Berakhir

"Indah lo besok kalau ga sanggup ke kampus lo gausah pergi lo istirahat aja dirumah ". ucap cika yang sedang mengupas apel

"iya ndah dari pada lo sakit di kampus ntar makin berabe yang ada".

Ketiga sahabatnya bermalam dirumah indah sesuai permintaan nyokapmya indah.

Bahkan mereka besok akan pergi ke kampus dari rumahnya indah.

"eh ngomong-ngomong bahas kuliah, gimana besok kita ikut bolos juga?". tanya rose

"gue males banget besok ke kampus bu enita pasti bakal cari kita ".

"Diakan suka memperbesar setiap masalah kecil". ucap rose

"lagipula kita bisa temenin indah kan dirumah biar dia ga kesepiann".

Rose meyakinkan kedua sahabatnya ini untuk ikut bolos.

"yaa yaa.. yaa kita bolos aja besokkk lagiankan ortu kita gabakalan tau kita bolos apa nggak". ucapnya.

"lo yakin mau bolos besok? kalau tiba-tiba quiz gimana? duhhh jangann dehh gua gamau galulus satu Mata kuliahpun gua target tahun ini udah bisa wisuda". kata veby yang selalu tekut kalau bahas masalah bolos kuliah.

Bagi veby nakal boleh-boleh saja tapi yang jangan itu main bolos kuliah.

Itu yang paling veby takutkan.

"hmm bener juga kata veby. kalian jangan ikutan bolos maybe besok aku juga ikut ke kampus kok". ucap indah yang terbaring di atas tempat tidurnya.

"Tukan indah aja setuju sama gue. karena kita cuma tinggal beberaoa sks lagi kan sayang kalau kita bolos".

"Toh belum tentu pas udah lulus kita bisa kaya gini lagi."

"pasti bakal sibuk sama pekerjaan sendiri atau sama anak suami". ujar veby saling memeluk guling didekat indah.

"kali ini gue ikut veby sih". gaselamanya kita bakal bisa terus terusan bersama kaya gini."

Ucap cika.

"yaudah deh gue juga ngikut veby aja". ucap rose yang mulai tidak semangat lagi.

"padahal gue pengen nonton bias kesayanga aku besok". ucapnya sambil memandang foto biasnya di layar hp.

Rose menyukai tae bts sebagai biasnya. Dia juga sering dulu bolos sekolah demi nonton konser dia.

"yaelah lu asik mikirin bias lo ituu". banguunnn jangn tidurnya terlalu lama lu ". dia sang idol gabakalan bisa lu gapai roseeee". ucap sahabatnya sambil menertawakan rose.

"ih apaasiihhh luu , kan gua cuma ngefans doang ga lebih>.". jawab rose.

"liat indah dia bisa dapat pacar seganteng adit malah dibuat sakit hati. Gimana sama idol bakal cemburu buta lu tiap detik". ucap veby

"ndah lo kenapa?" tanya cika

tiba-tiba indah mulai murung , sepertinya gara-gara perkataan veby tadi.

"lu sih tadi pakek bawa-bawa hubungan indah sama adit." jawabb cika

"eh ndah gue mintak maaf gue ga sengaja ngatai gituu". ucap veby sambil menggigit kukunya karena merasa bersalah.

"hm gapapa kok yang di bilang veby juga ada benarnya, kita kalau cinta sama seseorang itu ya jangan dilihat dari fisiknya aja". ucap indah sambil tersenyum kecil.

"ndah beneran lo gapapakan?. gua bener-bener mintak maafyaa!”. Ucap veby.

indah mengangguk dan meraba tangan sahabatnya ini.

ketika mereka sedang asik bercerita . tiba-tiba ponselnya indah berdering.

“tutt.tuttt.tiiitttt”. Suara nada dering ponsel indah .

Indah menyukai hal-hal yang aneh dari pada orang-orang lain.

membuka ponselnya ternyata itu adalah panggilan dari adit dan juga beberapa pesan dari nya

kemudian indah menelpon adit kembali.

"hallo, indah". ucap suara yang dari ponsel indah.

"iya dit, ini aku". ucap indah

"maaf ya baru sekarang aku hubungi kamu".

"kemarin pas sampe kesini aku capek banget ditambah lagi pas malamnya keluarga besar aku pada ngumpul semua". jelas adit

"ya gapapa gua ngertii kok". ucao indah.

"ndah gua mau ngoming sesuatu sebenarnya". ucap adit.

"hmm dit gua udah tau semuanya kok jadi gapapa, gua udah terima keputusan keluarga lo". ucap indah .

teman sejoli indah menatap sahabatnya yang sedang paatah hati.

telepon dimatikan oleh indah. lalu indah menangis namun kali ini dia berusaha tegar dan bisa melupakan adit.

"ndah adit bilang apa lagi? tanya cika.

“Dia belum ngomong apa-apa sih”

“Tapi gue ngerti apa yang mau dia bicarakan”. Jelas indah.

“Hmm pokoknya ini jalan yang terbaik buat lo”.

Ucap Chika.

Indah mengangguk dan merebahkan kepalanya di atas pindah Chika. “Gue takut sebenarnya”. Ucap indah lagi.

“Lo takut kenapa ndah?”. Tanya veby bingung.

“Ntah lah”. Jawab indah tak jelas.

Beberapa jam kemudian teman-teman indah pamit pulang. Hari ini mereka semua tidak masuk kelas, demi indah agar dia tidak kesepian.

Setelah sahabatnya pulang indah kembali ke kamarnya dan merebahkan badannya di kasur empuk miliknya.

Jam menuju pukul 7 malam, kedua orang tua indah belum pulang. Indah bangun dari tempat tidurnya dan mendekat ke arah meja belajarnya.

Indah mengambil buku catatan kecilnya.

\~Minggu,26 September\~

Tepat di malam minggu dengan hati yang gelisah dan meredup, ku tuliskan beberapa bait isi hatiku di buku ini. Aku mulai memikirkan sosok lelaki yang selama ini telah menghidupkan kehidupanku. Pikiran mulai kacau entah apa yang membuat hati ini sedih dan gelisah, padahal dia ada lelaki yang buruk mulai hari ini. Ntah lah . Entah apa yang akan terjadi selanjutnya setelah semua ini.

***

Indah menulis beberapa isi hatinya di salah satu buku kecilnya. Indah terlihat sangat sedih, dia memikirkan Adit yang sekarang bukan siapa-siapa lagi dalam hidupnya.

“Dit, gue pikir lo ga sejahat ini, gue pikir lo bakal membela hubungan kita ini”

“Tapi, ternyata lo malah memilih ikut apa kata orangtua loe demi harta warisan.”

“Bodohnya gue yang selalu percaya dengan kata-kata manis lo selama ini.”

“Sakit banget hati gue dit. Bisa-bisanya lo nikah sama uang lain.”

Ucap indah ketika memandang foto Adit di ponselnya. Kemudian indah menghampus semua foto Adit.

“Mungkin ini yang terbaik buat gue”

“Gue pasti akan lebih bahagia dengan lelaki yang ada di masa depan gue.” Ucap indah.

Tiba-tiba pintu kamar indah terbuka dari liar.

“Mama masuk ya?.” Ucap Sonya yang menyelip ke kamar indah.

“Nih mama belikan makanan kesukaan kamu”

“Mama suap mau?.” Ucap Sonya.

Indah mengangguk. “ lama juga ga pernah disuapin mama lagi.” Kata indah.

Sonya tersenyum dan mulai menyuapkan putri kesayangannya. Terlihat dari mata yang berbinar, sonya mengerti situasi bagaimana yang sedang dihadapi oleh putrinya.

“Teman-teman kamu ga nginap malam ini?.” Tanya Sonya.

“Nggak ma, lagian mereka juga pasti capek banget nemenin indah kalau lagi kaya gini.”

“Indah kalau udah kaya gini kan seperti anak bayi ma.” Ucap indah menyadari sikap manjanya seperti bayi.

Mamanya tersenyum, sonya merasa beruntung indah tumbuh dengan baik dan berteman dengan orang-orang baik juga.

“Yaudah mama tinggal dulu ya!”

“Kamu istirahat sana jangan terlalu dipikirkan”

“Mama yakin pasti akan ada lelaki yang lebih baik dari pada Adit.” Ucap sonya menyakinkan anaknya.

Sonya meninggalkan indah dan mematikan lampu kamar indah.

Tak ingin membebankan dirinya, indah langsung memejamkan matanya dan langsung terlelap dalam tidurnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!