"Kantin yuk! lapar gue." Lea berdiri dari kursinya setelah dosen keluar dari kelas mereka.
"Tunggu sebentar! gue rapiin buku gue dulu." Shakila memasukkan buku-bukunya ke dalam tas, sementara Lea dan Shakira dengan setia menunggu Shakila selesai merapikan bukunya.
Setelah Shakila selesai dengan kegiatannya, mereka pun berjalan beriringan sambil bersenda gurau menuju kantin. Sepanjang koridor kampus, seperti biasa, mereka pasti selalu mendapat godaan-godaan dari para mahasiswa-mahasiswa, karena tidak bisa dipungkiri kalau paras Lea, Shakila dan Shakira sangat cantik. Akan tetapi mereka selalu tidak menanggapi semua godaan-godaan mereka.
"Sekarang giliran siapa yang pesan makanan?" tanya Lea, sembari mendaratkan tubuhnya duduk di kursi.
"Kayanya giliran Killa deh!" Shakira juga mendaratkan tubuhnya di depan Lea.
Shakila menghela nafasnya dengan sekali hentakan. "Iya, giliran gue.Loe-loe pada mau apa?"
"Hmm, gue pesan mie ayam deh! seperti biasa ya!" sahut Lea dengan seulas senyuman dibibirnya.
"Kalau gue, samain aja sama Lea!" timpal Shakira, tanpa melepaskan tatapannya dari layar ponselnya.
Setelah selesai memesan mie ayam, Killa kembali duduk di samping Kira. Sambil menunggu pesanan mereka datang, mereka sibuk dengan ponsel masing-masing.
Disaat bersamaan Dewa juga memasuki area kantin yang sudah sarat dipenuhi oleh mahasiswa dan mahasiswi. Dia mengedarkan matanya untuk melihat apakah masih ada kursi kosong untuknya.
Dia memicingkan kedua netranya begitu melihat sosok yang sepertinya dia pernah lihat. Dewa mengayunkan langkahnya untuk menghampiri sosok yang sekarang sedang menutupi wajahnya dengan tasnya.
"Ka, duduk bareng kita yuk! kursinya masih ada yang kosong di samping gue." Lisa, perempuan yang merasa paling cantik di kampus,menghentikan langkah Dewa,dan memasang senyum paling manis yang dia punya.Nada suaranyapun dia atur selembut mungkin, berharap Dewa mau memenuhi permintaannya.
"Maaf! aku mau duduk di sana saja.Terima kasih buat tawarannya!" Dewa melanjutkan langkahnya meninggalkan Lisa and the geng, menuju tempat dimana Lea, Kira dan Kila berada. Mendapat penolakan dari Dewa membuat Lisa merasa kesal.
"Kenapa sih gue selalu kalah dari mahasisiwi-mahasiswi kere itu?" gerutu Lisa, yang tidak tahu siapa sebenarnya Lea Cs.Karena mereka tidak pernah menonjolkan siapa mereka sebenarnya.
"Iya tuh! mereka selalu saja jadi penghalang buat kita semenjak mereka kuliah di sini." sahut salah seorang anggota geng Lisa memanas-manasi Lisa.
"Sepertinya popularitasmu akan semakin turun deh Lis, karena ke tiga orang itu." timpal yang lainnya ikut memanas-manasi.
" Gengs kayanya kita harus kembali bertindak seperti dulu lagi.Kita harus mengerjai mereka bertiga untuk memberikan efek jera, agar tidak merasa sok kecakepan lagi di kampus ini." ucap Lisa dengan seringaian sinis yang terbit di bibirnya.
"Kamu kenapa Kila? kok wajahnya ditutupi?" raut wajah Lea terlihat bingung melihat tingkah sahabatnya itu.
"Sttt! kamu bisa diam gak sih? tuh cowo, tadi gue nimpuk kepalanya pakai sepatu. Kayanya dia lihat gue deh tadi." Bisik Kila.
" Aku memang udah lihat kamu.Sekarang kamu mau lari kemana?" Dewa ternyata sudah berdiri di belakang Shakila dan bahkan mendengar apa yang dia bisikkan pada Lea.
Shakila pelan-pelan memutar kepalanya sembari nyengir kuda ke arah Dewa. " Eh, Kaka tampan. Lagi nyari Kira ya? tuh dia orangnya." Kila menunjuk Shakira sembari menggigit bibir bawahnya.
"Hei, kok gue?!" seru Shakira protes.
"Hmmm, gue nyari orang yang nimpuk gue tadi, dan gue yakin kalau lo lah orangnya." sorot mata Dewa sangat tajam menatap manik mata milik Shakila.
"Bukan gue Ka, suer deh!" Shakila mengancungkan jari tengah dan jari telunjuk bersamaan.
"Hei, Nona, aku bukan orang bodoh yang bisa kamu bohongin.Tadi sudah sangat jelas aku dengar kamu, berbisik pada temanmu itu. Dan satu lagi, aku belum terlalu tua untuk melupakan sepatu yang mendarat di kepalaku tadi." Dewa masih berusaha menekan intonasi suaranya, walaupun sebenarnya dia ingin marah saat ini.
"Ka, sebenarnya itu bukan salahku, tapi salah sepatuku. Entah kenapa sepatuku tertarik sama kaka. Aku tadi udah melarang dia, buat mendarat di kepala kaka, tapi sepatuku itu tetap ngeyel ka.Katanya dia tetap mau kenalan sama kepala Kaka." Shakila tetap berusaha ngeles dengan ucapan-ucapan absurdnya. Hingga membuat Shakira dan Lea menggeleng-gelengkan kepala sembari menahan tawa.
"Kamu jangan bercanda! ini tidak lucu! kesabaran Dewa mulai hilang.
"Aku gak bercanda Ka! Aku dua rius malah!"
Dewa menarik nafas dalam-dalam, dan menghembuskannya dalam sekali hentakan.
"Mimpi apa aku semalam, hari pertama masuk udah harus berhadapan sama bocah!" Dewa beegumam pelan, tapi masih bisa didengar oleh Shakila.
Mendengar kata bocah yang keluar dari mulut Dewa, membuat darah Shakila naik seketika, karena dia paling anti dibilang bocah. Sahakila berdiri sambil menggebrak meja,membuat tatapan semua orang yang ada di kantin tertuju padanya. Shakila menarik kerah baju Dewa kebawah, untuk membuat Dewa menunduk, agar dia lebih leluasa untuk membisikkan kata yanga hendak dia ucapkan. " Kak, aku bukan bocah lagi, aku bahkan sudah bisa buat anak. Gimana? apa kaka mau coba?" bisik Kila tepat di telinga Dewa, sehingga membuat Dewa tercekat dan susah untuk menelan ludahnya sendiri.
"Aw, aw, sakit ... sakit!" sebuah tangan kekar tiba-tiba menjewer telinga Shakila.
"Lo lagi ngapain, Hah?! ulah apa lagi yang udah lo buat?" tanya sang pemilik tangan itu.
"Aku gak berulah Ka Rendra. aku cuma___"
Ya, pemilik tangan yang menjewer telinga Shakila adalah Syailendra, Kakak laki-laki satu-satunya yang hanya berbeda beberapa menit darinya.
"Cuma apa?" wajah Syailendra sudah sangat dekat dengan wajah Shakilla. Shakila menelan ludahnya sendiri, dan menjauhkan wajahnya dari kakanya itu.
"Dia tadi bilang kalau dia sudah bisa membuat___ hmpttt. " Shakila refleks menutup mulut Dewa, dengan tatapan memohon agar tidak memberitahukan pada Kakaknya.
Sementara itu di meja lain, Lisa Cs semakin kesal dan jengkel melihat Shakila. Dia berdecih dengan sorot mata yang mengandung kebencian menatap ke arah meja dimana ada Lea dan yang lainnya berada.
"Cih, dasar gadis murahan! semua laki-laki dia mau. gak Rendra,gak cowo itu, dia mau semua!" Lisa berdiri dan berjalan meninggalkan area kantin dengan mulut yang tidak berhenti menggerutu. Lisa merasa kesal, semenjak kehadiran Lea Cs di kampus mereka, semua perhatian para lelaki,yang dulunya mengarah padanya dan selalu memujinya cantik, kini beralih pada Lea Cs yang berbeda satu tingkat di bawah mereka. Lisa Cs tidak ada yang tahu, kalau Syailendra adalah Kakak kembar Shakila dan Shakira.
"Dia sudah bisa apa Ka?" Rendra kembali bertanya dengan ekor mata yang curiga pada Shakila.
"Tidak ada apa-apa, Bro!Pacar loe ini cuma__"
"Dia adik kembarku Ka, bukan pacarku." sangkal Rendra. " Jadi dia berulah apa tadi Ka?" Rendara kembali bertanya.
"Oh tidak ada! santai aja!" Dewa menarik ekor matanya, melirik ke arah Shakila yang menarik nafas lega.
"Hmm, Ka, kalau adikku yang nakal ini bikin masalag sama Kaka, aku minta maaf ya!" Rendra menerbitkan senyuman yang tulus ke arah Dewa.
"Emm, santai aja!" Dewa memberikan tepukan pada pundak Rendra. Lalu dia meraih ponselnya dari dalam saku, karena ponselnya berbunyi yang menandakan ada pesan yang masuk.
"Wa, kamu bisa pulang cepat, nak? soalnya ada hal penting yang ingin papah bicarakan!" isi pesan dari Reno,papahnya Dewa.
"Maaf, bro aku pamit pulang dulu! soalnya ada urusan penting." Dewa mengayunkan langkahnya, meninggalkan Rendra dan yang lainnya, setelah Rendra menganggukkan kepalanya.
Tbc
Mohon dukungannya ya gais. Please like, vote dan komen thank you
Song Weilong as Syailendra
Angelababy as Lisa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
syafridawati
aku mampir dengan like dan fav semangat saling dukung
2021-08-02
0
ARSY ALFAZZA
mantap ❤️
2021-08-01
0
sri hasan basri, S.Pd.
nggak ketuker visualnya thor.....oh.. song weilong, aku padamu.....gila ganteng abis...cocoknya dewa thor...
2021-07-09
2