Danau yang sangat tenang bahkan para warga kalau malam juga ada yang mencari ikan di sana, namun beberapa bulan terakhir ini malah muncul gosip yang tidak sedap.
di mulai dari seorang pria hilang begitu saja dari danau itu saat mencari ikan, bahkan ada yang mengatakan pernah melihat selendang merah menari nari di atas air.
apa yang ada di danau itu sebenar nya?
siapa yang sudah membuat masalah di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1. Selendang merah
Paijo mengayuh sampan nya memasuki danau yang sangat sepi sekali kalau malam, padahal pemandangan nya sangat indah dan ada juga kursi yang di pasang pada pinggiran danau. cuma malam Minggu saja para pasangan duduk di sana untuk pacaran, kalau malam biasa begini tidak akan ada orang satu pun yang duduk.
"Sepi sekali, semoga dapat banyak lah jaring ku." batin Paijo yang niat mencari ikan.
Byuuuur.
Jaring ikan di lemparkan pada dalam danau untuk menangkap apa saja yang ada di sana, Paijo menunggu sekitar satu menit dan kemudian di ambil nya lagi naik keatas. agak berat karena memang butuh tenaga saat menarik, bisa saja banyak ikan yang datang.
"Yah kosong, apa bagian sini jarang ikan nya ya?" gumam Paijo agak kecewa.
"Sekali lagi lah, kalau tidak ada di sini baru aku kearah sana." ujar Paijo lagi yang cuma sendirian.
Padahal gelap sekali bagian yang mau di tuju nya itu, tapi perahu Paijo ada lampu yang di gantung, lampu petromax sehingga tidak akan mati walau di tiup angin karena ada kaca yang menghalangi. sengaja di gantung sehingga kalau ada orang lain, maka langsung akan tau bahwa ada teman lah yang ikut mencari ikan juga di kawasan danau sepi dan juga sejuk ini.
Byuuuurr.
Lagi jaring ikan Paijo masuk di dalam danau untuk memburu ikan, tapi saat di angkat memang sama sekali tidak ada ikan nya satu pun yang ikut. cuma ada sampah daun kering saja, Paijo menarik nafas berat karena agak jengkel juga setelah dua kali tidak dapat juga ikan dari danau.
"Ya Allah aku mencarikan ikan untuk Emak, tapi malah tidak dapat pula ikan nya." keluh Paijo.
"Aku kearah sana lah berarti, semoga saja tidak ada apa apa di sana! tapi memang tidak ada kok buaya selama ini, semoga aku dapat lah walau cuma lima." batin Paijo berusaha membuat hati nya yakin.
Memang selama ini tidak pernah ada kabar tentang buaya yang ada di danau ini, bahkan seperti ular besar juga tidak ada sehingga Paijo merasa aman. tapi yang mau dia datangi ini agak masuk di rawa, konon di sana banyak udang tapi jarang ada orang mau masuk karena suasana yang sangat seram.
Mungkin karena banyak pohon melengkung sehingga menutupi gang kecil berair itu, jadi memang sangat seram kalau malam. tapi kalau siang sangat indah dan dingin, banyak orang datang untuk cari ikan juga di bagian yang cuma seperti aliran air namun dalam juga sehingga perahu pun bisa berjalan di sana.
Byuuuurr.
"Bismillah Ya Allah!" Paijo berkata agak keras.
"Emak pun ada ada saja, ikan pasar tidak mau." keluh Paijo karena memang Emak nya sedang sakit sehingga suka minta macam macam.
"Alhamdulillah, ya Allah banyak nya ikan ini!" Paijo bersorak senang melihat jaring nya penuh ikan berukuran besar besar sekali di dalam jaring itu.
"Hahaaaa rezeki anak Sholeh ini, alhamdulilah dalah banyak loh!" Paijo segera mengambil ikan ikan itu.
"Emak pasti senang, ini ngasih tetangga juga bisa lah." batin Paijo yang jadi semakin girang.
Tapi ketika dia sedang mengambil ikan ikan itu, tanpa sengaja dia melihat kilatan lampu yang agak jauh sekitar tiga meter. Paijo mengira itu orang yang sedang mencari ikan juga, rasa merinding ini hilang karena merasa ada teman.
"Aku masuk lagi lah, kalau tambah banyak maka akan ku jual nanti di pasar." batin Paijo.
"Tidak usah, pulang lah saja." sisi lain hati Paijo seolah melarang dia untuk mendatangi cahaya itu.
Paijo bimbang untuk mengambil keputusan yang mana, jadi dia diam sesaat. kepikiran antara pulang saja atau tambah masuk kedalam sana, tapi akhir nya dia memilih untuk pergi mendekati orang yang di pikir nya sedang mencari ikan juga, memang kelihatan ada sampan yang mengambang di sana sehingga hati Paijo lega.
"Loh kok tidak ada orang nya, kemana orang nya ini?" batin Paijo karena sampan ini tidak ada orang nya.
Di lihat kanan kiri untuk memastikan apa kah orang nya ada atau tidak, tapi di atas sampan itu ada segelas kopi yang nampak masih hangat lah. Paijo merasa mungkin saja orang ini sedang menyelam, jadi dia mengabaikan dan malah menurunkan jaring nya lagi untuk menangkap ikan.
"Berani juga orang ini malam malam menyelam." batin Paijo melirik kanan kiri.
"Atau dia dua orang kali ya, ah ku tunggu lah sambil cari ikan juga!" Paijo mengangkat jaring nya dan kali ini penuh dengan udang.
"Wah rezeki nomplok lah ini, ku jual dapat uang banyak aku nanti di pasar!" girang Paijo lupa dengan rasa takut nya.
Saat akan menurun kan jaring untuk yang ketiga kali nya, malah muncul dari dalam air selendang berwarna merah pekat seperti darah. Paijo agak kaget tapi mengira mungkin saja ini milik orang yang sedang menyelam itu, dari pada nanti nyangkut di jaring maka Paijo berniat mengambil nya.
"Selendang apa ini?" Paijo pun berusaha untuk menarik.
"Eh kok tersangkut, apa lagi di pakai orang nya ya!" kaget Paijo karena dia tidak kuat mau menarik selendang itu dari dalam air.
"Astaga, loh kok berat sekali." Paijo membelitkan di tangan agar kuat maksud nya saat menarik selendang ini.
"Aaaahhhh, berat nya!" Paijo mengerang dan terus berusaha untuk menarik.
Karena tak kunjung bisa dan ingin menyerah saja, maka Paijo pun berniat untuk melepaskan selendang itu dan dia bisa pindah agak kesebelah sini. sayang nya sekarang malah selendang itu yang tidak mau melepaskan Paijo, justru tubuh Paijo semakin terseret masuk kedalam air.
"Ah apa ini? apa ada seseorang di dalam sana!" panik Paijo terus berusaha membuka nya.
"Hei jangan tarik aku, nanti aku bisa tenggelam di sini." teriak Paijo berusaha untuk memberi tahu.
Wuusssh.
Wuussssh.
Bersamaan dengan itu pula angin sangat kencang meniup kawasan ini, daun daung bergoyang kencang dan ada bunyi bunyi yang menurut Paijo agak aneh juga. kali ini dia sudah sangat ketakutan, tapi selendang merah tetap menarik nya masuk kedalam air.
Byuuur.
"Aaah!" Paijo berteriak karena tubuh nya sudah masuk di dalam air.
Selendang merah seolah berubah menjadi sangat panjang dan terus membelit tubuh nya Paijo hingga pria ini sama sekali tidak bisa bergerak, tangan nya di bungkus rapi sehingga sudah pasti tenggelam karena mau berenang saja tidak bisa. Paijo ingin berteriak, namun apa yang di dalam air itu sudah sangat menakutkan sekali sehingga lidah pun kelu.
Hallo hallo sayang ku, yang ini baru up juga ya tapi ini up santai.
kasihan Andini sakit nya makin parah ,, jgn buat Andini musnah yaa kak Nov ,,, kasihan jg Hendra nya psti Tantrum lg 😱😔🥺
banyak ngomong sih si Dukun ,, akhirnya mati jg kan 🤣 harusnya si 2 cecunguk itu di buat mati ja sxlian biar ngikut Dukun nya 🤣 😤😡🤬
semoga cepat terungkap yaa Pur , Andini dan Arya cepat di temukan jg 🤲🏻
biar sxlian si Bustamin dan Harahap mati sxlian ma Dukun Nya 🤣🤣🤣🤣v
kasian dt
hidupnya byk nelangsa
Ayo pangeran ular Arya yang ganteng, kalem ,cerdas yuk tunjukkan kekuatanmu,jangan kalah sama makhluk yang beraninya bersembunyi di balik lumpur yang menjijikkan ...
Semangat Arya- Andini ....
diatas sudah menunggu Ratu mu juga kerabat member .