Sistem Pilihan

''yuhuuuu saldoku nambah 200 milyar lagi'' girang Kris sambil menatap layar ponselnya.

Setengah jam kemudian, Surya sudah menghadap Kris dengan sebuah berkas pembelian mobil porsche.

''ini tuan muda'' ucap Surya cepat.

''selain porsche yang aku beli, apa ada mobil sport lainnya?'' tanya Kris.

''kalau saat ini belum ada tuan muda, tapi dua hari lagi akan datang dua mobil sport lainnya. Sebuah Bugatti veyron dan ferrari, kedua harga mobilnya sama-sama 50 milyar tuan muda'' jawab Surya.

''baiklah nanti dua hari lagi aku akan kesini, dan aku mau kamu yang melayaniku lagi'' angguk Kris lalu segera pergi.

''siap tuan muda, saya berjanji akan melayani tuan muda dengan baik. Sampai jumpa dua hari lagi tuan muda dan hati-hati dijalan'' ucap Surya sambil mengiringi langkah kaki Kris hingga sampai ke depan showroom.

Kris segera pergi setelah memberikan alamat tempat tinggalnya pada pihak showroom untuk mengantarkan porschenya.

''kemana lagi ya?'' bingung Kris, ia ingin kembali menggunakan uangnya.

Namun setelah beberapa saat berpikir, akhirnya Kris memilih pulang ke vilanya saja karena sudah sangat lelah.

''benar-benar sangat besar dan mewah'' kagum Kris saat ia sudah memasuki vilanya namun masih sepi karena tak ada pelayan.

''sepertinya besok harus mencari pengurus vila dan yang lainnya, tak mungkin aku membersihkan vila sebesar ini sendirian'' ucap Kris lalu menuju kamar yang paling besar yang akan menjadi kamarnya.

Kris tak perlu membeli perabotan lagi sebab vilanya sudah terisi lengkap dengan perabotan, bahkan seluruh perabotannya memiliki kualitas terbaik.

''waaahhhh bahkan kamar mandinya besar dan ada bak mandinya lagi'' takjub Kris lalu segera memasuki bak mandi setelah melepaskan semua pakaiannya.

''hahhh nyamannya'' desah Kris senang karena berendam didalam bak mandi tanpa tau kalau ponselnya berdering terus sebab kedua pacarnya menelponnya secara bergantian.

Lima belas menit kemudian Kris keluar dari bak mandi lalu membilas tubuhnya dengan air shower. Setelahnya keluar dari kamar mandi dengan mengenakan jubah mandi.

''siapa yang menelponku'' ucap Kris saat mendengar ponselnya berdering dan ternyata ada panggilan video dari Desi dan Luna.

''haii sayang-sayangku'' sapa Kris sedangkan Lina dan Desi membeku ditempat.

Mereka membeku bukan hanya karena latar tempat Kris namun juga membeku saat melihat dada bidang dan perut kris yang ada 6 kotaknya.

''enam kotak'' lirih Luna dan diangguki oleh Desi, keduanya menatap Kris dengan berbinar.

''enam kotak'' beo Kris kebingungan namun setelahnya mengerti apa maksud kedua pacarnya.

''mau coba pegang nggak?'' tawar Kris menyeringai.

''MAUUUUU'' Teriak keduanya.

''boleh, besok datanglah ke vilaku. Aku akan mengirim alamatnya'' ucap Kris hingga membuat keduanya senang.

Setelah obrolan yang cukup lama akhirnya ketiganya menghentikan panggilan sebab besok mereka masih harus bersekolah, Luna dan Desi sama seperti Kris yang masih seorang pelajar.

Keesokan harinya, Kris terbangun dan segera disuguhi dengan pilihan dari sistem.

[sistem pilihan]

perusahaan minyak senilai 1 trilyun

perusahaan pertambangan senilai 1 trilyun

''wahhh pagi ini aku mendapatkan aset'' girang Kris lalu segera menimbang harus memilih yang mana sebab keduanya memiliki nilai yang sama.

''pilih yang nomor dua saja deh'' Kris menekan nomor dua, seketika ponsel Kris berbunyi.

Kris mengangkat panggilan itu dan ternyata dari perusahaan pertambangan yang menanyakan kapan kris akan datang untuk mengurus surat serah terima.

terpaksa Kris mengatakan sedang sibuk dan akan mengurusnya seminggu lagi padahal ia tak mengerti sama sekali tentang mengurus pengalihan perusahaan.

''sepertinya aku harus mencari orang yang bisa membantuku mengurus perusahaan itu'' pikir Kris lalu segera menuju kamar mandi sebab harus sekolah hari ini.

Kris terpaksa makan diluar lagi sebab lupa membeli bahan makanan, kemarin ia memiliki banyak bahan makanan namun alatnya kurang dan sekarang alatnya sudah komplit namun tak ada satu bahan makanan pun didalam kulkas maupun lemarinya.

Akhirnya kris kembali makan di restoran terdekat dengan vilanya.

''mau pesan apa tuan muda?'' tanya seroang pelayan setelah membawa Kris menuju ruang pribadi.

''keluarkan sepuluh menu andalan kalian'' ucap Kris tanpa melihat buku menu.

''minumnya mau apa tuan muda?'' tanya si pelayan lagi setelah mencatat pesanan Kris.

''susu dan teh saja'' jawab Kris lagi.

''baik tuan muda, mohon tunggu sebentar'' ucap si pelayan lalu bergegas mengantarkan pesanan Kris ke dapur sebab seorang pelajar seperti Kris tak boleh terlambat masuk sekolah.

Lima belas menit kemudian, semua pesanan Kris datang lalu ia menyantapnya dengan lahap.

''hmm enak'' angguk Kris cukup suka dengan makanan yang saat ini ia makan.

setelah membayar semua makanan dan mendapat cash back sebanyak 25 juta rupiah, Kris menuju sekolahnya dengan porsche-nya sebab mobilnya datang tadi pagi sebelum ia berangkat sekolah.

''mobil mewah memang sangat keren, bahkan suaranya membuat hati berdebar'' puji Kris.

Kedatangan mobil porsche membuat area parkiran sekolah gaduh, mereka penasaran siapa yang membawa mobil sport itu ke sekolah.

Porsche sudah terparkir di parkiran sekolah dan diluarnya sudah banyak siswa dan siswi menunggu si pemilik keluar dari mobil.

''KRISSSSS'' Teriak semua orang yang ada diparkiran saat melihat Kris keluar dari porsche.

Kris tak memperdulikan teriakan mereka, ia melenggang masuk menuju pekarangan sekolah dengan ditatap semua orang.

Kemarin kris datang dengan sebuah motor NMAX dan sekarang dengan sebuah mobil sport padahal biasanya ia pergi sekolah dengan berjalan kaki.

''jangan bilang kalau Kris sebenarnya putra orang kaya namun selama ini selalu low profil'' tebak salah satu siswa.

''bisa jadi, pasti dia sudah bosan ditindas makanya sekarang tak lagi menyembunyikan identitasnya'' sambung siswa lainnya.

Disepanjang jalan menuju kelasnya, tak ada satupun yang berani menghalangi jalan Kris. Mereka tak mau bermasalah dengan Kris.

Saat Kris sudah duduk di kursinya, tiba-tiba seorang gadis cantik datang ke kelasnya lalu duduk dimeja kris.

Gadis itu bernama Mika salah satu primadona sekolah.

''Kris mau datang ke pesta ulang tahun gue besok malam nggak?'' tanya Mika sambil menyerahkan undangan pada Kris.

Kris mengambil undangan tersebut lalu mengangguk.

''mau hadiah apa?'' tanya Kris sebab ia tak tau apa keinginan Mika.

''kalau gue mau mobil porsche lo bagaimana?'' tanya Mika bercanda.

''mobil Porsche gue sudah bekas kalau gue berikan pada lo. Lebih baik gue belikan yang baru, mau nggak?'' jawab dan tanya Kris hingga membuat semua orang terpana, begitu juga dengan Mika.

''mau beliin gue yang baru'' beo Mika.

''hmm mau porsche seperti gue atau mobil sport yang lain. Misalnya ferrari, Bugatti atau lamborghini'' angguk Kris lalu menawarkan mobil sport lainnya hingga kembali mengejutkan semua orang.

''beneran mau membelikan gue mobil sport? padahal gue cuma bercanda kok'' tanya Mika sangsi, ia benar-benar tak percaya dengan perkataan Kris.

''sayangnya gue nggak bercanda, gue mau membelikan lo mobil sport sebagai hadiah ualng tahun. Jadi mau yang mana?'' Kris kembali mengulang pertanyaannya sebelumnya.

muka terdiam dan menatap wajah Kris untuk mencari kebohongan disana namun ia tak menemukannya sama sekali.

'ternyata Kris kalau dipandang terus tak sejelek yang kupikirkan, bahkan ia memiliki aura seorang pemimpin' batin Mika yang terpukau dengan aura Kris.