Pagi jam 6.30 di kediman Wijaya ~
tok...tok...tok...suara ketukan pintu
Karena sudah berapa kali mengetuk pintu dan tidak ada jawaban Fenita maminya Zira membuka pintu dan masuk kedalam, dilihatnya sigadis masih tertidur nyenyak dengan tubuh yang masih terbaluti selimut.
" Zira..." panggil Fenita membangunkan anaknya
Masih tidak ada pergerakan dari Zira untuk segera bangun
" Zira..." panggil Fenita setengah berteriak.
Mendengar seseorang menyebut namanya Zira pun dari alam bawah sadarnya, setengah sadar Zira bangun dari tempat tidurnya dan mendapatkan maminya sedang berkacak pinggang berdiri di samping tempat tidurnya.
" Kenapa harus teriak teriak sih mi, masih jam 2 malam loh mi.." kata Zira dengan suara serak.
" Noh lihat jam...kalau mami gak teriak teriak kamu gak akan bangun." jawab mama Fita
" ya udah aku bangun " jawab Zira
" Cepat mandi dan bersiap ke kampus, semua orang sudah nungguin kamu dibawah untuk sarapan." ucap mami Zira lalu keluar dari kamar menuju meja makan.
" emmm..." jawab Zira mata masih setengah terpejam.
Di rungan makan~
" Mi Zira udah bangun??" tanya Wijaya papi nya Zira.
" Udah pi, dia lagi siap siap bentar lagi juga turun." jawab Fita
" Mami heran...Kenapa sih anak itu selalu terlambat maunya dibangunin terus." gerutu Fita kesal.
" Udah lah mi itu kan udah kebiasaan Zira yang selalu telat." kilah Wijaya.
Tidak lama Zio adiknya Zira turun dan duduk di meja makan, biasanya yang duluan turun setelah Wijaya dan Fita pasti Zira tapi hari ini tidak.
Selang beberapa menit Zira pun datang dan langsung duduk di meja makan
Pletaaaak..
" Auuuuuuhhh.." Suara Zio kesakitan
Zira menyentil jidat Zio " Kamu mau langkahin kakak mu ini hah....itu tempat duduk kakak minggir...! " celetuk Zira kesal.
" Iya...ya...tuan putri sewot amat kalo tempat duduknya di pakai, kan sama aja emang harus di samping papi y..." gerutu Zio
" Udah pindah sana nggak usah ngeles..! uca Zira.
Zira pun memulai sarapannya, hari ini cuma saran roti dan secangkir teh karena dia sudah terlambat.
" Zira..." Panggil Fita
" Ya Mi..." jawab Zira
" Mami dan papi mau kasih tau sesuatu sama kamu" ucap Fita memandang suaminya dengan bahasa isyarat Wijaya pun mengedipkan matanya pertanda setuju.
" Sebenarnya kamu sudah dijodohkan nak dengan anak sahabat mami dan papi."
uhuk...uhuk..uhuk..
Zira terbatuk mendengar ucapan maminya, Zira tidak menanggapi ucapan maminya otaknya langsung blank selama ini dia tidak tahu menahu tentang perjodohan ini.
" Kok bisa mi, kenapa harus dijodohkan. Kayak zaman Siti Nurbaya ajah..." tanyanya heran.
" Mami tau pasti kamu akan menanyakan ini..dengar mami..." jawab Fita
Fita pun menjelaskan secara mendetail tanpa tinggal sedikitpun.
" Kalau aku boleh tau mi berapa ya umur calon suami ku...??? tanya Zira.
" umurnya 30 sayang, gak terlalu jauh kan sayang?? ucap Fita senyum senyum.
" What......???? Zira kaget.. roti yang ada dalam mulutnya pun ikut meloncat.
" Apa gak salah mi....,gak terlalu jauh gimana..itu seumuran om Bagas loh mi. Masak aku dijodihin dengan om om." gerutu Zira kesel.
" Jangan jadikan itu sebagai penghalang Zira, mereka sangat menginginkanmu menjadi menantu mereka. awalnya nya mami tak ingin kamu dijodohkan mengingat umurmu masih 18 tahun.
" mereka berjanji akan menjaga kamu dengan baik,tidak ada yang akan berubah darimu,kamu masih bisa melakukan apa saja, masih tetap bisa lanjutkan kuliahmu cuma status kamu yang berubah Zira." tambah Fita meyakinkan putrinya.
Masih tidak ada jawaban dari Zira, dia masih begitu sulit memikirkan perjodohan ini apalagi tentang pernikahan.
" Hal gila macam apa inih...diumurku yang masih 18 tahun sudah dijodohkan." Dengan pikiran kacau dia memandang wajah maminya yang sendu. Zira yakin ini semua bukan keinginan maminya.
" Apa mami bahagiah " tanya Zira
Fita terdiam dengan pertanyaan putrinya yang mendadak itu.
" Kebahagiaan mami bukan karena kamu di jodohkan tapi mami bahagia karena kamu mendapatkan orang yang tepat keluarga yang akan menjaga mu dengan baik nak.." ucap Zira.
" Baik lah Mi, Zira terima perjodohan ini. tapi beri Zira waktu mi...Zira gak mau pernikahan terlalu cepat." pinta Zira
" Kamu serius nak....."tanya Fita sedikit berteriak. dan Zira mengangguk tapi sebenarnya Zira belum yakin dengan keputusannya ini.
" Nanti kita akan atur pertemuan dengan mereka,kalo bisa kamu tunangan dulu nanti mami yang berbicara dengan keluargs mereka...udah sana kamu berangkat ntar telat." ucap Fita
" Baik lah mi pi aku berangkat dulu, Assalamu'alaikum..." Zira menyalami dan mencium tangan kedua orang tua diikuti Zio.
" Wa'alaikumsalaam..." Jawab Fita dan Wijaya serentak.
" Hati hati sayang...jangan ngebuut.." tambah Fita mengingatkan anak anak nya.
" Ya mi..." jawab Zira dan Zio sambil berlari menuju mobilnya.
Di kampus ~
Setelah sepuluh menit di perjalanan Zira memarkir mobilnya, dan turun dari mobil.Semua mata tertuju memandangi gadis cantik itu.
Zira berjalan dengan berlenggak lenggok membuat kaum adam susah menarik salivanya. Zira menyusuri lorong menuju kelasnya.
" Hai cemol..." sapa seseorang membuat langkah Zira terhenti.
" Hay....juga kak Kevin, jawab Zira
" Makin cantik aja nih..." rayu Kevin sambil mencolek lengan Zira.
" Idih apaan sih kak...nyolek nyolek aku." Ucap Zira ketus.
Kevin merupakan kakak kelas Zira mereka satu jurusan Manajemen Bisnis. Kevin cowok tampan yang banyak digilai dan di cari oleh cewek cewek kampus Tapi tidak dengan Zira.
Zira meninggalkan Kevin yang masih bengong dan berlari ke keruang kelasnya karena dia yakin dosen sudah masuk. Tanpa permisi Zira langsung masuk.
" Ziraa..." panggil dosen nya
" Iya pak..." jawab Zira
" Sudah jam berapa ini,kenapa kamu selalu datang terlambat setiap jam saya." tanya dosen
" Maaf pk tadi saya di hadang sama ulut bulu.." jawab Zira santai
Ha...ha...haa...
Teman sekelas Zira terawa sehingga membuat kelas menjadi ribut.
" Diaaam..." bentak pak dosen.
" Ulat bulu...dasar gadis aneh..keluar kamu! bentak pak dosen.
" Ya elah pk, udah dandan cantik dari rumah sampae sini malah kena usir...nasib...nasib.." jawab Zira.
" Saya gak mau tau pokoknya K.E.L.U.A.R !! " bentak pak dosen dan zira langsung keluar.
Zira sebenarnya anak yang rajin, dia selalu mengerjakan tugas tugas yang diberikan dosen tepat waktu dan selalu aktif dia merupakan anak yang pintar di kampus itu. tapi setiap mata kuliah pak Harun dia selalu datang terlambat.
Zira langsung kekantin sambil menunggu jam pak Harun habis.
Di perusahaan Wijaya ~
Andra laki laki tampan dengan postur tubuh yang gagah rahang yang tegas hidung mancung dan rambut rambut halus di wajahnya dan mempunyai senyuman yang sangat begitu manis yang akan membuat mata tidak bosan untuk memandang.
Andra terkenal cuek,sikap dingin ibarat es batu. hanya satu perempuan yang bisa membuat dia tersenyum,entah apa yang dilakukan perempuan itu sehingga merubah sikapnya seperti itu.
Andra menyelesai dokumen dokumen dan membalas beberapa email yang masuk siang ini dia akan kekampus milik papanya.
" Jhon apa sudah dibatalkan jadwal ku setelah jam makan siang nanti...?? tanya Andra.
" Sudah bos, Rektor yang dikampus juga sudah saya hubungi." jawab Jhon
" Ok...habis makan siang kita langsung meluncur ke sana."
" siap bos" jawab Jhon
" Kalau boleh tau bos ngapain ke kampus, cari yang seger seger ya..hik..hik.." celetuk Jhon
" Diam kamu... gak usah ikut campur,kerjakan aja tugas mu." bentak Andra.
" Ya elah bos..santai dikit napa..." jawab Jhon dan langsung keluar dari ruangan Andra.
*******
Assalamu'alaikum para pembaca setia jangan lupa dukung selalu autor..😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
buk e irul
kok aku lupa lupa ingat ya... kayak nya belum baca, begitu di buka eeeh udah like..2020
2022-09-10
0
fanny adelia
omg my baby sidhart malhotra kesayanganku 😘😘😍
2020-10-14
0
IDORA
karakter visual umur cocok banget
2020-09-15
0