NovelToon NovelToon
Celine Juga Ingin Bahagia

Celine Juga Ingin Bahagia

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Trauma masa lalu
Popularitas:885
Nilai: 5
Nama Author: *𝕱𝖚𝖒𝖎𝖐𝖔 𝕾𝖔𝖗𝖆*

Celine si anak yang tampak selalu ceria dan selalu tersenyum pada orang-orang di sekelilingnya, siapa sangka akan menyimpan banyak luka?
apakah dia akan dicintai selayaknya dia mencintai orang lain? atau dia hanya terus sendirian di sana?
selalu di salahkan atas kematian ibunya oleh ayahnya sendiri, membuat hatinya perlahan berubah dan tak bisa menatap orang sekitarnya dengan sama lagi.
ikuti cerita nya yuk, supaya tahu kelanjutan ceritanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon *𝕱𝖚𝖒𝖎𝖐𝖔 𝕾𝖔𝖗𝖆*, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teringat...

Kaki kecilnya melangkah masuk ke ruangan kerja Damian, dengan hati-hati dia melangkah agar tak menimbulkan kebisingan.

Dia berdiri di depan meja Damian berharap ayahnya itu akan melihatnya ada di sana. Tapi tak seperti harapan nya, Damian hanya menatap selembaran dokumen yang ada di tangan nya tanpa melirik sedikitpun pada Celine.

Celine pun akhirnya memberanikan dirinya untuk berbicara dengan Damian sambil meremas baju nya karena merasa takut. "Pa-... Papa!"

Damian akhirnya menatapnya, tapi dengan tatapan malas seperti tersirat di matanya dia ingin anak itu cepat-cepat pergi dari hadapannya. "Ada apa, Celine?" dia bertanya dengan malas dan meletakkan dokumen nya diatas meja.

Celine pun yang merasa gugup mencoba memberanikan diri untuk berbicara "Pa, besok adalah hari ayah dan sekolah Celine menyuruh para ayah datang, papa mau kan datang ke sekolah Celine?" dia menatap Damian ayahnya itu dengan harapan dia akan datang ke sekolah nya besok.

Damian hanya diam menatapnya tanpa mengucapkan sepatah katapun, tampak dia sedang berpikir apakah dia akan datang atau tidak.

Celine yang melihat itupun kembali berbicara "Besok Celine juga akan membacakan puisi di depan semua orang, Celine juga ingin papa datang melihat Celine" senyuman nya merekah, berharap Damian menjawab ya pada permohonan nya itu.

Tapi Damian hanya diam dan menghela nafas sebelum akhirnya menjawab "Baiklah, besok kan? Besok akan aku usahakan untuk datang" jawabnya dengan malas dan kembali fokus pada pekerjaan nya.

Mendengar itu senyuman mengembang di bibirnya, dia sangat senang mendengar jawaban dari ayahnya itu. "Terimakasih, papa" setelah mengatakan itu dia pun keluar dari ruang kerja Damian dengan perasaan yang sangat bahagia.

Dia kembali ke kamarnya, menutup pintu dan langsung melompat ke tempat tidur dengan kegirangan. "Akhirnya papa akan datang melihat diriku" dia memeluk boneka panda miliknya karena kegirangan.

...***...

keesokan harinya

Cahaya pagi menyerbu masuk ke dalam kamar Celine, dia terbangun dari tidurnya dengan perasaan yang masih sama seperti kemarin malam, senang dan penuh semangat.

Dia beranjak dari tempat tidurnya, segera mengambil handuk dan menyiapkan dirinya untuk berangkat ke sekolah.

"Aku harus tampil cantik di depan semua orang, terutama di depan papa" bisiknya pelan pada dirinya sendiri tapi dengan semangat yang menggebu-gebu.

Setelah dia selesai mandi dan berpakaian, dia pun turun ke bawah untuk sarapan. "Selamat pagi!" serunya pada orang-orang yang duduk di meja makan.

Mereka hanya menatapnya sekilas dan lanjut untuk makan. Tapi, Felix kakak kedua Celine melihat adiknya itu lalu tersenyum dan membalas salam hangat nya "Selamat pagi juga"

Kedua nya tampak akur, dan...hanya dia yang peduli dengan Celine si kecil yang imut itu. Dia akan menemani Celine saat sendirian, tapi sayangnya dia harus pergi untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan harus berpisah dengan adiknya tercinta.

Celine pun berjalan mendekatinya, naik ke kursi yang ada di sebelah Felix dengan susah payah karena dia masih sangat pendek. Dan begitu lah pemandangan setiap saat ketika mereka sarapan, hanya Felix yang ada di samping Celine.

"Kamu tampak bersemangat pagi ini" ucap Felix yang tangannya mengambil piring untuk adiknya itu

"Iya kak, soalnya aku hari ini akan ada acara di sekolah dan akan membacakan puisi untuk para ayah" jawabnya dengan bersemangat.

"Kalau begitu, kamu harus makan lebih banyak lagi agar energinya cukup untuk membacakan puisi nanti" dia menyendok nasi dan lauk lalu meletakkannya di atas piring adiknya itu.

Celine hanya mengangguk setuju dengan pernyataan kakaknya itu. Dan dengan lahap dia memakannya.

Bibi Erina yang sedang membersihkan dapur tersenyum melihat kehangatan dua kakak beradik itu, dia juga merasa senang karena Celine bersemangat hari ini, dia tahu Celine akhirnya berhasil mengatakan pada Damian soal hari ayah, itu sebabnya Celine tampak sangat bersemangat pagi ini.

Tapi berbeda dengan mereka, yang lainnya hanya diam dan tampak sibuk dengan makanan nya masing-masing. Valora, ibu tiri mereka hanya sibuk menyuapi Anastasya untuk makan.

Michael sibuk dengan ponselnya sendiri entah apa yang sedang dia kerjakan di sana. Sedangkan Damian, hanya diam tak memperhatikan merasa tak penting untuk melihat hal-hal seperti itu.

Tak lama dari situ, mereka semua selesai makan dan hanya meninggalkan Felix dan Celine di meja makan.

Damian yang sudah berdiri di ambang pintu melihat Celine yang masih sibuk dengan makanan nya dengan tatapan datar "Kalau kamu ingin berangkat cepat selesaikan makanan mu, atau kamu papa tinggal" celetuk Damian pada Celine dengan sedikit kasar.

Celine yang mendengar itu cepat-cepat menyuapkan makanan ke dalam mulutnya meskipun sudah penuh

"Hei, hati-hati Celine" ucap Felix sedikit khawatir takut adiknya tersedak makanan.

Sementara itu Damian sudah menuju ke mobilnya diikuti oleh Anastasya yang diantarkan oleh ibunya, Valora.

Valora tak mengatakan apapun dan sangat jarang bicara dengan Celine maupun Felix, tetapi dia sering menatap mereka dengan tatapan yang merendahkan sama seperti sekarang.

"Aku sudah selesai makan" Celine buru-buru minum dan langsung lompat dari kursi untuk mengambil tas nya.

"Nona, tunggu!" ucap bibi Erina memanggil Celine.

"Iya bi, ada apa?" tanya Celine padanya tapi pandangan nya langsung cepat tertuju pada bekal yang sudah di bawakan oleh bibi Erina.

"Ini untuk nona" dia tersenyum dan memberikannya pada Celine. Celine pun mengambil bekal itu dan kembali tersenyum padanya

Tapi Damian yang tak sabaran memanggil Celine dengan keras dari dalam mobilnya "Kamu kalau ingin di tinggal, terus saja berlama-lama!" teriaknya pada Celine

Mendengar itu Celine pun terkesiap dan berlari keluar dengan cepat, tapi dia tak lupa melambaikan tangannya pada kakak dan bibinya tercinta.

Dia langsung masuk ke dalam mobil ayahnya dan duduk di belakang dengan tenang. Sedangkan Anastasya duduk di depan bersama dengan ayahnya. Begitulah pemandangan setiap hari ketika mereka ingin pergi ke sekolah.

Mobil pun perlahan keluar dari rumah, melewati jalanan dan melaju dengan kecepatan stabil menyusuri jalanan kota yang jam segitu sudah cukup macet.

Celine duduk di dekat jendela mobil sambil memandangi jalan raya yang ramai dengan kendaraan beroda dua dan empat.

Dia selalu melihat pemandangan seperti ini setiap pagi, bahkan dia terkadang melihat orang bertengkar di tengah jalan karena saling menyenggol satu sama lain.

Melihat pembersih jalan yang menyapu sampah-sampah dedaunan yang gugur dari pohon nya.

Atau melihat anak-anak yang ingin pergi ke sekolah dengan mengendarai sepeda ataupun berjalan kaki.

Dulu dia selalu ingin pergi dengan berjalan kaki ke sekolah nya, tapi mendiang ibunya yaitu Isabella, selalu menolak permintaan nya itu. Dengan alasan Celine masih kecil dan banyak orang jahat di luar sana.

Belum lagi jalanan yang macet bisa menyebabkan dia kecelakaan di tengah jalan karena pengendara yang sembrono.

Celine selalu mengingat perkataan ibunya itu dan akhirnya dia tak pernah meminta hal-hal seperti itu lagi, terutama ketika ibunya sudah tiada seperti saat ini.

1
Musri
baru awal aja dh suka,mudah2n alur ceritanya bagus GK berbelat Belit...semangat Thur💪🫰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!