NovelToon NovelToon
Pelayan Seksi Pemikat Hati

Pelayan Seksi Pemikat Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

"tolong... tolongin saya, saya di bius!" kata seorang gadis pelayan Toko pada seorang pria tampan di depannya. Gadis itu tengah berusaha menyelamatkan diri dari pria tua yang gendut yang hendak melecehkannya.
"hey... anak muda. Jangan ikut campur. Gadis itu milikku, aku sudah membelinya dengan harga mahal." Teriak seorang pria yang baru saja menyusul gadis itu sebelum bertemu pria tampan itu.
Bagaima kisah selanjutnya? akan kah si pria tampan menyerahkan gadis pelayan itu pada pria tua itu? yook kepoin! jangan lupa Like, Subcrebs dan Komennya!
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam panas Yasmin

ha.. ha... ha...!" pria tambun itu pun tertawa senang saat melihat Yasmin terlihat gelisah dan merasa kepanasan. "kamu tak akan bisa lari, minuman yang kau habiskan itu sudah aku campur dengan obat perangsang. jadi, mau tidak mau kau akan menjadi milikku. Aku sudah membayarmu mahal. Jadi menurutlah, maka aku akan memberikanmu bonus jika kau berhasil memuaskanku." kata pria itu dengan menyeringai. Pria itu melangkah mengambil ponsel kemudian siap siap merekam adegan yang akan ia mainkan bersama Yasmin nanti.

Yasmin terduduk lemas di sofa, tubuhnya merinding karena kepanasan. Yasmin ingin kabur namun pria itu dengan sigap menangkapnya. "hayoo... mau kabur kemana kau cantik...!!"

Yasmin memberontak saat tubuhnya tertangkap oleh si pria tambun. Pria itu menggendongnya kemudian melempar Yasmin di atas kasur. Yasmin memberontak, dengan cepat Pria itu menindih Yasmin yang terus berusaha melepaskan diri dari kungkungan pria itu, hingga akhirnya...

BUGH

Yasmin menendang selangkangan pria itu dan saat ada kesempatan, Yasmin pun turun dari ranjang, menjauh dari pria tua itu. Namun lagi lagi pria itu berhasil mengejar Yasmin.

Yasmin termundur, dengan sisa kekuatan yang ada, ia berusaha meraih sebuah botol minuman yang ada di atas meja, Yasmin pukulkan botol itu pada dinding, hingga pecah berhamburan. Ujung botol itu tajam, dan Yasmin jadikan itu sebagai alat membela diri. "menjauhlah..!! atau gue bunuh lo!!" ancam Yasmin.

"Kamu tak akan bisa menolakku, ha...!!" pria itu mendorong yasmin dan membuang botol itu dengan mudahnya, kemudian pria itu menarik Yasmin ke kasur dan menindih Yasmin, namun dengan kekuatan yang tersisa, Yasmin akhirnya menendang selangkangan pria itu ke dua kalinya ,dengan keras sehingga pria itu terjungkang dan meringis kesakitan. "sialan kau wanita jalang...!!" pekiknya.

Yasmin segera berlari mendekati pintu dengan langkah kaki yang gemetar. Tanpa sengaja ia melihat kunci di atas nakas, dengan tangan gemetar Yasmin mengambil kunci itu dan memutarnya...

Dengan langkah yang tertatih tatih Yasmin berjalan berharap agar ia bisa lepas dari pria tambun itu.

"hey... wanita sialan. Jangan kabur kamu!" teriak si pria tambun.

Dengan langkah yang berat, Yasmin akhirnya bisa kabur, namun tanpa sengaja dia menabrak seseorang yang baru keluar dari kamar hotel. Yasmin terjatuh di kaki pria itu. Seakan tak punya kekuatan untuk melangkah lebih jauh, gadis pelayan itu pun meminta tolong dengan suara lirih. "tolong aku, pak. Tolong...! Pria tua itu membiusku...!

Suara Yasmin semakin melemah, tubuhnya semakin panas. Gelora gairah seakan membakar jiwanya.

"hey... Kamu... kembali..!!" suara Pria tua itu tiba tiba terdengar di belakang, sepertinya pria itu sudah berhasil menyusulnya.

Yasmin meremas sepatu pria itu, memohon pertolongan. "pak, tolong saya...!!" suaranya bergetar.

Langkah sepatu pria itu terdengar semakin mendekat, namun Yasmin sudah tak bisa berbuat apa apa lagi apalagi harus kabur. Ia pasrah, nasibnya ada pada pria ini.

Namum suatu hal yang tak terduga, pria ini malah menunduk dan menggendong Yasmin. Tatapan mata keduanya bertemu.

"hey... anak muda. Dia itu wanitaku. Berikan dia kepadaku." teriak si pria tua yang sudah berhasil menyusul Yasmin.

Namun pria tampan itu terlihat tenang, tatapan matanya dingin menatap Yasmin.

"hey.. anak muda!! berikan dia kepadaku. Aku sudah membayar gadis ini mahal. Jangan coba coba mengambilnya dariku." pekik Si pria tua.

Si pemuda tampan itu melempar tatapan tajam pada si pria tua, seakan menyiratkan tantangan yang tak terelakkan. Tanpa banyak bicara, Si pria tampan langsung menendang pria tua itu dengan keras. Hingga si pria tua itu tak bisa lagi bangkit.

Si pria tampan menatap Yasmin lekat.

"Tolongin saya tuan!!" desah Yasmin lembut.

Tanpa pikir panjang, si pria tampan itu kembali masuk ke dalam kamarnya. Mengunci pintu kemudian menggendong Yasmin menuju ranjang.

"tuan, tolongin saya... saya di bius!" suara Yasmin rapuh, seakan menyimpan hasrat yang harus ia salurkan.

"kau di bius." sahut si pria tampan.

Yasmin mengangguk pelan. Tatapan matanya memandang si pria tampan itu, tibatiba Yasmin menjadi semakin bergairah. Tanpa sadar, ia mendekatkan bibirnya pada si pria tampan. Melumat lembut bibir si pria tampan.

Seekor kucing di umpani ikan, mungkin begitulah kata yang tepat saat ini. Si pria tampan itu kemudian membalas ciuman panas Yasmin. Sehingga keduanya terpagut dalam hubungan yang tak seharusnya mereka lakukan.

Si pria tampan sangat suka, apalagi saat Yasmin mendominasi dan menguasai permainan. Meski terasa sakit, namun si pria tampan ini melihat Yasmin terlihat bersemangat. Hingga akhirnya mereka kelelahan dan tidur bersama dalam satu selimut tanpa sehelai kainpun yang membungkus keduanya.

Denting suara alarm tiba tiba memecah ruangan membuat Yasmin terbangun dan membuka mata. Yasmin terkejut saat mendapati dirinya yang tidur dalam keadaan tanpa busana satu selimut dengan pria tak ia kenal. "astaga...!! Yasmin memekik pelan.

Namun buru buru ia keluar dari dalam selimut dan segera memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai. Dengan langkah yang menjinjit ia pun segera pergi diam diam dari tempat itu.

Saat menyadari si gadis yang semalam menghabiskan waktu bersamanya tidak di sampingnya, Si pria tampan menggelengkan kepala. "Dasar wanita bodoh!!" gumamnya.

Si pria pun turun dan menyingkap selimut, ada sebuan noda merah yang menempel di sprei putih yang membalut ranjang itu. Si pria tampan itu tersenyum tipis. "ternyata Kamu masih tersegel. Jangan salahkan aku jika Kamu nanti hamil."

****

Yasmin buru buru berangkat kerja, ia tidak pulang ke rumah dulu. Tempat kerja langsung menjadi tujuannya. Yasmin memutuskan untuk mandi di tempat ia kerja saja.

"tumben lo datang berantakan, biasanya paling rapi dan selalu merasa sok cantik." pekik Nia.

Yasmin hanya menoleh sesaat, ia tak mengubris perkataan Nia, buru buru ia ke loker untuk membersihkan diri, kemudian merias wajahnya agar tak lagi berantakan. Yasmin berkaca, ia memerhatikan area leher, terlihat beberapa bekas cupang di sana. Yasmin menelan ludah, tubuhnya bergetar, "Ya Allah, apa yang sudah aku lakukan. Aku sudah tak suci lagi." gumamnya.

Yasmin kembali mengenakan pakaian seragam khas di toko itu, kemudian Yasmin menyemprotkan minyak wangi pada tubuhnya. Aroma khas maskulin pada pria itu masih jelas terendus di hidung Yasmin seakan mengingatkan kejadian malam panas semalam bersama pria tampan yang asing baginya.

Yasmin berjalan, sungguh terasa perih di bagian selangkangannya. "separah inikah aku berhubungan dengan pria itu?" batinnya.

"tidak apa, dia tidak bersalah. seharusnya aku berterima kasih pada pria itu. Dia sudah membantuku melepas rasa yang menyakitkan itu." Yasmin bermonolog.

Selepas membersihkan diri, Yasmin segera mengambil tempat di depan, ia sudah siap memulai kerja. Meski rasa sakit di selangkangannya begitu menyiksa. Yasmin tetap berjalan dengan anggun, rasa sakit itu ia tahan, berharap agar tak ada yang memerhatikan gaya jalannya yang sedikit berbeda.

Hari ini Yasmin piket, jadi sebelum ia memulai menawarkan produk, ia terlebih dulu membersihkan beberapa tempat dari debu, serta menata ulang beberapa produk yang sudah terlihat tak rapi.

"Yasmin, kenapa gaya jalan lo sedikit berbeda?" Nia menatap sinis pada Yasmin.

"gak apa apa, gue cuma sakit." sahut Yasmin.

"yakin, loh?" Sisca menyindir Yasmin.

Namun, Yasmin tak menggubris, ia lanjut fokus bekerja, tak menghiraukan ucapan rekan kerjanya.

"bagus, Yasmin!! Aku suka caramu bekerja." kata Indah, manager di toko itu.

"iya, bu. Terima kasih." sahut Yasmin ramah.

"kau memang rajin bekerja, tidak seperti rekan rekanmu yang lain, yang hanya banyak bicara dan abaikan target harian." kata bu Indah.

Nia yang baru saja melintas mendengar obrolan Yasmin dan bu Indah, gadis berperawakan tinggi itu mengepalkan tangan. "Yasmin lagi, Yasmin lagi...!!" gumamnya kesal.

Sudah dua tahun terakhir sejak Yasmin Anggara masuk ke toko itu, posisi Nia jadi tergeser. Nia yang seharusnya menjadi pelayan toko primadona dan akan selalu mendapatkan bonus tahunan, namun semuanya beralih pada Yasmin, pelayan magang yang selalu mendapatkan keberuntungan. Teman temannya menjadi iri melihat Yasmin menjadi kesayangan bu Indah.

"yasmin, lo lihat aja setelah gue sebar video mesum lo dan pria tua itu. Apakah lo masih bisa menjadi pelayan primadona lagi?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!