NovelToon NovelToon
IKATAN SUCI YANG TERNODA

IKATAN SUCI YANG TERNODA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Mengubah Takdir / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga / Romansa pedesaan
Popularitas:157.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Niatnya mulia, ingin membantu perekonomian keluarga, meringankan beban suami dalam mencari nafkah.

Namum, Sriana tak menyangka jika kepergiannya mengais rezeki hingga ke negeri orang, meninggalkan kedua anaknya yang masih kecil – bukan berbuah manis, melainkan dimanfaatkan sedemikian rupa.

Sriana merasa diperlakukan bak Sapi perah. Uang dikuras, fisik tak diperhatikan, keluhnya diabaikan, protesnya dicap sebagai istri pembangkang, diamnya dianggap wanita kekanakan.

Sampai suatu ketika, Sriana mendapati hal menyakitkan layaknya ditikam belati tepat di ulu hati, ternyata ...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Isyt : 01

“Ahh, ahh … terus Mas! Punyaku sudah becek ini ... sedikit lagi Sayang … ahhh!”

Kening seorang wanita mengerut dalam, dia menempelkan telinga di daun pintu kamar mandi. Rasanya ingin muntah mendengar desahan menjijikan sang sepupu.

Sayangnya cuma suara kakak sepupunya saja yang terdengar sampai dirinya malu sendiri, padahal bukan dia yang berbuat tak senonoh melalui panggilan video mesum itu.

“Mbak! Bisa keluar dulu ndak? Aku kebelet pipis!” Dia mengetuk pintu, antara memang sesak buang air kecil, dan sudah tidak tahan mendengar lenguhan yang kerap kali dilakukan oleh kakak sepupunya bila malam hari menjelang tidur.

“Aku memang tiada duanya Mas. Sangat jauh bila dibandingkan istrimu yang mirip gedebok pisang itu!”

Kembali dia mendapati kata-kata tak pantas dari sang sepupu, tertuju kepada istri dari pria yang sering melakukan video call se*s itu.

“Aslinya siapa laki-laki teman mesum mbak Triani? Apa dia tidak takut kalau seandainya si pria memiliki niat jahat?” Sriana, kerap dipanggil Ana atau Sri itu bergumam. Sudah lelah dia menasehati kakak sepupunya, tapi cuma dianggap angin lalu.

Tak berapa lama kemudian, daun pintu pun dibuka dari dalam, langsung saja Tria menatap sengit adik sepupunya.

“Kowe iku jian nyebelin tenan og, Sri. Dadi uwong kok nemen irine!” Kening wanita berjerawat batu itu ia tekan menggunakan jari telunjuk.

“Mbak Tria salah sangka, aku memang kebelet. Mbak … mbok yo ngati-ati, takutnya teman pean punya niat ndak baik. Diam-diam ngerekam video kalian pas dirimu lagi telanjang, terus disebarluaskan. Bisa buat geger satu negara lo, Mbak,” niatnya baik, tapi malah di maki.

“Halla! Urusen dapuran mu dewe! Joh sok macak dadi bu ustadzah! Lihat mukamu itu, mirip parutan kelapa. Jerawatan, berminyak, bruntusan. Wes dikasih krim mahal pun, tetep ndak sembuh! Memang dasarnya kulit Badak, dadi angel lembutnya!” Ia melengos, tidak merasa bersalah setelah menghina adik sepupunya.

(Urus saja dirimu sendiri! Jangan sok jadi ibu ustadzah.)

“Astaghfirullah.” Sriana mengelus dadanya. Walaupun sudah sering mendapatkan kata-kata pedas, tetap saja rasanya masih menyakitkan hati.

“Sabar, sabar. Salahmu sendiri! Mau-maunya menasehati orang yang lagi kasmaran. Bukannya berterima kasih, malah dimaki.”

Sriana dan Triani – sama-sama bekerja menjadi pembantu rumah tangga di luar negeri, tepatnya negara Hongkong. Mereka tinggal satu atap, berbagi tugas mengurus nenek lansia, lumpuh, serta bersih-bersih rumah, juga memasak.

Triani seorang janda beranak satu, berumur tiga puluh satu tahun. Sedangkan Sriana berusia tiga puluh tahun, memiliki dua orang anak.

Setelah mendapatkan kata-kata tidak manusiawi dari kakak sepupunya, Sriana masuk ke dalam kamar mandi. Dia melakukan ritual sebelum tidur, memakai krim malam.

Wanita kurus itu memandang nelangsa cermin yang memantulkan wajahnya. “Sudah habis tiga paket krim khusus untuk kulit berjerawat, tapi kenapa ndak ada perubahannya?”

Hampir seluruh wajahnya ditumbuhi jerawat batu, pada bagian pipi bahkan ada yang bernanah. Selain berjerawat, kulitnya juga berminyak, serta berkomedo.

“Aku sampai malu keluar dari villa,” keluhnya lirih. Jerawat itu mengikis habis rasa percaya dirinya, dia lebih memilih lembur daripada setiap minggu libur seperti para pahlawan devisa lainnya.

Hisst ….

Sriana mendesis kala wajahnya diusap kapas yang sudah ditetesi cairan pembersih kulit khusus untuk berjerawat. Rasa perih, gatal, bercampur aduk. Tak jarang dirinya menangis, lelah fisik ditambah kondisi kulitnya rusak, sungguh membuat mentalnya sering jatuh bangun.

Diapun mulai ragu, ingin menghentikan pemakaian krim, tapi hal tersebut malah memperburuk keadaan kulitnya sampai meninggalkan bekas luka, lama baru sembuh.

Ting.

Ada notifikasi masuk ke ponsel yang dikantongi di saku celana, ia bergegas menyelesaikan memakai krim malam.

Kemudian mengambil ponsel sudah keluaran lama, layar juga terdapat garis halilintar. Sebenarnya sudah waktunya ganti, tapi kalah oleh kebutuhan lain.

Bun, Ambar mau beli kalung ini. Bunda kan besok gajian – belikan ya. Harganya murah og, ndak mahal.

Satu pesan dari putrinya yang baru berumur delapan tahun lebih itu cukup mengguncang jiwa Sriana. Sebuah kalung emas muda berliontin hati, modelnya simpel, terlihat elegan – harganya mencapai tiga juta rupiah.

Sri menekan layar hijau, dia ingin bernegosiasi dengan putrinya, memberi pengertian kalau barang itu terlalu mahal, dan bisa membahayakan bila dipakai anak kecil.

Takut ada orang memiliki niat jahat, berakhir Ambar celaka, hal tersebut sangat mengerikan baginya. Terlebih sering melihat berita viral di media sosial tentang penganiayaan gadis-gadis kecil tak berdosa, disiksa oleh tangan manusia berhati jahat.

"Assalamualaikum, Nak,” sapanya.

“Waalaikumsalam Bun. Ambar ndak mau tahu, Bunda harus belikan kalung tadi! Teman-temanku saja yang ibunya kerja jadi TKW – pada pakai cincin emas, gelang, dan juga kalung. Aku sendiri ndak punya!”

Belum juga dia bersuara selain menyapa lewat sepenggal salam, sudah di todong suara meninggi lalu tangisan meraung-raung.

“Mbak sudah ya, anakmu ngamuk ini! Lagian sama anak sendiri kok ya perhitungan to Mbak. Mung harga tiga juta loh, bukan lima ke atas. Gajimu satu bulan masih sisa banyak! Jangan pelit-pelit lah!”

Panggilan langsung dimatikan oleh adik iparnya, Dwita. Tante bagi Ambar, membantu merawat keponakannya semenjak ditinggal merantau oleh sang ibu tiga tahun lebih yang lalu.

“Ya Rabbi.” Ia mencengkram pinggiran wastafel, menatap cermin dengan netra sendu. Hatinya bergejolak, rasanya sungguh menyakitkan mendengar tangis anak bungsunya, tapi di satu sisi dia merasa heran.

“Dulu, sewaktu aku masih membersamai Ambar, dan Tian, mereka termasuk anak-anak yang hemat, prihatin melihat kondisi keuangan orang tuanya. Mengapa sekarang berubah total, pemaksa. Bila berkeinginan harus sesegera mungkin dikabulkan,” gumamnya lirih.

Jarak yang terbentang, waktu terbuang tanpa bisa dia mendekap sang buah hati, ternyata telah berdampak pada pertumbuhan putra dan putrinya.

“Niatku kerja di negeri orang ingin mengubah nasib, membantu mas Agung agar perekonomian kami jauh lebih baik. Namun harga yang harus dibayarkan teramat mahal, bukan saja perihal uang. Aku kehilangan kepercayaan Septian, Ambar Ratih. Ucapanku tak lagi mereka dengar, suaraku bagaikan angin lalu. Nak … seandainya kalian tahu bagaimana kehidupan Bunda di sini,” ia menangis dalam diam, air matanya membasahi pipi.

Belum reda deraian air matanya, dering ponsel membuat Sriana menarik napas panjang.

“Assalamualaikum Mas.”

“Besok jangan lupa transfer lima juta! Aku mau bayarin blumbang (kolam) berisi ikan Lele, lumayan untungnya kalau dimasukkan ke tempat pemancingan. Sri … kamu ndak budek ‘kan?!”

.

.

Bersambung.

...****************...

Hai ... hai. Kali ini lagi ingin buat cerita yang logatnya sedikit ke bahasa Jawa.

Semoga bisa menghibur, disambut hangat, dan didukung secara ugal-ugalan.

Terima kasih banyak, Kakak ❤️❤️

Kak, teruntuk kata-kata yang nggak tak translate ... Itu artinya umpatan, Kak✌️Jadi, ya gitulah ... he he he ✌️😬

Semisal nggak paham, tanya aja lewat komentar ya, Kak 😘

...----------------...

1
bunda fafa
ada ya seorang ibu mendukung putri nya jd pelakoorrr 😏
SasSya
semoga dalam lindungan Nya za kalian nok_leeee
semoga berhasil ambil Semua yg berharga,🤲🤲🤲
SasSya
baguuuuuusss
ada paparazi
lek Dimas?
bunda fafa
ibu macam apa ita ini??🤦🤦kok justru nyuruh anaknya minta dinikahin si mokondo yg notabene suami keponakan nya sendiri 🤦
SasSya
najoong!!!!🤮🤢


naaaaaa kaaannnn
sudah lama hubungan mereka
SasSya
2 keluarga bedeb** kranjingan tenan!!!
🤬🤬🤬🤬🤬

part Iki misuh troooosss kak cublikkkkk 😆😆😆
astagfirullah astagfirullah astagfirullah astagfirullah
mamaqe
waduh apapun itu moga anak soleh dan solehah dilindungi
SasSya
Mammi????
haduuuwww seketika ngakak
🤣🤣🤣🤣maaf zaaa✌️✌️✌️
Treek Treeekkkk
bunda fafa
gak bakalan..Sri sdh pintar..km yg akan jd kere dan gembel
SasSya
seolah 12 THN yg sia2 za Sri....
sekarang mulai menata dr awal
pelan tpi pasti keluar dari jeratan laki2 gak guna!
SasSya
di butakan apa kamu dulu Sri,
sampai mau nikah dgn laki2 mokondo?
apa ada campur tangan Ita mbokne Tri?
maya ummu ihsan
cuih.. cuih...💦💦
SasSya
13 hari tak tunggu
akan ada kegemparan apa?🤔
SasSya
joosss
bener kui Sri 👍👍👍
Anis Jmb
😭😭😭
SasSya
🤢🤢🤮🤮🤮🤮🤮
langsung muntah ke mukamu gooooonggggg
SasSya
conggor muu guungg
ngarang kentang 🥔

opo mau lewat hape
emange Trisundel, muaaaaaaakkkkk 🤢🤢🤢
SasSya
setta* tenan Koen Gung 🤬🤬🤬🤬🤬🤬
tensi meroket huasy* Kowe guuunggg!!!!

astagfirullah astagfirullah astagfirullah
SasSya
yg kerja siapa
yg ngitung gaji siapa!
SasSya
mengimbangi drama si laki busuk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!