Zira menelusuri setiap lorong kampus menuju ruangan Andra dengan langkah gontai dengan perasaan jengkel.
" Aha...Sicupu harus gua kerjain nih" batin Zira senyum jahil menghiasi bibir gadis cantik itu.
Zira sampai di depan ruangan Andra, Zira berjalan bolak balik kayak strikaan.ada keraguan,kegugupan tersirat diraut wajah gadis cantik itu.
" Kok gua deg degan ya,ayo Zira semangat cuma masuk ruangan dosen cupu kok.." batin Zira menyemangati diri sendiri.
Sedangkan di ruangan nya, Andra memperhatikan tingkah laku gadis yg berada didepan pintu ruangannya melalui cctv, ya Andra sengaja memasang cctv supaya penyamarannya tidak di ketahui. Tanpa diduga sudut bibir Andra terangkat melihat gerak gerik Zira.
" Gadis konyol,sampai kapan dia akan mondar mandir disana" batin Andra dan beranjak dari kursinya menuju arah pintu.
Sedangkan Zira masih mengatur ritme detak jantungnya,gadis itu mulai memejamkan mata menarik nafas pelan dan menghembuskan dengan perlahan dan dilakukan berulang kali untuk menghilangkan rasa gugup nya.Tangan kanan nya terangkat perlahan untuk mengetuk pintu.
Ceklek...
Tuk...Tuk...
Gerakan yang bersamaan Zira yang akan mengetuk pintu saat Andra membuka pintu dan persis berada didepan Zira.
" Loh kok pintu ruangan sicupu kalo di ketuk bunyinya beda ya? "ucap Zira seperti orang bingung.
" Jelas beda lah,yang anda ketuk bukan pintu tapi jidat saya" jawab suara bariton didepan Zira dan membuat gadis itu kaget dan melotot.
" Mata anda tidak berfungsi dengan baik" tambah Andra dan berlalu meninggalkan Zira yang masih terpaku didepan pintu.
" Cih..dasar cupu,mata gua bisa merem kok dibilang tidak berfungsi" batin Zira dengan raut muka jengkel.
Zira masuk dan menutup kembali pintu ruangan Andra. Kaki jenjangnya melangkah mengikuti Andra menuju kursi kebesarannya. Andra duduk dan mengangkat kakinya yang satu dan menghimpit kaki sebelahnya.
" Maafkan sa..saya pak" ucap Zira gugup dan masih menunduk.
" Hmm..." jawab Andra.
" Buset,cuma dijawab gitu doang." batin Zira dan mengangkat perlahan kepalanya manik matanya bertemu dengan manik mata dibalik kaca mata tebal milik Andra.
deg...
deg...
Bunyi detak jantung Zira dan Andra bersamaan, dari pandangan mata mereka tersirat rasa kagum dan memuji.Zira dan Andra bersamaan mengalihkan pandangan mereka.
" Nih pak bukunya,dengan ikhlas lo saya bawain." celetuk Zira memecah keheningan diruangan itu dengan senyum terpaksa dan meletakkan buku diatas meja andra.
" Saya gak nanya" jawab Andra dan kembali menatap gadis didepannya.
" Ya ela pak,bilang trimakasih kek sama saya" ucap Zira sambil bibirnya dimajukan kedepan.
" Ooh..no, bibirnya itu" batin Andra membuat Andra hampir hilang kendali.
" Untuk apa saya berterimakasih, itu hukuman untuk anda karena menyepelekan mata kuliah saya sampai absen lupa dan satu lagi anda sudah berani menjuluki saya dengan C.U.P.U ." ucap Andra dengan pura pura emosi untuk menghilangkan kegugupannya dan menekan kata cupu diakhir.
" Idih pak..jawabnya gak usah emosian gitu kali,ntar cepat tua loh pk." celetuk Zira tanpa rasa bersalah,masih tidak ada tanggapan dari Andra.
satu detik..
dua detik...
tiga derik..
" Ya deh..saya mengaku salah,maaf ya pak sudah menjuluki bapak cupu,saya janji gak akan mengulangi". tambah Zira dengan tatapan berharap,masih tetap tidak ada tanggapan.
satu detik...
dua detik...
tiga detik...
" Jadi ceritanya bapak gak mau memaafkan saya nih" ucap Zira kembali karena tidak ada respon dari Andra,sifat bar bar nya muncul lagi.
Zira memberanikan diri untuk lebih mendekatkan jarak dengan Andra,gadis itu menyandarkan bokongnya dimeja dan memposisikan tubuhnya disamping kursi yang di duduki Andra.Andra kaget dia tidak menyangka Zira senekat ini, kening Andra mengkerut apa yang mau dilakukan gadis ini terhadapnya.
" Gila...sicupu wangi bangeeet,bikin adek klepek..klepek..bang.." batin Zira.
" Please...please...maafkan saya pak,saya gak mau bermasalah dengan bapak,saya gak mau nilai saya jelek dimata kuliah bapak". ucap Zira memohon dengan tiba tiba berlutut didepan Andra ,yang membuat Andra kaget dan reflek berdiri.
" Hey...apa yang anda lakukan,oke..oke..saya akan memaafkan anda,silahkan berdiri dan segera tinggalkan ruangan saya". ucap Andra panik karena tidak menyangka dengan sikap gadis itu.
"Dasar gadis konyol". batin Andra
" Benar pak...oooh...trimakasih...trimakasih...pak" ucap Zira kengirangan sambil loncat loncat di depan Andra.
Cup...Cup..
Dua kecupan mendarat cantik di bibir seksi Andra,membuat mata Andra melotot dan tubuhnya kaku ada reaksi lain yang muncul di dalam tubuh Andra saat bibir kenyal gadis itu menyentuh bibirnya walaupun sebentar. Andra hanya bisa terpaku menatap punggung Zira yang sudah beranjak meninggalkan ruangannya.
"Uuppss bodoh...apa yang barusan gua lakukan" ucap Zira dengan meraba bibirnya saat pintu ruangan Andra sudah ditutup.
" Kyaaaaaaaaa...." teriak Zira dan belari menjauhi ruangan Andra.
"Ha...ha...ha..." Suara tawa diruangan Andra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
buk e irul
hahahaha thor 😆😆😆
2020-12-18
0
Freddy Daniel
lah cweek nya terlalu bar bar gk suka
2020-09-15
1
Novita Firdaus
gadis gila maen sosor
ky gak punya malu ja
2020-09-07
3