Xi Bao seorang wanita muda dari anggota militer di abad 19, dia meninggal saat menjalankan tugas di medan perang, dan jiwanya melanglang buana sampai puluhan tahun, hingga bertemu dengan dewa keabadian.
Dan dewa keabadian memberi dua pilihan pada Xi Bao, untuk hidup kembali di raga orang lain atau jiwanya tetap melanglang buana tanpa arah.
Xi Bao yang sudah lelah akhirnya memilih untuk hidup kembali meskipun di raga orang lain.
Dan sebelum jiwanya masuk ke raga barunya, dewa keabadian memberikan gambaran seperti apa sosok raga baru yang akan ia tempatinya. Xi Bao sempat menyesal memelih hidup kembali, karna raga yang akan di tempatinya adalah milik seorang gadis muda yang sedang di butakan oleh cintanya pada lelaki yang jelas jelas tidak menyukainya, berbeda dengan dirinya yang tidak pernah perduli dengan yang namanya percintaan, karna sejak kecil Xi Bao sudah di didik untuk menjadi anggota militer, tidak ada kesempatan bagi dirinya untuk merasakan seperti apa rasanya jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Di sebuah kamar yang luas dan megah, Xi Bao membuka kedua matanya, setelah tidur semalam penuh, lalu dia meregangkan kedua tangannya yang terasa pegal, karna ini kali pertamanya dia tidur berjam jam lamanya, di kehidupan pertamanya Xi Bao hanya tidur tiga jam saja, itupun hanya di malam hari, Xi Bao yang memiliki semangat juang yang tinggi untuk membela negaranya, membuatnya tidak pernah lelah untuk mengasah kemampuan menembaknya serta bela dirinya.
Ceklek
'' Selamat pagi Nona Xi ''
Wang Ma seorang pelayan keluarga Xi berdiri di sebrang ranjang, dia setiap pagi memiliki tugas untuk membangunkan putri semata wayang Tuannya, dan juga menyiapkan air untuk Nonanya mandi dan juga baju yang akan di kenakan oleh Nonanya.
Xi Bao membalasnya dengan tersenyum, sudah hampir satu minggu lebih dirinya menempati raga barunya, membuat Xi Bao sudah mulai terbiasa dengan perlakuan para pelayan termasuk Wang Ma yang selalu siap siaga untuknya.
Dan kebetulannya lagi, raga baru yang ia tempati juga memiliki nama yang sama dengannya Xi Bao.
Xi Bao perlahan menurunkan kakinya lalu memakai sandal rumahan, dia berjalan ke arah kamar mandi yang terletak di pojok ruangan.
Di meja makan Nyonya Xi tersenyum, melihat Xi Bao yang berjalan menuruni anak tangga, dengan pakaian yang sudah rapi.
'' Pagi Ayah, pagi Ibu '' sapa Xi Bao menarik kursi untuk di dudukinya.
'' Pagi juga Sayang '' balas Nyonya Xi, sedangkan Tuan Xi dia hanya membalas dengan senyuman.
'' Bao Bao, kamu yakin ingin masuk kerja? '' tanya Nyonya Xi, karna semalam Xi Bao mengatakan besok akan kembali masuk kerja.
Xi Bao menganggukkan kepalanya.
'' Apa kamu sudah baik baik saja, Nak ? '' kini Tuan Xi yang bertanya.
'' Bao Bao sudah baik baik saja, kalian tenang saja '' balas Xi Bao dengan yakin, berharap orang tuanya tidak merasa khawatir lagi.
Bagi Xi Bao luka luka akibat kecelakaan mobil yang ia alami tidak lah seberapa, di banding dengan luka luka yang ia alami di kehidupan pertamanya.
'' Bao Bao, nanti malam Nenek Wang menggelar pesta, apa kamu bisa hadir bersama kami? '' Nyonya Xi bertanya dengan hati hati, karna setelah kecelakaan yang di alami putrinya, dia terlihat sangat berbeda, Xi Bao tidak lagi seantusias biasanya ketika melihat keberadaan Wang Peng dan kedua temannya yang menjenguknya di rumah sakit waktu itu.
Nyonya Xi tahu kalau Xi Bao mencintai Wang Peng, dari sejak masih duduk di bangku sekolah, tapi melihat sikap acuh tak acuh Xi Bao pada Wang Peng di rumah sakit waktu itu, membuat Nyonya Xi sedikit merasa aneh, apakah sudah terjadi sesuatu antara Xi Bao dan Wang Peng.
'' Bao Bao akan usahakan, mudah mudahan malam ini tidak ada jam lembur '' ujar Xi Bao.
Nyonya Xi menganggukkan kepalanya dengan tersenyum.
Setelah menyelesaikan sarapan paginya, Xi Bao segera berpamitan untuk pergi ke perusahaan, Xi Bao menolak ajakan Tuan Xi untuk berangkat bersama, karna Xi Bao sudah memesan taxi melalui aplikasi.
Di perusahaan besar milik keluarga Lu, asisten Tuan Lu berjalan masuk ke ruangan Presdir.
'' Pak Lu, Tuan Xi ingin bicara dengan anda '' tukas asisten Lu Yiran menyodorkan ponsel kerja milik Lu Yiran yang di pegang oleh asistennya, dan Lu Yiran juga memiliki ponsel pribadi, dan hanya beberapa orang saja yang memiliki nomor peribadi Lu Yiran.
Lu Yiran yang duduk di kursi kerjanya mengambil ponselnya dari asistennya, lalu meletakkan ponselnya di atas meja dan menekan tombol pengeras suara.
'' Paman Xi, ada apa? ''
'' Yiran, Bao Bao sudah masuk kerja lagi, Paman titip dia ya, kamu tahu kan kalau dia baru sembuh, jadi tolong kamu perhatikan kondisinya, paman khawatir sama Bao Bao '' pesan Tuan Xi dari sebrang telfon.
'' Baik Paman '' Lu Yiran menjawabnya dengan malas, dan mematikan sambungan telfonnya secara sepihak.
Di dunia ini hanya Xi Bao, wanita yang selalu membuat Lu Yiran selalu di buat kesal, dengan sikapnya yang manja dan pemarah, dan Lu Yiran akan di buat emosi ketika melihat Xi Bao menindas An An, karna An An adalah cinta pertamanya, sayangnya An An mencintai sahabatnya Wang Peng.
Saat sudah duduk di kursi kerjanya di perusahaan Lu, Xi Bao langsung fokus dengan pekerjaannya, meskipun dirinya jiwa dari abad 19, bukan berarti Xi Bao tidak tahu seperti apa perkembangan di dunia selama ini, karna saat jiwanya melanglang buana selama puluhan bahkan ratusan tahu, jiwanya juga selalu memperhatikan perkembangan zaman.
'' Xi Bao, bagaimana kabarmu? '' tanya seorang teman wanita yang duduk di dekat Xi Bao.
'' Aku sudah baik baik saja '' jawab Xi Bao tersenyum.
Saat jam makan siang tiba Xi Bao mengikuti teman satu kantornya yang pergi ke kantin, membuat mereka menatap heran pada Xi Bao yang duduk tenang menikmati makan siangnya.
'' Kenapa kalian menatapku seperti itu? '' tanya Xi Bao.
'' Xi Bao, apa kamu sedang bertengkar dengan Pak Lu? '' tanya salah satu dari mereka.
Hampir seluruh karyawan di perusahaan Lu tahu, kalau Xi Bao adalah teman dekat presdir mereka, lebih tepatnya Xi Bao yang memberitahu mereka, kalau dirinya adalah teman yang sudah di anggap adik oleh presdir mereka, dan mereka percaya karna setiap jam istirahat siang Xi Bao akan makan siang di ruangan presdir mereka, di tambah lagi asisten khusus presdir juga memperlakukan Xi Bao dengan sopan.
Xi Bao mengerutkan dahinya. '' Kenapa kamu bertanya seperti itu? ''
'' Tentu, karna biasanya kamu selalu makan siang bersama Pak Lu, tapi kenapa sekarang tiba tiba makan siang di kantin '' papar salah karyawan wanita yang duduk di depan Xi Bao.
Xi Bao mengulum bibirnya, dia baru ingat kalau raga yang di tempati ini bukan hanya merecoki kehidupan Wang Peng saja, tapi juga sahabatnya Lu Yiran, tapi menurutnya tidaklah aneh, karna memang sejak dulu Wang Pen maupun Lu Yiran sangat dekat dengan pemilik raga asli, dan semuanya berubah sejak kehadiran Gu An An di tengah tengah mereka, dan saat Gu An An juga berhasil membuat dua pria itu jatuh hati pada Gu An An, hubungan Xi Bao dengan Wang Peng dan Lu Yiran semakin jauh, lebih tepatnya Wang Peng dan Lu Yiran yang menjauh dari pemilik raga asli.
'' Ah tidak, kami tidak sedang bertengkar, hanya saja aku ingin makan siang di kantin '' tukas Xi Bao.
Di ruangan presdir terlihat di meja yang di kelilingi sofa sudah tertata beberapa menu makan siang, asisten Pei yang menyiapkan semuanya atas perintah Lu Yiran.
'' Waktu istirahat siang sudah hampir habis, kemana wanita itu?'' gumam Lu Yiran sedikit menggerutu.
Mengingat pesan Tuan Xi untuk memperhatikan Xi Bao yang baru sembuh dari kecelakaan, jadi Lu Yiran berinisiatif menyiapkan makan siang sesuai yang biasanya menjadi kesukaan Xi Bao, karna biasanya Xi Bao akan makan siang di ruangannya, tapi jam istirahat sudah hampir lewat, dan Xi Bao belum juga terlihat batang hidungnya.
'' Cepat panggil Xi Bao '' perintah Lu Yiran dengan sedikit kesal.
'' Baik Pak ''
Dan saat Pei Zi hendak pergi, tiba tiba pintu ruangan terbuka.
Ceklek
'' Dari mana saja kamu,,! ''
Kekesalan Lu Yiran menguap seketika, saat melihat yang membuka pintu ruangannya bukan Xi Bao.
semangat/Determined//Determined//Determined/
tidak nikmat 😂ceritamu bagus thorrr lov u lanjut😘
up
up
LAGI kk