NovelToon NovelToon
Pernikahan Murid SMA

Pernikahan Murid SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Nikahmuda
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

Ini hanya cerita karangan semata. Semoga bermanfaat.

Ini kisah cinta Viola Armada dan Yuko Eraser. Di lengkapi dengan misteri di balik kematian Lazio Eraser, Daddy nya Yuko Eraser.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02

JANGAN LONCAT BAB. BAB KELIMA SUDAH UPDATE TERBARU.

Pagi hari.

"Mom, Yuko berangkat sekolah dulu," Yuko mencium punggung tangan Mommy dan diikuti oleh Yuka.

"Hati-hati, nyetirnya nggak usah ngebut-ngebut, Kak."

"Oke," Yuko mengacungkan ibu jarinya pada Mommy sambil berjalan mundur. Lalu balik badan dan berlari untuk sampai garasi lebih dulu, membuat Yuka berdecak dan ikut berlari mengejar kakaknya. Tidak mau kalah. Sedangkan Lova, dia hanya menggeleng melihat tingkah kedua anaknya.

"Habis nganterin aku ke sekolah, Kakak mau langsung jemput teman cewek Kakak yang cantik itu?" tanya Yuka saat ada diperjalanan menuju kesekolahnya.

"Kenapa nanyain itu? Jangan bilang kalau kamu juga naksir Viola. Jangan ya Dek, jangan. Soalnya Viola sudah menjadi cewek incaran Kakak dari kelas sebelas." Yuko melarang sekaligus menasihati adiknya dengan cara halus. Terus terang saja Yuko tidak ingin bersaing dengan adiknya sendiri. Bahaya, bisa merusak persaudaraan.

Yuka menggeplak punggung Yuko yang ada didepannya dengan bibir yang mencibir. "Posesif bener, Masehhh. Padahal baru cewek incaran, belum juga pa.caran,"

"Kudu posesif dong, biar jalan proses pendekatannya lancar tanpa suatu halangan apapun, hehehe..."

"Cih! Masih bau kencur, Kak. Mending fokus sama pelajaran. Lagian Mommy pasti bakal marah kalau tahu Kakak pa.caran," Yuka berlagak menasihati padahal mah iri.

"Berisik, ah! Iri bilang bos, hahaha..." Yuko terbahak.

Yuka mendengus karena tebakan sang kakak memang benar. Karena kalah telak, Yuka memilih diam saja sampai tiba didepan pintu gerbang sekolahannya.

"Terimakasih, Pak. Ambil saja uang kembaliannya," ucap Yuka begitu turun dari boncengan motor Yuko, tangan kosongnya berlagak mengulurkan uang.

"Kamu pikir Kakakmu ini ojol, apa? Dasar adik rese! Sudah sono masuk kelas, jangan lupa sekolah yang benar." Yuko sedikit ilfil karena diperlakukan bak seorang ojol. Lalu dia pergi meninggalkan sekolahan adiknya untuk menjemput Viola dan berangkat bersama seperti biasanya.

"Eh, ini kok oleng sih. Ban motornya kempes kali yak?" Yuko berseru saat ada diperjalanan menuju apartemennya Viola.

Yuko menghentikan motor dipinggiran jalan. Yuko turun dari motor dan mengecek ban motor bagian depan dan belakang. Kedua ban motor terlihat baik-baik saja dan tidak terlihat bocor atau kempes.

"Oke-oke saja. Tapi kenapa berasa oleng dan berat banget, yak?" Yuko tak mengerti pada apa yang baru saja terjadi. Tadi saat berjalan, Yuko tiba-tiba merasa motornya sedikit oleng dan kerasa sangat berat. Yuko pikir ban motornya kempes dan tetapi ternyata tidak.

"Aneh,"

Karena motornya baik-baik saja, Yuko kembali melanjutkan perjalanan menuju apartemennya Viola. Begitu sampai disana Viola ternyata sudah menunggunya.

"Sorry menunggu lama," kata Yuko saat Viola sudah naik keboncengan motor bagian belakang.

"Nggak lama kok, kamu tadi nganter adikmu dulu?" Viola sedikit men.co.dongkan wajahnya pada Yuko, takut jika cowok itu tidak mendengar.

Yuko mengangguk, lalu dia teringat soal kejadian aneh kemarin hari dan juga tadi diperjalanan. "Viola, kamu percaya nggak kalau disini ada han.tu?" tanya Yuko dengan hati-hati, takut Viola ilfil akan pembahasan yang tidak semua orang percaya akan adanya makhluk ghaib.

"Ha.ntu?"

Yuko mengangguk lagi. "Percaya nggak?"

Viola terdiam, dia percaya-percaya saja soal makhluk ghaib. Didalam pelajaran pendidikan agama islam juga pernah diterangkan bahwa manusia diciptakan hidup berdampingan dengan makhluk tak kasat mata.

"Percaya, kenapa emang?"

"Terserah kamu mau percaya atau enggak, tapi aku mau cerita fakta nih. Kemarin, waktu dirumah sendirian aku sempat melihat bayangan hitam dicermin, tapi hanya sekilas saja, bisa di bilang mirip angin lewat. Dan tadi waktu perjalanan ke apar kamu, di jalan tiba-tiba motor aku kerasa berat banget dan oleng. Persis ban kempes gitu,"

"Terus?"

"Aneh banget asli. Pas aku berhenti dan cek kedua ban motor. Ternyata ban motor aku baik-baik saja. Tidak ada tanda-tanda kempes atau apapun itu, aneh banget, kan?"

"Terus kamu berpikir kalau itu ha.ntu?" tanya Viola yang juga merasa aneh dalam ceritanya Yuko. Bisa jadi iya bisa jadi tidak.

"Sempat mikir kesana sih, tapi masa iya," Yuko menatap sekeliling jalanan dan dia terkejut saat berada di jalanan yang menurutnya bukan jalan menuju ke sekolahan. "Loh, Vi! Kita mengapa berada di sini? Ini bukan jalan ke sekolah, kan?"

Viola ikut menatap sekelilingnya. Viola juga kaget karena jalannya berasa asing dan belum pernah Viola lewati. "Iya, Yuk. Kamu nyetirnya gimana sih? Kamu orang sini masa bisa salah jalan. Keasikan ngobrol nih pasti, makanya jadi nggak memperhatikan jalan!" Viola menggerutu. Baru kali ini dia membonceng Yuko yang salah jalan.

"Nggak kok, aku tadi cerita tapi tetap fokus dengan jalan. Ya sudah, kita putar balik saja." kata Yuko, dan dia balik arah melajukan motor sportnya pada jalan yang seharusnya.

Namun, dalam benak Yuko, dia bertanya-tanya. Bukankah dirinya tadi sudah benar? Tadi dirinya sudah belok kanan pas mau masuk ke jalan yang paling berjarak berapa meter dari sekolahan. Lalu, mengapa dirinya berada di jalan yang bukan seharusnya, malah ke jalan menuju di mana waktu Daddy nya kecelakaan dan meninggal di tempat.

"Ada apa ini? Mengapa dari kemarin aku mengalami hal-hal aneh?" Yuko membatin.

"Lain kali kalau ngobrol tetap perhatikan jalan, Yuk. Kita hampir saja terlambat masuk tuh," Viola menggerutu ketika melihat pak satpam yang menutup pintu setelah motor Yuko yang di tumpangi dirinya dan Yuko masuk diparkiran sekolah.

Viola tidak bisa membayangkan jika dirinya benar-benar terlambat masuk. Viola akan merasa sangat bersalah pada Mama dan Papa yang sudah memberikan pendidikan untuknya. Walau mereka tidak tahu dan tidak melihatnya secara langsung kerena mereka berada di Indonesia, tapi tetap saja dia merasa bersalah.

Viola jelas tidak lupa dengan janjinya waktu itu. Dirinya sudah berjanji akan berusaha memberikan hasil yang memuaskan dan membanggakan Mama dan Papa yang sudah merawat dan menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri.

"Iya-iya. Maaf ya, Viola," Yuko mengacungkan jari tengah dan jari telunjuk disisi telinga. "Piiisss..." Yuko nyengir.

Viola mendengus. Sedikit kesal sih dengan Yuko, tetapi tidak terlalu mempermasalahkannya. Yang terpenting tidak jadi terlambat masuk.

"Ya sudahlah, nggak apa-apa. Ayo kita masuk ke kelas masing-masing." Viola tersenyum dan menggandeng lengan Yuko, yang tidak tahu pasti akan mengira jika Viola dan Yuko adalah sepasang kekasih. Tapi kenyataannya bukan karena mereka nggak jadian. Lebih tepatnya belum. Belum jadian.

Dan tanpa mereka berdua sadari, di belakangnya ada bayangan yang berjalan dan mengikutinya.

1
Muhammad khusna ghoiriza
nggak jahat tapi hebat
Muhammad khusna ghoiriza
Semangat kak
Cakrawala: iya. kamu juga.
total 1 replies
Muhammad khusna ghoiriza
lanjutankan
Baby Mochii Vell Cacaa 🐤
Halloooooooooooo
anggita
like👍 2☝☝iklan 🌹bunga.
Abu Yub
Semangat/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Abu Yub
lanjut dek/Pray/
Cakrawala: oke..............
total 1 replies
Abu Yub
ngak kok
Abu Yub
oke
Abu Yub
mata merah karena benar dia hantu
Abu Yub
tak ada kata maaf
Abu Yub
berlutut
Abu Yub
Hantu kok nangis
Abu Yub
Jeritan terdengar
Abu Yub
Mengelengkan kepanya
Abu Yub
Aku
Abu Yub
Jadi
Abu Yub
Bengis jadi ganas
Abu Yub
Oh, aku dady mu iya
Rizauanteng
ayoooo semangatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!