part 5 Menjadi Istri Yang Tak di Anggap

Setelah melaksanakan pesta pertunangan seminggu yang lalu kini tibalah waktu pernikahan.

Acara pernikahan di gelar sangat megah dengan nuansa klasik yang sangat indah, setiap tamu yang datang pasti akan terkagum kagum melihatnya.

Walaupun acara pernikahan di gelar dengan sangat mewah, tapi hati Lusiana terasa hampa menikah dengan paksaan dan tanpa di hadiri oleh Naomi.

"Selamat datang para tamu undangan hadirin semua nya, ladies and gentleman mari berdiri semua nya karena sebentar lagi sang pengantin akan memasuki ruangan" kata MC acara tersebut.

Dengan langkah gemetar Lusiana melangkah kan kedua kaki nya memasuki aula pernikahan di dampingi oleh Tama, yang kelihatan sangat gagah dengan stelan jas bewarna hitam, begitu pula dengan Lusiana begitu anggun dengan mengenakan gaun putih rancangan desainer ternama di abad ini.

Semua tamu undangan bertepuk tangan dengan gemuruh di sertakan dengan hidup nya lampu kerlap Kerlip di iringi alunan musik menambah indah suasana pernikahan dua insan itu.

Hari sudah mulai larut malam dan semua tamu undangan telah pergi, hanya tersisa pelayan yang membersihkan area sisa-sisa pesta itu.

Sedangkan Tama dan Lusiana pun telah meninggal kan tempat itu menuju kerumah.

"Ingat ya! ! ! walau pun kita sudah menikah kita akan tidur di kmar masing-masing, kau tak perlu melakukan hak dan kewajiban kau sebagai istri saya, sejujurnya saya tidak pernah sudi menikah dengan kau, tapi ini hanya pernikahan formalitas saja" kata Tama sambil berlalu meninggalkan Lusiana menuju kamar.

Mendengar ucapan Tama barusan membuat hati Lusiana sedikit lega karena ini hanya pernikahan formalitas jadi dia tidak merasa seperti orang yang sudah menikah.

*Tama*

Hari ini adalah hari pernikahan ku dengan Lusiana, semua di atur dengan sedemikian rupa dan dengan semewah mungkin.

Pastilah orang terkagum kagum melihat dekorasi nya.

Pernikahan yang seharus nya membuat aku merasa bahagia, tapi malah sebalik nya, pernikahan formalitas itu membuat batin ku agak tersiksa, bagaimana nanti aku akan menjalani kehidupan ku selanjut nya.

Aku dan Lusiana tidur di kamar kami masing-masing, kehidupan ku berjalan seperti biasanya seperti aku belum menikah karena aku sibuk dengan urusan ku di kantor begitupula Lusiana yang sibuk dengan sekolah nya.

Aku minta izin kepada guru nya agar tetap boleh melanjutkan sekolah nya walaupun ia telah menikah dan aku menyuap para guru agar tidak tersebar berita dan para siswa bergosip, bahwa Lusiana telah menikah yang mungkin akan mengganggu belajar nya, ya karena itu uang segalanya dengan uang aku bisa melakukan segalanya yang aku mau.

Saat aku hendak masuk ruangan kerja ku ternyata ada seseorang yang duduk menunggu ku yaitu Romi, entah apa tujuan nya datang ke kantor ku sepagi ini, aku mencoba pura-pura tidak melihat nya namun ternyata dia menyadari kedatangan ku.

"Hallo teman, dari tadi gue nunggu loe, tapi loe malah nggak nyadarin kehadiran gue" kata Romi menghentikan langkah Tama.

"Mau apa loe kesini pagi-pagi?" tanya Tama.

"Ngomongin kerjaan lah "jawab Romi singkat.

"Nggak mungkin loe ngomongin kerjaan, sampai loe rela relain datang pagi-pagi ke kantor gue? loe bisa ngabarin gue lewat telfon dan masalah kerjaan kita bisa omongin di luar bukan" kata Tama.

"Iya memang benar, tapi apa salah gue datang ke kantor ini untuk sekedar melihat lihat, apakah perusahaan ini layak untuk bekerja sama dengan perusahaan gue atau tidak? tapi, lumayan ya perusahaan ini cukup bagus "kata Romi meremehkan padahal perusahaan itu super duper megah karena juga terletak di jantung ibu kota.

Hari itu sangat menyebalkan dan melelahkan bagi Tama, bagaimana tidak seharian dia hanya sibuk dengan laptop nya di tambah lagi dengan datang nya Romi kekantor.

Sesampainya di rumah, Tama langsung menghempaskan tubuhnya di sofa tempat tidurnya, tak sengaja Lusiana lewat, karena pintu kamar Tama tidak terkunci maka Lusiana memberanikan diri untuk masuk ke kamar Tama .

"Apakah tuan butuh sesuatu?" tanya Lusiana pada Tama, yang membuat Tama kaget.

"Siapa yang mengizinkan kau masuk ke dalam kamar ku, ini bukan area kau!!! silahkan keluar sekarang" kata Tama dengan nada tinggi.

"Maaf tuan, tapi saya lihat tuan kecapean, saya hanya mau membantu tuan saja, karena saya fikir tuan selama ini telah baik dengan saya, mengizinkan saya untuk tinggal di rumah tuan, tapi saya tidak melakukan apapun untuk tuan, setidak nya izinkan saya untuk membantu tuan" tutur Lusiana

Mendengar itu Tama hanya terdiam saja, namun karena Tama masih terdiam lusiana segera keluar kamar Tama, mungkin saja Tama marah terhadap sikap nya.

"Kau mau kemana? kemari lah" kata Tama yang membuat langkah lusiana terhenti.

"Kau tau? aku bekerja keras seperti ini, sibuk bekerja setiap hari, entahlah semua waktu hanya terbuang untuk mencari uang saja, walau aku mempunyai segalanya tapi satu hal yang tidak aku punya.

Kebahagiaan memiliki keluarga, hidup bahagia dengan orang tua, tapi semenjak aku kecil aku tidak pernah mendapat semua itu, aku hanya hidup dengan uang saja, orang tua ku memberikan aku semua fasilitas mewah, dari kecil aku sudah hidup dengan bergelimang harta.

Tapi tak ada yang tau bahwa batin ku tersiksa, karena kedua orang tua ku sibuk mencari uang, papa ku dulu seorang pengusaha yang terkenal, tapi semua nya berubah ketika papa tergoda pada seorang perempuan yang masih sangat muda, entah apa yang terjadi sehingga mama ku mengetahui semua kelakuan papa, dan ini yang paling aku benci, papa yang aku sanjung sanjung kepada teman teman ku disekolah tiba tiba telah lenyap, bertepatan di hari itu mama ku meninggal karena penyakit jantung nya ia tak begitu kaget dengan situasi saat itu, semenjak saat itu aku sangat membenci papa ku.

Bukan nya dia berkabung atas kepergian mama, malah dia nikah lagi dengan selingkuhannya itu. saat itu aku merasa sudah tidak punya papa lagi, dan aku di tinggalkan di rumah oleh papa dengan bibi sedangkan papa entah lah aku tidak tau dia kemana sampai saat ini aku tidak pernah bertemu dengan nya lagi" Tama menceritakan semua masa lalu yang kelam itu pada Lusiana dan untuk pertama kalinya Lusiana melihat Tama meneteskan air mata.

"Saya tau tuan, ini sangat berat dan sulit, karena saya juga pernah mengalami hal yang sama seperti tuan, saya juga kehilangan orang tua saya, hanya mama Naomi yang aku punya saat ini, tapi dia malah meninggalkan saya disini" kata Lusiana.

"Jadi Naomi itu bukan mama kandung mu?" tanya Tama penasaran.

"Bukan tuan, dia mama tiri saya, papa menikah lagi setelah mama meninggalkan kami, tapi bagaimana pun juga saya masih tetap menganggap mama Naomi sebagai mama saya, karena cuma dia yang saya punya saat ini.

Sebenarnya tuan masih beruntung karena papa kandung tuan masih hidup setidak nya tuan masih bisa bertemu dengan nya. Walaupun bagaimana pun juga kelakuan papa tuan, dia masih papa kandung tuan, jadi jangan pernah membenci nya tuan " jelas Lusiana.

"Entah lah aku tidak tau apa dia masih hidup atau bukan, rasanya aku sudah tidak peduli lagi "kata Tama.

"Jangan sampai tuan menyesali nya, jangan buang waktu hanya untuk membenci tuan, apa lagi itu pada papa kandung tuan sendiri, saya cuma berharap tuan mau berdamai dengan keadaan" kata Lusiana.

"Sudah lah, saya tidak mau membahas nya lagi, kau silahkan keluar karena saya mau istirahat" kata tama

Lusiana berlalu dari kamar Tama membiarkan Tama untuk istirahat dan untuk menenangkan fikiran nya.

Bersambung 🥰

Terpopuler

Comments

Sus Siti

Sus Siti

semangat thor...lanjtkn

2020-06-24

0

Jaya Ningsih

Jaya Ningsih

semangat lusi..belajar jd perempuan yg tangguh

2020-06-21

5

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Awal Penderitaan
2 part 2 Tinggal di Rumah Orang Asing
3 part 3 Kembali Bersekolah
4 part 4 Perkenalan Calon istri
5 part 5 Menjadi Istri Yang Tak di Anggap
6 part 6 Sisi Lain Tama
7 part 7 Menghilang
8 part 8 Pemberian Hadiah Untuk Lusiana
9 part 9 Penyatuan Cinta
10 part 10 Kembalinya Masa Lalu Tama
11 part 11 Masakan pertama Lusiana
12 part 12 Makan Malam Istimewa
13 part 13 Jalan-jalan Bersama
14 part 14 Wisuda Lusiana
15 part 15 Kedatangan Naomi
16 part 16 Naomi Pergi Lagi
17 part 17 Pertemuan Lusiana dengan Adam
18 Part 18 Kecelakaan
19 part 19 Perlakuan Istimewa untuk Lusiana
20 part 20 Di Jenguk Nurin
21 part 21 Kebencian yang Memuncak
22 part 22 Kedatangan Adam dan Nurin
23 part 23 Menamui Ina
24 part 24 Tantangan Romi
25 part 25 Tama dan Romi Berbaikan
26 part 26 Pertemuan Pertama Adam dengan Nurin
27 part 27 Rencana Romi
28 part 28 Sakit Hati Tama
29 part 29 Malam Panjang
30 part 30 Bertemu Leo
31 part 31 Kesalahpahaman
32 part 32 Lusiana didekati Oleh Lelaki Hidung Belang
33 part 33 Pernikahan Adam dan Nurin
34 Part 34 Gagalnya Pernikahan
35 Part 35 Rencana Tama dan Lusiana
36 Part 36 Kebahagiaan Adam
37 Sepatah Dua Patah Kata dan Ucapan Terimakasih Author
38 Part 38 Permintaan Adam
39 Part 39 Rumah Mewah Adam
40 Part 40 Kehamilan Nurin
41 Part 41 Berangkat
42 Part 42 Firasat Tama
43 Part 43 Hari Pertama di Korea
44 Part 44 Duka Mendalam
45 Part 45 Pemakaman Adam.
46 Part 46 Balik ke Indonesia
47 Part 47 Pesan
48 Part 48 Keguguran
49 Part 49 Denis
50 Part 50 Beraktivitas Lagi
51 Part 51 Curhatan
52 Part 52 Tinggal di Apartemen
53 Part 53 Yang Lalu Biarlah Berlalu
54 Part 54 Aturan Baru
55 Part 55 Kejujuran Lebih Baik
56 Part 56 Semangat Baru
57 Part 57 Kesombongan Denis
58 Part 58 Jebakan
59 Part 59 Bertemu Lagi dengan Leo
60 Part 60 Kabar Gembira
61 Part 61 Diterima Kerja
62 Part 62 Saudara
63 Part 63 Pengacara
64 Part 64 Bebas
65 Part 65 Hasutan Nurin
66 Part 66 Terungkap Masa Lalu
67 Part 67 Cinta Kita Lebih Kuat
68 Part 68 Obsesi Nurin
69 Part 69 Dikembalikan Denis
70 Part 70 End
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Part 1 Awal Penderitaan
2
part 2 Tinggal di Rumah Orang Asing
3
part 3 Kembali Bersekolah
4
part 4 Perkenalan Calon istri
5
part 5 Menjadi Istri Yang Tak di Anggap
6
part 6 Sisi Lain Tama
7
part 7 Menghilang
8
part 8 Pemberian Hadiah Untuk Lusiana
9
part 9 Penyatuan Cinta
10
part 10 Kembalinya Masa Lalu Tama
11
part 11 Masakan pertama Lusiana
12
part 12 Makan Malam Istimewa
13
part 13 Jalan-jalan Bersama
14
part 14 Wisuda Lusiana
15
part 15 Kedatangan Naomi
16
part 16 Naomi Pergi Lagi
17
part 17 Pertemuan Lusiana dengan Adam
18
Part 18 Kecelakaan
19
part 19 Perlakuan Istimewa untuk Lusiana
20
part 20 Di Jenguk Nurin
21
part 21 Kebencian yang Memuncak
22
part 22 Kedatangan Adam dan Nurin
23
part 23 Menamui Ina
24
part 24 Tantangan Romi
25
part 25 Tama dan Romi Berbaikan
26
part 26 Pertemuan Pertama Adam dengan Nurin
27
part 27 Rencana Romi
28
part 28 Sakit Hati Tama
29
part 29 Malam Panjang
30
part 30 Bertemu Leo
31
part 31 Kesalahpahaman
32
part 32 Lusiana didekati Oleh Lelaki Hidung Belang
33
part 33 Pernikahan Adam dan Nurin
34
Part 34 Gagalnya Pernikahan
35
Part 35 Rencana Tama dan Lusiana
36
Part 36 Kebahagiaan Adam
37
Sepatah Dua Patah Kata dan Ucapan Terimakasih Author
38
Part 38 Permintaan Adam
39
Part 39 Rumah Mewah Adam
40
Part 40 Kehamilan Nurin
41
Part 41 Berangkat
42
Part 42 Firasat Tama
43
Part 43 Hari Pertama di Korea
44
Part 44 Duka Mendalam
45
Part 45 Pemakaman Adam.
46
Part 46 Balik ke Indonesia
47
Part 47 Pesan
48
Part 48 Keguguran
49
Part 49 Denis
50
Part 50 Beraktivitas Lagi
51
Part 51 Curhatan
52
Part 52 Tinggal di Apartemen
53
Part 53 Yang Lalu Biarlah Berlalu
54
Part 54 Aturan Baru
55
Part 55 Kejujuran Lebih Baik
56
Part 56 Semangat Baru
57
Part 57 Kesombongan Denis
58
Part 58 Jebakan
59
Part 59 Bertemu Lagi dengan Leo
60
Part 60 Kabar Gembira
61
Part 61 Diterima Kerja
62
Part 62 Saudara
63
Part 63 Pengacara
64
Part 64 Bebas
65
Part 65 Hasutan Nurin
66
Part 66 Terungkap Masa Lalu
67
Part 67 Cinta Kita Lebih Kuat
68
Part 68 Obsesi Nurin
69
Part 69 Dikembalikan Denis
70
Part 70 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!