Ayra Khansa Adiba Dokter muda yang menjadi korban ke egoisan ke dua orang tuanya, ia hidup sendiri di ibu kota.
ia tak tau kemana ibunya pergi, sedangkan ayahnya sudah hidup bahagia dengan keluarga barunya.
Ayahnya memang bertanggung jawab atas pendidikan dan kehidupan Ayra, namun itu semua tidak di sukai oleh Ibu sambung dan saudara tirinya.
Yang membuat Ayra geram dan jengkel, dan Ayra bertekad untuk mengembalikan, semua uang ayahnya yang di keluarkan untuk membiayai kuliahnya.
Namun satu hal terjadi karena ulah kakak tirinya,yang membuat hidup Ayra berubah,apakah hidup Ayra berubah lebih apa atau malah memburuk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DCMGA 8
Ayra dan Zahira kini berada di apartemen milik Zahira, Apartemen yang cukup luas, namun masih kosong, hanya ada beberapa barang.
" Ra gue enggak maksud buat sembunyiin ini semua, tapi beneran dech, kejadiannya beneran mendadak dan tidak sesuai rencana awal" Zahira mencoba menjelaskan kepada Ayra.
Sebenarnya Ayra tidak marah, ia hanya kesal tapi lama- lama dia tidak tega juga dengan sahabatnya itu, Ayra kemudian merangkul sang sahabat.
" gue gak marah kok, tapi cuma kesel dikit" bisik Ayra.
Zahira kemudian menepis tangan Ayra dan mendudukan dirinya di kasur miliknya " ah tau gitu dari tadi gue enggak bujuk loe" gerutu Zahira.
Ayra terkejut mendengar ucapan sahabatnya, " ohh gitu okay ,cu....." ujar Ayra.
" ahh cuma becanda,maaf ya.... sahabat till jannah ku, gue sayang banget sama loe, andai aja yang ini sama kakak Al,loe gue bakal bahagia banget , apa lagi Umma sana aba " celetuk Zahira.
plaaakkkkk
" aduh, sakit bego" pekik Zahira ketika tangannya mendapat pukulan dari Ayra.
Ayra menggelengkan kepalanya tidak percaya jika sahabat di depannya adalah Ning saking bar- bar nya sang sahabat , "gue ragu lagi, kalau loe Ning" ujar Ayra.
" yahh gue sendiri aja ragu, apalagi orang lain Ra" jawab Zahira di luar prediksi Ayra.
Zahira tersenyum kala melihat Ayra mengenakan Abaya yang ia pilih, ia sengaja memilihkan abaya untuk sahabatnya.
" Aduh MasyaAllah calon kakak ipar" gumam Zahira.
plaakkk
" Aduh sakit Ra, hobby banget mukul gue" pekik Zahira.
" lagian dari tadi tuh mulut kalau ngomong, kagak pernah di saring" Ujar Ayra.
Ayra juga bingung dengan Zahira yang sedari menyebut dirinya kakak ipar, namun ia tak mau ambil pusing.
" kan ngomong itu adalah doa, yaaa... udah gue doa, semoga loe jadi kakak ipar gue" jawaban Zahira membuat Ayra memggelengkan kepalanya.
" ngawurr, kakak loe aja udah mau nikah sama kakak tiri gue, dengan gampangnya loe ngomong supaya gue jadi kakak ipar loe"
Berdebatan antara dua manusia terbuat di bumi ini, baru saja di mulai, namun terhenti karena ketokan dari luar.
tok..
tok...
" dek udah belom? kenapa lama sekali?" tanya seorang pria yang sedari tadi menunggu dua wanita di dalam kamar berganti baju.
" Iya kak, ini udah selasai" teriak Zahira dari dalam kamarnya.
Alfarezeel hanya menggelengkan kepalanya kala mendengar suara sang adik yang begitu melengking di telinganya.
clekkkk
Suara pintu terbuka,kala itu entah dorongan dari mana mata Gus Al tertuju pada wanita yang mengenakan Abaya Hitam dan hijab pasmina warna khaki yang di lilitkan ke leher.
" MasyaAllah " guman Alfarezeel tanpa sadarkala melihat Ayra.
" hei kak jangan di lihat begitu, dia sudah ada yang punya walaupun berbeda acara ibadahnya" sindir Zahira pada sang Sahabat.
" Astagfirullah " gumam Alfarezeel kembali ketika sadar dari lamunannya.
Sedangkan Ayra menatap tajam ke arah sang sahabat, mereka memang bar- bar, namun Zahira lebih parah, terkadang jika berbicara asal.
" sudah ayo berangkat, kasian suamimu dan aba menunggu" ujar Alfarezeel kemudian berlaku keluar dari apartemen sang adik.
Ayra dan Zahira pun mengekori Alfarezeel, mereka berjalan berdampingan dengan baju yang hampir sama, membuat mereka seperti anak kembar.
" Ra loe minggu depan kosongkan?" tanya Zahira saat berada di dalam mobil.
" emm minggu gue full Ra,sorry yaa..... senin gue libur " jawab Ayra.
"loe masih ambil job make up ya Ra..., plissss lah Ra.. loe juga perlu istirahat, loe perlu liburan Ra, emang loe enggak capek apa?, shubuh loe bikin roti sama cake, nanti agak siangan dikit loe praktik sampai sore kadang malam, dan loe di weekend masih ambil job make up, emang uangnya masih kurang buat ngembaliin semua biaya kuliah loe " ujar Zahira.
Alfarezeel awalnya di mau ikut dengan obrolan dua wanita yang berada di dekatnya,tapi saat adiknya bilang Ayra dengan segala jobnya ia mulai menguping, dan setau Alfarezeel ia juga anak dari Kiyai Luqman, calon mertuanya.
Alfarezeel mengingat kinerja Ayra yang cukup bagus, dan juga ia sedang memerlukan banyak uang, ini kesempatan Alfarezeel untuk mengajak Ayra bergabung di rumah sakitnya.
" ekhmmmn"
Deheman Alfarezeel membuat dua sahabat tersebut terdiam.
" kenapa kak? haus? atau caper?" tanya Zahira tanpa berfikir.
" caper sama siapa?" Alfarezeel memang sedikit terkejut dengan ke asbunan adiknya tersebut.
" Caper sama Ayra lah, masak sama aku, yaa.... sapa tau kan, kakak berubah pikiran untuk ganti calon pengantin Ayra juga anaknya kiyai Luqman, anak kandungnya malah, sapa tau kan kakak udah sadar dari sirih si Ning jadi- jadian itu" jawab Zahira dengan panjang, membuat Ayra menatap tajam ke arah Sahabatnya.
" Kamu kenapa sih enggak suka sama Ning Naura? " tanya Alfarezeel yang memang penasaran, pasalnya orang yang paling menentang pernikahannya adalah adiknya itu.
" yaa karena aku tau sifatnya, luarnya aja berhijab, tapi kalau suka menindas dan juga dugem no.. no... sih" Jawab Zahira, selang beberapa detik ia tersadar dengan mulutnya yang tak bisa di rem.
" Jangan asal nuduh dek, jatuhnya fitnah" Balas Alfarezeel.
Sedangkan Ayra hanya menyimak saja tanpa mau ikut campur.
" serah sih kalau gak percaya, aku udah ingetin,oh yaa kemarin aku ada pasien Ning Hafa, dia baru saja keguguran" .
citttttr
Alfarezeel spontan menginjak rem mendadak, membuat semua terpental ke depan apalagi Ayra yang tak memakai pengaman.
"aduh" pekik Ayra sambil mengusap keningnya.
" kakakkkkkk, bisa enggak sih rem jangan mendadak" pekik Zahira dan memukul lengan Alfarezeel.
"Maaf, maaf kakak kaget, maaf dokter Ayra,saya tidak sengaja" ujar Alfarezeel menoleh ke belakang .
" Iya dok"
" kenapa sih kak? kakak masih cinta sama Ning Hafa yaa, inget kan Ning Hafa sudah punya suami, move on kali kak"
" apa sih dek"
segitu GK pedulinya kah ia pd anak kandungnya .. selalu dapat ketidak adilan dr ibu/kakak tirinya
semangat ya!
semangat selalu ya kak🤍