NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Sang Posesif

Istri Kontrak Sang Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:17.5k
Nilai: 5
Nama Author: lala_syalala

Kirana Aulia, seorang asisten junior yang melarikan diri dari tekanan ibu tirinya yang kejam, tiba-tiba dihadapkan pada kenyataan pahit, ia hamil setelah insiden satu malam dengan CEO tempatnya bekerja, Arjuna Mahesa.

Sementara Kirana berjuang menghadapi kehamilan sendirian, Arjuna sedang didesak keras oleh orang tuanya untuk segera menikah. Untuk mengatasi masalahnya, Arjuna menawarkan Kirana pernikahan kontrak selama dua tahun.
Kirana awalnya menolak mentah-mentah demi melindungi dirinya dan bayinya dari sandiwara. Penolakannya memicu amarah Arjuna, yang kemudian memindahkannya ke kantor pusat sebagai Asisten Pribadi di bawah pengawasan ketat, sambil memberikan tekanan kerja yang luar biasa.
Bagaimana kelanjutannya yukkk Kepoin!!!
IG : @Lala_Syalala13
FB : @Lala Syalala13
FN : Lala_Syalala
JADWAL UPLOAD BAB:
• 06.00 wib
• 09.00 wib

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IKSP BAB 30_Ranjang yang Terpaksa Dibagi

Meskipun Kirana berhasil menyembunyikan masalah Wulan dari Arjuna berkat bantuan Bayu, keheningan di penthouse Arjuna terasa menyesakkan.

Kirana dan Arjuna menjalani kehidupan ganda yang absurd: pasangan mesra di depan umum, dan rekan satu atap yang kaku di rumah.

Semua ketenangan itu hancur saat Laksmi Mahesa datang berkunjung, kali ini tidak membawa hadiah bayi, melainkan membawa dekorator interior.

"Mama sudah memutuskan," kata Laksmi, berdiri di kamar utama Arjuna dengan tangan di pinggang.

"Kirana akan pindah permanen ke kamar ini." lanjutnya.

Arjuna dan Kirana, yang sedang berdiri di ambang pintu, terkejut.

"Ma, apa yang Mama bicarakan? Kami sudah nyaman dengan pengaturan kamar yang ada," protes Arjuna.

"Jangan bohong pada Mama, Arjuna! Mama sudah bicara dengan Kirana. Dia hamil. Dia tidak boleh tidur sendirian di ujung lorong!" hardik Laksmi.

"Mama ingin kalian tidur bersama, seperti suami-istri seharusnya. Mama ingin kamu ada di sana saat dia terbangun tengah malam karena mual atau kram." ucap Laksmi sebagai wanita yang sudah pernah hamil mama Laksmi tahu sekali bagaimana susahnya orang hamil apa lagi jika sedang mual atau kram kakinya.

Laksmi menatap Arjuna, matanya tajam. "Mama tahu ini konyol. Kalian adalah suami-istri yang sah di mata hukum, di mata publik, dan di mata Tuhan. Berhenti bertingkah seperti anak kecil yang menjaga jarak. Kalian akan berbagi kamar ini, malam ini juga!"

Laksmi kemudian berbalik ke arah Kirana, nadanya melunak. "Sayang, Mama sudah meminta dekorator untuk segera menyiapkan kamarmu. Semua barangmu sudah dipindahkan dari kamar sebelah. Kamu akan berbagi ranjang dengannya. Jangan khawatir, Arjuna akan menjaga batasannya. Dia pria terhormat."

Kirana melihat kilatan di mata Laksmi. Ia tahu, Nyonya Mahesa tahu tentang "kamar terpisah" mereka, mungkin melalui pelayan atau security, dan kini ia mengambil tindakan drastis untuk menjamin kebahagiaan cucunya. Laksmi telah menjadi kekuatan yang tak bisa dilawan.

"Tapi, Ma..." Kirana mencoba protes, tetapi Laksmi tidak memberikan kesempatan.

"Tidak ada tapi, Kirana. Pikirkan cucu Mama. Mama sudah pergi. Selamat malam, Nak," kata Laksmi, mencium pipi Kirana dan menyeringai penuh kemenangan pada Arjuna, lalu meninggalkan penthouse.

Arjuna menatap ruangan besarnya yang kini dihiasi oleh sentuhan feminin Kirana, lalu menatap Kirana.

"Kau lihat? Aku sudah bilang, ibuku adalah ancaman terbesar bagi kontrak ini," kata Arjuna, suaranya dipenuhi frustrasi.

"Saya sudah mencoba menolak, Pak! Saya tidak tahu bagaimana Mama bisa tahu tentang kamar terpisah!" bela Kirana.

"Sudahlah. Mau bagaimana lagi," kata Arjuna, berjalan ke lemari, mengambil piyama.

"Kontrak kita kini berubah. Klausa tempat tinggal terpisah dibatalkan. Klausa batasan fisik... tetap berlaku. Kita akan berbagi ranjang ini, tetapi tidak akan ada sentuhan."

Kirana merasa gugup yang luar biasa. Ia sudah berbagi ranjang sekali, tetapi kali ini, itu permanen.

Bagaimana ia bisa mempertahankan tembok emosionalnya jika ia harus tidur di sebelah pria yang ia cintai setiap malam?

"Baik, Pak Arjuna. Saya akan mematuhi batas Bapak," kata Kirana, mengambil napas dalam-dalam.

Malam itu, mereka bersiap tidur di ruangan yang sama. Kirana mengenakan piyama berlengan panjang, dan Arjuna mengenakan celana piyama. Mereka berdua menghindari kontak mata.

Ranjang king size itu terasa sangat kecil. Arjuna berbaring di sisi kanan, Kirana di sisi kiri, menyisakan jarak yang disengaja di tengah. Kirana bisa merasakan panas tubuh Arjuna.

"Jangan khawatir, Kirana," kata Arjuna, suaranya pelan di kegelapan.

"Aku akan menempatkan tiga bantal di antara kita. Itu akan menjadi Tembok Besar Mahesa." ucap Kirana memagari setiap sisi nya agar Arjuna tidak melewati batasnya.

Mereka menempatkan tiga bantal besar sebagai penghalang. Keheningan kembali menyelimuti mereka.

Awalnya, Kirana menjaga jarak ketat dari bantal-bantal itu. Ia memejamkan mata, mencoba berkonsentrasi pada kontrak dan kenyataan. Namun, udara di ruangan itu terlalu hangat, dan hati Kirana terlalu gaduh.

Setelah satu jam, Kirana merasakan mual kehamilan yang tak tertahankan. Ia berbalik, mencoba menahan dorongan untuk berlari ke kamar mandi.

Arjuna, yang memiliki pendengaran tajam, merasakan gerakan dan desahan Kirana. Ia segera menyalakan lampu nakas.

"Ada apa? Mual lagi?" tanya Arjuna, suaranya khawatir.

"Ya, Pak. Saya akan ke kamar mandi," kata Kirana, berusaha bangkit.

"Tidak. Tunggu," kata Arjuna. Ia mengambil botol kecil dari meja samping.

"Ini minyak esensial yang dibelikan Ibuku. Gosokkan sedikit di pergelangan tanganmu. Itu akan membantu."

Arjuna membungkuk, dengan hati-hati mengambil pergelangan tangan Kirana, dan menggosokkan minyak itu. Gerakannya lembut, penuh perhatian.

"Terima kasih," bisik Kirana, merasakan kehangatan sentuhan Arjuna.

Arjuna mematikan lampu. "Tidur. Aku ada rapat penting besok."

Keheningan kembali datang. Namun, Kirana tidak lagi merasa dingin. Perutnya masih mual, tetapi hatinya terasa hangat.

Ia sadar, Tembok Besar Mahesa yang terbuat dari bantal tidak akan bisa menahan dirinya dari perasaan yang kini membengkak di hatinya.

Tak lama kemudian, Kirana merasakan bantal-bantal itu bergeser.

"Aku tidak bisa tidur, Kirana," bisik Arjuna dari sisi lain ranjang.

"Aku tidak bisa tidur jika aku tahu kamu tidak tidur nyenyak. Mual itu... itu membuatku khawatir." lirihnya mengkhawatirkan sang istri.

Arjuna menggeser tubuhnya lebih dekat, menghapus semua bantal pembatas. Kemudian, ia melakukan hal yang sama seperti di malam itu, ia melingkarkan lengannya di pinggang Kirana, menariknya erat ke dalam pelukan.

"Hanya termodinamika," gumam Arjuna, menggunakan alasan favoritnya.

"Tubuhmu butuh stabilitas. Tidurlah." ucapnya pelan sambil memejamkan matanya karena kantuk sudah menyerang.

Kirana tidak melawan. Ia bersandar pada dada Arjuna, menghirup aroma maskulinnya yang menenangkan.

Pelukan itu kini bukan lagi hanya soal menjaga janin, tetapi soal kenyamanan dan kehangatan yang mereka berdua butuhkan, meskipun tidak pernah mereka akui.

Kirana menutup mata, menyadari bahwa ia telah kalah. Kontrak mereka telah hancur.

Ia tidak hanya berbagi ranjang dengan pria ini, tetapi ia telah sepenuhnya jatuh cinta pada suaminya yang terikat kontrak.

.

.

Cerita Belum Selesai.....

1
Yensi Juniarti
dikira dokumen kali ya... si dedek Arya
🤣🤣🤣
Ariany Sudjana
puji Tuhan, Arjuna dan Kirana membangun pernikahan yang baru, lepas dari pernikahan kontrak, dan menutup masa lalu yang kelam
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
kirana mudah banget terhasut, hanya karena ucapan viona. kenapa nggak denger dlu penjelasan arjuna sih
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
aduh bodoh kirana kl percaya begitu saja sama viona
Ariany Sudjana
haduh Kirana ini gemas saya lihatnya, polos iya,tapi berusaha tegar, tapi tidak percaya sepenuhnya sama Arjuna, apalagi kemunculan pelakor ga tahu diri seperti viona ini. Arjuna harus tegas dan jujur sama Kirana, apalagi Kirana lagi hamil, dan yang pasti viona harus dibinasakan
Ariany Sudjana
tetap waspada Kirana dan Arjuna, pelakor seperti viona punya beribu macam cara untuk menghancurkan rumah tangga kalian berdua
partini
be smart Kirana,do something you can do it masa kalah sama pelakor
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
semoga kirana n arujuna bisa melewati
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
aq setuju sih author
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
duh juna juna kl cuma masalah jenis kelamin yang jadi kamu marah sama kirana, duh banci bangettt sumpah!!!
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
di kasih satu kesempatan malah nggak bertaubat, bagusnya memang di penjara mereka ini berdua
partini
ternyata Kirana besuara good 👍👍👍
partini
kalau di lihat dari sifat Juna dia mah gampang banget di hasut Weh Weh bakal ancur Jun jun kamu tuh selalu selangkah di belakang 😂😂😂
partini
sumber uangnya apa dia tau sesuatu
cetom😘😘
termometer di ketiak atau di mulut lh torr, mana ada do telinga, bisa ke cucuk telinganya
cetom😘😘
penjagaan lh torr, pemeliharaan kurang cocok
cetom😘😘
kok cucu torr anak lh
Bunda Abi
lanjut Thor
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
alhamdulillah seneng bacanya thor🥰
Ariany Sudjana
puji Tuhan, Kirana dan Arjuna sudah bisa saling menerima 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!