"FREYA!" Freya menoleh saat mendengar pekikan keras dari seseorang yang sudah sangat ia ketahui siapa.
"APA SIH TAN, HOBI BANGET TERIAK-TERIAK!" pekik Freya ganti, membuat sebagian manusia disekitarnya menatap sinis ke arah mereka berdua, karena suara toa mereka yang menggangu ketenangan mereka.
"Kangen bego!" Tania memeluk erat sahabat karibnya.
"Gimana-gimana lancar acaranya?" tanya Tania menggebu.
"Alhamdulillah lancar, Lo sih gak dateng!" cebik Tania ia bersedekap dada menatap kesal pada sahabatnya.
"Ya sorry beb, gue kan lagi ada acara kemarin. Lo sih udah tau gue gak bisa hadir masih aja dilanjut seharusnya Lo undur dulu acaranya!" omel Tania.
"Bego! siapa Lo bikin rusuh acara!" balas Freya.
"Siapa gue? Gue itu orang yang paling berjasa di hidup Lo, kalau Lo lupa!" sinis Tania.
Freya tertawa geli memang benar Tania adalah orang yang berjasa di hidupnya. Dia yang selalu ada disaat suka duka, dan dia juga yang membuat Freya bisa bertemu Andra.
"Iya bebeb ku sayang, Lo emang best gue dah!" tawa Freya sembari memeluk erat sahabatnya.
"Udah yuk ke kelas, banyak hal yang pingin gue korek dari acara Lo kemarin." Tania menarik lengan Freya untuk masuk ke kelas mereka.
(Nb: Oh ya bagi kalian yang belum ngerti, Freya ini masih mahasiswi tingkat akhir ya. Masih kuliah, mendekati skripsi lah. Biar kalian ngerti dan gak binggung sama alurnya. Enjoy aja ya)
"Jadi gimana?" tanya Tania setelah mereka baru mendudukkan pantatnya dibangku.
"Apa?" jawab Freya tanpa menatap, tatapannya fokus pada ponselnya dan tak jarang ia senyam-senyum sendiri. Membuat Tania kepo dengan berakhir mengintip ponsel Freya.
"Eits anak kecil gak boleh lihat!" Freya menggoyang-goyangkan jari telunjuk nya tepat diwajah Tania, sembari memasukkan ponselnya kedalam Tas.
"Hello princess Freya, gue kelahiran tahun 1998 sedangkan Lo tahun 1997 dari situ saya harap anda mengerti siapa yang anak kecil!"
"Hello dayang Tania, dewasa itu bukan tentang umur tapi tentang pemikiran! daya pikir dalam menyelesaikan suatu masalah. Kalau anda Lupa!" balas Freya membalikkan ucapan Tania.
Tania mendengus kesal, kenapa sahabatnya jadi menyebalkan seperti ini. "Terserah Lo deh, yang udah nikah mah beda!" pasrah Tania.
Freya tak menjawab ia lebih asyik dengan ponselnya berbalas pesan dengan mas suami.
-Suamiku(emot cium)-
Entar pulang jam berapa?
-Freya-
Kenapa?
-Suamiku(emot cium)-
Kalau suami tanya dijawab! bukan ganti nanya sayang:/
-Freya-
Hehe maap, entar pulang jam 12
-Suamiku(emot cium)-
Entar aku jemput, tungguin ya!
-Freya-
Gak usah kan udah ada sopir
-Suamiku(emot cium)-
Gak terima penolakan! tungguin awas kalau kamu pulang duluan!
-Freya-
Siyap pak boss, jangan lama-lama aku gak suka!
-Suamiku(emot cium)-
Janji, enggak lama
"Apasih, coba gue lihat!" pinta Tania. Freya segera menjauhkan ponselnya dari Tania ia tidak ingin Tania melihat pesannya dengan Andra.
"Tania sayang gak boleh lihat ya, entar kamu jadi ngebet pingin nikah!" tawa Freya membuat Tania menjitak kepalanya.
"Lo tau gak gue lagi pingin makan orang nih, Lo mau gue makan!" cetus Tania.
.
"Ketawa mulu Lo, nih berkas banyak butuh tanda tangan Lo bukan ketawa Lo!" ucap Rendi sahabat sekaligus tangan kanan Andra.
"Ren gue nih bos Lo, sopan dikit napa!" desis Andra.
Rendi tertawa keras dengan tatapan sinis kearah Andra. "Cowok brengsek kek elo gak pantes disebut bos!" sindir Rendi.
Andra sama sekali tak tersinggung dengan ucapan Rendi ia menatap sekilas lalu melanjutkan kerjanya menanda tangani berkas-berkas itu.
"Kek elo gak aja! Gue brengsek tapi dulu sekarang gak!" balas Andra.
"Semoga aja nggak! kalau sifat Lo tetep kek gitu, siap-siap Lo kehilangan Freya. Inget dia cewek baik man! Jangan sampe sifat brengsek Lo nyakitin cewek sebaik Freya!" tegas Rendi. Bukan apa-apa dia berucap sedemikian, dulu Rendi pernah menaruh hati pada Freya, dulu sebelum Freya dekat dengan Andra.
"Lo tenang aja, gue juga gak mau sampe kehilangan Freya."
Tok Tok Tok
"Masuk!"
"Permisi pak ada orang yang ingin bertemu bapak."
"Siapa?"
"Bu Farah pak."
"Suruh dia masuk!"
Rendi menatap tajam pada Andra. "Lo masih main sama Farah!" geram Rendi.
"Gak, gue udah gak ada hubungan apa-apa sama tuh cewek," ucap Andra cuek.
"Terus, ngapain Lo suruh dia masuk!"
"Ada satu hal yang belum gue selesain, nih! Lo siapin berkas-berkas buat meeting besok!"
Rendi keluar dengan perasaan yang kesal bertambah kesal saat berpapasan dengan wanita yang ia sebut ja*ang.
"Hai Ren," sapa cewek itu genit.
"Gue ingetin ke elo, Gak usah godain Andra lagi! dia udah punya istri. Jadi ja*ang sialan kek elo, jauh-jauh dari hidup Andra atau Lo akan berurusan sama gue!"
Farah menatap malas kearah Andra, selalu saja cowok menyebalkan ini. "Terus kenapa kalau Andra udah punya istri kalau dia masih mau sama gue Lo bisa apa? kalau dia butuh kehangatan dari gue, gue dengan senang hati melebarkan paha gue buat dia!" tawa Farah.
"Ja*ang sialan, gue gak akan tinggal diam kalau Lo jadi duri di rumah tangga Andra sama Freya."
"Rendi, Rendi ngapain sih Lo ngurusin rumah tangga orang lain. Atau Lo masih ada rasa sama Freya? gue kasih inget sama Lo Freya nggak mungkin suka sama Lo lagian dengan posisi dia sekarang istri dari sahabat Lo sendiri. Akan semakin sulit buat Lo bisa dapetin dia! gimana kalau kita kerja sama buat misahin mereka berdua, gue sama Andra dan Lo bisa sama Freya?" tawar Farah.
"Gue gak akan jadi penghancur rumah tangga Andra sama Freya. Lagian gue juga gak sudi kerja sama sama cewek ja*ang kayak elo!" sinis Rendi lalu berlalu pergi dari Farah.
"Terserah Lo mau jadi pelindung buat rumah tangga mereka berdua, Lo belum kenal gue Rendi. Semakin Lo halangin gue semakin gue gila dalam bertindak. Gue pastikan cepat atau lambat rumah tangga mereka berdua akan hancur!"
Farah berjalan dengan gaya andalannya, menggoda. Bajunya yang minim memperjelas lekuk tubuhnya membuat siapa pun tergoda dengan rayuan mautnya.
"Hai sayang," sapa Farah dengan suara sensual ia langsung duduk dipangkuan Andra melingkarkan tangannya pada leher Andra dengan diakhiri ciuman nafsu dibibir.
"Far, minggir!" sentak Andra.
Farah tidak bergeming ia tidak takut dengan sentakan Andra ia mulai meluncurkan kembali aksinya.
Farah semakin merapatkan tubuhnya pada Andra menempelkan buah dadanya pada dada Andra dan aksi terakhirnya yang membuat Andra gila.
Ia menggesekan pantatnya pada paha Andra membuat ya nafsu Andra bangkit. "Far hentikan! Gue gak bisa sama Lo lagi. Gue udah punya istri." Andra mendorong tubuh Farah kasar membuat cewek itu tersungkur kebawah.
"Terus kenapa! Gue udah kenal Lo dari lama dan sekarang Lo mau buang gue gitu aja!" Farah berdiri berjalan mendekat kearah Andra tangannya meraba dada dan leher Andra membuat nafsu Andra naik.
"Tidak semudah itu sayang," bisik Farah sensual.
"Gue juga gak masalah kalau Lo udah punya istri, kalau istri Lo gak bisa nyenengin Lo di ranjang gue siap kapan pun. Paha gue siap melebar buat Lo. Anggep aja gue selingkuhan Lo atau pemuas nafsu Lo. Terserah gue mau-mau aja asal gue dapet sentuhan Lo yang... bikin gue melayang."
.
***JANGAN LUPA TINGGALIN LIKE AND KOMEN YA!!
BACA KUGA KARYAKU: JALAN HIJRAHKU
FOLLOW IG PENULIS: Nabilaputrii36_
thank you❤️***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Jeng Anna
Brarti ga nikah muda dong thor, sudah masuk fase dewasa awal
2022-04-15
0
Mari ani
masih bab 3 e...udah muncul tuh yang namanya cinta lama belum kelar ujung2nya jd pelakor
2021-08-11
2
Mari ani
e....tebaka pubya tebak andra punya sesuatu yang f sembuyikan ni mungkin pacar nya atau ....
2021-08-11
1