part 2 Tinggal di Rumah Orang Asing

Karena terlalu capek dengan situasi yang sedang di hadapi, tiba-tiba Lusiana ketiduran di atas sofa di samping tempat tidur nya. Seketika itu Tama datang ke kamar lusiana, Tama begitu terpesona melihat Lusiana yang begitu tambah cantik saat sedang tertidur pulas, tama memandang wajah yang masih polos itu dengan seksama, sebenarnya terbesit rasa iba di hati Tama, namun apa boleh buat gadis malang itu telah di beli nya dari Naomi sang ibu tiri yang tamak harta itu.

Akibat jendela kamar belum di tutup maka, angin sepoy masuk ke kamar yang membuat rambut Lusiana menutupi sebagian wajah ayu itu, dengan segera tangan Tama Bergerak untuk merapikan rambut Lusiana supaya tidur nya lebih nyaman, namun tangan Tama terhenti ketika melihat wajah yang sangat ayu di depan matanya dan memegang pipi Lusiana, membuat Lusiana terbangun dari tidurnya.

"Ma..ma maaf tuan saya ketiduran"ucap Lusiana.

"Ya sudah nggak apa-apa, kau ikut dengan saya untuk makan malam, karena kau pasti lapar bukan? tuh makanan yang di siapkan oleh Betri masih utuh" kata Tama sambil menunjuk makanan di meja.

"Iya maaf tuan, tapi saya tadi belum lapar" kata Lusiana agak sedikit takut.

"Ya sudah, tapi saya nggak mau melihat kejadian ini lagi, apa yang di katakan Betri itu maka jangan sekali kali di bantah karena itu perintah dari saya, oke!" kata tama

"Iya, maaf sekali lagi tuan" kata Lusiana.

"Dari tadi kau minta maaf Mulu, mau makan atau tidak!" kata Tama dengan nada emosi.

"Iya tuan, tuan silahkan turun dulu nanti saya menyusul" tutur Lusiana.

"Eh, memang nya siapa yang mengijinkan kau turun sendirian, ayok kita turun bersama " kata Tama yang langsung memegang tangan Lusiana bergegas turun tangga.

Seketika Lusiana terkejut melihat sikap Tama yang memegang tangan nya, membuat Lusiana diam terpaku, dan segera melepaskan genggaman tangan nya dari Tama.

"Maaf tuan, bisakah tuan tidak menggenggam tangan saya?, saya merasa tidak nyaman tuan" ucap Lusiana kikuk.

"Tidak" jawab Tama singkat sambil meraih tangan Lusiana dan menggenggam nya kembali.

Lusiana tak mampu berkutik lagi, ia pasrah dan mengikuti kemauan Tama.

Di meja makan, semua makanan telah di hidangkan oleh Betri, yang duduk di meja makan hanya ada Lusiana dan tama untuk makan malam.

Saking kelaparan nya Lusiana segera melahap semua makanan, seperti orang yang sudah tidak makan satu Minggu saja.

"Kau kelaparan?" tanya Tama melihat Lusiana makan dengan lahap.

"Ini enak tuan, sungguh Betri sangat pintar memasak ya, baru pertama kali saya makan makanan se enak ini" ucap Lusiana.

"Kau bisa makan masakan Betri tiap hari, jadi kau mau makan apa saja, tinggal bilang saja biar Betri yang menyiapkan segala nya" tutur Tama

"Sungguh tuan?" kata Lusiana.

"Iya, kau anggap aja disini seperti rumah kau sendiri, bukan kah saya sudah bilang semua kebutuhan kau akan saya penuhi" tukas Tama.

"Kalau begitu, bolehkah saya melanjutkan sekolah saya lagi tuan? soal nya kemaren saya tidak di izinkan ibu untuk sekolah lagi, jadi udah 2 hari saya nggak masuk sekolah,

boleh ya tuan? kata Lusiana memohon kepada Tama.

"Ya silahkan, tapi ingat jangan coba-coba untuk kabur dari saya"jawab Tama.

"Iya tuan, saya tidak mungkin kabur dari tuan, karena saya telah di jual bukan?" kata Lusiana yang membuat mata nya sudah berkaca-kaca.

"Saya nggak suka melihat wanita cengeng, jadi jangan teteskan air mata kau itu di depan saya, kau bebas melakukan semua kegiatan yang ingin kau lakukan sesuai dengan waktu yang telah saya tetap kan, kalau sampai di langgar siap-siap saja untuk menerima hukuman" kata Tama dengan penuh ancaman.

"Hendrik tolong siapkan semua kebutuhan sekolah Lusiana, dan juga siap kan juga driver dan bodyguard untuk dia" perintah Tama pada Hendrik.

"Baik tuan segera akan saya siap kan" jawab Hendrik.

Lusiana sangat bersemangat untuk berangkat kesekolah, karena ia sangat merindukan suasana sekolah.

Walau kenyataan nya hati Lusiana masih teriris dengan keadaan saat ini, karena semenjak ia tinggal di rumah Tama, Naomi tidak pernah menjenguk nya, jangan kan menjenguk menelfon saja Naomi tidak pernah.

Lusiana kembali terduduk di atas sofa tatkala seluruh ingatan akan perlakuan Naomi terlintas di benak nya, kini Lusiana berusaha untuk menerima kenyataan, tinggal di tempat orang asiang entah berapa lama, dan entah apa yang Tama lakukan terhadap dirinya, pasrah dan berdoa itulah yang membuat Lusiana agak tenang menghadapi situasi yang rumit ini.

"Ok baik Lusiana, come on, tak usah bersedih lagi" kata Lusiana untuk menyemangati dirinya sendiri.

"Wahh, nona kelihatan bersemangat sekali hari ini" Tanya Betri.

"Iya, kan hari ini aku berangkat sekolah lagi, jadi harus semangat dong" jawab Lusiana dengan wajah sumeringah nya.

"Selamat pagi nona"sapa Hendrik yang tiba-tiba sudah muncul di hadapan Lusiana, padahal hari masih sangat pagi, entahlah mungkin dia memang ada urusan penting dengan tuan Tama.

"Selamat pagi tuan hendrik" balas Lusiana.

Saat itu semua nya sudah tersedia di meja makan, entah jam berapa Betri bangun untuk menyiapkan hidangan sebanyak ini.

Tak berapa lama kemudian Tama keluar dari kamar nya dia masih menggunakan piyama tidur nya, entah apa alasan nya turun, apa mungkin hanya sekedar melihat Lusiana berangkat sekolah atau memang ada alasan lain.

"Pagi tuan" Ucap lusiana dan Hendrik.

Tama hanya mengangguk.

"Hari ini sesuai dengan perjanjian, kau di perbolehkan untuk berangkat sekolah, tapi kemanapun kau pergi kau di antar oleh sopir, jangan menaiki kendaraan umum" jelas Tama.

Lusiana hanya mengangguk pertanda ia memahaminya.

"Ya sudah, habis kan sarapan kau dan segera berangkat sekolah" tutur Tama.

"Hari ini saya akan keluar kota dengan Hendrik karena ada urusan bisnis, nanti malam saya akan kembali, dan semua urasan kau di sekolah akan di laporkan oleh Tomo (sopir pribadi sekaligus ajudan Lusiana yang telah di siapkan Hendrik) " tukas Tama.

"Di sekolah aja masih di awasi, apa mungkin ke toilet juga di awasi, yang benar saja, saya juga tidak mungkin bisa kabur kok" gumam Lusiana dalam hati.

Setelah selesai sarapan dan berpamitan pada Tama, Lusiana bergegas menuju parkiran dimana Tomo telah menunggu dari tadi.

"Selamat pagi nona cantik" sapa Tomo.

"Pagi, ah bapak bisa aja memuji nya "jawab Lusiana.

"Pujian itu memang pantas kok buat nona, nona memang cantik seperti bidadari" puji pak Tomo lagi.

"Saya semangkin tersanjung ni pak, sudah jangan memuji saya lagi, nanti saya bisa terbang lho" gurau Lusiana.

"Nona bisa aja, pagi-pagi udah ngelawak aja, ayok kita berangkat sekarang nona? "kat pak Tomo.

"Ayo berangkat sekarang pak" jawab Lusiana

"Maaf nona, seperti nya saya akan mengawasi semua kegiatan nona di sekolah dari jarak jauh, mungkin nona akan sedikit terganggu tapi ini sudah perintah tuan Tama" jelas pak Tomo.

"Iya pak, saya sudah tau, tuan Tama sudah menjelaskan nya juga pada saya, tapi bapak tidak akan mengawasi saya ketika saya ketoilet kan" tanya Lusiana lagi yang membuat pak Tomo terkekeh.

"Hahahahah, nona ada-ada aja, mana mungkin saya mengawasi nona koteilet, nanti saya di gebukin lagi, di kira ngintip" kekeh pak Tomo.

"Hmmm, ngomong-ngomong terimakasih ya pak, saya senang bisa bertemu bapak, seperti nya saya menemukan figur seorang ayah, setelah sekian lama saya di tinggal oleh ayah saya" tutur Lusiana.

"Iya, nona boleh anggap bapak seperti ayah nona sendiri kok, bapak juga senang memiliki anak seperti nona Lusiana, mungkin nasib kita sama nona, anak saya meninggal waktu umur nya masih 10 tahun karena kangker otak, kira-kira sekarang ia sudah se umuran nona dan mungkin sama cantik nya dengan nona"kata pak Tomo.

"Semoga anak bapak tenang ya di surga sana "jawab Lusiana.

Bersambung 🥰

Terpopuler

Comments

Lastri Gandhi

Lastri Gandhi

Kenapa hrs pakai kata ganti org kedua " Kau " sih thor....kaku bgt, lbh enak di baca dgn kata " Kamu. "

2021-05-17

0

bininya jungkook

bininya jungkook

namanya sama kaya aku..

2020-07-23

1

Jumi Mamanya Raffa

Jumi Mamanya Raffa

love it

2020-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Awal Penderitaan
2 part 2 Tinggal di Rumah Orang Asing
3 part 3 Kembali Bersekolah
4 part 4 Perkenalan Calon istri
5 part 5 Menjadi Istri Yang Tak di Anggap
6 part 6 Sisi Lain Tama
7 part 7 Menghilang
8 part 8 Pemberian Hadiah Untuk Lusiana
9 part 9 Penyatuan Cinta
10 part 10 Kembalinya Masa Lalu Tama
11 part 11 Masakan pertama Lusiana
12 part 12 Makan Malam Istimewa
13 part 13 Jalan-jalan Bersama
14 part 14 Wisuda Lusiana
15 part 15 Kedatangan Naomi
16 part 16 Naomi Pergi Lagi
17 part 17 Pertemuan Lusiana dengan Adam
18 Part 18 Kecelakaan
19 part 19 Perlakuan Istimewa untuk Lusiana
20 part 20 Di Jenguk Nurin
21 part 21 Kebencian yang Memuncak
22 part 22 Kedatangan Adam dan Nurin
23 part 23 Menamui Ina
24 part 24 Tantangan Romi
25 part 25 Tama dan Romi Berbaikan
26 part 26 Pertemuan Pertama Adam dengan Nurin
27 part 27 Rencana Romi
28 part 28 Sakit Hati Tama
29 part 29 Malam Panjang
30 part 30 Bertemu Leo
31 part 31 Kesalahpahaman
32 part 32 Lusiana didekati Oleh Lelaki Hidung Belang
33 part 33 Pernikahan Adam dan Nurin
34 Part 34 Gagalnya Pernikahan
35 Part 35 Rencana Tama dan Lusiana
36 Part 36 Kebahagiaan Adam
37 Sepatah Dua Patah Kata dan Ucapan Terimakasih Author
38 Part 38 Permintaan Adam
39 Part 39 Rumah Mewah Adam
40 Part 40 Kehamilan Nurin
41 Part 41 Berangkat
42 Part 42 Firasat Tama
43 Part 43 Hari Pertama di Korea
44 Part 44 Duka Mendalam
45 Part 45 Pemakaman Adam.
46 Part 46 Balik ke Indonesia
47 Part 47 Pesan
48 Part 48 Keguguran
49 Part 49 Denis
50 Part 50 Beraktivitas Lagi
51 Part 51 Curhatan
52 Part 52 Tinggal di Apartemen
53 Part 53 Yang Lalu Biarlah Berlalu
54 Part 54 Aturan Baru
55 Part 55 Kejujuran Lebih Baik
56 Part 56 Semangat Baru
57 Part 57 Kesombongan Denis
58 Part 58 Jebakan
59 Part 59 Bertemu Lagi dengan Leo
60 Part 60 Kabar Gembira
61 Part 61 Diterima Kerja
62 Part 62 Saudara
63 Part 63 Pengacara
64 Part 64 Bebas
65 Part 65 Hasutan Nurin
66 Part 66 Terungkap Masa Lalu
67 Part 67 Cinta Kita Lebih Kuat
68 Part 68 Obsesi Nurin
69 Part 69 Dikembalikan Denis
70 Part 70 End
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Part 1 Awal Penderitaan
2
part 2 Tinggal di Rumah Orang Asing
3
part 3 Kembali Bersekolah
4
part 4 Perkenalan Calon istri
5
part 5 Menjadi Istri Yang Tak di Anggap
6
part 6 Sisi Lain Tama
7
part 7 Menghilang
8
part 8 Pemberian Hadiah Untuk Lusiana
9
part 9 Penyatuan Cinta
10
part 10 Kembalinya Masa Lalu Tama
11
part 11 Masakan pertama Lusiana
12
part 12 Makan Malam Istimewa
13
part 13 Jalan-jalan Bersama
14
part 14 Wisuda Lusiana
15
part 15 Kedatangan Naomi
16
part 16 Naomi Pergi Lagi
17
part 17 Pertemuan Lusiana dengan Adam
18
Part 18 Kecelakaan
19
part 19 Perlakuan Istimewa untuk Lusiana
20
part 20 Di Jenguk Nurin
21
part 21 Kebencian yang Memuncak
22
part 22 Kedatangan Adam dan Nurin
23
part 23 Menamui Ina
24
part 24 Tantangan Romi
25
part 25 Tama dan Romi Berbaikan
26
part 26 Pertemuan Pertama Adam dengan Nurin
27
part 27 Rencana Romi
28
part 28 Sakit Hati Tama
29
part 29 Malam Panjang
30
part 30 Bertemu Leo
31
part 31 Kesalahpahaman
32
part 32 Lusiana didekati Oleh Lelaki Hidung Belang
33
part 33 Pernikahan Adam dan Nurin
34
Part 34 Gagalnya Pernikahan
35
Part 35 Rencana Tama dan Lusiana
36
Part 36 Kebahagiaan Adam
37
Sepatah Dua Patah Kata dan Ucapan Terimakasih Author
38
Part 38 Permintaan Adam
39
Part 39 Rumah Mewah Adam
40
Part 40 Kehamilan Nurin
41
Part 41 Berangkat
42
Part 42 Firasat Tama
43
Part 43 Hari Pertama di Korea
44
Part 44 Duka Mendalam
45
Part 45 Pemakaman Adam.
46
Part 46 Balik ke Indonesia
47
Part 47 Pesan
48
Part 48 Keguguran
49
Part 49 Denis
50
Part 50 Beraktivitas Lagi
51
Part 51 Curhatan
52
Part 52 Tinggal di Apartemen
53
Part 53 Yang Lalu Biarlah Berlalu
54
Part 54 Aturan Baru
55
Part 55 Kejujuran Lebih Baik
56
Part 56 Semangat Baru
57
Part 57 Kesombongan Denis
58
Part 58 Jebakan
59
Part 59 Bertemu Lagi dengan Leo
60
Part 60 Kabar Gembira
61
Part 61 Diterima Kerja
62
Part 62 Saudara
63
Part 63 Pengacara
64
Part 64 Bebas
65
Part 65 Hasutan Nurin
66
Part 66 Terungkap Masa Lalu
67
Part 67 Cinta Kita Lebih Kuat
68
Part 68 Obsesi Nurin
69
Part 69 Dikembalikan Denis
70
Part 70 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!