part 4 Perkenalan Calon istri

Di penghujung acara, setelah selesai acara makan malam Tama memberikan pengumuman kepada seluruh kolega nya

yang hadir. Tiba - tiba Tama berdiri dari tempat duduk nya.

"Selamat malam semua, saya mohon perhatian nya sebentar, karena ada hal penting yang harus saya umum kan" ucap Tama dengan lantang.

Semua langsung terdiam dan menghentikan segala aktivitas nya untuk mendengarkan apa hal penting yang ingin di sampai kan oleh Tama.

"Okee, seperti yang kalian tau, saya sudah lama hidup sendiri, dan sekarang saya berfikir untuk segera berkeluarga dan mungkin kalian bertanya-tanya siapa calon istri saya,

dia adalah wanita yang ada di sebelah saya, nama nya Lusiana" kata Tama sambil menunjuk ke arah Lusiana yang ada di sebelah nya.

Mendengar itu Lusiana terpaku bisu di tempat duduk nya, bagaimana mungkin Tama memperkenal kan pada koleganya sebagai calon istri, padahal sebelumnya ia tak pernah ngomongin ini.

Menikah bagi Lusiana di usia yang masih sangat muda, membuat nya berfikir tak ada lagi masa depan dan impian untuk bersekolah lagi, semua akan hancur begitu saja.

Pengakuan Tama yang tiba-tiba itu membuat orang-orang pada berbisik bisik, betapa beruntung nya Lusiana bisa menikahi pengusaha yang tampan dan kaya raya, dan tak sedikit pula yang iri kepada Lusiana.

"Dalam waktu dekat ini kami akan mengadakan pesta pertunanganan" tutur Tama lagi.

Setelah selesai pengumuman itu, satu persatu pergi meninggalkan restoran sambil mengucap kan selamat kepada Tama dan Lusiana.

Ketika restoran sudah mulai kosong ada satu orang laki-laki yang belum beranjak dari tempat duduk nya yaitu Romi, yang baru pulang dari Amerika setelah mendapat kan gelar master.

Romi teman Tama dari kecil sekaligus musuh bebuyutan nya karena tidak pernah akur, Tama menganggap Romi selalu saja mengambil apa yang ia suka, seperti pada masa Sekolah Menengah Pertama, Romi membuat Nurin (cinta monyet Tama) berpaling dari Tama dan akhir nya pacaran dengan Romi, hal itu yang membuat Tama semangkin tidak suka terhadap Romi.

"Hallo cantik, nama aku Romi teman Tama "kata Romi yang berdiri dari tempat duduk nya sambil mengulurkan tangan nya pada lusiana.

Namun dengan segera Tama menepis tangan Romi.

"Loe mau apa hah, mengganggu hidup gue lagi" kata Tama kesal.

"Santai dong, kan aku cuma mau kenalan dengan calon istri mu, apa itu salah?" kata Romi santai

"Gue paham banget sifat loe ya, belum puas loe merebut Nurin dari gue," kata Tama kesal.

"Santai bro, itu kan masa lalu, lagi pula siapa yang merebut Nurin dari Loe dia sendiri yang mau sama gue, berarti dia merasa nggak cocok sama lo kali" kata Romi sambil melipat kedua tangan nya.

"Gue nggak peduli apa pun alasan nya, yang jelas loe bisa pergi nggak sekarang! ! !" kata Tama sambil menunjuk keluar.

"Apa hak Loe ngusir gue? gue belum kenalan sama nona cantik ini" jawab Romi cuek.

"Jangan harap Loe bisa kenalan sama dia, dia calon istri gue dan bentar lagi kita akan menikah jadi jangan coba-coba untuk mengganggu dia" kata Tama penuh penekanan.

"kan masih calon istri belum istri kan, bisa aja dia jodoh gue bukan jodoh loe" kata Romi dengan santai nya sambil berjalan menuju keluar restoran

Mendengar itu emosi Tama sudah berasa di ubun-ubun, ingin sekali dia menonjok mulut Romi tapi urung ia lakukan karena bagaimana pun juga mereka sedang ada proyek raksasa, jika proyek itu gagal maka perusahaan Tama akan mengalami kerugian besar.

*Lusiana*

Aku sangat terkejut apa yang di ucapkan tuan Tama pada kolega nya, bagaimana mungkin dia menyatakan aku sebagai calon istrinya.

Dia fikir dia siapa mengambil keputusan seenak nya saja tanpa persetujuan ku, bukan kah aku yang akan di nikahi nya?

Jikalau pun dia ngomongin ini ke aku sebelum nya dan aku menolak apa mungkin dia mau mendengar kan ku? aku rasa itu yang membuat nya bertindak sesuka hatinya.

toh aku ini siapa?

Hanya seperti barang yang bisa di tukar

dengan uang di berlakukan sesuai kemauan sang majikan.

Menangis pun aku tak mampu lagi, hanya berharap suatu saat ada ke ajaiban untuk aku bebas dari kehidupan asing ini.

Andai saja mama papa di sisiku, aku pasti tidak akan menghadapi hal yang sesulit ini dan pasti akan sangat bahagia bersama mereka.

Sesampainya di rumah setelah makan malam aku tidak bicara atau pun bertanya sepatah katapun kepada tuan Tama, mood ku sedang tidak baik saat ini, aku butuh waktu untuk memikirkan ini dulu setidak nya sampai besok pagi, aku akan menanyakan pada tuan Tama mengenai apa yang di umumkan nya kemaren, mungkin saja yang di ucap kan nya hanya gurauan saja.

*Tama *

Dengan spontan nya aku memperkenal kan Lusiana sebagai calon istri kepada kolega ku,

aku tidak pernah merencanakan ini sebelum nya, aku membeli gadis itu dari ibunya hanya untuk permainan saja bukan untuk di nikahi.

entah apa yang membuat ku mengumumkan bahwa kami akan bertunangan.

Aku nggak tau apa yang Lusiana fikirkan saat ini, dia hanya diam seribu bahasa.

Tapi apa yang telah aku ucapkan pasti akan ku lakukan dan akan menjadi kenyataan.

Bagaimana pun juga pertunanganan itu akan segera di laksanakan, walaupun di dalam hati ku tidak ada rasa cinta untuk gadis itu.

Menikah dengan seorang gadis yang baru aku kenal yang masih remaja, gadis malang yang di jual oleh ibunya sendiri.

Tapi ini kehidupan ku, aku bebas melakukan apapun yang aku mau, toh ini cuma menjaga kehormatan ku saja, aku hanya menepati perkataan apa yang telah aku ucapkan di depan kolega ku, aku tidak mau di cap memiliki image yang buruk karena menyebarkan berita bohong apalagi Romi yang mungkin akan menertawai ku jika pernikahan ini tidak terjadi, atau mungkin dia akan merebut Lusiana dari ku seperti ia merebut Nurin waktu dulu.

Semua ingatan itu membuat ku yakin untuk tetap menikahi Lusiana.

Pagi harinya Lusiana yang telah berpakaian seragam sekolah turun kemeja makan dan kebetulan ia melihat tuan Tama di meja makan, maka Lusiana memberanikan diri untuk bertanya perihal pengumuman semalam namun sebelum Lusiana sempat berbicara, Tama telah berbicara duluan.

"Hari ini kau tidak usah masuk sekolah, nanti Hendrik yang akan mengurus surat izin cuti pada guru" ujar Tama

"Ta ta tapi kenapa tuan?" tanya Lusiana tersendat.

"Hari ini kua ikut dengan ku untuk fiting baju pertunanganan kita" tukas Tama.

"Kenapa tuan? bertindak seenak nya saja, bahkan tuan tanpa bertanya padaku, tuan telah menetapkan pertunangan itu, apa tuan fikir aku kan setuju" kata Lusiana sendu.

"Apa gunanya minta izin, apakah kau tidak ingat kau itu sudah di beli, well terserah aku dong melakukan apapun yang aku inginkan terhadap sesuatu yang telah menjadi hak ku "jawab Tama.

"Tapi tuan, bisakah tuan bersikap manusiawi sedikit" kata Lusiana parau.

"Jadi kau fikir apa, aku kejam?" jawab Tama.

"Tuan fikir saja sendiri apakah tuan itu kejam atau tidak" kata Lusiana kesal.

"Berani berani nya kau yaa," Tama langsung menampar pipi lusiana karena sudah merasa kesal atas apa yang di ucapkan Lusiana .

Bersambung 🥰

Terpopuler

Comments

Marcelea ࿐༵

Marcelea ࿐༵

Percuma ganteng n kaya,, klo suka maen tangan ama cwe huh banci lo

2020-10-10

0

Nenny

Nenny

Tamaaa jangan maen tangan doong' ntar jd kebiasaan lhooo🤭Selalu sehat dan tetap aemangat yag Thoor....

2020-07-12

2

Rye In

Rye In

Hai kakak, aku mampir

2020-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Awal Penderitaan
2 part 2 Tinggal di Rumah Orang Asing
3 part 3 Kembali Bersekolah
4 part 4 Perkenalan Calon istri
5 part 5 Menjadi Istri Yang Tak di Anggap
6 part 6 Sisi Lain Tama
7 part 7 Menghilang
8 part 8 Pemberian Hadiah Untuk Lusiana
9 part 9 Penyatuan Cinta
10 part 10 Kembalinya Masa Lalu Tama
11 part 11 Masakan pertama Lusiana
12 part 12 Makan Malam Istimewa
13 part 13 Jalan-jalan Bersama
14 part 14 Wisuda Lusiana
15 part 15 Kedatangan Naomi
16 part 16 Naomi Pergi Lagi
17 part 17 Pertemuan Lusiana dengan Adam
18 Part 18 Kecelakaan
19 part 19 Perlakuan Istimewa untuk Lusiana
20 part 20 Di Jenguk Nurin
21 part 21 Kebencian yang Memuncak
22 part 22 Kedatangan Adam dan Nurin
23 part 23 Menamui Ina
24 part 24 Tantangan Romi
25 part 25 Tama dan Romi Berbaikan
26 part 26 Pertemuan Pertama Adam dengan Nurin
27 part 27 Rencana Romi
28 part 28 Sakit Hati Tama
29 part 29 Malam Panjang
30 part 30 Bertemu Leo
31 part 31 Kesalahpahaman
32 part 32 Lusiana didekati Oleh Lelaki Hidung Belang
33 part 33 Pernikahan Adam dan Nurin
34 Part 34 Gagalnya Pernikahan
35 Part 35 Rencana Tama dan Lusiana
36 Part 36 Kebahagiaan Adam
37 Sepatah Dua Patah Kata dan Ucapan Terimakasih Author
38 Part 38 Permintaan Adam
39 Part 39 Rumah Mewah Adam
40 Part 40 Kehamilan Nurin
41 Part 41 Berangkat
42 Part 42 Firasat Tama
43 Part 43 Hari Pertama di Korea
44 Part 44 Duka Mendalam
45 Part 45 Pemakaman Adam.
46 Part 46 Balik ke Indonesia
47 Part 47 Pesan
48 Part 48 Keguguran
49 Part 49 Denis
50 Part 50 Beraktivitas Lagi
51 Part 51 Curhatan
52 Part 52 Tinggal di Apartemen
53 Part 53 Yang Lalu Biarlah Berlalu
54 Part 54 Aturan Baru
55 Part 55 Kejujuran Lebih Baik
56 Part 56 Semangat Baru
57 Part 57 Kesombongan Denis
58 Part 58 Jebakan
59 Part 59 Bertemu Lagi dengan Leo
60 Part 60 Kabar Gembira
61 Part 61 Diterima Kerja
62 Part 62 Saudara
63 Part 63 Pengacara
64 Part 64 Bebas
65 Part 65 Hasutan Nurin
66 Part 66 Terungkap Masa Lalu
67 Part 67 Cinta Kita Lebih Kuat
68 Part 68 Obsesi Nurin
69 Part 69 Dikembalikan Denis
70 Part 70 End
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Part 1 Awal Penderitaan
2
part 2 Tinggal di Rumah Orang Asing
3
part 3 Kembali Bersekolah
4
part 4 Perkenalan Calon istri
5
part 5 Menjadi Istri Yang Tak di Anggap
6
part 6 Sisi Lain Tama
7
part 7 Menghilang
8
part 8 Pemberian Hadiah Untuk Lusiana
9
part 9 Penyatuan Cinta
10
part 10 Kembalinya Masa Lalu Tama
11
part 11 Masakan pertama Lusiana
12
part 12 Makan Malam Istimewa
13
part 13 Jalan-jalan Bersama
14
part 14 Wisuda Lusiana
15
part 15 Kedatangan Naomi
16
part 16 Naomi Pergi Lagi
17
part 17 Pertemuan Lusiana dengan Adam
18
Part 18 Kecelakaan
19
part 19 Perlakuan Istimewa untuk Lusiana
20
part 20 Di Jenguk Nurin
21
part 21 Kebencian yang Memuncak
22
part 22 Kedatangan Adam dan Nurin
23
part 23 Menamui Ina
24
part 24 Tantangan Romi
25
part 25 Tama dan Romi Berbaikan
26
part 26 Pertemuan Pertama Adam dengan Nurin
27
part 27 Rencana Romi
28
part 28 Sakit Hati Tama
29
part 29 Malam Panjang
30
part 30 Bertemu Leo
31
part 31 Kesalahpahaman
32
part 32 Lusiana didekati Oleh Lelaki Hidung Belang
33
part 33 Pernikahan Adam dan Nurin
34
Part 34 Gagalnya Pernikahan
35
Part 35 Rencana Tama dan Lusiana
36
Part 36 Kebahagiaan Adam
37
Sepatah Dua Patah Kata dan Ucapan Terimakasih Author
38
Part 38 Permintaan Adam
39
Part 39 Rumah Mewah Adam
40
Part 40 Kehamilan Nurin
41
Part 41 Berangkat
42
Part 42 Firasat Tama
43
Part 43 Hari Pertama di Korea
44
Part 44 Duka Mendalam
45
Part 45 Pemakaman Adam.
46
Part 46 Balik ke Indonesia
47
Part 47 Pesan
48
Part 48 Keguguran
49
Part 49 Denis
50
Part 50 Beraktivitas Lagi
51
Part 51 Curhatan
52
Part 52 Tinggal di Apartemen
53
Part 53 Yang Lalu Biarlah Berlalu
54
Part 54 Aturan Baru
55
Part 55 Kejujuran Lebih Baik
56
Part 56 Semangat Baru
57
Part 57 Kesombongan Denis
58
Part 58 Jebakan
59
Part 59 Bertemu Lagi dengan Leo
60
Part 60 Kabar Gembira
61
Part 61 Diterima Kerja
62
Part 62 Saudara
63
Part 63 Pengacara
64
Part 64 Bebas
65
Part 65 Hasutan Nurin
66
Part 66 Terungkap Masa Lalu
67
Part 67 Cinta Kita Lebih Kuat
68
Part 68 Obsesi Nurin
69
Part 69 Dikembalikan Denis
70
Part 70 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!