Mas Driver Ku

Mas Driver Ku

Bab 1

"Cantiknya Sarah Adelia anak Pak Bowo ....." ucapku sendiri sambil berlenggak lenggok didepan cermin di sebuah salon terkenal di sebuah mall Jakarta. Hari ini pertama kalinya aku pergi ke salon untuk meminta makeover rambut dan riasangku , karna hari ini hari spesial (mungkin) buatku.

Flashback On

"Rang ,Kamu pilih aja baju , tas, dan sepatu untuk seserahan nanti aku yang bayar" ucap Reza pacar ku selama 7 tahun ini saat kami dalam perjalanan ke sebuah mall.

"Beneran Beb kamu yang bayarin? Aku gak enak patungan lah minimal"

"Gak usah Sarang nanti juga kan uang ku uang kamu juga" balasnya sambil mengusap-usap kepala ku dan tersenyum kepadaku.

Aku sangat bersyukur memiliki Reza dalam hidupku dia adalah pacar pertamaku saat kami awal-awal kuliah di sebuah kampus Negeri di Kota Semarang hingga saat ini. Selama 4 tahun kuliah kami hanya pernah putus 1x dan itu hanya sebulan saja,hingga saat ini memasuki hubungan pacaran kami 7 tahun lebih kami masih awet, bahkan teman-teman kami merasa iri dengan hubungan kami yang terlihat harmonis dan romantis.

Reza Rahmawan, laki-laki turunan Jawa dan Manado, memang tipe ku dari bentuk muka yang menurutku sangat tampan dan manis, tinggi badannya yang sekitar 175 cm sedangkan aku 160cm tidak berbeda jauh bahkan sifatnya buat ku dia sosok yang sempurna. Ia mempunyai panggilan sayang untukku "Sarang", kepanjangan dari Sarah Sayang, atau arti cinta dalam bahasa Korea. Reza sangat romantis sekali dalam segala hal, ia tidak pernah lupa untuk menjemput atau mengantarku kekantor, membelikan kebutuhan ku padahal sudah aku larang bahkan perhatiannya juga kepada keluarga ku di kampung hal ini sudah Ia lakukan saat kami masih sama-sama "ngekos" waktu kuliah dulu. Ia pun sampai berusaha untuk masuk kekantor yang sama denganku agar bisa bertemu tiap hari dengan ku. Luar biasa bukan.

"Dress ini bagus deh Rang kamu cobain dulu" diambilnya sebuah dress berwarna putih agak kemerah muda dengan bagian luar transparan dan ada dress lagi dibagian dalamnya dengan motif bunga-bunga.

Aku pun sebenarnya sangat suka sekali dengan pilihannya, tapi saat kulihat harganya yang sampai 6 digit hanya untuk sebuah dress dan bisa bayar kos ku selama 3 bulan ini buat ku sungguh sangat berlebihan.

"Gak deh Beb ini mahal banget buat apa baju semahal ini" ucapku tapi tetap memperhatikan baju tersebut.

"Udah ambil aja sayang, aku kan kemarin habis dapat bonus dari kantor" ucapnya lagi dan membawa baju tersebut ke pelayan untuk dicarikan ukuran yang sesuai dengan ku, Ia bahkan tahu ukuran baju dan sepatuku.

"Bagus gak?" ucapku saat aku keluar dari kamar ganti dan menunjukkan ke Reza.

"Bagus banget sayang kamu makin cantik" pujinya dan mukanya terlihat berbinar sekali saat memujiku.

"Langsung bungkussss" ucapnya lagi.

Saat ini kami sedang berada di toko sepatu dan tas. Sudah pasti ini pertama kalinya aku masuk ke toko sepatu ini,karna harganya yang pasti mahal. Daripada memakai barang-barang mahal lebih baik aku kirimkan uangnya ke Bapak dan Adik-adikku untuk kebutuhan mereka.

"Pilih yang kamu suka" ucap Reza sambil melihat-lihat beberapa sepatu hak tinggi.

"Boleh yang ini?" ucapku sambil menunjukkan sebuah sepatu bertali berwarna hitam dengan heels mungkin sekitar 12cm.

"Kalo yang ini ada pasangan dengan handbagnya Bu" ujar pelayan yang berdiri dibelakangku

"Coba lihat, bagus koq kamu coba dulu" jawab Reza

Saat aku mencoba sepatu dan handbag tersebut jiwa kewanitaan ku tidak bisa berbohong, cantik sekali sangat cocok ditubuhku ingin sekali aku miliki. Tapi kembali saat melihat harganya rasa-rasanya koq sayang sekali ya. Akupun terdiam didepan cermin didepan ku, aku tidak ingin memberatkan Reza karna nanti saat menikah dia berjanji yang akan membayar semua biaya pernikahan kami.

Reza memang bukan karyawan biasa meskipun dia sudah mencapai posisi manager Business Development diperusahaan tempat ku bekerja, diluar itu Reza merupakan anak tunggal dari pemilik beberapa restoran Masakan Jawa dengan tulang Iganya yang sudah terkenal di Indonesia. Ia memang sengaja setelah lulus kuliah mencoba bekerja ditempat lain tidak langsung menerusi usaha orang tuanya supaya banyak mendapat pengalaman. Jadi wajar saja jika Ia sanggup untuk membiayai pernikahan kami kelak, apalgai aku meminta pesta yang tidak terlalu mewah.

"Gimana Rang jadi ambil itu, apa kamu mau pilih yang lain?" tanya Reza sambil memelukku dari belakang dan menempelkan dagunya di bahuku

"Ihh malu Beb sanaan dikit" ucapku sambil mencubit tangannya yang melingkar dipinggangku.

"Iya aku ambil ini aja ya sayang, cocokkan sama dress yang tadi?" sambil kucopot sepatu yang kupakai dan menyerahkan ke pelayan tadi.

"Cocok banget kamu makin cantik" Reza mencubit pipi kanan ku dengan gemas

"Habis ini kita cari cincin lamaran ya?" kami keluar dari toko sepatu tadi, Reza membawakan paperbag berisikan tas ,sepatu dan dress yang dibeli tadi. Kami menuju ke toko cincin terkenal di mall ini.

"Cincin lamaran sama nikah jadi 1 aja, gak usah 2 , sayang klo beli sampai 2 x" jawabku karna memang aku tidak suka memakai perhiasan dan pastinya tidak ingin lebih memberatkan Reza.

"Ya udah kita pesan aja dulu yang ada nama ku sama kamu ya"

Kami berjalan bergandengan dan menuju toko perhiasan dilantai dasar. Ketika kami masuk langsung disambut oleh pelayan dan diarahkan ke bagian cincin pernikahan. Aku mencari cincin yang sederhana tidak terlalu banyak motif. Reza hanya menurut saja dengan pilihanku ,dia tidak terlalu ambil pusing dengan beberapa pilihan cincin yang aku minta tunjukkan oleh pelayan toko, dia hanya akan membayar saja semua design diserahkan ke aku.

Kupilih cincin emas putih untukku dengan 1 buah berlian kecil ditengahnya dan untuk Reza hanya cincin polos saja. Setelah dihitung harganya oleh pelayan didepanku, astaga mahal sekali, Reza tahu mukaku langsung berubah dan dia langsung merangkul bahu dan meremasnya sedikit untuk menenangkanku untuk tidak memikirkan soal biaya. Cincin ini akan jadi dalam waktu 5 hari karna aku meminta ada ukiran nama ku dan Reza dibagian dalamnya.

"Beb nanti kamis kan aku sudah pulang ke rumah Bapak, kamu yang ambil ya cincinnya dan kamu yang bawa ya saat lamaran hari Sabtu nanti" ucapku ke Reza.

Hari Sabtu ini memang rencananya Reza dan kedua orangtuanya akan melamarku secar sederhana saja ,bukan secara resmi dengan membawa keluarga besar ,hanya lamaran untuk mengatakan bahwa Reza dan aku serius untuk menikah yang rencananya ingin kami adakan di tahun depan. Setelah nanti membicarakan tanggal pasti nikahnya ,baru Reza akan melamarku secara besar-besaran di Jakarta agar keluarga besarnya bisa datang.

"Iya sayang sekarang kita makan dulu yuk aku lapar banget nih" ucap Reza sambil mengelus-elus perutnya.

Kamipun berjalan bergandengan tangan kembali dan memilih restoran udon untuk makan sore ini. Restoran ini jadi favorit kami berdua,selera makananku pun hampir sama dengan Reza,kami sama-sama penyuka Mie dan makanan pedas .

Bersyukur dengan yang terjadi hari ini. Sepertinya Reza memang jodoh ku yang sudah dipersiapkan oleh Tuhan untukku.

tbc

-------------------------------

Jangan lupa like dan komen ya 😉

Terpopuler

Comments

Lila Susanti

Lila Susanti

tinggal jejak dlu, biar ga lupa 😁

2022-03-29

0

Trimulyani Suwandi

Trimulyani Suwandi

baru baca tahun 2022 🤭🤭

2022-02-17

0

Anies Nan-nan Anahiki

Anies Nan-nan Anahiki

lanjut

2021-12-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!