"Hei, kamu ... berhenti di sana! kamu masih punya sopan santun tidak? apa kamu tidak bisa melihat kalau ada orang yang sedang berdiri di depan sini?" bentak Dewa merasa kesal dianggap tidak ada oleh Shakila.
Shakil tiba-tiba menghentikan langkahnya dan memutar badannya untuk melihat sosok yang baru saja membentaknya. Kedua matanya sontak membulat, dan jarinya menunjuk ke arah Dewa.
"Eh, kok kaka bisa ada di sini? aku tidak salah ruangan kan?" Shakila mengedarkan pandangannya ke segala penjuru, untuk melihat wajah-wajah yang ada di ruangan itu, benar wajah teman-temannya atau tidak.
"Benar kok! berarti kaka yang salah ruangan." Shakila menghampiri Dewa dan tiba-tiba meraih tangan Dewa, sehingga Dewa tidak sempat untuk menghindar. Lalu menarik Dewa menuju pintu keluar. Entah kenapa Dewa seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, yang nurut saja di tarik keluar oleh Shakila.
"Sini deh kalau kaka tidak percaya! lihat tulisan di pintu ini! ini jelas ruanganku, jadi kaka harus secepatnya pergi dari sini! Nanti Pak Broto keburu datang. Kaka tahu gak? Pak Broto itu salah satu dosen killer, dia tidak pernah pandang bulu dalam menghukum mahasiswa yang salah." Jelas Killa panjang lebar, membuat perasaan Dewa nano-nano, antara mau marah,mau ketawa bercampur jadi satu.
"Atau jangan-jangan, Kaka datang mau bahas yang kemarin lagi? udah deh Ka gak usah dibahas lagi! toh Kaka juga baik-baik aja. Kepala Kaka juga gak ada yang benjol." Shakilla tetap melanjutkan ocehannya.
"Udah ocehannya? kalau udah, aku mau masuk dulu. Kamu telah membuang 10 menit waktu berhargaku." Dewa, berbalik hendak masuk kembali.Akan tetapi, dia menyurutkan langkahnya, dan berbalik kembali menatap ke arah Shakila yang kebingungan.
"Oh ya, kamu jangan masuk! stay diluar sampai jam pelajaranku habis." sambung Dewa sembari melangkah masuk kembali.
Shakilla tidak tinggal diam, dia ikut masuk dan menarik tangan Dewa kembali ke luar. " Ka, jangan belagu dong jadi orang! aku bisa marah lho. Ini jelas-jelas ruang kelasku,bukan ruangan Kaka. Kaka buruan pergi, sebelum Pak Broto datang! Nanti kalau aku dihukum Pak Broto Kaka yang salah ya.
"Oh,ya? biasanya Pak Broto kasih hukuman apa pada mahasiswa dan mahasiswinya yang tidak disiplin?" Dewa memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana sembari menatap dingin ke arah Shakila.
"Ya, Pak Broto tidak akan mengizinkan masuk kedalam kelas selama jam mata pelajarannya, dan yang paling parah kita dikasih tugas yang sangat banyak.
"Ok, sip! kalau begitu aku juga akan melakukan hal yang sama dengan beliau. Nanti kamu akan saya kasih tugas yang banyak juga. Saya bisa masuk sekarang kan?"
Shakila melongo, dan belum nyambung sama sekali."Apa hak Kaka, memperlakukanku seperti itu? Emanknya Kaka siapa?" Shakila melotot seakan-akan sedang menantang Dewa.
Dari jauh, terlihat Pak Broto sedang melangkah seperti menghampiri mereka berdua. Bagaikan seorang pahlawan Shakilla langsung menarik tangan Dewa masuk kembali ke dalam kelas, dan mendudukan Dewa disebuah kursi kosong.
"Kaka, duduk diam-diam disini! Jangan bicara sama sekali, nanti ketahuan sama Pak Broto. Aku tadi lihat Pak Broto menuju ke sini." Shakila melihat ke arah Shakira dan Lea yang menggeleng-gelengkan kepala, lalu menutup wajah mereka dengan kedua tangan. Sedangkan mahasiswa lain yang tadinya berusaha menahan tawa, kini tidak sanggup lagi untuk menahan tawa . Ruangan itu kini sudah penuh dengan tawa yang bergemuruh.
"Hei, sepertinya daya tangkap dan daya nalar kamu jauh di bawah rata-rata ya? aku tadi sudah bilang, kalau aku akan memberikan hukuman seperti yang Pak Broto berikan biasanya.Tapi sampai di situ kamu belum paham juga?" Dewa benar-benar sudah jengah mengahadapi tingkah Shakila.
"Jangan bilang Kaka___"
"Ya, aku Dosen kamu sekarang, menggantikan Pak Broto, Paham kamu?!"
Kedua mata Shakila membesar seketika dengan mulut yang sedikit terbuka. Dia sontak menoleh ke arah Shakira dan Lea yang menganggukkan kepala, membenarkan ucapan Dewa.
Dia kembali memutar mengalihkan tatapannya ke arah Dewa seraya nyengir kuda.
" Hai, Pak Dosen! sebenarnya tadi aku bohong sama bapak. Eh bukan bohong Pak, cuma tidak jujur aja. Sebenarnya Pak Broto itu, dosen yang sangat pengertian dan tidak pernah menghukum mahasiswanya kalau telat.Dia pasti akan selalu memaklumi para mahasiswanya. Jadi,Pak Dewa pasti mau kan seperti Pak Broto?" tanya Shakila sembari menggigit bibirnya, dan menunduk tidak berani membalas sorot mata tajam milik Dewa.
"Pasti maulah, siapa pula yang gak mau?___ terimakasih Pak Dewa! kalau begitu aku sudah boleh duduk nih?__boleh! Ok siap Pak Dewa, terima kasih! " gumam Shakila, tanya sendiri jawab sendiri, karena Dewa dari tadi tidak menjawab sama sekali.
Shakila memutar badannya hendak melangkah menuju kursinya, tapi sorot mata Dewa semakin tajam terhunus padanya.
"Iya, iya aku keluar. Gak usah melotot sampai segitunya juga kali!" Shakila dengan gontai melangkah keluar dari ruangannya dengan bibir yang mengerucut.
"Tunggu! sebagai hukumanmu, kamu harus membuat makalah tentang, apa yang kamu ketahui dengan ekonomi makro, ditambah dengan tugas yang akan aku berikan pada yang lainnya nanti.Makalahnya harus selesai besok Ya. Dan seperti yang kamu bilang tadi, kalau Pak Broto biasanya menyuruh membuat surat perjanjian. Kamu juga harus membuatnya,dan ditandatangani oleh orang tua. Kamu mengerti?" sorot mata tajam Dewa belum memudar sama sekali.
"Bisa minta waktu gak Pak? asam lambungku lagi kambuh soalnya.Pak Dewa kan tahu sendiri, kalau asam lambung itu, gak boleh banyak pikiran, istrirahat yang cukup, biar cepat sembuh. Nanti kalau harus selesai besok, otomatis aku jadi kurang istrirahat. Pak Dewa memang mau kalau aku____"
"Kamu bisa keluar sekarang! waktu saya sudah semakin banyak terbuang percuma.Kamu mau tugas kamu aku tambahin lagi?" sela Dewa sebelum Shakila semakin banyak berbicara.
Shakila kembali melangkah keluar dan langung menuju kantin. Mulutnya tidak berhenti memaki Dewa sepanjang koridor menuju Kantin.
*********
Dibelahan bumi lain, jauh di kota London. Galang masih berkutat dengan laptopnya, untuk menyelesaikan final reportnya secepatnya.Padahal jam sudah menunjukkan pukul 3 dini hari waktu London(pukul 9 pagi di Indonesia). Dia akan kembali ke Indonesia bulan depan, dimana Vina sepupunya akan melangsungkan pernikahannya dengan Aariz.
Galang meraih ponselnya dan kembali melihat isi pesan yang dikirimkan oleh Dewa tadi siang dan belum dibalasnya sama sekali.
"Hai sob! apa kabar? semoga kamu sehat ya? Aku tahu,kalau kamu masih kecewa dan marah samaku.Aku maklum kok! karena memang perbuatanku sungguh sangat susah untuk dimaafkan. Tapi, aku benar-benar sudah menyesal dan meminta maaf padamu dan teman-teman yang lain sob! aku berharap pintu maaf kalian masih terbuka untukku .
Galang kembali membaca berulang-ulang pesan si Dewa itu, lalu menimbang-nimbang akan membalasnya atau tidak. Setelah berpikir lama dan karena ucapan Dimas Omnya sebelum kembali ke Indonesia, akhirnya Galang memutuskan untuk membalas pesan, Dewa. Dia meraih ponselnya kembali dan mulai mengetik balasannya.
"Aku baik-baik saja di sini, dan aku harap kamu juga begitu! Awalnya aku memang berat untuk memaafkanmu, tapi setelah dipikir-pikir tidak ada gunanya juga menyimpan rasa kecewa lama-lama. Aku sudah memafkanmu Wa! Karena semua manusia pasti pernah khilaf." tekan tombol send dan terkirim.
Tbc
Mohon dukungannya ya sayang2ku. Like, vote, dan komen Thank you.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
mantap ❤️❤️❤️
2021-08-04
0
Mommy Gyo
2 like hadir lagi thor
2021-07-23
0
Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope
❤️❤️❤️❤️❤️
2021-05-30
3