NovelToon NovelToon
Cintaku Yang Tak Berharga

Cintaku Yang Tak Berharga

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cerai / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Biokunai

Meski telah menikah puluhan tahun Dara tidak mampu merebut hati sang suami Hadi Prayoga.

karena mereka menikah karena perjodohan yang diatur oleh keluarga mereka atas usulan dari Dara.

Dara mencintai Hadi sejak pertemuan pertama mereka yang membuat Dara meminta pada orang tuanya untuk mengatur perjodohan mereka.

waktu perjalan selama 14 tahun pernikahan mereka sudah dikaruniai anak yang menginjak usia remaja. tapi cinta yang Dara harapkan tak kunjung datang.

Dara terus mengejar cinta suaminya hingga melupakan kewajibannya sebagai orang ibu yang membuat anak Dara, Davin membencinya.

Bagaimana kisah rumah tangga antara Dara dan Hadi apakah ada keajaiban sehingga Hadi dapat mencintai istrinya? atau Dara menyerah karena Hadi tak dapat membuka hatinya untuk Dara?

saksikan kelanjutan ceritanya dan mohon support untuk karya pertamaku Terima Kasih 🙏🏻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biokunai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02.

"Kenapa jihan? Kenapa kau berdebat dengan kakak ipar?" tanggal liam yang pada istrinya.

"kenapa kalian jadi dia? apa tidak ada yang mau menjelaskan, apa yang terjadi pada kalian?" cecar liam pada kedua wanita di depannya yang masih diam tak ingat menjawab pertanyaannya.

"sudahlah liam mungkin ini masalah perempuan, jadi kita tahu saya dicampur." ucap Hadi mencoba membuat liam diam.

Liam tak membantah ucapan kakaknya, dia langsung pergi ke lantai atas menuju kamar ibunya. untuk mengucapkan salam.

Hadi pun mengikuti adiknya menuju kamar ibunya meninggalkan kedua wanita itu saling membisu.

merasa sudah tak ada yang harus ia bicarakan dara memilih pergi menemui anak-anak.

sementara Jihan pergi ke dapur untuk membantu para pekerja menyiapkan makan malam untuk mereka.

makan malam berjalan cepat mereka saling melemparkan candaan antara satu sama lain. semuanya tertawa dan bahagia kecuali jihan.

semua tanda yang memperhatikannya kecuali hadi.

Hadi melihat gelagat adik iparnya yang jadi lebih pendiam dari biasanya.

setelah makan malam mereka membubarkan diri. ada yang kembali ke kamar, ada yang berkumpul di ruang tv dan ada yang bersantai di halaman rumah.

jam 9 malam semuanya sudah kembali ke kamar masing-masing. Beberapa lampu ruangan dirumah itu pun sudah dimatikan.

Hadi yang akan ke kamarnya dari ruang kerja tak sengaja melihat pintu ke arah taman masih terbuka.

"apa si mbok lupa tutup pintu taman ya."gumam hadi lalu mendekat untuk menutup pintu.

Saat akan menutup pintu ia tak sengaja melihat seseorang tengah duduk dibangku taman sendirian.

"han." panggilan itu membuyarkan lamunan jihan.

"mas hadi, ngapain disini? Belum tidur?" tanya jihan .

"kamu sendiri ngapain sendirian duduk disini?" ujar hadi seraya mengambil duduk disamping jihan.

"aku belum bisa tidur mas."sejenak hadi melihat wajah jihan dari samping untuk melihat ekspresi wanita itu.

"liam kenapa lagi?" tanya basa-basi hadi langsung menanyakan tentang adiknya itu.

"engga kok mas, mas liam baik-baik aja."sangkalan dari jihan tak membuat hadi serta merta percaya begitu saja.

walaupun begitu hadi tak bisa ikut campur terlalu jauh dalam masalah rumah tangga adiknya.

"lalu apa yang kamu pikirkan han?"

"aku hanya berpikir apakan aku masih bisa punya kehidupan walaupun aku sudah menikah, mas?"hadi hanya diam menunggu ucapan jihan selanjutnya.

"maksudku dulu sebelum aku menikah dengan mas liam aku bekerja, ya walaupun posisiku tak tinggi tapi aku merasa senang. Dan saat menikah dengan mas liam aku kira tugasku hanya di rumah mengurus rumah, suami dan anak-anak." jihan kepikiran dengan ucapan ibu mertuanya. Bukan sekali Alina membandingkan dan menyuruh jihan berubah dan merawat diri dan memiliki pergaulan.

Tapi entah kenapa kali ini ucapan ibu mertuanya itu terus terngiang-ngiang dibenaknya. Apa memang ia harus berubah seperti dara.

Hadi tau betul sekarang jihan tengah insecure karena dibandingkan dengan istrinya dara. Dan ia tau pasti ibunya lah yang berkata seperti itu. Hadi sangat menyayangkan sikap ibunya itu.

"lakukan saja apa yang membuat kamu nyaman han, kalau kamu mau bekerja lagi aku bisa bantu. Tapi jika kamu nyaman jadi ibu rumah tangga ya lakukan saja apa yang membuat kamu nyaman, han. Memang bagus jika kita berubah dan keluar dari kebiasaan untuk mencoba hal baru.

Tapi jangan sampai kau melupakan jati dirimu dan kodratmu yang kini telah menjadi istri dan ibu." nasihat dari hadi membuat ia merasa lebih tenang dan mempunyai wawasan untuk bertindak untuk kedepannya.

"terima kasih mas, setelah mendengar nasihat dari mas. Aku jadi tau apa yang aku mau. Dan aku jadi lebih percaya diri untuk memperjuangkan keinginanku." memang curhat ke kakak iparnya ini selalu memberi ketenangan dan solusi. Beruntung sekali dara memiliki suami seperti mas hadi yang begitu tenang dalam menghadapi masalah dan juga teman curhat dan pendengar yang baik.

Jihan tidak tau saja seperti apa hadi jika dengan dara istrinya. Ia hanya akan menjadi pendengar saat dara ada masalah tanpa mau pusing mencari jalan kelua, irit bicara dan terkesan malas dan enggan saat membahas sesuatu dengan dara.

Karena menurut hadi berbicara dengan dara percuma karena dara sudah punya pendapatnya sendiri dan tak mau mendengarkan apalagi memakai saran dan nasihat dari hadi.

Jadi hadi malas jika harus terlibat dalam pembicaraan dengan istrinya, hanya membuang waktu menurutnya.

"syukurlah jika begitu han. dan jangan sungkan meminta bantuan jika sedang membutuhkan." lanjut hadi.

setelah itu mereka kembali ke dalam dan masuk ke kamar masing-masing karena malam semakin larut.

Tanpa mereka ketahui bahwa dara melihat dan mendengar pembicaraan mereka tadi berdua di taman belakang.

Flashback

Dara terbangun karena merasakan bahwa suaminya tidak ada di sampingnya.

"lho mas hadi belum balik dari ruang kerja? Udah jam berapa ini."gumam dara sambil mengecek jam di meja nakas. Jam sudah menunjukan jam 10 malam tapi suaminya belum juga kembali ke kamar mereka.

"duh lupa isi air lagi."dara turun ke dapur untuk mengambil air. setelah selesai dnegan urusannya dan berniat naik ke kamar. Ia tak sengaja melihat pintu taman terbuka lebar.

"gimana sih si mbak bisa-bisanya lupa nutup pintu belakang. Kalau ada maling gimana coba." gumam dara sambil berjalan mendekati pintu belakang untuk menutupnya.

Saat tiba di depan pintu ia melihat suaminya dan jihan tengah duduk di bangku taman. Ngobrol panjang lebar. Hal yang tak pernah suaminya lakukan padanya.

Dara mendengar semua pembicaraan mereka dari support yang suaminya berikan kepada jihan. Kata-kata penguat dan siap membantu jihan.

Semua yang tak pernah suaminya katakan padanya. Dan itulah yang selama ini dara harapkan dari hadi suaminya tapi tak kunjung terwujud.

berat bagi dara mendengar semua itu. Dara kembali ke kamarnya dan menuju kasur dan tidur miring membelakangi pintu. Ia tidak tidur, lebih tepatnya tidak bisa tidur.

Ia mendengar saat suaminya datang dan tidur disampingnya. Tapi dara tak memperdulikannya. Dara larut dalam pemikirannya dan bayang-bayang kata-kata yang suaminya ucapkan kepada jihan. Membuat ia iri dan cemburu.

Keesokan paginya mereka semua kumpul di ruang makan. Tak seperti biasanya dara banyak diam. Ia akan menjawab singkat saat ditanya dan tak ikut dalam obrolan seperti biasanya, hanya diam.

"kalian udah pada mau pulang aja. Padahal oma masih kangen lho main bareng kalian." ucap Alina saat mengantar anak, menantu dan cucunya ke depan rumah karena waktunya mereka pulang.

"iya oma soalnya besok kan ulangan." jawab lily anak dari liam dan jihan.

"iya ma, nanti setelah ulangan kan libur panjang nanti kita nginep lagi deh buat temenin oma." ucap davin yang mencoba menghibur omanya agar tak sedih ditinggal pulang anak dan cucunya.

"bener ya. Oma tunggu lho, awas aja kalau sampai engga nginep. Oma datangi rumah kalian satu-satu lalu oma jemput biar nginep di rumah oma." balas Alina mencoba ceria.

"iya oma kita janji." ucap si kecil rio putra bungsunya liam dan jihan.

Semuanya berpamitan dan salim kepada Alina satu persatu. Dan mobil mereka pergi meninggalkan pelataran halaman mansion Alina.

"jadi sepi lagi deh ini rumah."

"iya bu, kalau ada non dan aden rumah jadi rame." timpal bi sum

"ya gimana bi mereka kan sekolah." Alina masuk dengan lesu karena kembali merasakan kesepian tinggal di mansion nya sendiri hanya di temani para pekerja.

Diperjalanan pulang mobil keluarga hadi terasa hening karena dari mereka tidak ada yang bersuara.

Biasanya dara yang paling bawel menanyakan ini dan itu kepada suaminya. Tapi kali ini dara justru tertular sifat pendiam dari suami dan anaknya.

Hal itu terjadi sampai mereka sampai ke rumah. Saat mobil selesai diparkir pun dara turun duluan dan langsung masuk ke kamarnya tanpa mengatakan satu patah katapun.

Davin dan hadi yang melihat ibu dan istrinya seperti itu tidak ambil pusing, mereka menutup tempat masing-masing tanpa bersuara.

Memang seperti itulah keluarga mereka sunyi tanpa kehangatan, perhatian, Senda gurau layaknya keluarga lain.

.

.

.

.

.

Tbc

1
Arga Putri Kediri
kasihan dari Thor...cerai saja
Biokunai: keenakan suaminya dong ka, kalau gitu
Arga Putri Kediri: daraaa
total 2 replies
M. MULYADI
menyerah kmu,,,cape..
Biokunai: ayo menyerah jangan berjuang
total 1 replies
Dian Fitriana
update
Dian Fitriana
update
Anrai Dela Cruz
❤️ Hanya bisa bilang satu kata: cinta! ❤️
Juguito De Frutifastastico Uwi
Alur ceritanya keren banget!
Biokunai: terima kasih ka terus baca dan dukung novel ku ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!