NovelToon NovelToon
Sah! Hutang Dibayar Menikah

Sah! Hutang Dibayar Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Cherryblessem

(Update setiap hari selama ongoing!)

Clara merasa kepalanya pusing tiba-tiba saat ia melihat kekasihnya bercinta dengan sahabatnya sendiri yang sudah ia anggap seperti saudara kandungnya. Mereka berdua tampak terkejut seperti melihat hantu setelah menyadari Clara muncul dari balik pintu kamar dengan cake bertuliskan 'Happy 6th anniversary' yang telah jatuh berantakan di bawah.

"Sa–sayang ...." Kris wang, kekasihnya tampak panik sambil berusaha memakai kembali dalaman miliknya.

Leah Ivanova juga tak kalah terkejut. Ia tampak berantakan dan berusaha menutupi tubuhnya dengan kain yang kini Tanpa busana.

"Ini bukan seperti yang kamu pikirkan, Clara!" Kris berusaha mengambil alih Clara.

Gadis itu tersenyum kecut. Berani sekali ia bicara begitu padahal segalanya telah keliatan jelas?

*

Baca kelanjutannya hanya di noveltoon! Gratis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cherryblessem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAH| 2

Clara menatap bingung ketika mendapati sebuah tangan terulur padanya. Ia mengangkat wajahnya dan menatap bayangan seorang pria yang tampan dengan setelan jas rapih yang tampak seperti pengantin memberikan sapu tangan padanya.

Pandanganya yang berair membuat wajah pria itu tampak seperti sosok yang tidak nyata, bagaikan pangeran yang dikirim Tuhan baginya.

"Maafkan aku karena tidak sengaja mendengarkan apa yang kamu bicarakan di telepon, bahkan sampai lancang kemari." Julian bicara sambil menatap gadis itu.

Menerima permintaan maaf itu, Clara menerima sapu tangannya dan mengelap wajahnya yang basah dengan malu-malu.

"Aku mendengar semuanya."

Clara menyembunyikan wajahnya dibalik sapu tangan karena merasa malu. Mengapa pula orang ini harus mendengar penderitaannya yang memalukan.

"Sama seperti dirimu, aku juga mengalami kemalangan hari ini." Julian bercerita.

Clara tak sedang ingin mendengarkan cerita atau curhatan apapun dari orang lain. Ia sedang stress dan kacau dan ia harap siapapun bisa menutup mulutnya. Melihat Julian malah mengambil tempat di sisinya, ia siap untuk mengusir laki-laki itu.

Namun, sebelum Clara bicara, ponsel Clara mendadak berdering. Sebuah panggilan dari kerabatnya yang nyaris tak pernah mengontaknya muncul. Dengan heran, Clara menjawab telepon itu.

"Halo," belum sempat ia menjawab, ia langsung dihujani makian.

"Kurang ajar! Kamu jadikan saya jaminan hutangmu, ya!? Bayar hutangmu, bodoh! Kamu ini belum punya pekerjaan tapi sudah gaya-gayaan mau pinjam uang online! Cepet bayar! Suruh orang gila itu berhenti menerorku! Dasar sialan! Kamu pikir aku tidak sibuk, huh!?"

Mata Clara melebar mendengar makian beruntun itu. Tubuhnya mendingin karena merasakan ada yang tidak beres.

"Ma—maaf, Tante, tapi ada apa, ya? Kenapa saya dimaki-maki?" Clara sudah punya dugaan namun ia butuh validasi. Jantungnya berdebar kencang dan ia mulai berkeringat dingin. Aliran darahnya berbalik arah ia merasakan dirinya gemetar menanti jawaban yang ia coba tebak.

"Halah! Kamu kan jadikan nomor aku jaminan pinjol kamu! Kamu ya, bikin repot orang tua kamu! Gak tahu malu!" Lagi, ia dimaki dari balik telepon.

Clara merasa pijakannya melemah. Ia ingin pingsan saat itu juga. Tanpa menjawab, ia mengecek teleponnya dan melihat pesan WhatsApp miliknya telah penuh dengan pertanyaan yang sama. Semua relatifnya mempertanyakan hal yang serupa. Beberapa dengan nada lebih kejam dan ada yang tampak khawatir.

Air mata Clara mengalir. Ia yakin hidupnya telah hancur. Tubuhnya gemetar dan mendadak ia kehilangan keseimbangan. Beruntung, Julian ada disana dan segera menahannya.

"Kau tidak apa-apa?" Julian menatapnya dengan penuh kekhawatiran.

Clara kini melihat Julian semakin tampak seperti seorang pria kiriman Tuhan tetapi segera ia menepis pemikiran itu dan berusaha berdiri tegak.

"Maaf ...." Clara meminta maaf dengan suara yang tertelan karena malu.

"Tidak masalah." Julian membalas, tampak sibuk mengambil sesuatu.

Clara mengambil ponselnya yang sempat jatuh dan takut-takut membaca pesan yang membludak. Beberapa telepon mulai masuk namun ia tak berani menerimanya.

"Ini." Julian merobek sebuah kertas setelah itu menulisnya dan memberikannya pada Clara.

Clara menerimanya dengan heran namun terkejut ketika ia melihat kertas itu merupakan sebuah check bank sejumlah satu miliar rupiah.

"Terimalah."

"Tidak! Tidak! Maaf, aku tidak bisa menerimanya." Clara menolak dengan sopan dan panik meskipun sebagian hatinya berteriak.

"Tidak, terimalah. Aku hendak menawarkan solusi untukmu dan untukku. Check itu anggaplah uang mukanya." Julian menjelaskan.

"Uang muka?" Clara merasa tersinggung.

"Jangan salah paham. Aku tahu kamu membutuhkannya dan aku juga butuh bantuanmu. Aku janji akan berikan lebih banyak asal kamu juga mau menolong aku." Julian menjelaskan dengan hati-hati.

Satu sisi hati Clara merasa marah dan direndahkan akan kejadian ini. Namun, ia kembali mengingat telah dibombardir hingga babak belur oleh pinjaman online sialan itu. Kini mereka malah melibatkan keluarga dan kerabat Clara. Hebat sekali Clara, masih bisa waras ditengah semua kegilaan ini.

"Dengar, aku murni berniat membantumu dan aku tak punya niat jahat apapun terhadapmu. Ini semua adalah bantuan yang aku berikan dengan tulus. Dan lagi, aku juga butuh bantuanmu. Situasiku sama gentingnya dengan situasimu. Kupikir, kita bisa saling menolong mengingat kamu memiliki apa yang kubutuhkan dan aku punya apa yang kamu butuhkan." Julian kembali menjelaskan dengan hati-hati.

Clara terdiam merasakan kebimbangan dihatinya. Terlalu banyak yang harus ia proses dalam satu hari ini.

"Sebelumnya, perkenalkan, namaku Julian. Julian Kim. Ini kartu namaku." Julian merogoh sakunya dan mengeluarkan kartu bisnis miliknya.

Clara menerimanya dan membacanya dengan mata membulat. Ia terkejut. Lagi dan lagi plot twist kehidupan memutarnya. Banyak sekali kejadian dalam seharian ini dan kini ia merasa bangga karena mentalnya masih stabil. Pria tampan yang ada dihadapannya ini ternyata adalah CEO Hydro tech, salah satu anak perusahaan terbesar di negara ini. Kantor impian para budak korporat dalam meniti karir, tempat impiannya dalam melamar pekerjaan. Dari sekian banyak hal gila selama seharian ini, Julian adalah hal yang paling ia sukai.

"Siapa namamu?" Julian mengejar Clara untuk mengungkapkan namanya. Gadis itu tergagap memandang berulang kartu nama dan wajahnya dengan takjub. Julian tahu itu adalah reaksi lumrah semua orang setiap bertemu dengannya. Namun, ia sangat butuh nama gadis itu segera.

"Eh—oh ... Ah ...." Clara terbata-bata. Calon bos di masa depannya ada di depan mata. Ia tampak terlalu muda sebagai CEO perusahaan top dalam negeri. Apalagi, cara bertemu mereka yang luar biasa ini.

"Clara ...." ucapnya menelan suaranya di akhir.

"Baiklah, Clara." Julian menatap jam di tanganya sambil menghitung-hitung sesuatu. "Kita tidak terlalu terlambat."

"Ada apa?" Clara keheranan.

"Seperti yang kukatakan, aku butuh bantuanmu dan keadaanku sama gentingnya denganmu." Julian tersenyum menatap Clara. "Soal uang itu, kamu bisa langsung menggunakannya. Atau, kau ingin aku mentransfernya terlebih dahulu?" Julian menawarkan opsi lain pada Clara.

Gadis itu menggeleng. Meskipun kakinya ingin langsung berlari ke bank dan mencairkan uang miliknya dan menyumpal mulut sial para penagih pinjol, ia tetap harus sopan karena hal baik tak datang dua kali.

Clara merasa perasaannya tidak enak namun sepanjang hari ini ia telah mengalami kejadian yang buruk secara beruntun. Memangnya, apa lagi yang bisa lebih buruk dari ini semua?

"Memangnya, apa yang bisa aku bantu?"

Julian tersenyum merasakan persetujuan dari Clara. Meskipun Clara tak mengucapkannya, ia jelas sangat membutuhkan bantuan Julian dan uang yang diberikan Julian sangat amat cukup dan bahkan melampaui.

"Menikahlah denganku, Clara." Julian melamar Clara, gadis yang baru lima menit ia temui dengan sepucuk check bank yang membuat gadis itu hampir gila.

1
partini
menarik
Cherryblessem: terima kasih sudah mampir kakakk/Rose/
total 1 replies
Y. Kasanova
Semangat
Cherryblessem: aaa terima kasih kakak /Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!