Terpaksa Menikah Di Usia Muda

Terpaksa Menikah Di Usia Muda

Part 1 Awal Penderitaan

Lusiana yang masih duduk di kelas 2 SMA harus merasakan hidup yatim piatu karena setelah di tinggal mama nya beberapa bulan lalu, kini Lusiana harus kehilangan papa nya akibat penyakit jantung nya.

Sebelum papa Lusiana meninggal, ia menikah dengan seorang perempuan yang bernama Naomi.

Dan semenjak Lusiana di tinggal papanya Naomi melarang Lusiana untuk melanjutkan sekolah nya, malahan Naomi menjual Lusiana kepada seorang pengusaha kaya raya yang bernama Tama, Hendrik selaku sekretaris Tama mengurus semua nya dan akhirnya Naomi membawa Lusiana ke sebuah tempat dengan dalih untuk makan bersama, tentu Lusiana akan merasa sangat bahagia.

Namun, ternyata mereka turun pada sebuah cafe, di tempat itu ternyata sang sekretaris telah menunggu kedatangan mereka tapi tidak terlihat Tama bersama sekretaris itu.

"Nanti ada seseorang yang duduk di meja no 16, kamu silahkan kesana dulu, mama mau keluar sebentar, nanti mama balik lagi ke sana" kata Naomi dengan nada lembut seolah olah seperti orang tua yang sangat baik pada anak nya.

"Memang nya mama ada perlu apa keluar?,

jangan lama-lama ya ma, aku takut sendirian disini"ucap Lusiana.

"Iya sebentar aja kok, udah kamu kesana dulu ya" tutur Naomi.

Lusiana menuju meja yang telah ditunjukkan oleh Naomi, disana ada sekretaris Hendrik yang telah menunggu.

"Dengan nona Lusina ?" tanya sekretaris Hendrik

"Iya saya Lusiana, bapak siapa?" tanya Lusiana kembali.

"Saya Hendrik sekretaris tuan Tama" tutur Hendrik.

"Tuan Tama siapa? aku nggak kenal sama tu orang, apa mungkin dia kenal dengan ku?, tapi aku tidak pernah kenal dengan nya" tanya Lusiana penasaran.

"Nanti nona akan kenal sendiri, ayok nona kita pergi dari sini" ujar Hendrik

"Hah... pergi kemana?, aku lagi nunggu mama aku dia lagi keluar sebentar, kan bapak janjian sama mama Naomi bukan, jadi kita tunggu mama bentar lagi ya" kata Lusiana mulai cemas

"Maaf nona tapi setau saya tuan Tama itu hanya mau bertemu dengan nona bukan dengan ibu Naomi" tukas Hendrik.

"Haa, gimana maksud nya ini pak?" kata Lusiana.

"Nona silahkan telfon aja ibu Naomi dulu, biar nona tau gimana penjelasan nya" jawab Hendrik.

Lusiana langsung mengambil ponsel di dalam tas nya dengan buru-buru ia memencet nomor naomi.

"Hallo, mama lagi dimana?, tolong jelaskan ma, apa maksud semua ini, atau jangan-jangan mama memang sengaja ninggalin aku sendirian disini" kata Lusiana dengan penuh rasa penasaran.

"Iya " jawab Naomi singkat.

"Tapi kenapa ma?" Lusiana mulai menangis.

"Pakai nanya kenapa lagi, ya karena uang lah, sejak papa mu tiada, aku tak punya pemasukan lagi, ya jadi satu-satu nya cara untuk aku mendapat kan uang, dengan menjual mu pada tuan Tama pengusaha kaya raya itu" jawab Naomi santai.

"Tapi ma" belum selesai lusiana melanjutkan pembicaraan nya Naomi langsung memutuskan telfon nya.

"Ya Tuhan, kenapa nasib ku begini, kenapa mama tega menjual ku, aku hanya ingin mati aja saat ini" teriak batin Lusiana yang tak mungkin sanggup menjalani hari-hari nya dengan orang asing, walaupun Naomi telah begitu jahat pada nya namun Lusiana tetap menghormati Naomi sebagai orang tua nya, sekarang ini hanya Naomi lah yang di miliki nya.

"Maaf nona, jangan manangis lagi nona, nanti orang-orang berfikir saya berbuat jahat pada nona, tolong hapus air mata nona, nanti make up nona luntur" tutur Hendrik.

"Aku tidak peduli, aku sekarang hanya mau pergi, tolong! ! ! aku mohon izin kan aku pergi, aku mohon" kata Lusiana yang langsung merapatkan tangan ke dada supaya Hendrik merasa iba pada nya, namun apa daya Hendrik tak bisa berbuat apa-apa karena itu perintah tuan nya, dan gadis itu telah di beli oleh tuan nya.

"Maaf nona, saya tidak bisa berbuat apa-apa, ayok sekarang kita pergi ke rumah tuan Tama, sepertinya dia sudah menunggu dari tadi" kata Hendrik

"Aku tidak peduli! ! !" kata Lusiana

"Nona aku mohon jangan melawan, nanti tuan Tama bisa saja menyuruh orang-orang suruhan nya untuk me nyelakai Naomi, karena Naomi tidak bisa memenuhi janji yang di perbuat nya" tutur Hendrik.

Mendengar itu Lusiana terdiam dan mulai berhenti menangis, dia perlahan pergi meninggal kan tempat mewah itu menuju rumah sang pengusaha. Dan tibalah Lusiana di rumah Tama.

"Silahkan duduk nona" kata Hendrik mempersilah kan Lusiana untuk duduk di kursi empuk, Lusiana merasa sangat canggung dan air mata nya mulai bercucuran lagi mengingat kelakuan ibu tiri yang telah tega menjual nya.

Tak lama kemudian datang lah seorang laki-laki yang berpakaian rapi menambah ketampanan nya dan tegap ya itu lah sang laki-laki kaya raya itu yaitu "Tama".

"Mulai hari ini, kau tinggal di sini semua keperluan kau akan di siapkan oleh pelayan disini, dan jika kau butuh sesuatu panggil aja salah satu pelayan di sini" kata Tama dengan nada lantang.

"Maaf tuan saya hanya mau pulang, tolong izinkan saya pulang tuan, saya janji saya akan mengembalikan semua uang yang tuan berikan kepada ibu saya" kata Lusiana dengan nada memelas sambil merapatkan kedua tangan nya di dada.

"Apa?, apa saya nggak salah dengar barusan, kau mau mengambalikan semua uang yang saya berikan pada ibumu yang tamak itu?, sampai kau mati pun kau tak akan sanggup untuk mengembalikan nya, jangan banyak omong, terima saja kenyataan bahwa kau itu telah di jual jadi, kau itu sudah menjadi milik ku, dan tolong camkan ini sesuatu yang telah menjadi milik ku tetap akan menjadi milik ku selamnya" kata Tama dengan sombongnya

Mendengar perkataan yang di ucapkan membuat air mata Lusiana semakin deras mengalir, dia tak mampu lagi berkata kata, bibir nya terkatup sambil menahan sesak di dadannya.

"Cepat antar kan dia ke kamar nya, dan jangan lupa kunci kamar itu, sebelum aku pulang tidak ada yang boleh masuk ke kamar itu, kalian paham!!!!" bentak Tama kepada para pelayan nya.

"Paham tuan" jawab para pelayan dengan nada gemetar.

"Mari nona saya antar kan ke kamar nona" kata betri, salah satu pelayan yang bekerja di sana.

Lusiana berdiri dari tempat duduk nya dengan sempoyongan dan di bantu oleh Betri. Setibanya di kamar, Lusiana memberanikan diri untuk bicara pada Betri.

"Tolong bantu saya keluar dari sini ,saya mohon" tutur Lusiana memohon pada Betri.

"Maaf nona, maafkan saya, ini sudah perintah tuan Tama saya tidak bisa melanggar nya, nona silahkan bersih-bersih dulu, semua peralatan nona sudah saya siapkan di dalam lemari itu, dan setelah selesai bersih-bersih, nona silahkan tunggu tuan Tama di sini dulu,

apa ada yang nona tanyakan sebelum saya pergi?" Tanya Betri pada Lusiana

Lusiana hanya menggelengkan kepala saja, dan Betri langsung pergi keluar dari kamar itu lalu mengunci nya. Lusiana melihat sekeliling kamar yang sangat luas itu di tambah dengan ukiran-ukiran cantik yang menghiasi dinding-dinding, yang menambah keindahan kamar itu membuat setiap mata memandang pastilah akan terpesona, namun tidak dengan Lusiana kamar yang indah dan luas terasa sempit seperti di jeruji besi saja karena ia tidak bisa kemana mana, hanya menunggu tuan rumah saja baru bisa dia keluar dari kamar, dan itupun kalau di izinkan nya.

Lusiana berjalan menuju lemari yang di tunjukan oleh Betri tadi, dan setelah di buka ada beberapa gaun mewah yang tersusun rapi, Lusiana mengambil salah satu gaun yang ada di dalam lemari lalu segera mandi dan mengganti pakaian yang lusuh itu.

Bersambung 🥰

Terpopuler

Comments

Dhina ♑

Dhina ♑

thor ayo promo

2021-03-21

0

Marcelea ࿐༵

Marcelea ࿐༵

Baru mulai baca

2020-09-12

0

Nur jee.

Nur jee.

good bnget....ikutan mampir baca thor

2020-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Awal Penderitaan
2 part 2 Tinggal di Rumah Orang Asing
3 part 3 Kembali Bersekolah
4 part 4 Perkenalan Calon istri
5 part 5 Menjadi Istri Yang Tak di Anggap
6 part 6 Sisi Lain Tama
7 part 7 Menghilang
8 part 8 Pemberian Hadiah Untuk Lusiana
9 part 9 Penyatuan Cinta
10 part 10 Kembalinya Masa Lalu Tama
11 part 11 Masakan pertama Lusiana
12 part 12 Makan Malam Istimewa
13 part 13 Jalan-jalan Bersama
14 part 14 Wisuda Lusiana
15 part 15 Kedatangan Naomi
16 part 16 Naomi Pergi Lagi
17 part 17 Pertemuan Lusiana dengan Adam
18 Part 18 Kecelakaan
19 part 19 Perlakuan Istimewa untuk Lusiana
20 part 20 Di Jenguk Nurin
21 part 21 Kebencian yang Memuncak
22 part 22 Kedatangan Adam dan Nurin
23 part 23 Menamui Ina
24 part 24 Tantangan Romi
25 part 25 Tama dan Romi Berbaikan
26 part 26 Pertemuan Pertama Adam dengan Nurin
27 part 27 Rencana Romi
28 part 28 Sakit Hati Tama
29 part 29 Malam Panjang
30 part 30 Bertemu Leo
31 part 31 Kesalahpahaman
32 part 32 Lusiana didekati Oleh Lelaki Hidung Belang
33 part 33 Pernikahan Adam dan Nurin
34 Part 34 Gagalnya Pernikahan
35 Part 35 Rencana Tama dan Lusiana
36 Part 36 Kebahagiaan Adam
37 Sepatah Dua Patah Kata dan Ucapan Terimakasih Author
38 Part 38 Permintaan Adam
39 Part 39 Rumah Mewah Adam
40 Part 40 Kehamilan Nurin
41 Part 41 Berangkat
42 Part 42 Firasat Tama
43 Part 43 Hari Pertama di Korea
44 Part 44 Duka Mendalam
45 Part 45 Pemakaman Adam.
46 Part 46 Balik ke Indonesia
47 Part 47 Pesan
48 Part 48 Keguguran
49 Part 49 Denis
50 Part 50 Beraktivitas Lagi
51 Part 51 Curhatan
52 Part 52 Tinggal di Apartemen
53 Part 53 Yang Lalu Biarlah Berlalu
54 Part 54 Aturan Baru
55 Part 55 Kejujuran Lebih Baik
56 Part 56 Semangat Baru
57 Part 57 Kesombongan Denis
58 Part 58 Jebakan
59 Part 59 Bertemu Lagi dengan Leo
60 Part 60 Kabar Gembira
61 Part 61 Diterima Kerja
62 Part 62 Saudara
63 Part 63 Pengacara
64 Part 64 Bebas
65 Part 65 Hasutan Nurin
66 Part 66 Terungkap Masa Lalu
67 Part 67 Cinta Kita Lebih Kuat
68 Part 68 Obsesi Nurin
69 Part 69 Dikembalikan Denis
70 Part 70 End
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Part 1 Awal Penderitaan
2
part 2 Tinggal di Rumah Orang Asing
3
part 3 Kembali Bersekolah
4
part 4 Perkenalan Calon istri
5
part 5 Menjadi Istri Yang Tak di Anggap
6
part 6 Sisi Lain Tama
7
part 7 Menghilang
8
part 8 Pemberian Hadiah Untuk Lusiana
9
part 9 Penyatuan Cinta
10
part 10 Kembalinya Masa Lalu Tama
11
part 11 Masakan pertama Lusiana
12
part 12 Makan Malam Istimewa
13
part 13 Jalan-jalan Bersama
14
part 14 Wisuda Lusiana
15
part 15 Kedatangan Naomi
16
part 16 Naomi Pergi Lagi
17
part 17 Pertemuan Lusiana dengan Adam
18
Part 18 Kecelakaan
19
part 19 Perlakuan Istimewa untuk Lusiana
20
part 20 Di Jenguk Nurin
21
part 21 Kebencian yang Memuncak
22
part 22 Kedatangan Adam dan Nurin
23
part 23 Menamui Ina
24
part 24 Tantangan Romi
25
part 25 Tama dan Romi Berbaikan
26
part 26 Pertemuan Pertama Adam dengan Nurin
27
part 27 Rencana Romi
28
part 28 Sakit Hati Tama
29
part 29 Malam Panjang
30
part 30 Bertemu Leo
31
part 31 Kesalahpahaman
32
part 32 Lusiana didekati Oleh Lelaki Hidung Belang
33
part 33 Pernikahan Adam dan Nurin
34
Part 34 Gagalnya Pernikahan
35
Part 35 Rencana Tama dan Lusiana
36
Part 36 Kebahagiaan Adam
37
Sepatah Dua Patah Kata dan Ucapan Terimakasih Author
38
Part 38 Permintaan Adam
39
Part 39 Rumah Mewah Adam
40
Part 40 Kehamilan Nurin
41
Part 41 Berangkat
42
Part 42 Firasat Tama
43
Part 43 Hari Pertama di Korea
44
Part 44 Duka Mendalam
45
Part 45 Pemakaman Adam.
46
Part 46 Balik ke Indonesia
47
Part 47 Pesan
48
Part 48 Keguguran
49
Part 49 Denis
50
Part 50 Beraktivitas Lagi
51
Part 51 Curhatan
52
Part 52 Tinggal di Apartemen
53
Part 53 Yang Lalu Biarlah Berlalu
54
Part 54 Aturan Baru
55
Part 55 Kejujuran Lebih Baik
56
Part 56 Semangat Baru
57
Part 57 Kesombongan Denis
58
Part 58 Jebakan
59
Part 59 Bertemu Lagi dengan Leo
60
Part 60 Kabar Gembira
61
Part 61 Diterima Kerja
62
Part 62 Saudara
63
Part 63 Pengacara
64
Part 64 Bebas
65
Part 65 Hasutan Nurin
66
Part 66 Terungkap Masa Lalu
67
Part 67 Cinta Kita Lebih Kuat
68
Part 68 Obsesi Nurin
69
Part 69 Dikembalikan Denis
70
Part 70 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!