NovelToon NovelToon
Love In Blue Shadows

Love In Blue Shadows

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Misteri / Bad Boy / Fantasi
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: dara bluv

"Karina, seorang gadis kecil dengan hati yang penuh warna, terutama biru. Ia memiliki sahabat bernama Alaska yang dingin dan misterius. Meskipun berbeda, mereka menjadi tak terpisahkan. Namun, Alaska tiba-tiba menghilang dari hidup Karina. Tahun berganti, Karina tumbuh menjadi gadis cantik yang masih menyimpan kenangan indah dengan Alaska. Suatu hari, ia bertemu dengan El, cowok tampan yang ceria dan suka bermain-main. Apakah Karina akan menemukan cinta baru dengan El, ataukah Alaska akan kembali ke dalam hidupnya? Baca cerita ini untuk mengetahui bagaimana Karina menghadapi kehilangan dan menemukan cinta baru dalam hidupnya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dara bluv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 27- kenangan masa lalu

"dimana lo? katanya mau ketemu jam 22.00 tapi lo kok ngga ada?" ucap karina yang tengah menelpon seseorang.

"iya nih sebentar lagi gua ke sana masi di jalan"

"awas lo lama" karina mematikan sambungan telepon secara sepihak.

karina melihat keadaan sekitar sekolah yang sepi karina terpaksa masuk sekolah secara diam diam jika ia ketahuan maka akan berurusan ke kepsek.

"sial kenapa lama banget"

karina berjalan jalan ke sekitar area sekolah

mata nya menangkap seseorang yang tengah membaca buku di taman belakang sekolah.

"aneh kenapa dia berada di sekolah saat jam segini?"

karina bersembunyi memerhatikan seseorang itu yang tengah membaca buku. ia seperti mengingat sesuatu namun ia tidak bisa mengingat secara jelas.

seorang pria dengan penampilan nerd serta wajah putih yang tampan.

tit..titt

suara telepon karina berbunyi karina buru buru mengangkat telepon itu lalu berjalan menjauh dari pria itu.

pria itu menoleh ke arah sumber suara namun tidak melihat siapa siapa karna karina yang telah pergi.

"lo dimana? gua uda di depan parkiran"

"sebentar biar gua ke sana" karina segera menghampiri vasha ke parkiran.

"sekarang lo ajak ketemuan itu si grens"

"gua takut " lirih vasha

"buruan! " paksa karina yang meninggi kan nada.

"tapi lo harus hati hati rin grens ini orang nya sangat nekat melakukan apa pun itu"

"iya gua ga peduli dia seperti apa"

vasha menghubungi nomor telepon grens

tangan bergetar ketakutan namun ia menahan nya.

"ada perlu apa?" ucap grens dari Seberang sana.

"gua mau ketemu sama lo"

"baik lah tunggu kedatangan gua"

"iya jangan lama" vasha mematikan sambungan telepon.

"gimana?"

"entar lagi dia bakalan datang"

karina tersenyum lalu berjalan masuk ke sekolah.

vasha segera mengejar nya

"lo mau kemana?"

"ke perpus"

"tungguin gua" vasha berlari mengejar karina yang sudah jalan meninggalkan nya.

karina masuk ke dalam perpustakaan mata nya trus mencari buku yang ia inginkan.

"ketemu" karina mengambil sebuah buku dengan sampul yang sangat aneh.

vasha heran melihat buku itu yang bersampul dua wajah serta darah yang menciprat.

"kenapa lo pilih buku seram ini?"

"karna unik dan menarik" karina berjalan ke sebuah kursi dan meja yang paling ujung.

ia membaca itu dengan serius membuat vasha sedikit aneh melihat nya.

"kenapa harus buku seram itu? padahal ada buku yang seru" batin vasha.

tit.. titt

suara telepon vasha berbunyi.

vasha segera mengangkat sambungan telepon.

"gua di tempat biasa"

"okey gua kesana" vasha segera mengajak karina untuk menemuinya.

"lo yakin kan rin mau ketemu sama dia?" pastiin vasha.

"iya"

mereka berdua berjalan ke sebuah taman belakang sekolah yang sangat sepi.

"biar gua yang jalan dahulu" vasha berjalan ke depan.

"lo udah tiba?" ucap grens yang memakai hoodie hitam. ia tersenyum melihat kehadiran karina.

"ternyata lo bawa gadis bitch ini"

"gua ga bitch" ucap karina dengan nada dingin.

grens membuka tudung hoodie nya menampilkan sosok dirinya.

karina kaget melihat siapa sosok grens sebenarnya.

"l-lo? "

Grens tersenyum evil ke arah karina.

"jadi lo kesini cuman mau ketemu sama gua? atau lo mau gali kuburan lo sendiri?" ucap sinis grens yang tengah menatap tajam karina seolah olah ingin membunuh.

"gua ke sini mau ngelihat sosok pecundang yang hanya bisa bersembunyi" karina membalas ucapa grens dengan sedikit senyum merendahkan.

grens menatap dingin ke arah karina.

"sepertinya lo ingin masuk ke rumah sakit untuk ke dua kali nya" grens mengeluarkan sesuatu dari kanton hoddie nya.

"cih, banci" desah kasar karina.

BRUKK...

Suara pukulan terdengar jelas. vasha memukul belakang kepala grens dengan batu bata yang membuat grens meringis kesakitan .

"sialan bajingan" umpat grens. ia menatap tajam ke arah vasha.

"sekarang lo udah jadi penghianat bakal gua bunuh lo bersama gadis sialan itu" murka grens yang tengah memegang kepala nya yang berdarah.

"lari rin asal lo tahu vion orang nya ga segan segan untuk membunuh siapa saja" teriak vasha yang mencoba menyelamatkan karina.

"kenapa gua harus lari? gua kesini ingin membalaskan dendam gua ke dia"

karina berjalan mendekati vion lalu ia ber jongkok menatap vion.

"jika lo ingin bunuh gua bakal gua pastiin lo duluan yang bakal mati" ancam karina.

ia mengeluarkan sebuah pisau dari baju nya tanpa aba aba ia menusuk tepat di lengan vion. vion meringis kesakitan lalu mencoba membalas serangan karina.

vion mengambil sebuah batu bata yang tadi di hantam kan vasha ke kepala nya.

BRUKK

satu pukulan mengenai kepala karina hingga berdarah. bukan nya meringis kesakitan karina malah tersenyum ia kembali menancapkan pisau ke paha kiri vion.

sret..

darah bercucuran dari paha vion.

"AW DASAR BAJINGAN LO" teriak kesakitan vion.

vion yang tergeletak mencoba mengambil kembali pisau milik nya.

tangan nya meraih diam diam sebuah pisau milik nya.

vion langsung menancap balik pisau itu ke tangan karina.

dengan berutal vion menancap kan ke kaki serta tangan karina.

lalu ia berjalan mendekat ke arah vasha yang terdiam ketakutan.

"dasar jalang berani banget lo nge hianati gua sialan" satu tusukan vion menancap pisau itu ke perut vasha membuat cairan merah gelap keluar.

vasha tergeletak tak berdaya ia hanya bisa menatap langit langit dengan tetesan air mata.

"maafin gua" lirih vasha.

vion berbalik arah berjalan ke karina yang masih sadar.

"wow lo lumayan kuat juga "

vion berjalan mendekat ke arah karina ia melayangkan tusukan pisau yang dapat di hindarin karina.

dengan cepat karina membalikan keadaan.

karina menusuk tepat di perut vion membuat vion seketika ambruk.

dengan membabi buta karina menyerang nya hingga membuat vion tergeletak tak berdaya.

karina yang merasa puas membuang pisau yang berlumuran darah itu ke tanah.

lalu ia berjalan balik.

bruk..

vion yang masih sadar menyerang karina dengan batu yang sangat besar. karina terhuyung ke depan lalu tergeletak di tanah.

"gua pastiin lo mati kali ini karina jalang" vion tertawa melihat karina yang tergeletak bersimbah darah.

tap tap

"SIALAN LO BANGSAT" Alaska melayang kan satu pukulan ke rahang vion.

teman teman nya tidak menyangka vion melakukan perbuatan sekeji ini.

arga yang tak menyangka melayang kan bertubi tubi pukulan ke arah vion yang langsung tak sadar kan diri.

Alaska berlari ke arah karina yang bersimbah darah. tangan Alaska bergetar dengan hebat ia memangku kepala karina ke dekapan pelukan nya.

"rin bangun maafin gua ga bisa ngejagain lo" tangis Alaska.

antara sedih takut serta trauma akan darah yang menghantui pikiran Alaska.

mobil polisi serta mobil ambulans datang ke tkp.

karina segera di larikan di rumah sakit beserta vasha yang juga terluka parah.

sedang kan vion akan di bawa ke sidang pengadilan namun harus mendapatkan tanganan medis terdahulu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!