Bab 4

Tok tok tok

"Sarah, Sar , sayang buka pintunya "

Aku masih terlelap tapi dalam mimpiku aku mendengar suara Reza dibalik pintu kamarku .

Semakin lama kudengar nama ku dipanggil terus menerus dan ketukan pintu itu juga seperti nyata akhirnya aku tersadar jika ini bukan mimpi, Reza memang ada dikosan ku.

"Sarah tolong buka pintunya , ini aku didepan"

Buru-buru ku buka pintu dan benar Reza ada didepan pintu kamar ku dengan rambut yang masih agak basah memakai celana bahan untuk bekerja dan kaos oblong warna hitam. Apa aku kesiangan ,kenapa jam segini Reza sudah datang, aku cek ke jam dinding ku ternyata masih jam 5 pagi. Ya ampun ada apa dengan Reza pagi-pagi sudah kekosan ku tapi dalam hati aku bersyukur dia baik-baik saja.

"Kamu ngapain pagi-pagi kesini" tanyaku heran sambil menutup pintu kamar kemudian memegang keningnya dan memastikan dia tidak panas sedangkan Reza sudah berbaring di ranjangku.

" Aku mau bobo, sini kelonin aku" ditariknya tanganku dan membuatku kembali tidur diranjang dengan Reza dibelakangku sambil memeluk.

Astaga aku lupa karna tadi terburu-buru membuka pintu aku tidak memakai b*a, kebiasaan ku jika tidur memang selalu kulepas agar tidak terlalu sesak.

Aku deg-degan Reza pasti sadar dengan cetakan yang muncul di kaosku, dan aku pun merasakan tangannya yang sudah merayap ke arah bukit kembarku. Kubiarkan saja saat tangan Reza merema* bukit ku dari balik kaos ku ini, dan kemudian Ia menciumi tengkuk ku. Perasaan apa ini kenapa aku jadi deg-degan, serasa ada gelanyar-gelanyar aneh di badanku. Rasanya ada desahan yang mau keluar dari mulutku tapi kutahan dengan menggigit bibir bawahku.

"Rang kamu godain aku ya" tangannya masih aktif diatas bukit kembarku.

"Ih godain apaan kamu itu pagi-pagi buta udah kesini, katanya sakit tapi malah kesini" ucapku sambil menahan diri dari cumbuan Reza di leherku.

"Biar cepet sembuh sayang" kemudian Reza menciumi dan menyesap leherku dengan sangat dalam.

"Kenapa sih Za? Kamu lagi ada masalah apa mau cerita sama aku?" ku raih tangannya yang mulai iseng menyubit ujung bukit ku, enak memang tapi aku tidak mau ini keterusan.

"Kamu gak usah pulang ya besok?"

Aku langsung duduk, tetap diatas kasur dan melihat Reza.

" Aku udah janji sama Bapak dan adik-adik mau pulang, sudah hampir 2 tahun aku gak mudik Za, lagian kan tujuan utamanya kamu mau lamar aku. Maksud kamu gimana Za kamu gak jadi lamar aku?" aku berucap agak sedikit berapi-api. Maksudnya apa dia berkata seperti itu.

"Iya iya pulang" kemudin Reza memejamkan matanya. Aku bangkit dari kasur ,kemudian Reza menahan tanganku.

"Mau kemana jangan pergi"

"Mau mandi koq ,tunggu ya sayang biar aku agak wangian kamu udah ganteng gini akunya kucel" ku usap keningnya persis seperti anak kucing. Ini anak beneran sakit , karna manjanya benar-benar keluar saat sedang sakit.

Kutinggalkan Reza untuk mandi sekitar 15 menit,saat ku kembali kulihat Ia tertidur. Kukeringkan rambut ku dengan handuk karena air sehabis keramas masih menetes. Tiba-tiba Reza memelukku kembali dan menarikku ke kasur.

"Rezaaaa" teriakku

Tak lama Reza mencium bibir ku dengan menggebu-gebu, ia terus ******* bibir bawahku, dan memasukkan lidahnya kedalam mulutku. Benar-benar pagi ini Reza sangat berna*su ,biasanya dia tidak pernah seperti ini pertahanan dirinya sangat kuat, tapi pagi ini Ia berani memegang lebih banyak lagi. Akupun sepeti terbawa suasana kubalas semua ciuman Reza dengan agresif juga. Kutekan tengkuknya agar Reza mencium ku lebih dalam lagi, kemudian kepala Reza turun keleherku. Ya ampun darahku rasanya seperti hilang dari tubuhku, badannku berasa lemas. Tangannya juga aktif berada dibukit kembarku, ia memasukkan tangannya kebalik bajuku. Rasanya aku ingin lebih dari ini, apa ku lakukan saja ya sebentar lagi kan Reza jadi suami ku pikirku.

Bibir Reza sudah ada didadaku , dimainkannya tombol didadaku dengan bibir dan giginya, kemudian aku tidak sadar tangannya sudah ada dibawah didaerah sensitifku. Reza membuka kain segitiga itu, ini pertama kalinya aku memperlihatkan ke Reza entah apa yang akan dilakukannya aku sudah masa bodoh, Reza calon suamiku pikirku pendek. Kemudian kepalanya ada ditengah-tengah , apa yang Reza lakukan, rasanya aku ingin berteriak dan desa"an-desa"an keluar dari mulutku, tangan Reza menutup mulutku agar tidak bersuara terlalu kencang. Setelah beberapa lama rasanya kakiku bergetar tidak karu-karuan dan aku serasa lemas. Kemudian Reza bangkit dan mengecup keningku.

"Enak Yang" godanya padaku.

Aku yang masih belum sadar hanya bisa mengangguk pelan dan tersenyum.

"Za kamu nakal banget sih" ku ambil ****** ***** ku dan kupakai kembali dan mengatur nafasku yang masih cepat ini.

Reza kemudian duduk ditepi ranjang sambil melihat ponselnya kemudian membuangnya ke atas kasur.

"Aku penasaran mau lihat muka kamu kalo lagi tinggi, gemes ternyata" ucap Reza sambil mencubit dua pipiku dan menggoyangkannya ke kiri dan kanan.

"Sabar beb dikit lagi kalo sudah sah jadi suami istri kamu juga bisa lihat tiap hari atau sehari berkali-kali" godaku manja di depan muka Reza

Yang ada Reza malah terdiam Ia tidak merespon kata-kataku.

"Aku tunggu dimobil ya, kamu siap-siap abis ini kita sarapan" kemudian mengecup keningku dan keluar dari kamar.

Kuganti baju ku dengan dress batik selutut berwarna biru muda, ku oleskan make up ke mukaku tidak terlalu banyak hanya eyeliner,maskara dan sedikit pensil alis merubah sedikit penampilan ku. Aku tidak suka berdandan terlalu menor mau ngelenong apa mau kerja pikir ku dan tidak lupa menambahkan lipstik pink di bibir ku yang pagi ini agak terasa tebal, pasti akibat ciuman dengan Reza tadi. Anak itu bisa-bisa nya godain aku pagi-pagi. Aku semakin tersenyum tatkala membayangkan kembali kehidupanku nanti bersama Reza, yang pasti aku wanita beruntung memiliki laki - laki seperti dia.

Setelah siap aku turun dan memasuki mobil Reza, kulihat dia sedang menyenderkan kepalanya ke stir mobil dan matanya terpejam.

"Kalo kamu masih sakit pulang aja Beb, ijin lagi gak masuk" kupegang keningnya kupastikan kembali tapi tidak hangat normal koq.

"Kamu cantik banget pagi ini" Jawabnya tidak nyambung. Kenapa sih anak ini.

"Pastilah calon istrinya siapa dulu" ucapku bangga dan memberikan senyum termanisku ke Reza pujaan hatiku.

"Mau makan apa sayang?" tanya nya sambil menyalakan mesin mobil.

"Bubur ayam mang Asep"

"Siap Nengg" jawab Reza.

Terimakasih Tuhan aku menjadi wanita paling bahgia didunia ini sambil memandang wajah Reza yang ada disebelah kananku.

tbc

---------

jangan lupa like dan komen ya

Terpopuler

Comments

Mazree Gati

Mazree Gati

reza goblok uda pasrah ko nggak lanjut rugi,,,cewenya terlalu agak murah mau aja di telanjangin,,,END

2025-02-08

0

Sugiyanto Samsung

Sugiyanto Samsung

pasti Reza sudah akan pergi jauh

2021-08-11

0

Ny Sitorus Boru Manalu

Ny Sitorus Boru Manalu

makin penasaran

2021-08-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!