NovelToon NovelToon
Istri Yang Dicampakkan Bangkit Untuk Balas Dendam

Istri Yang Dicampakkan Bangkit Untuk Balas Dendam

Status: tamat
Genre:Mafia / Janda / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:49.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Tiga tahun Arunika rela menjadi istri yang sempurna. Ia bekerja keras, mengorbankan harga diri, bahkan menahan hinaan dari ibu mertua demi menyelamatkan perusahaan suaminya. Namun di hari ulang tahun pernikahan mereka, ia justru dipaksa menyaksikan pengkhianatan paling kejam, suami yang ia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Diusir tanpa belas kasihan, Arunika hancur. Hingga sosok dari masa lalunya muncul, Rafael, pria yang dulu pernah dijodohkan dengannya seorang mafia yang berdarah dingin namun setia. Akankah, Rafael datang dengan hati yang sama, atau tersimpan dendam karena pernah ditinggalkan di masa lalu?

Arunika menyeka air mata yang mengalir sendu di pipinya sembari berkata, "Rafael, aku tahu kamu adalah pria yang kejam, pria tanpa belas kasihan, maka dari itu ajari aku untuk bisa seperti kamu!" tatapannya tajam penuh tekad dan dendam yang membara di dalam hatinya, Rafael tersenyum simpul dan penuh makna, sembari membelai pipi Arunika yang basah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

01. Petaka di hari ulang tahun pernikahan

Tangan Arunika masih basah oleh sisa air cucian buah ketika ia masuk ke rumah. Malam itu seharusnya menjadi malam yang istimewa, hari ulang tahun ketiga pernikahannya dengan Adrian. Dengan uang hasil berjualan buah sepanjang minggu, ia membeli kue sederhana dan sepasang cincin perak murah. Ia berharap Adrian tersenyum, ia juga berharap ada pelukan hangat, meski hanya sebentar.

Namun langkahnya terhenti di depan pintu kamar. Dari dalam terdengar desahan, bercampur tawa yang terlalu mesra untuk didengar telinga seorang istri.

"Ah, Mas Andrian ...,"

Arunika mematung. Nafasnya tercekat, dia mencoba menepis firasat buruk, tapi jemarinya sudah lebih dulu mendorong daun pintu, dan seketika dunia runtuh.

Suaminya, Adrian berada di ranjang, tubuhnya bertaut dengan seorang wanita. Wanita yang terlalu ia kenal, sahabat yang dulu sering membantunya berjualan, yang pernah ia percaya sebagai saudara sendiri.

“Adrian…” suara Arunika pecah, matanya berkaca-kaca.

Kedua orang itu menoleh panik. Sahabatnya buru-buru menarik selimut, sementara Adrian bangkit dengan wajah kaku.

“Arunika, ini … jangan salah paham ...”

“Jangan salah paham?” Arunika tertawa getir, air matanya jatuh deras. “Aku melihat dengan mataku sendiri, Adrian. Di ranjang kita! Dengan … sahabatku sendiri!”

Suasana mendadak hening membekukan di udara. Adrian mengusap wajahnya kasar, lalu menatap Arunika dengan dingin.

“Sudahlah, Arunika. Aku lelah berpura-pura. Aku tak pernah mencintaimu. Kau pikir aku bangga menikahi pedagang buah jalanan? Ibuku benar, kau hanya beban yang menempel di keluargaku.”

Jantung Arunika serasa diremas. Seluruh pengorbanannya berdiri berjam-jam di bawah terik matahari demi membantu membayar cicilan rumah, menahan hinaan mertua demi status istri semuanya dibalas dengan pengkhianatan.

Air mata mengaburkan pandangannya. “Tiga tahun aku berjuang demi kita … demi perusahaanmu yang hampir runtuh. Aku rela menahan lapar, menahan panas, menahan capek, hanya supaya kau bisa tetap berdiri. Adrian … inikah balasannya?”

Belum sempat ia menuntut jawaban, pintu terbuka keras. Ibu mertua Arunika berdiri dengan wajah angkuh.

“Cukup! Lebih baik kau keluar sekarang juga, Arunika. Kau pikir keluarga kami butuh seorang pedagang jalanan? Kau hanya mempermalukan kami. Adrian sudah memutuskan kau bukan istrinya lagi.”

Adrian menundukkan kepala, lalu mengucap kata yang menghancurkan segalanya.

“Kita cerai, aku sudah mengurus surat cerai, Shila datang dan berikan surat cerai itu padanya,"

Kotak kue di tangan Arunika jatuh berdebam ke lantai, hancur berantakan bersama hatinya.

“Keluar kau dari rumah ini! Perempuan tak tahu diri!”

Suara lantang ibu mertua memekakkan telinga. Arunika terhuyung, tubuhnya didorong kasar hingga hampir jatuh ke lantai marmer yang dingin.

Shila, sahabat yang dulu ia percaya seperti saudara berdiri angkuh di samping Adrian, lengannya erat melingkar di lengan pria itu. Tatapannya penuh kemenangan, seolah ingin berkata, 'aku menang, kau kalah.'

“Jangan pernah kembali lagi, Arunika,” ujar Adrian datar, suaranya dingin tanpa sedikit pun rasa bersalah.

Arunika menggigit bibirnya kuat-kuat. Hatinya sudah hancur, namun matanya menolak meneteskan air mata di hadapan mereka. Dengan gemetar ia berbalik, menyeret koper usangnya keluar dari rumah yang pernah ia sebut rumah tangga.

"Aku bersumpah, aku akan kembali dan membalaskan semua rasa sakitku! Kalian akan membayar semuanya!" teriak Arunika lantang, namun tak ada jawaban melainkan suara gelak tawa dari ketiganya.

Di luar, gerimis mulai turun, menempel di wajahnya seperti butir-butir luka yang tak kunjung kering. Sepasang tangannya yang kasar akibat berjualan buah dulu, kini menggenggam koper dengan sisa tenaga yang masih ada.

'Semua tabungan, semua hasil jerih payahku … aku serahkan pada Adrian. Demi cinta, demi rumah tangga yang kuanggap segalanya. Dan inikah balasannya?'

Air matanya akhirnya jatuh juga. Tapi di balik isakan itu, Arunika berbisik dalam hati,

“Demi Tuhan, aku akan bangkit. Aku akan membuat kalian semua menyesal telah meremehkanku.”

Langkahnya semakin berat. Hingga di persimpangan jalan, tiga pria bertubuh kekar menghadangnya.

“Hei, cantik … malam-malam sendirian?” salah satunya bersiul, melirik tubuh Arunika dengan tatapan liar.

“Ayo ikut kami, biar nggak kehujanan,” goda yang lain, tangannya mencoba meraih lengan Arunika.

Arunika menepis kasar. “Jangan sentuh aku!”

Namun tawa mereka pecah. Salah satu dari mereka mendorongnya hingga hampir terjatuh. Meski tubuhnya lemah, Arunika melawan, menghantam dada salah satu pria itu dengan koper yang ia seret.

“Kurang ajar!” maki salah satunya. “Kau pikir kau bisa kabur dari kami?”

Tiga lawan satu, tubuh Arunika mulai terpojok, hujan makin deras, dan harapan terasa menipis. Hingga tiba-tiba sebuah cahaya melintas dan terdengar suara klakson yang cukup kuat.

Tit!

Suara klakson mobil memecah malam. Sinar lampu menyilaukan mata para preman. Mereka terhenti, menoleh ke arah deretan lima mobil hitam yang kini berhenti berjejer di sisi jalan.

Pintu mobil paling depan terbuka. Seorang pria berbadan tegap keluar, memegang payung hitam besar. Ia membuka pintu bagian belakang dengan penuh wibawa, dan dari sanalah seseorang muncul. Pria tinggi dengan jas hitam elegan, wajah dingin, dan tatapan yang tajam bagai pisau. Udara seolah ikut menunduk menyambut kehadirannya.

Para preman seketika mundur, ketakutan. Mereka tahu siapa yang baru saja turun, Rafael, Bos mafia yang namanya ditakuti di seluruh kota. Dia pengusaha di seluruh kota itu.

Arunika terpaku, jantungnya serasa berhenti berdetak. Tiga tahun lalu, ia lari dari perjodohan dengan pria ini demi Adrian, pria yang kini menghancurkan hidupnya. Namun malam ini, di tengah hujan, Rafael berdiri tepat di hadapannya. Dengan tatapan dingin, ia melangkah mendekat, payung hitam menaungi tubuh Arunika yang basah kuyup.

“Cukup sudah air mata itu, Arunika,” suaranya dalam, tegas, tak bisa dibantah.

Arunika menggigil, bukan karena hujan, melainkan karena sorot mata itu. Sorot mata yang seakan berkata, 'kau tak sendirian lagi.'

"Rafael," lirihnya pelan di bawah air hujan yang membasahi wajah cantiknya itu.

"Bereskan semua sampah ini hingga tak tersisa," perintah Rafael, lalu dia membawa Arunika masuk ke dalam mobil miliknya.

1
Siti chotijah
akhir yang gantung jadi bikin kesel
ken darsihk
Last part nya mana thor 🤭🤭
Aisyah Alfatih: 🤭belum kepikiran 🙈
total 1 replies
Ruk Mini
gantunggg...lgi seru" y thor..sat set alur y aq suka..walo msh ada Mistery aq sgt suka, menebak" bikin sedikit pusing tpi unik dnenarik..ok klosh d lanjut aq tgg rhorr tq suguhan y sgt memukau🙏👍👍👍
Aisyah Alfatih: udah end ini kak 😁 lanjut novel baru aja...
total 1 replies
Fayra
luar biasa
Dewi Sri
Trimakasih author
Ddek Aish
ah nggak seru masa udah tamar aja
Jumiah
biar aurel menyadari klo semut pun
bs melawan ,bahkan bisa membuat gajah
mati ...
ken darsihk
Tamat iya kah
Di tunggu last part nya thor
A.M.G
ditunggu last ya thor
A.M.G
peperangan yang sesungguhnya kan segera datang
A.M.G
aaaa kasiaaaan deh lu
A.M.G
ayo aru jangan lemah
A.M.G
semua gara gara ibunya fael🤧
A.M.G
lanjut
A.M.G
semangat
nayla tsaqif
Haaaa,,,
Kok begini akhir ceritanya thorr,, gk ada penyiksaan,, atau penyerangan gt,, mudah banget musuhnya mati,,! Ok.. Lahhh semangat othor💪
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
haaa...
masak sdah tamat aja thor...

kasih bonchap donk...
Aisyah Alfatih: hari ini ya kak 💕
total 1 replies
ken darsihk
Bingung mo komen nya gimana yng pasti kerennn 👍👍
ken darsihk
Aurel kejatuhan mu sebentar lagi 👏👏👏
ken darsihk
Semangat Aru bukti kan kalau kamu bisa dan mampu 💪🏼💪🏼
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!