Stay With Me
Hari yang begitu indah seperti nama gadis yang lahir Ditengah-tengah keluarga hangat dan harmonis, Indah Aprelia. Gadis cantik bak dewi langit yang memiliki tubuh indah mata yang berbinar, tapi dulu dia di juluki nenek sihir karena sering membully temannya yang di kampus.
Disebuah ruang tamu yang megah, sarapan telah tersusun rapi dan semua makanan terlihat sangat lezat. Indah menuruni anak tangga satu demi satu dengan sembari menyanyikan lagu dengan suara merdunya. “selamat pagi ma" ucap sang gadis ini kepada mamanya yang sedang duduk di sofa sambil membaca majalah.
"hai sayang, selamat pagi juga". sambil mencium pipi anak satu-satunya ini.
"mama hari ini enggak kemna-kemana?" tanya indah kepada sang mama.
"kayaknya mama hari ini mau dirumah aja sih" jawab mamanya.
"papa udah pergi ke kantor?" indah menanyakan itu karena dari tadi dia tidak melihat sang papanya.
"papa masih tidur , dia hari ini gak ke kantor karena semalam dia lembur sampe dini hari " jawab mamanya.
"hmm, ma gimana kalo kita ke mall" ajak indah
"jangan minggu ini deh mama mesti kawanin papa kamu dirumah, kan gak mungkin mama biarin papa sendrian di rumah" jawab mamanya.
"lah kan papa udah gede maaaaa, kenapa mesti di temenin sih, padahal aku hari ini pengen shopping ma"
"yaudah kamukan bisa pergi sama Adit”
indah mengernyut dahinya.
"aku sama adit lagi ga akur ma" indah sering menceritakan tentang kekasihnya pada keluarganya. dan keluarga indah juga mendukung cinta mereka.
"loh kenapa? kok tumben kalian ga akur” tanya mama indah perempuan yang bergaya modis bak seorang gadis muda itu.
"ntahlah ma mungkin aku terlalu egois"
jangn bahas itulah jadi bete nanti ma"
"hmm dasar , yaudah terserah kamu, nanti mama liat dulu ya gimana baiknya"
mamanya bangkit dari sofa menuju ke kamar.
sedangkan indah duduk memantung di sofa empuknya.
entah apa yang sedang dia pikirkan.
***
jam 10 pagi indah mendapatkan telpon dari sang kekasihnya itu, indah berencana tidak akan mengangkat telpon dari adit, tapi terpaksa dia angkat.
"hallo," suara dari telepon itu menyapa indah namun indah hanya diam.
"kamu masih marah?" tanya adit dari telponnya.
Indah masih diam dan tidak menjawab sama sekali.
"coba kamu liat ke bawah dari jendela kamarmu” Adit menyuruh indah.
indah mendekati jendela kamarnya dan melihat sosok pria betubuh tinggi kulit putih dengan mobil sportnya warna biru terpakir di depan rumah mewah indah.
Adit ternyata sedang di depan rumahnya.
Adit melihat ke arah jendela dan melambaikan tangan kepada indah.
"kamu dandan dan turun turun kebawah ya, aku akan membawa kamu ke suatu tempat aku tunggu sampe kamu turun" Adit mematikan teleponnya.
indah yang berada di dekat gordennya, merasa iba melihat sang kekasih yang lama menunggu di bawah, sebenarnya niat indah tidak akan turun dan menemuinya. namun dengan rasa bersalahnya telah membuat adit seperti ini dia merasa iba dan kemudian indah berdadan dan turun menemui adit.
sesampai di bawah adit menatap lama sang gadis yang keluar dari rumah mewah itu.
indah mengenakan dress elegant, dia keluar dengan memakai heels.
"waw sayang kamu terlihat berbeda hari ini" ujar adit.
indah tetap diam dan tidak merespon apapun.
"hmm yaudah kita jalan sekarang ya" ajak adit yang merasa dikacangi dari tadi.
mobil sport berwarna biru itupun menghilang dari depan rumah mewah itu.
sepanjang jalan indah hanya diam , sedangkan adit berusaha untuk memperbaiki mood kekasihnya itu.
"kita udah sampai nii" Ucap Adit.
mereka turun dari mobil. dan membuka pintu mobil untuk kekasihnya.
***
" kamu masih marah sama aku?'' Tanya Adit.
indah masih diam dia berasa lagi jalan sama patung. untung adit cowok yang sabar, mereka pergi ke mall.
"kamu mau yang mana ? aku bakal beliin semua yang kamu mau hari ini"
indah penasaran kenapa adit bisa membawa nya ke mall.
dia langsung ingat sama mamanya.
"pasti ini kerjaan mama” Gumamnya dalam hati.
tiba-tiba indah menghentikan langkah kakinya.
"kenpa behenti ndah?” Tanya adit.
"aku mau ke kamar mandi dulu” kata indah.
"yaudah aku tunggu disini ya?”
indah tidak merespon adit dia langsumg jalan dan meninggalkan adit di sana.
tiba di kamar mandi indah mengambil handphone nya .
"hallo ma.” indah menelpon mamanya.
"Iya sayang.” jawab mamanya .
"mah, mama ya!! yang nyuruh adit buat jemput indah trus bawa indah ke mall?.” tanya indah dengan suara nya yang merepet itu.
"oh itu, toh kamu menelpon maama hanya ingin menanyakan itu?.”
mamanya terkekeh melihat tingkah anak tunggalnya ini.
"kenapa sih mama ikut campur. Aku kan jadi canggung sama adit"
"ya mama kan maunya kamu baikan sama adit sayang loh anak orang kamu gituin." jawab mamanya.
"ya tapi gak dengan cara kaya gini maaaa, aku bisa atasi sendiri."
"yaudah mama tutup dulu ya, males mama dengar kamu ngoceh.” mamanya menutup telpon .
"aishhh. " geram indah.
lalu indah keluar dari toilet dan menghampiri adit yang udah agak lama menunggunya.
"udah siap BABnya " ledek adit sambil tersenyum kecil.
mata indah melotot adit dengan tajam.
"aku gak BAB ya! toh kalau aku BAB gak selama itu" jawab indah.
indah malu diledek sama adit.
"jadi kalau bukan BAB kamu ngapain dikamar mandi selama itu?'' tanya adit.
"ya suka-suka akulah, kita pulang ajalah yaa aku capek ni.”?indah kesal dan dia mengajak adit pulang.
"lah kan kita baru sampai kok malah balik.” tanya adit polos.
"ga mood lagi buat nerusin jalan kedepan.”
jawab indah sambil memutarkan bola matanya.
"kamu masih marah sama aku?” adit kembali bertanya.
"marah? buang-buang waktu saja.” jawab indah yang berjalan menuju parkir.
Adit mengejarnya dan membuka pintu mobil untuk indah.
Didalam mobil indah terlihat sedang melamun dia teringat dengan kejadian yang minggu lalu, sebelum kejadian itu hubungan adit dan indah baik-baik aja bahkan mereka sering berlibur keluar negri.
indah mengingat ketika adit memegang tangan seorang wanita, itu adalah mantan kekasihnya. itu yang membuat hubungan keduanya renggang seperti ini.
saat itu indah langsung mengambil tindakan yang keras dia datang menghampiri pacarnya dan mantan pacarnya adit. Lalu indah menampar adit dengan keras tanpa mendengar penjelasannya mulai dari situlah keduanya menjadi seperti ini, adit hanya menceritakan kejadian itu kepada mamanya indah namun mamanya menyarankan biar adit sendiri yang menyampaikan itu. "tunggu beberapa hari untuk meredakan emosinya indah" kata mama indah
adit mengabaikan indah untuk beberapa hari ini bukan karena tidak peduli dengannya. tapi justru adit memberikan waktu untuk indah menyendiri.
dan hari ini indah dan adit bertemu tapi sepertinya indah belum juga reda dari emosinya.
adit menatap ke arah indah yang masih melamun.
adit menggenggam jemari indah."kamu masih marah soal kejadian dulukan" tanya adit.
"aku sengaja diamin kamu untuk beberapa hari ini bukan karena lain, hanya saja aku memberikan kamu waktu untuk menyendiri aku memahami situasi kamu saat itu "
"tapi kali ini tolong dengerin aku untuk menjelaskan semua yang kamu liat minggu lalu " Terang Adit.
tapi indah belum juga merespon dia masih diam.
"ahmm aku sama ratih itu sama sekali tidak memiliki hubungan apa-apa "
"ratih datang ketempatku dan dia memohon untuk membantunya karena keluarganya lagi bangkrut dan bener-bener jatuh, sedangkan dia tidak tau mau mintak tolong kepada siapapun karena ratih cuma mengenal aku di kota ini jadi dia datang untuk meminta tolong, dia meminjamkan uangku, aku pegang tangannnya disitu aku bilang , maaf ra aku gabisa bantu kalo sebanyak itu tapi aku bakal kasih setengah dari itu" tp tiba-tiba kamu datang langsung menamparku tanpa mendengar penjelasan"
"setelah aku jelsin ini ke kamu, sekarang terserah kamu apakah kamu tetap mengikuti egomu sendiri atau memahami situasi ratih" jelas adit sambil menghentikan mobilnya didepan rumah mewah itu.
indah terdiam mematung ketika mendengarnya, ternyata selama ini dia begitu egois untung saja dia memiliki kekasih yang sabar seperti adit.
"sekarang kita udah sampai didepan rumah kamu." kata adit sambil keluar dari mobilnya dan membuka pintu mobil untuk indah
hari itu terlihat dari wajah adit yang merasa kecewa terhadap kekasihnya ini.
namun dia tidak ingin memperlihatkannya kepada indah.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments