Jingga pikir hidupnya sudah begitu sempurna dengan kebahagiaan. Menikah dengan pria yang sangat dicintainya dan memiliki seorang putri cantik berusia dua tahun.
Namun semua kebahagiaan itu seketika lenyap, saat mengetahui suaminya berselingkuh dengan sepupunya sendiri. Apalagi saat sang suami mengatakan jika selama ini pria itu mencintai wanita tersebut, dan menikah dengannya hanya karena membalas kebaikan kedua orang tua Jingga yang sudah mengangkatnya sebagai anak.
Jingga yang merasa hancur karena kebahagiaan yang selama ini dirasakannya ternyata semu, mendapatkan kesempatan kedua untuk mengulang hidupnya saat sebuah mobil menabraknya.
Jingga pun akhirnya kembali ke masa lalu di mana pernikahan itu belum terjadi. Apa yang akan dilakukan Jingga selanjutnya? Apakah dia akan tetap menikah dengan Bayu setelah pengkhianatan yang dilakukan pria itu. Ataukah Jingga akan membalas perbuatan mereka, dan melepas suaminya yang berarti putri kecilnya pun akan hilang tak pernah dilahirkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
"Kau masih marah?" Bayu menahan langkah sang istri yang tengah berjalan menuju dapur, setelah selesai menidurkan putri kecil mereka untuk tidur siang.
"Menurut mas?" Jingga balik bertanya dengan ketus tanpa menatap wajah sang suami.
"Maaf..." ucap Bayu dengan menyentuh tangan Jingga. "Maaf kalau bercandaku kelewatan."
Jingga yang awalnya masih kesal kini tersenyum dengan membalas genggaman suaminya. Inilah yang membuat Jingga tak bisa berlama-lama kesal pada Bayu, karena suaminya itu pasti akan membujuk dan meminta maaf lebih dulu sekalipun ia yang membuat kesalahan.
"Maafmu diterima, tapi..." Jingga menatap sang suami dengan tatapan mendamba, dengan jari-jemari yang mulai menyentuh dada bidang pria itu dari balik pakaian yang dikenakan Bayu. "Mari kita bercinta," bisiknya yang tanpa ragu untuk mencium bibir sang suami lebih dulu.
Walaupun hari masih siang, tapi ia ingin merasakan kembali panasnya percintaan mereka karena sudah lama tidak melakukannya. Jika dulu mereka kerap melakukannya meskipun intensitasnya bisa dihitung dengan jari. Namun setelah melahirkan Liora mereka jarang sekali melakukannya, bahkan kini sudah dua bulan sang suami tidak menyentuhnya. Setiap Jingga meminta, Bayu pasti beralasan sangat lelah. Dan Jingga pun mau tidak mau memendam hasratnya karena tidak ingin membuat Bayu marah hanya karena masalah percintaan mereka.
"Ji.." Bayu menahan tubuh sang istri setelah melepaskan tautan bibir mereka. "Aku lelah, lain kali saja."
Jingga yang merasa ditolak untuk kesekian kalinya, tidak tinggal diam dengan menggoda sang suami dengan menyentuh wajah tampan pria itu dengan perlahan.
"Kita sudah lama tidak melakukannya mas, apa kau tidak menginginkannya?" bisik Jingga dengan mencium kembali bibir suaminya. Tangannya tidak tinggal diam, dengan menyentuh kembali tubuh berotot suaminya dengan menggoda.
"Jingga...." lirih Bayu dengan suara seraknya dengan membalas ciuman sang istri.
Melihat suaminya yang mulai tergoda. Jingga pun dengan tidak sabaran ingin melepas pakaian Bayu. Namun tidak jadi melakukannya saat mendengar suara wanita yang berteriak dari belakang mereka. Keduanya pun langsung menjauh dengan salah tingkah saat melihat keberadaan Amanda yang kini berdiri tidak jauh dari mereka.
"Maaf aku tidak tahu kalau kalian..." Amanda yang tidak enak hati menundukkan kepalanya.
"Tidak apa-apa, ada apa Kak Manda kemari?" tanya Jingga pada sepupunya yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri, karena usia mereka yang terpaut tiga tahun.
"Ada beberapa berkas yang harus ditandatangani Bayu, juga ingin mengingatkan pertemuan malam ini dengan Tuan Yanuar," jawab Amanda dengan kaku karena masih merasa tidak enak dengan apa yang dilihatnya tadi.
"Sekarang? Tapi ini weekend?" protes Jingga dengan berpura-pura kesal. Padahal ia sudah tahu jika suaminya memang orang yang sibuk, dan bukan satu dua kali ini saja Bayu melakukan pekerjaan di saat hari libur pria itu.
"Maaf Jingga, tapi ini bukan mau Kakak."
"Iya, tapi kakak sebagai seorang sekretaris seharusnya bisa mengatur jadwal mas Bayu dengan tidak menganggu waktu berlibur kami."
Ya, selain sebagai sepupunya. Amanda juga bekerja sebagai sekertaris Bayu atas rekomendasinya. Karena ia merasa kasihan pada Amanda yang kesulitan dalam mencari pekerjaan, apalagi wanita itu harus menanggung biaya pengobatan Ibunya yang memiliki penyakit jantung.
"Jingga..." Bayu menatap tajam sang istri.
"Iya, iya. Aku hanya bercanda." Jingga tertawa kemudian menyuruh Amanda untuk duduk sembari menunggu Bayu untuk bersiap. "Kak apa kau tidak ingin mengenalkan aku dengan kekasihmu?" tanyanya dengan penasaran.
Karena memang selama ini Amanda tidak pernah mengenalkan pria nya. Kakak sepupunya itu hanya mengatakan jika sudah memiliki seorang kekasih sejak lama, bahkan sebelum Jingga menikah dengan Bayu.
ayo donk up lagi🥺🥺
up lagi dong/Sob//Sob/
Ini kan cerita fiksi ya nyambung2 aja