Project Wanara

Project Wanara

Chapter 1. Rama

“Aaaaaaaaaa…….”

Suara seseorang menjerit.

“Jerit kesakitan terdengar dari dalam ruangan tersebut. Itu adalah ruangan yang selalu aku hindari, ruangan yang tidak pernah ingin aku masuki, ruangan yang aku sebut dengan ruangan kesengsaraan.”

Hari ini 22 Juli 2031 adalah hari dimana Rama Ghuntara genap berusia 28 Tahun. Tepat 1 tahun Rama telah berada disini dan menjalani hari-hari penuh tekanan. Namun Rama yang sekarang telah sepenuhnya berbeda.

**1 Tahun sebelumnya**

Rama adalah seorang tunawisma yang tidak memiliki tempat untuk berlindung dari teriknya matahari dan dinginnya hujan. Dia hanya berjalan kesana kemari, mencari makan, mencari tempat berteduh dan beristirahat. Kehidupan yang dirasakan rama sangatlah berat. Ditengah hiruk pikuk kota, rama adalah sosok yang dipandang sebagai sampah masyarakat. Orang-orang melihat Rama dengan tatapan sinis dan jijik seolah kehadiran Rama hanya mengganggu pandangan. Sebetulnya tidak hanya Rama saja, disuatu tempat disudut perkotaan, terdapat banyak sekali tunawisma yang memiliki nasib serupa dengan apa yang saat ini dialami oleh Rama. Pemandangan yang sangat kontras, disatu sisi terhampar gedung-gedung tinggi nan megah dihiasi lampu yang indah. Disisi lain, disudut sana, banyak rumah gubuk yang bahkan tidak bisa disebut sebagai rumah. Tidak sedikit orang disana yang tidur dengan hanya beralaskan kardus bekas saja. Kehidupan yang sangat memprihatinkan.

Berbeda dengan tunawisma lain yang memilih sudut perkotaan sebagai tempat yang mereka sebut dengan ‘rumah’, Rama memilih untuk tidak berdiam diri di satu tempat. Rama berfikir bahwa berdiam diri disana hanya akan menambah sakit hati yang dia rasakan dan membuatnya semakin terpuruk dengan keadaannya saat ini.

Rama berjalan menyusuri perkotaan untuk mencari sisa makanan yang masih bisa dia makan. Rama tidak pernah memiliki jadwal makan yang tetap seperti halnya kebanyakan orang, bahkan sering kali Rama harus menahan diri untuk tidak makan sepanjang hari. Makanan adalah sesuatu yang sangat mewah untuk nya saat ini.

“Waah…. Nasi Padang ini masih tersisa banyak sekali. Sepertinya malam ini aku bisa tidur nyenyak” seru Rama saat menemukan sebungkus nasi padang sisa yang dibuang oleh pemiliknya.

“Orang-orang ini sungguh tidak tahu berterimakasih, mereka punya banyak uang untuk membeli makanan enak, tapi makanan ini malah mereka buang-buang. Dasar menyebalkan…” Rama terus mengoceh sembari menghabiskan nasi padang itu.

“Eh… Tapi kalau mereka tidak buang-buang makanan seperti ini, aku bisa makan apa?” Rama tersentak.

“Ayo buang semua makanan enak kalian wahai orang-orang kayaaaaaa…. Ha ha ha….!!” Rama tertawa terbahak-bahak diikuti dengan pandangan sinis orang-orang yang sedang lalu lalang melihat dia bertingkah menjijikkan.

Rama dulu bukanlah orang yang gagal, bahkan bisa dibilang kehidupannya berada diatas rata-rata. Diusianya yang terbilang muda, Rama sangatlah ambisius dan sukses. Rama memiliki apapun yang dia inginkan, rumah megah, kendaraan mewah, mobil sport generasi terbaru, bahkan pada saat itu Rama memiliki sebuah perusahaan dengan gedung bertingkat yang diidamkan oleh banyak orang. Rama juga memiliki seorang istri yang cantik, anak dari relasi bisnisnya saat itu. Rama sangat bangga dengan capaian yang ia peroleh. Lalu kenapa kehidupannya saat ini berubah drastis?

“Brengsek… aku selalu kesel saat ingat orang itu. Berani-beraninya dia berkhianat dan membuat aku hidup sengsara seperti ini. Akan ku balas dia suatu saat nanti”

Rama bergumam sambil terus menikmati makan malamnya. Sesekali Rama memperhatikan jalanan perkotaan disekelilingnya. Riuh pikuk kota disiang hari, nampak tenang dimalam hari.

“Huft… Pasundan, kota ini terlihat lebih indah di malam hari. Hanya saja hidupku tidak seindah kota ini” pikir Rama saat itu.

“Woooyyy…. Sedang apa kamu disini…?! Dasar Sampah tidak berguna..!!” Rama mendengar seseorang berteriak dan mengumpat.

Rama melihat orang berseragam dengan tubuh gempal sedang bersiap menangkapnya dengan borgol ditangan. Ternyata itu adalah petugas keamanan kota Pasundan. Rama pun terkejut dan segera berlari dari tempat itu. Dia berlari secepat kilat menyusuri gang-gang sempit diantara gedung tinggi. Petugas keamanan masih terus mengejar Rama tanpa henti.

“Woooyyy… Bangsat, berhenti kamu..!!” teriak petugas keamanan.

“Tangkap aku kalau bisa dasar gendut…!!” sahut Rama sembari mengejek.

Rama terus berlari diikuti petugas keamanan yang mulai tersengal kehabisan nafas. Hingga disuatu tempat, dimana terdapat pagar besi tinggi yang menghalangi jalan dan membuat Rama terhenti.

“Huh huh huh huh….” petugas keamanan kehabisan nafas.

“Mampus tertangkap kau sekarang” ujar petugas keamanan dengan senyum kemenangan di wajahnya.

Rama berbalik badan, melihat petugas keamanan dengan mata tajam.

“Mimpi kau…!!!” Rama mengacungkan jari tengahnya kepada petugas keamanan

sembari  berbalik dan memanjat pagar besi dibelakangnya dengan sangat cekatan.

Petugas keamanan berusaha menangkap Rama sebelum dia naik terlalu tinggi namun usahanya gagal. Rama berhasil melewati pagar besi tersebut dan mencemooh petugas keamanan…

“Makanya olahraga yang rajin dasar gendut!! Ha ha ha…!!!” Rama melenggang pergi meninggalkan petugas keamanan dibalik pagar besi.

“Awas saja, kutangkap kau nanti bangsat…!!! Petugas keamanan berteriak kepada Rama sambil memukul-mukul pagar besi karena kesal yang memuncak.

“Nyaris saja aku tertangkap… Jika yang mengejarku bukan petugas gendut itu, mungkin aku sudah membusuk dipenjara. Aku harus lebih berhati-hati.” gumam Rama.

“Kota ini sangat tidak adil, orang-orang kaya diluar sana bisa hidup dengan leluasa. Bahkan jika mereka melakukan korupsi besar-besaran, hukuman yang mereka dapatkan sangat ringan. Sedangkan aku, disini mencari makan, tapi malah dikejar-kejar seperti aku adalah penjahat kelas kakap.” Rama terus bergumam dengan perasaan kesal.

“Eh… Apa aku dulu juga orang kaya yang jahat ya?” Rama tersentak dan teringat kehidupannya dulu kala.

“Sepertinya dulu aku orang yang cukup baik. Bahkan mungkin karena hal itu orang-orang mengkhianatiku” rama kembali merasa kesal.

Ya… Dulu Rama adalah pemilik perusahaan besar dengan kondisi finansial yang sangat baik bahkan disegani oleh rekanan dan kompetitornya. Namun hal tersebut tidak membuat Rama tinggi hati dan angkuh. Rama adalah sosok pemimpin yang sangat peduli dengan seluruh karyawannya. Dia sangat royal dan tidak sungkan melakukan hal yang dianggap sepele hanya untuk membantu orang lain. Hal itu membuat Rama menjadi sosok orang yang sangat dikagumi oleh banyak pihak.

“Hush… buat apa ingat-ingat masa lalu. Dulu ya dulu, sekarang ya sekarang.” Pikir Rama.

“Tapi… Aku sudah berulang kali berusaha mencari pekerjaan di kota besar ini, tapi setelah melihat penampilanku, aku langsung diusir. Menyebalkan…” lanjut Rama kecewa.

Rama kembali bergerak menyusuri jalanan perkotaan sambil sesekali melihat sudut gang untuk mencari tempat beristirahat. Langkah Rama terhenti saat melihat sebuah selebaran yang sangat menarik perhatiannya. Mata Rama

terbuka lebar saat melihat selebaran itu.

[Kamu Ingin Mengubah Hidupmu?]

Itulah tulisan yang membuat rama penasaran

“Selebaran Apa ini?”

Dengan sigap rama mengambil selebaran itu dan dibacanya dengan lebih detail,

[Kamu Ingin Mengubah Hidupmu?

Ubah jalan hidupmu bersama kami.

Kesempatan Terbatas, jadilah bagian dari orang-orang yang mengubah takdir

hidupya.

Hubungi kami di Jalan Buntu Nomor 101.

Grab It Fast]

“Alamat ini sepertinya tidak jauh dari sini.  Tapi orang bodoh macam apa yang akan percaya

dengan hal-hal semacam ini. Hahahaha…” tanpa sengaja Rama tertawa kencang. Rama

pun menyimpan kertas selebaran itu di saku baju kumalnya.

Rama terus menelusuri jalan kota malam itu, dan syukurlah Rama juga menemukan sepotong roti sisa yang masih bisa dimakan.

“Roti ini sangat enak” gumamnya sembari terus melangkahkan kaki hingga akhirnya langkah Rama terhenti kembali disebuah gedung yang tidak terlalu besar namun cukup megah baginya saat itu.

[Pandawa Group. Jalan Buntu Nomor 101]

Itu yang tertera pada tembok pagar gedung tersebut. Rama tercengang dan tidak sengaja menjatuhkan roti yang dia pegang

“Kenapa aku berjalan kesini…??!!!”

***

 

Nama : Rama Ghuntara

Usia   : 28 Tahun (Juli 2031)

Pekerjaan : Tunawisma

Perawakan : Badan tegap, kulit

kusam, baju lusuh mirip gelandangan (ya iya lah)

Alamat Tinggal : Jalanan kota tanah Pasundan

 

POJOK AUTHOR

Halooooo ladies & gentlemen... Welcome to Project Wanara… Saat ini anda sedang membaca novel keren garapan Kang Han yang baru saja mengudara.

Kencangkan sabuk pengaman anda, Project Wanara akan hadir setiap hari Senin & Kamis Pukul 22.00 WIB. Jangan sampai ketinggalan chapter-chapter berikutnya ya.

See You...!!!

Terpopuler

Comments

azra

azra

nyimak

2022-01-11

0

Kang Han

Kang Han

Terimakasih sudah mampir di Project Wanara... Tunggu Chapter selanjutnya ya.... see you

2021-05-16

6

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Rama
2 Chapter 2. Wanara
3 Chapter 3. Wanara (2)
4 Chapter 4. Onyx
5 Chapter 5. Salam Kenal
6 Chapter 6. Potensi
7 Chapter 7. Mandalawangi
8 Chapter 8. Mendaki
9 Chapter 9. Tim Yang Kuat
10 Chapter 10. Pengendalian CORE
11 Chapter 11. Ledakan Energi
12 Chapter 12. Kekuatan CORE Rama
13 Chapter 13. Hey, Aku Berhasil!
14 Chapter 14. Identifikasi Energi
15 Chapter 15. Teridentidikasi
16 Chapter 16. Dandelion Merah Muda
17 Chapter 17. Penguatan, Perubahan, Penyebaran
18 Chapter 18. Pertarungan Sengit
19 Chapter 19. Kekuatan dan Kebebasan
20 Chapter 20. Tumbuh, Berkembang dan Tak Tertandingi
21 Chapter 21. Pertarungan Tim
22 Chapter 22. Hantaman Petir
23 Chapter 23. Gabungan Kekuatan.
24 Chapter 24. Windhi Ayundari (Part 1) - Mesin Lontar dan Boneka Kayu
25 Chapter 25. Windhi Ayundari (Part 2) - Pusaran
26 Chapter 26. Windhi Ayundari (Part 3) - Kubah Angin
27 Chapter 27. Windhi Ayundari (Part 4) - Perubahan Ekstrim
28 Chapter 28. Windhi Ayundari (Last Part) - Cerita Dibalik Senyuman
29 Chapter 29. Galih Ananda (Part 1) - Pedang Rapier
30 Chapter 30. Galih Ananda (Part 2) - Tameng Pelindung
31 Chapter 31. Galih Ananda (Part 3) - Adaptasi dan Daya Tahan
32 Chapter 32. Galih Ananda (Part 4) - Keseimbangan energi
33 Chapter 33. Galih Ananda (Last Part) - Peningkatan Kemampuan
34 Chapter 34. Dirga Prayuda (Part 1) - Orang yang Keras Kepala
35 Chapter 35. Dirga Prayuda (Part 2) - Regenerasi Sel
36 PENGUMUMAN [BUKAN KELANJUTAN CERITA]
37 Chapter 36. Dirga Prayuda (Part 3) - Kemunculan Energi Gelap
38 Chapter 37. Dirga Prayuda (Part 4)
39 Chapter 38. Dirga Prayuda (Last Part)
40 Chapter 39. Fakta Sesungguhnya
41 Chapter 40. Julia dan Lima Pandawa.
42 Chapter 41. Rama Ghuntara (Part 1) - Hipotesa
43 Chapter 42. Rama Ghuntara (Part 2) - Perselisihan.
44 Chapter 43. Rama Ghuntara (Part 3) - Kapsul Virtual
45 [Bukan Kelanjutan Cerita] - Visualisasi Karakter
46 Chapter 44. Rama Ghuntara (Part 4) - Sebuah Senyuman
47 Chapter 45. Rama Ghuntara (Last Part) - Persaingan
48 Chapter 46. Yuna Angela (Part 1) - Yuna dan Alia
49 Chapter 47. Yuna Angela (Part 2) - Rencana
50 Chapter 48. Yuna Angela (Part 3) - Merelakan kepergian
51 Chapter 49. Yuna Angela (Part 4) - Keindahan yang Mengerikan
52 Chapter 50. Yuna Angela (Last Part) - Jadilah Kuat dan Tersenyumlah
53 Chapter 51. Teknik Pernapasan
54 Chapter 52. Kematian Raka
55 Chapter 53. Prediksi
56 Chapter 54. Kompetisi Antar Project
57 Chapter 55. Berkumpulnya Seluruh Project
58 Chapter 56. Curahan Hati
59 Chapter 57. Pemanasan
60 Chapter 58. Keyakinan
61 Chapter 59. Dasamuka VS Brahma (Part 1) - Perseteruan
62 Chapter 60. Dasamuka VS Brahma (Last Part) - Diskualifikasi
63 Chapter 61. Punakawan VS Wanara (Part 1) - Dirga dan Rindra
64 Chapter 62. Punakawan VS Wanara (Part 2) - Brutal
65 Chapter 63. Punakawan VS Wanara (Last Part) - Berakhir
66 Chapter 64. Jinn
67 Chapter 65. Asal Muasal
68 Chapter 66. Darah Sang Raja Jinn
69 Chapter 67. Destruksi Energi
70 Chapter 68. Mitos
71 Chapter 69. Penguasa Pantai Selatan
72 Chapter 70. Dunia Lain
73 Chapter 71. Ilusi
74 Chapter 72. Portal Dimensi
75 Chapter 73. Panglima Kerajaan
76 Chapter 74. Teknik Fusi
77 Chapter 75. Pembangkitan
78 Chapter 76. Jinn Pendamping
79 Chapter 77. Rasuk
80 Chapter 78. Kehilangan Kendali
81 Chapter 79. Rekan?
82 Chapter 80. Serangan Para Iblis
83 Chapter 81. Tak Tertandingi
84 Chapter 82. Dominasi
85 Chapter 83. Terjebak
86 Chapter 84. Air Mata
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Chapter 1. Rama
2
Chapter 2. Wanara
3
Chapter 3. Wanara (2)
4
Chapter 4. Onyx
5
Chapter 5. Salam Kenal
6
Chapter 6. Potensi
7
Chapter 7. Mandalawangi
8
Chapter 8. Mendaki
9
Chapter 9. Tim Yang Kuat
10
Chapter 10. Pengendalian CORE
11
Chapter 11. Ledakan Energi
12
Chapter 12. Kekuatan CORE Rama
13
Chapter 13. Hey, Aku Berhasil!
14
Chapter 14. Identifikasi Energi
15
Chapter 15. Teridentidikasi
16
Chapter 16. Dandelion Merah Muda
17
Chapter 17. Penguatan, Perubahan, Penyebaran
18
Chapter 18. Pertarungan Sengit
19
Chapter 19. Kekuatan dan Kebebasan
20
Chapter 20. Tumbuh, Berkembang dan Tak Tertandingi
21
Chapter 21. Pertarungan Tim
22
Chapter 22. Hantaman Petir
23
Chapter 23. Gabungan Kekuatan.
24
Chapter 24. Windhi Ayundari (Part 1) - Mesin Lontar dan Boneka Kayu
25
Chapter 25. Windhi Ayundari (Part 2) - Pusaran
26
Chapter 26. Windhi Ayundari (Part 3) - Kubah Angin
27
Chapter 27. Windhi Ayundari (Part 4) - Perubahan Ekstrim
28
Chapter 28. Windhi Ayundari (Last Part) - Cerita Dibalik Senyuman
29
Chapter 29. Galih Ananda (Part 1) - Pedang Rapier
30
Chapter 30. Galih Ananda (Part 2) - Tameng Pelindung
31
Chapter 31. Galih Ananda (Part 3) - Adaptasi dan Daya Tahan
32
Chapter 32. Galih Ananda (Part 4) - Keseimbangan energi
33
Chapter 33. Galih Ananda (Last Part) - Peningkatan Kemampuan
34
Chapter 34. Dirga Prayuda (Part 1) - Orang yang Keras Kepala
35
Chapter 35. Dirga Prayuda (Part 2) - Regenerasi Sel
36
PENGUMUMAN [BUKAN KELANJUTAN CERITA]
37
Chapter 36. Dirga Prayuda (Part 3) - Kemunculan Energi Gelap
38
Chapter 37. Dirga Prayuda (Part 4)
39
Chapter 38. Dirga Prayuda (Last Part)
40
Chapter 39. Fakta Sesungguhnya
41
Chapter 40. Julia dan Lima Pandawa.
42
Chapter 41. Rama Ghuntara (Part 1) - Hipotesa
43
Chapter 42. Rama Ghuntara (Part 2) - Perselisihan.
44
Chapter 43. Rama Ghuntara (Part 3) - Kapsul Virtual
45
[Bukan Kelanjutan Cerita] - Visualisasi Karakter
46
Chapter 44. Rama Ghuntara (Part 4) - Sebuah Senyuman
47
Chapter 45. Rama Ghuntara (Last Part) - Persaingan
48
Chapter 46. Yuna Angela (Part 1) - Yuna dan Alia
49
Chapter 47. Yuna Angela (Part 2) - Rencana
50
Chapter 48. Yuna Angela (Part 3) - Merelakan kepergian
51
Chapter 49. Yuna Angela (Part 4) - Keindahan yang Mengerikan
52
Chapter 50. Yuna Angela (Last Part) - Jadilah Kuat dan Tersenyumlah
53
Chapter 51. Teknik Pernapasan
54
Chapter 52. Kematian Raka
55
Chapter 53. Prediksi
56
Chapter 54. Kompetisi Antar Project
57
Chapter 55. Berkumpulnya Seluruh Project
58
Chapter 56. Curahan Hati
59
Chapter 57. Pemanasan
60
Chapter 58. Keyakinan
61
Chapter 59. Dasamuka VS Brahma (Part 1) - Perseteruan
62
Chapter 60. Dasamuka VS Brahma (Last Part) - Diskualifikasi
63
Chapter 61. Punakawan VS Wanara (Part 1) - Dirga dan Rindra
64
Chapter 62. Punakawan VS Wanara (Part 2) - Brutal
65
Chapter 63. Punakawan VS Wanara (Last Part) - Berakhir
66
Chapter 64. Jinn
67
Chapter 65. Asal Muasal
68
Chapter 66. Darah Sang Raja Jinn
69
Chapter 67. Destruksi Energi
70
Chapter 68. Mitos
71
Chapter 69. Penguasa Pantai Selatan
72
Chapter 70. Dunia Lain
73
Chapter 71. Ilusi
74
Chapter 72. Portal Dimensi
75
Chapter 73. Panglima Kerajaan
76
Chapter 74. Teknik Fusi
77
Chapter 75. Pembangkitan
78
Chapter 76. Jinn Pendamping
79
Chapter 77. Rasuk
80
Chapter 78. Kehilangan Kendali
81
Chapter 79. Rekan?
82
Chapter 80. Serangan Para Iblis
83
Chapter 81. Tak Tertandingi
84
Chapter 82. Dominasi
85
Chapter 83. Terjebak
86
Chapter 84. Air Mata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!