha hihi yang biasanya

mau nyoba gendre baru, semoga nggak mengecewakan yah

1
sum mia
emang sungguh kacau....
ya udh sih... nikmati aja . suruh nikah ya nikah aja.... gitu aja kok repot . emang kamu gak mau Qian nikah sama Aruna . pasti mau dong....masak gak mau...harus mau lah.... 🤭🤣🤣🤣 maksa ya .
oh ... Sandra....aduin aja ke mama Retno , sudah bisa dipastikan mama Retno bakal iya in aja . secara dia udah amat sangat cocok dengan Aruna .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Maria Kibtiyah
klw ngadu pasti tante retno seneng bgt
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣aku suka pikiran mu disemogakan,skrg aku dukung Sandra ,ayo San ksh tau mm retno ma myra
Rita
nah yg cowok da baper,hmmmm aruna gmn kmu???
Rita
Aruna dag dig dug ngga nih?
Rita
🤣🤣🤣lgsg praktek tanpa aba2👍
*Septi*
yah hadapi saja wkwkwkwkwk 🤭
*Septi*
🤣🤣🤣
*Septi*
nggak salah, bisa request apapun 🤣🤣🤭
*Septi*
menemani rutin yang kontrol satu bulan sekali aja melelahkan, run. apalagi seminggu 2 kali gitu
Net Profit: mama mertua
total 3 replies
Herlambang Lutvi
ga bakal kacau kok run palingan cuma heboh aja ya kan 🤣🤣🤣
👑yosha💣
gimana ya kalau tanggapan mamanya Qian, Qian beneran pacaran,🤔🤭🤭🤭
MACA
klo ketahuan malah di harapi. bnget sm keluarga qian🤭
Rita
karena kmu pantas,dan g boleh smpe lepas😁🤣
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ya sudahlah... setelah wisuda langsung lamar runa & nikah. 🤭😊🤭😊
Rita
😁😁😁😁😁👍
marie_shitie💤💤
telat km,hahaha nikmati ajh sih kan udah di atur m author
marie_shitie💤💤
hello km dah end ya,g ingat siapa duluan selingkuh dan runa itu g JD orang ke tiga km yg orang ketiga yaitu setan jalang
marie_shitie💤💤
wah KLO lapor Tante Retno dengan senang hati pasti girang bgt
Net Profit
karena aku yang nulis menurutku yah bagus🙃🙃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!