Kalian semua adalah keluarga yang paling berarti dalam hidupku. Bersama kalian, aku merasa lengkap, aman dan dicintai. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan tapi satu hal yang pasti, aku akan selalu menyayangi kalian. Kalian adalah rumahku dan aku akan selalu kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moonlightaura09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harta Yang Tak Ternilai
Di tengah gemerlap kota metropolitan, keluarga Jeon hidup dalam kemewahan yang tak terhingga. Jeon Jungkook seorang pengusaha sukses yang namanya dikenal di seluruh penjuru negeri, memiliki segalanya yang diimpikan banyak orang. Namun di balik kesuksesannya Jungkook menyimpan harta yang tak ternilai harganya yaitu ketiga anaknya. Alanz si sulung yang cerdas dan ambisius, Gerson si tengah yang kreatif dan penuh semangat dan Erni si bungsu yang cantik dan menawan. Ketiganya adalah dua penjaga hati bagi Jungkook sumber kebahagiaan dan inspirasinya.
Alanz dengan bakat bisnis yang mengalir dalam darahnya, dipersiapkan Jungkook untuk menjadi penerusnya. Ia dididik dengan keras, diberi tanggung jawab besar dan diharapkan untuk selalu menjadi yang terbaik. Alanz tidak pernah mengecewakan ayahnya. Ia selalu berhasil meraih prestasi gemilang di sekolah, aktif dalam berbagai organisasi dan memiliki visi yang jelas tentang masa depannya.
Gerson di sisi lain lebih tertarik pada dunia seni dan hiburan. Ia memiliki bakat musik yang luar biasa, pandai melukis dan selalu punya ide - ide kreatif yang unik. Jungkook tidak pernah memaksakan kehendaknya pada Gerson. Ia membiarkan Gerson mengejar mimpinya dan selalu mendukungnya dalam setiap langkah.
Erni sebagai anak perempuan satu - satunya, mendapatkan perhatian khusus dari Jungkook. Ia dimanjakan, diberi segala yang diinginkannya dan selalu dilindungi dari segala macam bahaya. Erni tumbuh menjadi gadis yang cantik, cerdas dan memiliki hati yang baik. Ia sangat dekat dengan kedua kakaknya dan selalu menjadi penengah saat mereka berselisih.
Meskipun hidup dalam kemewahan, keluarga Jeon selalu berusaha untuk menjaga nilai - nilai kekeluargaan. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, makan malam bersama, berlibur bersama dan berbagi cerita. Jungkook selalu menekankan pentingnya saling mencintai, saling menghormati dan saling mendukung.
Namun, kehidupan keluarga Jeon tidaklah selalu mulus. Persaingan bisnis yang ketat, tekanan dari media dan intrik dari orang - orang yang iri dengan kesuksesan Jungkook seringkali mengancam keharmonisan keluarga mereka. Alanz dan Gerson harus belajar untuk menghadapi tantangan ini bersama - sama dan untuk melindungi Erni dari segala macam bahaya.
Jungkook : Alanz, kamu harus belajar lebih keras lagi. Kamu adalah calon penerus ayah dan kamu harus siap untuk menghadapi segala macam tantangan.
Alanz : Baik, ayah. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengecewakan ayah.
Jungkook : Gerson, ayah tahu kamu punya bakat yang luar biasa. Jangan sia - siakan bakatmu dan kejarlah mimpimu setinggi mungkin.
Gerson : Terima kasih, ayah. Aku akan selalu berusaha untuk membuat ayah bangga.
Jungkook : Erni, kamu adalah putri kesayangan ayah. Ayah akan selalu menyayangimu dan melindungi mu.
Erni : Aku juga sayang ayah. Aku akan selalu menjadi anak yang baik dan membanggakan.
Alanz : Gerson jangan terlalu banyak bermain. Kita harus fokus pada masa depan kita.
Gerson : Santai saja, Abang Alanz. Hidup ini tidak harus selalu serius. Kita juga perlu bersenang - senang.
Erni : Sudahlah, jangan bertengkar. Kalian berdua sama - sama penting bagi keluarga ini.
Tawa menggema di ruang keluarga yang sederhana itu, memenuhi setiap sudut dengan kehangatan. Ucapan Jungkook barusan, meski sarat makna, disambut dengan candaan ringan oleh ketiga anaknya. Alanz dengan sigap merangkul Erni, adik bungsunya sambil menggoda.
Alanz : Siap, ayah! Alanz selalu siap sedia jadi tameng buat adikku tersayang.
Gerson : Jangan khawatir, Ayah. Gerson juga akan pastikan tidak ada yang berani macam - macam dengan adik kesayanganku ini.
Erni yang pipinya bersemu merah karena perhatian kedua kakaknya, hanya bisa tertawa sambil berusaha melepaskan diri dari rangkulan Alanz.
Erni : Ih, Abang geli! Aku bisa jaga diri sendiri, kok!
Jungkook yang duduk di kursi kesayangannya, hanya bisa tersenyum melihat interaksi ketiga anaknya. Pemandangan ini adalah obat penawar lelah setelah seharian bekerja keras. Ia menyaksikan bagaimana Alanz dan Gerson, meski kadang terlihat cuek, selalu menunjukkan perhatian yang besar pada Erni. Mereka bertiga tumbuh menjadi saudara yang akur, saling mendukung dan saling melindungi.
Dalam hati, Jungkook bersyukur atas karunia ini. Ia mungkin tidak sempurna sebagai orang tua tunggal, tetapi ia telah berusaha sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik bagi anak - anaknya. Melihat mereka tumbuh dengan baik, saling menyayangi dan memiliki ikatan yang kuat, adalah kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Ia tahu, tantangan di depan masih panjang, tetapi dengan cinta dan kebersamaan, mereka akan mampu menghadapinya bersama.
