Chapter 5. Salam Kenal

Julia terkejut dan tersipu malu dengan kata-kata Rama, sedangkan Darma hanya bisa menghela nafas panjang.

“Huft… Dasar bodoh.” Pikir Darma melihat tingkah laku Rama.

“Sepertinya anda sudah sadarkan diri Tuan Rama” ujar Darma berbicara kepada Rama.

“Ugghh… Kepala ku sakit sekali Pak Darma. Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Rama setengah sadar sambil memegang kepalanya yang masih terasa sakit.

“Ini adalah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya tuan. Kami sendiri tidak tahu apa yang sebetulnya terjadi” Julia menjawab pertanyaan Rama.

“Seharusnya Tuan Rama hanya akan merasa sedikit sakit saat Cincin Onyx terserap kedalam tubuh anda. Tapi setelah Cincin Onyx terserap seluruhnya, tiba-tiba saja anda menjerit dengan sangat keras dan muncul tanda aneh dari jari kelingking anda dan terus menjalar hingga hampir ke seluruh tubuh anda hingga tiba-tiba saja anda tidak sadarkan diri tuan” Julia coba menjelaskan situasi yang terjadi kepada Rama.

“Aku masih belum mengerti Julia…” ujar Rama menanggapi penjelasan Julia.

“Singkatnya, apa yang terjadi pada anda sedikit berbeda dengan orang lain. Mungkin saja anda adalah orang yang spesial tuan” Julia kembali menjelaskan.

“Apakah spesial itu dalam artian yang baik atau buruk?” tanya Rama.

“Saya belum bisa menjawab pertanyaan itu tuan. Saya sendiri tidak memiliki informasi apapun tentang kasus anda.” Jawab Julia.

“Baiklah Julia… Aku mengerti…”

“Sekarang sudah sangat larut malam, akan lebih baik jika Tuan Rama segera beristirahat. Besok kami akan perkenalkan anda dengan anggota Project Wanara lainnya. Mereka telah datang 1 minggu lebih awal dan telah mendapatkan pengujian tahap pertama.” Jelas Julia meminta Rama untuk beristirahat.

“Baiklah Julia, aku akan mencari tempat untuk beristirahat di pinggir jalan dekat gedung ini, besok aku akan datang lagi kesini sesuai perkataan anda barusan.” Rama menanggapi perkataan Julia.

“Apa tadi anda tidak mendengarkan penjelasan Julia, tuan?” tanya Darma kepada Rama.

“……….” Rama melihat Darma dengan rasa bingung.

“Apa maksud orang ini?” pikir Rama kebingungan.

Lagi-lagi Darma harus menghela nafas panjang…

“Huft… Baiklah ikuti saya tuan. Saya akan antarkan anda ke tempat istirahat yang telah kami siapkan.” Darma berbicara dan menjawab kebingungan Rama.

“Oh iya.. Ha ha ha… Tentu saja aku ingat…” Rama tertawa malu mendengar kata-kata Darma

Rama mengikuti Darma keluar dari pintu ruangan pendaftaran Project Wanara…

“Selamat beristirahat Tuan. Sampai jumpa besok pagi” Julia memberikan salam perpisahan kepada Rama dengan menundukkan kepala.

“Wanita yang sangat lembut…” pikir Rama Saat itu.

Darma mengajak Rama untuk naik ke lantai atas gedung tersebut. Disanalah ruangan yang disediakan untuk Rama beristirahat. Sesampainya didepan pintu ruangan istirahat, Darma membuka pintu dan menjelaskan fasilitas apa saja yang dapat digunakan Rama.

“……….” Lagi dan lagi Rama tercengang dengan apa yang dia dapatkan. Rama Berdiri mematung saat pertama kali pintu ruangan dibuka.

“Silahkan masuk tuan” pinta Darma kepada Rama.

“Ini adalah ruangan tempat Tuan Rama bisa beristirahat, memang tidak terlalu besar, tapi cukup nyaman untuk digunakan” Darma memulai penjelasan.

“Tidak terlalu besar….?? Ini luar biasa loh…!!!” Rama menanggapi kata-kata Darma dengan hati berbunga-bunga

“Berikutnya saya akan jelaskan fasilitas ruangan ini. Disisi kanan ada kamar mandi, ada Shower dan bathtub didalamnya.” Ujar Darma.

“Showeeeeerrrr…… Bathtub…..” pikir Rama dengan sangat senang.

“Anda bisa menggunakan air dingin atau hangat. Air dingin mengunakan keran bertanda biru, air hangat menggunakan keran bertanda merah”

“Aiiiir Hangaaaat…..” Rama membayangkan nyamannya mandi dengan air hangat..

“Disisi kiri ada lemari dan meja rias untuk menyimpan baju dan perlengkapan yang anda bawa. Didalamnya juga telah kami siapkan pakaian khusus bagi peserta Project Wanara. Anda bisa pakai itu”

“Baju baruuuuu…..” Rama kembali membayangkan betapa kerennya dia menggunakan baju baru itu.

“Kemudian tentu saja ada kasur untuk anda tidur”

“Kasur nya besar sekali….” Pikir Rama dengan tidak sabar untuk segera berbaring.

“Dan terakhir, anda bisa menikmati pemandangan indah kota pasundan melalui jendela ini.”

“Luaaaaar biasaaaa….” Pikir Rama tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

“Saya harap anda bisa beristirahat dengan baik karena mulai besok anda akan memulai Project Wanara.” Lanjut Darma menjelaskan.

“Terimakasih banyak Pak Darma…” Rama mengucapkan terima kasih kepada Darma dan tanpa sadar memegang tangan Darma dengan sangat kuat.

“Ini sudah menjadi tugas saya tuan” jawab Darma

“Jika begitu silahkan beristirahat, saya akan datang lagi besok pagi” tambahnya.

“Terima kasih…” Rama kembali mengucapkan terima kasih saat Darma keluar ruangan.

Darma keluar ruangan dengan senyum kecil diwajahnya.

“Ahhhhh…. Hari yang menyenangkan….” Pikir Rama sembari melihat pemandangan kota pasundan malam hari.

 

**Keesokan Pagi**

 

Tok… Tok… Tok…

“Selamat pagi Tuan Rama”

Rama mendengar suara pintu kamarnya diketuk dan suara Darma memanggil dari balik pintu tersebut. Dengan cepat Rama membuka pintu kamarnya untuk menyambut Darma.

“Whoaaa…..” Darma terkejut melihat Rama

“Apa yang terjadi dengan wajah anda tuan?” tanya Darma bingung.

Wajah Rama terlihat pucat, matanya terlihat sangat gelap dengan kantung mata yang besar. Rama terlihat sangat lelah. Namun dibalik tampilan fisik wajah Rama yang buruk saat itu, terlihat senyum bahagia di wajah Rama.

Rama menceritakan apa yang terjadi. Rupanya setelah Darma pergi meninggalkan ruangan. Rama tanpa henti menatap pemandangan kota pasundan malam hari yang indah. Lalu Rama pergi membersihkan dirinya dikamar mandi dengan air hangat yang terasa sangat nyaman.

Setelah itu dia pun pergi ke kasur untuk berbaring. Namun, karena Rama khawatir akan bangun kesiangan, Rama tidur dengan menggunakan pakaian yang telah disiapkan dilemari kamarnya. Sepanjang malam Rama mencoba untuk tidur, tapi karena perasaan hati Rama yang sedang bahagia, adrenalin Rama semakin terpacu dan terus memikirkan tentang apa yang akan terjadi di hari berikutnya. Hal itu membuat Rama terjaga sepanjang malam dengan senyuman diwajahnya.

“Benar-benar orang yang bodoh…” Pikir Darma.

“Sekarang akan lebih baik jika anda mencuci wajah dan merapihkan penampilan anda terlebih dahulu tuan. Saya akan tunggu anda disini” Ujar Darma.

“Baiklah Pak Darma. Tunggu sebentar ya.” Rama menanggapi dengan semangat.

Rama dengan cekatan mencuci wajahnya lalu merapihkan rambutnya menggunakan minyak rambut yang telah disediakan. Dalam waktu singkat penampilan Rama berubah dan terlihat jauh lebih baik.

“Aku memang sangat cocok dengan pakaian ini” pikir Rama dengan bangga.

“Ayo Pak Darma… Aku sudah siap…” Rama berteriak sembari membuka pintu kamarnya.

Rama terkejut malu melihat Julia telah berada disamping Darma yang sedang menunggunya bersiap-siap.

“Selamat pagi Tuan Rama” Julia menyapa Rama dengan sangat ramah.

“Selamat pagi Julia…” Rama menjawab dengan sedikit terbata-bata.

“Untung saja Julia tidak melihat wajah berantakan ku tadi” Pikir Rama.

“Mari kita pergi ke kantin untuk sarapan dan bertemu dengan anggota tim Project Wanara lainnya. Ada telihat jauh lebih baik dibandingkan kemarin tuan.” Julia memuji dan mengajak Rama untuk bergegas menuju kantin.

“Lebih baik…??” Rama bingung.

“Tentu saja lebih baik, tampilan ku kemarin tidak lebih seperti seorang gelandangan..!!” Pikir Rama tersentak.

“Terima kasih Julia” Jawab Rama.

Julia dan Darma serta diikuti oleh Rama pergi bersama-sama menuju kantin untuk sarapan pagi dan bertemu dengan anggota tim lain. Rama berjalan dengan sedikit penasaran, orang-orang macam apa yang akan menjadi temannya nanti, mengingat Project ini hanya ditujukan untuk orang-orang tertentu saja.

“Selamat pagi semuanya…” setibanya di kantin, Julia dengan ramah menyapa 4 orang yang sedang makan bersama di 1 meja. Ya, itu adalah anggota tim Project Wanara lainnya.

“Selamat pagi Julia…” salah satu orang menyambut Julia dengan sangat senang. Dia adalah seorang gadis cantik periang dengan usia yang terlihat lebih muda dibandingkan Rama.

"Selamat Pagi...." Julia memberi tanggapan.

“Halo semua, kita kedatangan anggota baru. Ini adalah Rama. Silahkan Tuan Rama memperkenalkan diri” Julia meminta Rama memperkenalkan Diri.

“Selamat pagi.. Nama Saya Rama Ghuntara.. Saya baru kemarin bergabung dengan Project Wanara setelah tidak sengaja menemukan undangan di pinggir jalan.” Rama memperkenalkan dirinya.

Krik.. krik.. krik..

Suasana tiba-tiba menjadi hening…

Rama merasa kalau cara dia memperkenalkan diri agak kurang tepat. Rama memperhatikan ekspresi wajah ke empat calon temannya dengan seksama. Ada yang memandang dia dengan tatapan sinis, ada yang melihatnya tanpa ekspresi, ada yang tersenyum, ada juga yang tidak peduli dan terus menyantap makanan dihadapannya.

“Apa yang harus ku lakukan…?” Pikir Rama.

“Selamat datang kakak Rama…. Salam kenal aku Windhi Ayundari, kakak bisa panggil aku Ayu ya kak” Ayu memperkenalkan diri dengan senyum yang lebar. Ayu adalah orang yang tadi menyapa Julia dengan semangat dan memperhatikan salam perkenalan Rama dengan seksama.

“Salam kenal Ayu…” jawab Rama.

“Gadis yang periang” pikir Rama.

“Dia bukan orang terpilih yang diundang oleh para Pandawa, melainkan menemukan undangan di pinggir jalan? Apa aku tidak salah dengar, Julia?” seseorang bertanya kepada Julia dengan dingin.

“Betul sekali Tuan Dirga, memang begitulah adanya.” Jawab Julia.

“Bagaimana background kehidupan orang ini?” Dirga kembali bertanya kepada Julia.

“Tuan Rama adalah seorang tunawisma yang tanpa sengaja menemukan undangan dari Para Pandawa.” Jawab Julia.

“Tunawisma?!! Kenapa kamu membiarkan dia bergabung, Julia?” Dirga bertanya dengan sedikit kesal.

“Tuan Rama lah yang datang dengan membawa undangan. Seperti apapun kehidupan Tuan Rama, kami harus memperlakukannya sesuai prosedur.” Julia menjelaskan.

“Cih…” Dirga memalingkan wajah sebagai tanda kekesalannya.

“Tuan Rama, anda sudah mengenal Nona Ayu. Lalu baru saja anda mengenal Tuan Dirga. Pria disamping Tuan Dirga adalah Tuan Galih dan wanita disamping Nona Ayu adalah Nona Yuna.”

Perhatian Rama selalu tertuju kepada Yuna yang sedang menyantap makanannya dengan perlahan.

“Wanita yang sangat manis dan anggun…” pikir Rama.

“Salam kenal Rama, aku Galih Ananda. Kamu bisa panggil aku Galih.” ujar Galih mengalihkan perhatian Rama.

“Halo Galih.. Salam kenal, mohon bantuannya..” ujar Rama menanggapi.

“Hey Rama, sepertinya kita pernah bertemu, tapi dimana ya?” Galih bertanya karena merasa tidak asing dengan wajah Rama.

“Itu tidak mungkin. Kehidupan kita jauh berbeda. Ha ha ha.” Jawab Rama dengan sedikit tertawa kecil.

“Baiklah, sesi perkenalan akan kita lanjutkan nanti. Sekarang silahkan Tuan Rama mengambil sarapan yang sudah disediakan disana.” Julia mempersilahkan Rama untuk mengambil makan.

“Apaa ini….?” Rama terkejut dengan semua pilihan makanan yang tersedia.

“Ini luaaaaar Biasaaaaaa…… Ha Ha Ha…”

Perhatian semua orang tertuju pada Rama yang tiba-tiba tertawa.

***

-----------------------------------------------

Anggota Project Wanara

1.      Rama Ghuntara [Rama] (Male) - 27 Tahun saat bergabung dengan Project Wanara

2.      Yuna Angela [Yuna] (Female) - 26 Tahun

3.      Windhi Ayundari [Ayu] (Female) - 18 Tahun

4.      Dirga Prayuda [Dirga] (Male) - 29 Tahun

5.      Galih Ananda [Galih] (Male) - 27 Tahun

-----------------------------------------------

Terpopuler

Comments

Rohad™

Rohad™

Lanjut thor, sekalian jejak dulu.
30-10-2023 | Senin, 10.55
😄✌️

2023-10-30

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Rama
2 Chapter 2. Wanara
3 Chapter 3. Wanara (2)
4 Chapter 4. Onyx
5 Chapter 5. Salam Kenal
6 Chapter 6. Potensi
7 Chapter 7. Mandalawangi
8 Chapter 8. Mendaki
9 Chapter 9. Tim Yang Kuat
10 Chapter 10. Pengendalian CORE
11 Chapter 11. Ledakan Energi
12 Chapter 12. Kekuatan CORE Rama
13 Chapter 13. Hey, Aku Berhasil!
14 Chapter 14. Identifikasi Energi
15 Chapter 15. Teridentidikasi
16 Chapter 16. Dandelion Merah Muda
17 Chapter 17. Penguatan, Perubahan, Penyebaran
18 Chapter 18. Pertarungan Sengit
19 Chapter 19. Kekuatan dan Kebebasan
20 Chapter 20. Tumbuh, Berkembang dan Tak Tertandingi
21 Chapter 21. Pertarungan Tim
22 Chapter 22. Hantaman Petir
23 Chapter 23. Gabungan Kekuatan.
24 Chapter 24. Windhi Ayundari (Part 1) - Mesin Lontar dan Boneka Kayu
25 Chapter 25. Windhi Ayundari (Part 2) - Pusaran
26 Chapter 26. Windhi Ayundari (Part 3) - Kubah Angin
27 Chapter 27. Windhi Ayundari (Part 4) - Perubahan Ekstrim
28 Chapter 28. Windhi Ayundari (Last Part) - Cerita Dibalik Senyuman
29 Chapter 29. Galih Ananda (Part 1) - Pedang Rapier
30 Chapter 30. Galih Ananda (Part 2) - Tameng Pelindung
31 Chapter 31. Galih Ananda (Part 3) - Adaptasi dan Daya Tahan
32 Chapter 32. Galih Ananda (Part 4) - Keseimbangan energi
33 Chapter 33. Galih Ananda (Last Part) - Peningkatan Kemampuan
34 Chapter 34. Dirga Prayuda (Part 1) - Orang yang Keras Kepala
35 Chapter 35. Dirga Prayuda (Part 2) - Regenerasi Sel
36 PENGUMUMAN [BUKAN KELANJUTAN CERITA]
37 Chapter 36. Dirga Prayuda (Part 3) - Kemunculan Energi Gelap
38 Chapter 37. Dirga Prayuda (Part 4)
39 Chapter 38. Dirga Prayuda (Last Part)
40 Chapter 39. Fakta Sesungguhnya
41 Chapter 40. Julia dan Lima Pandawa.
42 Chapter 41. Rama Ghuntara (Part 1) - Hipotesa
43 Chapter 42. Rama Ghuntara (Part 2) - Perselisihan.
44 Chapter 43. Rama Ghuntara (Part 3) - Kapsul Virtual
45 [Bukan Kelanjutan Cerita] - Visualisasi Karakter
46 Chapter 44. Rama Ghuntara (Part 4) - Sebuah Senyuman
47 Chapter 45. Rama Ghuntara (Last Part) - Persaingan
48 Chapter 46. Yuna Angela (Part 1) - Yuna dan Alia
49 Chapter 47. Yuna Angela (Part 2) - Rencana
50 Chapter 48. Yuna Angela (Part 3) - Merelakan kepergian
51 Chapter 49. Yuna Angela (Part 4) - Keindahan yang Mengerikan
52 Chapter 50. Yuna Angela (Last Part) - Jadilah Kuat dan Tersenyumlah
53 Chapter 51. Teknik Pernapasan
54 Chapter 52. Kematian Raka
55 Chapter 53. Prediksi
56 Chapter 54. Kompetisi Antar Project
57 Chapter 55. Berkumpulnya Seluruh Project
58 Chapter 56. Curahan Hati
59 Chapter 57. Pemanasan
60 Chapter 58. Keyakinan
61 Chapter 59. Dasamuka VS Brahma (Part 1) - Perseteruan
62 Chapter 60. Dasamuka VS Brahma (Last Part) - Diskualifikasi
63 Chapter 61. Punakawan VS Wanara (Part 1) - Dirga dan Rindra
64 Chapter 62. Punakawan VS Wanara (Part 2) - Brutal
65 Chapter 63. Punakawan VS Wanara (Last Part) - Berakhir
66 Chapter 64. Jinn
67 Chapter 65. Asal Muasal
68 Chapter 66. Darah Sang Raja Jinn
69 Chapter 67. Destruksi Energi
70 Chapter 68. Mitos
71 Chapter 69. Penguasa Pantai Selatan
72 Chapter 70. Dunia Lain
73 Chapter 71. Ilusi
74 Chapter 72. Portal Dimensi
75 Chapter 73. Panglima Kerajaan
76 Chapter 74. Teknik Fusi
77 Chapter 75. Pembangkitan
78 Chapter 76. Jinn Pendamping
79 Chapter 77. Rasuk
80 Chapter 78. Kehilangan Kendali
81 Chapter 79. Rekan?
82 Chapter 80. Serangan Para Iblis
83 Chapter 81. Tak Tertandingi
84 Chapter 82. Dominasi
85 Chapter 83. Terjebak
86 Chapter 84. Air Mata
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Chapter 1. Rama
2
Chapter 2. Wanara
3
Chapter 3. Wanara (2)
4
Chapter 4. Onyx
5
Chapter 5. Salam Kenal
6
Chapter 6. Potensi
7
Chapter 7. Mandalawangi
8
Chapter 8. Mendaki
9
Chapter 9. Tim Yang Kuat
10
Chapter 10. Pengendalian CORE
11
Chapter 11. Ledakan Energi
12
Chapter 12. Kekuatan CORE Rama
13
Chapter 13. Hey, Aku Berhasil!
14
Chapter 14. Identifikasi Energi
15
Chapter 15. Teridentidikasi
16
Chapter 16. Dandelion Merah Muda
17
Chapter 17. Penguatan, Perubahan, Penyebaran
18
Chapter 18. Pertarungan Sengit
19
Chapter 19. Kekuatan dan Kebebasan
20
Chapter 20. Tumbuh, Berkembang dan Tak Tertandingi
21
Chapter 21. Pertarungan Tim
22
Chapter 22. Hantaman Petir
23
Chapter 23. Gabungan Kekuatan.
24
Chapter 24. Windhi Ayundari (Part 1) - Mesin Lontar dan Boneka Kayu
25
Chapter 25. Windhi Ayundari (Part 2) - Pusaran
26
Chapter 26. Windhi Ayundari (Part 3) - Kubah Angin
27
Chapter 27. Windhi Ayundari (Part 4) - Perubahan Ekstrim
28
Chapter 28. Windhi Ayundari (Last Part) - Cerita Dibalik Senyuman
29
Chapter 29. Galih Ananda (Part 1) - Pedang Rapier
30
Chapter 30. Galih Ananda (Part 2) - Tameng Pelindung
31
Chapter 31. Galih Ananda (Part 3) - Adaptasi dan Daya Tahan
32
Chapter 32. Galih Ananda (Part 4) - Keseimbangan energi
33
Chapter 33. Galih Ananda (Last Part) - Peningkatan Kemampuan
34
Chapter 34. Dirga Prayuda (Part 1) - Orang yang Keras Kepala
35
Chapter 35. Dirga Prayuda (Part 2) - Regenerasi Sel
36
PENGUMUMAN [BUKAN KELANJUTAN CERITA]
37
Chapter 36. Dirga Prayuda (Part 3) - Kemunculan Energi Gelap
38
Chapter 37. Dirga Prayuda (Part 4)
39
Chapter 38. Dirga Prayuda (Last Part)
40
Chapter 39. Fakta Sesungguhnya
41
Chapter 40. Julia dan Lima Pandawa.
42
Chapter 41. Rama Ghuntara (Part 1) - Hipotesa
43
Chapter 42. Rama Ghuntara (Part 2) - Perselisihan.
44
Chapter 43. Rama Ghuntara (Part 3) - Kapsul Virtual
45
[Bukan Kelanjutan Cerita] - Visualisasi Karakter
46
Chapter 44. Rama Ghuntara (Part 4) - Sebuah Senyuman
47
Chapter 45. Rama Ghuntara (Last Part) - Persaingan
48
Chapter 46. Yuna Angela (Part 1) - Yuna dan Alia
49
Chapter 47. Yuna Angela (Part 2) - Rencana
50
Chapter 48. Yuna Angela (Part 3) - Merelakan kepergian
51
Chapter 49. Yuna Angela (Part 4) - Keindahan yang Mengerikan
52
Chapter 50. Yuna Angela (Last Part) - Jadilah Kuat dan Tersenyumlah
53
Chapter 51. Teknik Pernapasan
54
Chapter 52. Kematian Raka
55
Chapter 53. Prediksi
56
Chapter 54. Kompetisi Antar Project
57
Chapter 55. Berkumpulnya Seluruh Project
58
Chapter 56. Curahan Hati
59
Chapter 57. Pemanasan
60
Chapter 58. Keyakinan
61
Chapter 59. Dasamuka VS Brahma (Part 1) - Perseteruan
62
Chapter 60. Dasamuka VS Brahma (Last Part) - Diskualifikasi
63
Chapter 61. Punakawan VS Wanara (Part 1) - Dirga dan Rindra
64
Chapter 62. Punakawan VS Wanara (Part 2) - Brutal
65
Chapter 63. Punakawan VS Wanara (Last Part) - Berakhir
66
Chapter 64. Jinn
67
Chapter 65. Asal Muasal
68
Chapter 66. Darah Sang Raja Jinn
69
Chapter 67. Destruksi Energi
70
Chapter 68. Mitos
71
Chapter 69. Penguasa Pantai Selatan
72
Chapter 70. Dunia Lain
73
Chapter 71. Ilusi
74
Chapter 72. Portal Dimensi
75
Chapter 73. Panglima Kerajaan
76
Chapter 74. Teknik Fusi
77
Chapter 75. Pembangkitan
78
Chapter 76. Jinn Pendamping
79
Chapter 77. Rasuk
80
Chapter 78. Kehilangan Kendali
81
Chapter 79. Rekan?
82
Chapter 80. Serangan Para Iblis
83
Chapter 81. Tak Tertandingi
84
Chapter 82. Dominasi
85
Chapter 83. Terjebak
86
Chapter 84. Air Mata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!