Chapter 4. Onyx

“Wanara… I am coming!!” Rama berteriak dengan sangat semangat.

“Jika begitu silahkan kembali duduk Tuan Rama” pinta Julia kepada Rama.

Rama yang tidak bisa mengendalikan semangatnya terlihat tersipu malu atas perkataan Julia. Rama pun berjalan kembali ke kursi yang telah disediakan. Untuk mengendalikan diri, Rama meminum teh dan menyantap kudapan yang telah disajikan sebelumnya.

“Saya akan lanjutkan pembicaraan yang tadi sempat tertunda. Mohon Tuan Rama untuk mendengarkan dengan baik hingga saya selesai menjelaskan agar tidak terjadi lagi kesalahpahaman yang tidak diperlukan.” Julia memulai kembali pembicaraan.

“Baik Julia…” Jawab Rama singkat.

Kemudian Julia menjelaskan segala hal yang perlu diketahui oleh Rama saat bergabung bersama Project Wanara.

“Seperti yang tadi sudah saya jelaskan bahwa Tuan Rama tidak perlu khawatir dengan tempat tinggal dan makanan selama anda menjadi bagian dari Projact Wanara ini. Bahkan kami juga akan sediakan uang saku setiap bulannya untuk anda. Itu adalah hal pertama yang perlu anda ketahui.”

“Selain Project Wanara, secara bersamaan Pandawa Group juga menjalankan 5 project lainnya dimana seluruh project memiliki tujuan yang sama. Jika Tuan Rama memperhatikan ruangan di sepanjang lorong tadi, terdapat beberapa pintu dengan label nama yang berbeda-beda bukan? Ruangan-ruangan tersebut adalah tempat pendaftaran untuk setiap project yang sedang dijalankan oleh Pandawa Group.”

“Walaupun keenam project ini memiliki tujuan yang sama, namun tetap memiliki tingkat prioritas yang berbeda. Project terbaik dengan prioritas tertinggi adalah Dasamuka, diikuti dengan Anantareja ditempat kedua, Dewabrata ditempat ketiga, lalu Punakawan ditempat keempat, Brahma ditempat kelima dan Wanara ditempat keenam.”

“Sejauh ini apakah ada yang ingin Tuan Rama tanyakan?” Julia menghentikan penjelasannya dan mempersilahkan Rama untuk bertanya.

“Ya Julia… Saya masih penasaran kenapa saya tetap bisa bergabung dengan project wanara walaupun saya bukanlah pemilik asli undangan ini?” Rama kembali bertanya dengan tata bahasa yang sopan dan ramah.

“Sebetulnya kami sendiri tidak begitu mengetahui siapa saja yang mendapatkan undangan. Hal tersebut langsung diputuskan oleh para Pandawa. Instruksi yang diberikan kepada kami hanyalah untuk memperlakukan siapapun yang membawa undangan dengan baik sesuai prosedur.” Julia menjawab dengan tenang.

“Para Pandawa? Siapa itu?” tanya Rama Keheranan.

“Tentu saja para petinggi Pandawa Group. Orang-orang hebat yang membangun perusahaan ini.” ujar Julia.

“Undangan ini sepertinya sesuatu yang sangat berharga hingga pimpinan Pandawa Group sendiri yang memutuskan siapa yang berhak menerima undangan” pikir Rama.

“Kemudian Julia… Project Wanara ini berada pada prioritas terakhir, mengapa demikian? dan keuntungan apa yang didapatkan project lain yang lebih diprioritaskan?” Rama kembali melontarkan pertanyaan kepada Julia.

“Akan sedikit memakan waktu jika saya harus menjawab pertanyaan tersebut, jadi akan lebih baik jika Tuan Rama melanjutkan prosedur pendaftaran berikutnya. Seiring berjalannya waktu, anda akan semakin paham dengan perbedaan masing-masing project” jawab Julia dengan lugas.

“Apa-apaan dengan jawaban itu… Aku rasa aku punya banyak waktu disini…” pikir Rama.

“Baiklah jika memang begitu. Apa prosedur berikutnya?” tanya Rama.

“Mohon tunggu sebentar Tuan Rama.” ujar Julia.

Julia berdiri dan membuka lemari yang berada di sudut kanan ruangan itu. Julia nampak dengan hati-hati mengambil sebuah kotak dari dalamnya. Setelah itu, Julia kembali menghampiri Rama dan duduk di tempatnya semula serta memberikan kotak itu kepada Rama.

“Silahkan Tuan Rama buka. Benda itu adalah tanda bahwa Tuan Rama telah bergabung kedalam Project Wanara.” Julia memberi penjelasan.

Rama mengambil kotak tersebut dan membukanya perlahan.

“Apa…? Sebuah Cincin…? Dia tidak sedang melamarku kan?” pikir Rama saat itu.

“Itu adalah Cincin Onyx. Silahkan pakai itu Tuan Rama” ujar Julia.

“Tentu saja ini bukan lamaran, dasar bodoh. Ha ha ha.” pikir Rama.

“Jadi setelah saya menggunakan cincin ini, saya secara resmi bergabung dengan Project Wanara?” tanya Rama.

“Iya tepat sekali Tuan.” Jawab Julia Singkat.

Cincin Onyx merupakan simbol keberadaan seseorang didalam Project Wanara yang dibuat dengan teknologi modern sehingga dapat membantu penggunanya untuk membuka potensi diri yang mereka miliki. Cincin Onyx berwana hitam yang berasal dari bahan baku utama pembuatannya yaitu Black Onyx Stone dan memiliki ukiran berwarna putih cerah.

Ketika hendak mengenakan cincin tersebut, keraguan kembali menghampiri Rama.

“Apa ini benar? Apa aku siap dengan semua resiko yang akan muncul kedepannya?” pikir Rama.

{10 Jutaaaaaaaaaaa}

Sekelebat terlintas di pikiran Rama tentang sejumlah uang yang telah dijanjikan akan dia terima setiap bulan.

“Apa lagi yang harus ku khawatirkan? Ha ha ha.” Pikir Rama.

Rama segera mengeluarkan cincin didalam kotak dan memakainya di ibu jari.

“Sepertinya cincin ini terlalu kecil Julia.” Rama berbicara kepada Julia.

“Jika begitu coba tuan pakai di jari lain yang sesuai.” Julia menjawab dengan sedikit rasa kesal.

“Sepertinya aku salah bicara, baru kali ini Julia terlihat nampak kesal.” Pikir Rama dengan sedikit khawatir.

Kemudian Rama mencoba menggunakan cincin tersebut di jari kelingkingnya. Benar saja, ukuran Cincin Onyx sangat sesuai dengan jari kelingking Rama. Rama mengangkat tangannya ke atas untuk melihat apakah cincin itu cocok dipakai di jarinya. Tidak lama kemudian…

“Aarghhhh….” Rama menjerit kesakitan.

Cincin Onyx membuat getaran aneh dan terasa mengecil serta menyempit dari ukuran sebelumnya. Hal itu membuat Rama merasa sangat kesakitan. Cincin itu terlihat terus semakin kecil.

Rama terus menjerit dan melihat cincin di jari kelingkingnya…

“Apa ini Julia….? Apa kau menjebakku..??!!” Rama menjerit dan menghardik Julia.

“Cincin itu adalah benda yang dibuat oleh Para Pandawa sendiri. Didesain khusus dengan teknologi nano cutting besutan Pandawa Group. Dengan dipicu oleh panas tubuh manusia, partikel nano Cincin Onyx dapat menyatu dengan pemiliknya beberapa saat setelah digunakan.” Julia coba menjelaskan.

“Partikel-partikel nano penyusun cincin akan terserap kedalam tubuh anda tuan. Itulah sebabnya cincin ini terlihat semakin mengecil. Ini adalah tahap pertama untuk membangkitkan potensi yang anda miliki. Rasanya akan sedikit sakit, tapi anda harus melewati tahap ini.” tambah Julia.

“Aarghhhh….” Rama masih terus menjerit kesakitan dan tidak menanggapi perkataan Julia sedikitpun.

Setelah beberapa saat, seluruh partikel Cincin Onyx telah terserap kedalam tubuh Rama dan sama sekali tidak terlihat lagi di jari kelingking Rama. Namun, jeritan Rama tidak serta merta berhenti. Justru sebaliknya, Rama menjerit semakin keras dari sebelumnya. Perlahan dari jari kelingking tempat Cincin Onyx dipasang, muncul bekas luka bakar dan terus menjalar ke area tangan Rama. Julia dan Darma terkejut dan bingung dengan kejadian yang sedang mereka saksikan. Belum pernah mereka melihat kejadian ini. Berdasarkan pengalaman mereka, setelah Cincin Onyx terpasang, rasa sakit yang diderita hanya beberapa detik saja, yaitu saat Cincin Onyx terserap dan bersatu dengan pemakai cincin.

“Julia.. Apa yang terjadi ini?” Darma berteriak dengan panik dan bertanya kepada Julia.

“Entahlah Darma, aku juga tidak tahu. Ini belum pernah terjadi sebelumnya” jawab Julia dengan penuh rasa khawatir.

“Apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Darma.

“Tidak ada yang bisa kita lakukan. Kita hanya bisa menunggu Rama berhasil melaluinya. Aku sendiri tidak tahu hal ini akan berlangsung berapa lama.” Jawab Julia.

Darma dan Julia hanya bisa melihat Rama menjerit kesakitan. Bekas luka terbakar terus menjalar keseluruh tubuh Rama. Sebagian besar tubuh Rama seperti mendapatkan tato berwarna merah kehitaman. Jeritan Rama menjadi semakin kencang saat bekas luka bakar itu menjalar kebagian wajah. Saat bekas luka bakar mencapai bagian kening, Rama menjerit sejadi-jadinya hingga dia pun hilang kesadaran.

“Apa ini sudah selesai?” tanya Darma.

“Entahlah…” jawab Julia singkat.

Namun hal yang ganjil tidak berhenti disitu, bekas luka bakar berwarna merah kehitaman seperti tato yang tadi memenuhi sebagian besar tubuh Rama perlahan menghilang dan tidak meninggalkan jejak apapun. Bersamaan dengan hilangnya tanda bekas luka bakar ditubuh Rama, dia pun perlahan mulai mendapatkan kesadarannya kembali.

“Apa kau baik-baik saja Tuan Rama?” tanya Julia.

“Apa aku disurga? Apa sekarang aku sedang melihat malaikat?” Rama bergumam tanpa sadar saat melihat Julia.

Julia terkejut dan tersipu malu dengan kata-kata Rama, sedangkan Darma hanya bisa menghela nafas panjang.

“Huft… Dasar bodoh.” Pikir Darma.

***

Terpopuler

Comments

Rohad™

Rohad™

Lanjut 😄

2023-10-30

0

azra

azra

msih ngikutin alur ny

2022-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Rama
2 Chapter 2. Wanara
3 Chapter 3. Wanara (2)
4 Chapter 4. Onyx
5 Chapter 5. Salam Kenal
6 Chapter 6. Potensi
7 Chapter 7. Mandalawangi
8 Chapter 8. Mendaki
9 Chapter 9. Tim Yang Kuat
10 Chapter 10. Pengendalian CORE
11 Chapter 11. Ledakan Energi
12 Chapter 12. Kekuatan CORE Rama
13 Chapter 13. Hey, Aku Berhasil!
14 Chapter 14. Identifikasi Energi
15 Chapter 15. Teridentidikasi
16 Chapter 16. Dandelion Merah Muda
17 Chapter 17. Penguatan, Perubahan, Penyebaran
18 Chapter 18. Pertarungan Sengit
19 Chapter 19. Kekuatan dan Kebebasan
20 Chapter 20. Tumbuh, Berkembang dan Tak Tertandingi
21 Chapter 21. Pertarungan Tim
22 Chapter 22. Hantaman Petir
23 Chapter 23. Gabungan Kekuatan.
24 Chapter 24. Windhi Ayundari (Part 1) - Mesin Lontar dan Boneka Kayu
25 Chapter 25. Windhi Ayundari (Part 2) - Pusaran
26 Chapter 26. Windhi Ayundari (Part 3) - Kubah Angin
27 Chapter 27. Windhi Ayundari (Part 4) - Perubahan Ekstrim
28 Chapter 28. Windhi Ayundari (Last Part) - Cerita Dibalik Senyuman
29 Chapter 29. Galih Ananda (Part 1) - Pedang Rapier
30 Chapter 30. Galih Ananda (Part 2) - Tameng Pelindung
31 Chapter 31. Galih Ananda (Part 3) - Adaptasi dan Daya Tahan
32 Chapter 32. Galih Ananda (Part 4) - Keseimbangan energi
33 Chapter 33. Galih Ananda (Last Part) - Peningkatan Kemampuan
34 Chapter 34. Dirga Prayuda (Part 1) - Orang yang Keras Kepala
35 Chapter 35. Dirga Prayuda (Part 2) - Regenerasi Sel
36 PENGUMUMAN [BUKAN KELANJUTAN CERITA]
37 Chapter 36. Dirga Prayuda (Part 3) - Kemunculan Energi Gelap
38 Chapter 37. Dirga Prayuda (Part 4)
39 Chapter 38. Dirga Prayuda (Last Part)
40 Chapter 39. Fakta Sesungguhnya
41 Chapter 40. Julia dan Lima Pandawa.
42 Chapter 41. Rama Ghuntara (Part 1) - Hipotesa
43 Chapter 42. Rama Ghuntara (Part 2) - Perselisihan.
44 Chapter 43. Rama Ghuntara (Part 3) - Kapsul Virtual
45 [Bukan Kelanjutan Cerita] - Visualisasi Karakter
46 Chapter 44. Rama Ghuntara (Part 4) - Sebuah Senyuman
47 Chapter 45. Rama Ghuntara (Last Part) - Persaingan
48 Chapter 46. Yuna Angela (Part 1) - Yuna dan Alia
49 Chapter 47. Yuna Angela (Part 2) - Rencana
50 Chapter 48. Yuna Angela (Part 3) - Merelakan kepergian
51 Chapter 49. Yuna Angela (Part 4) - Keindahan yang Mengerikan
52 Chapter 50. Yuna Angela (Last Part) - Jadilah Kuat dan Tersenyumlah
53 Chapter 51. Teknik Pernapasan
54 Chapter 52. Kematian Raka
55 Chapter 53. Prediksi
56 Chapter 54. Kompetisi Antar Project
57 Chapter 55. Berkumpulnya Seluruh Project
58 Chapter 56. Curahan Hati
59 Chapter 57. Pemanasan
60 Chapter 58. Keyakinan
61 Chapter 59. Dasamuka VS Brahma (Part 1) - Perseteruan
62 Chapter 60. Dasamuka VS Brahma (Last Part) - Diskualifikasi
63 Chapter 61. Punakawan VS Wanara (Part 1) - Dirga dan Rindra
64 Chapter 62. Punakawan VS Wanara (Part 2) - Brutal
65 Chapter 63. Punakawan VS Wanara (Last Part) - Berakhir
66 Chapter 64. Jinn
67 Chapter 65. Asal Muasal
68 Chapter 66. Darah Sang Raja Jinn
69 Chapter 67. Destruksi Energi
70 Chapter 68. Mitos
71 Chapter 69. Penguasa Pantai Selatan
72 Chapter 70. Dunia Lain
73 Chapter 71. Ilusi
74 Chapter 72. Portal Dimensi
75 Chapter 73. Panglima Kerajaan
76 Chapter 74. Teknik Fusi
77 Chapter 75. Pembangkitan
78 Chapter 76. Jinn Pendamping
79 Chapter 77. Rasuk
80 Chapter 78. Kehilangan Kendali
81 Chapter 79. Rekan?
82 Chapter 80. Serangan Para Iblis
83 Chapter 81. Tak Tertandingi
84 Chapter 82. Dominasi
85 Chapter 83. Terjebak
86 Chapter 84. Air Mata
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Chapter 1. Rama
2
Chapter 2. Wanara
3
Chapter 3. Wanara (2)
4
Chapter 4. Onyx
5
Chapter 5. Salam Kenal
6
Chapter 6. Potensi
7
Chapter 7. Mandalawangi
8
Chapter 8. Mendaki
9
Chapter 9. Tim Yang Kuat
10
Chapter 10. Pengendalian CORE
11
Chapter 11. Ledakan Energi
12
Chapter 12. Kekuatan CORE Rama
13
Chapter 13. Hey, Aku Berhasil!
14
Chapter 14. Identifikasi Energi
15
Chapter 15. Teridentidikasi
16
Chapter 16. Dandelion Merah Muda
17
Chapter 17. Penguatan, Perubahan, Penyebaran
18
Chapter 18. Pertarungan Sengit
19
Chapter 19. Kekuatan dan Kebebasan
20
Chapter 20. Tumbuh, Berkembang dan Tak Tertandingi
21
Chapter 21. Pertarungan Tim
22
Chapter 22. Hantaman Petir
23
Chapter 23. Gabungan Kekuatan.
24
Chapter 24. Windhi Ayundari (Part 1) - Mesin Lontar dan Boneka Kayu
25
Chapter 25. Windhi Ayundari (Part 2) - Pusaran
26
Chapter 26. Windhi Ayundari (Part 3) - Kubah Angin
27
Chapter 27. Windhi Ayundari (Part 4) - Perubahan Ekstrim
28
Chapter 28. Windhi Ayundari (Last Part) - Cerita Dibalik Senyuman
29
Chapter 29. Galih Ananda (Part 1) - Pedang Rapier
30
Chapter 30. Galih Ananda (Part 2) - Tameng Pelindung
31
Chapter 31. Galih Ananda (Part 3) - Adaptasi dan Daya Tahan
32
Chapter 32. Galih Ananda (Part 4) - Keseimbangan energi
33
Chapter 33. Galih Ananda (Last Part) - Peningkatan Kemampuan
34
Chapter 34. Dirga Prayuda (Part 1) - Orang yang Keras Kepala
35
Chapter 35. Dirga Prayuda (Part 2) - Regenerasi Sel
36
PENGUMUMAN [BUKAN KELANJUTAN CERITA]
37
Chapter 36. Dirga Prayuda (Part 3) - Kemunculan Energi Gelap
38
Chapter 37. Dirga Prayuda (Part 4)
39
Chapter 38. Dirga Prayuda (Last Part)
40
Chapter 39. Fakta Sesungguhnya
41
Chapter 40. Julia dan Lima Pandawa.
42
Chapter 41. Rama Ghuntara (Part 1) - Hipotesa
43
Chapter 42. Rama Ghuntara (Part 2) - Perselisihan.
44
Chapter 43. Rama Ghuntara (Part 3) - Kapsul Virtual
45
[Bukan Kelanjutan Cerita] - Visualisasi Karakter
46
Chapter 44. Rama Ghuntara (Part 4) - Sebuah Senyuman
47
Chapter 45. Rama Ghuntara (Last Part) - Persaingan
48
Chapter 46. Yuna Angela (Part 1) - Yuna dan Alia
49
Chapter 47. Yuna Angela (Part 2) - Rencana
50
Chapter 48. Yuna Angela (Part 3) - Merelakan kepergian
51
Chapter 49. Yuna Angela (Part 4) - Keindahan yang Mengerikan
52
Chapter 50. Yuna Angela (Last Part) - Jadilah Kuat dan Tersenyumlah
53
Chapter 51. Teknik Pernapasan
54
Chapter 52. Kematian Raka
55
Chapter 53. Prediksi
56
Chapter 54. Kompetisi Antar Project
57
Chapter 55. Berkumpulnya Seluruh Project
58
Chapter 56. Curahan Hati
59
Chapter 57. Pemanasan
60
Chapter 58. Keyakinan
61
Chapter 59. Dasamuka VS Brahma (Part 1) - Perseteruan
62
Chapter 60. Dasamuka VS Brahma (Last Part) - Diskualifikasi
63
Chapter 61. Punakawan VS Wanara (Part 1) - Dirga dan Rindra
64
Chapter 62. Punakawan VS Wanara (Part 2) - Brutal
65
Chapter 63. Punakawan VS Wanara (Last Part) - Berakhir
66
Chapter 64. Jinn
67
Chapter 65. Asal Muasal
68
Chapter 66. Darah Sang Raja Jinn
69
Chapter 67. Destruksi Energi
70
Chapter 68. Mitos
71
Chapter 69. Penguasa Pantai Selatan
72
Chapter 70. Dunia Lain
73
Chapter 71. Ilusi
74
Chapter 72. Portal Dimensi
75
Chapter 73. Panglima Kerajaan
76
Chapter 74. Teknik Fusi
77
Chapter 75. Pembangkitan
78
Chapter 76. Jinn Pendamping
79
Chapter 77. Rasuk
80
Chapter 78. Kehilangan Kendali
81
Chapter 79. Rekan?
82
Chapter 80. Serangan Para Iblis
83
Chapter 81. Tak Tertandingi
84
Chapter 82. Dominasi
85
Chapter 83. Terjebak
86
Chapter 84. Air Mata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!