Isekai Tensei De Kyōka (Change)

Isekai Tensei De Kyōka (Change)

Kebangkitan Pertama

""You Kill an enemy""

"Haa... Nothing escapes my grasp!!"

System : Quest Complete!!

......................

"Aahh melelahkan!! Aku juga lapaar!!" suara seorang pria nampak kelelahan.

'ddrrrtt dddrrrtt'

Segera tangannya meraih ponsel lalu melihat siapa yang mengirimi pesan selarut ini. Dibukanya pesan tersebut dan melihat nama sang pengirim, tertulis jelas tiga huruf alfabet "Ibu"

ISI PESAN

Ibu

"Akira! besok adalah acara Wisuda kakak mu, datanglah ke Amerika malam ini!"

^^^Akira^^^

^^^"Baiklah... aku berangkat pukul 3 pagi nanti!"^^^

Ibu

"Yah semoga saja ada manfaatnya untuk anak tidak berguna seperti mu!"

Melihat kata "tidak berguna" tertulis dari pesan Ibunya dia pun segera melemparkan ponselnya ke ranjang. Tampak raut wajahnya suram di depan monitor. Pria dengan surai biru langit dan mata elangnya menatap sayu. Dia merasa ingin mati saja setelah membaca tulisan tersebut. Segala usahanya tidak pernah di lihat oleh orangtuanya, bahkan diusianya yang baru 18 tahun dia harus hidup sendiri. Kedua orangtuanya saat ini sedang berada di Amerika untuk urusan pekerjaan, juga kakaknya yang kuliah disana.

"Sudahlah... aku beli Mie Instan saja untuk menghemat pengeluaran!" Ucap Akira sembari beranjak bangun dari kursinya.

Segera dia mengambil jaket Hoodie putih dan meraih dompetnya, tidak lupa dia juga mengambil MP3 player dan headset. Akira berniat meninggalkan ponselnya, namun baru saja memegang kenop pintu, ponselnya sudah berdering lagi. Sembari menghela nafas dia mengambil ponsel tersebut dan memeriksa siapa yang mengirimi pesan padanya. Tidak seperti sebelumnya, sekarang ayahnya lah yang mengirim pesan padanya serta sebuah foto berisi tanda bukti transfer uang ke rekeningnya.

ISI PESAN

Ayah

"Ayah sudah kirim uang bulanan mu! juga untuk beli tiket, kata ibu kau akan berangkat pukul 3 dini hari nanti"

♲foto

^^^Akira^^^

^^^"Iya... Terimakasih!"^^^

Ayah

"Jangan terlalu menghamburkan uang untuk Game mu ya tidak berguna itu Akira. Jangan buat ibu mu marah, kau mengerti?!"

^^^Akira^^^

^^^"Aku mengerti!"^^^

Ayah

"Ya sudah... bersiap-siaplah! Hubungi ayah jika sudah di Bandara, ayah akan menjemputmu. Ayah sibuk sekarang! dan selamat ulang tahun, anggap saja kelebihannya sebagai hadiah ulang tahun mu"

Lagi dan lagi kata-kata itu muncul dan membuat Akira kesal dengan, ingin sekali dia membanting ponselnya. Namun dia ingat ponsel tersebut adalah hasil jerih payahnya sendiri. Dia pun menghentikan keinginannya tersebut dan memasukkan ponselnya ke saku jaketnya. Dengan hati yang kesal dan sedih, dia segera beranjak keluar dari kamarnya untuk membeli makan di minimarket yang masih buka. Sambil berjalan, Akira memasang headset ke telinganya dan memutar lagu kesukaannya. Seketika moodnya kembali senang, dia tersenyum manis dan berjalan menuju minimarket.

......................

"Terimakasih!" Ucap Akira sembari tersenyum ke kasir.

"Silahkan kembali lagi lain waktu kak!" ucap penjaga kasir tersebut sambil tersenyum.

Akira segera keluar dari minimarket dan berjalan melewati trotoar, ditangannya terdapat kantong plastik berisi Mie Instan dan minuman soda. Dia terus menunduk sambil mendengarkan musik, tepat di tengah perjalanan Akira melihat penjual bunga dan beberapa barang-barang lainnya. Dia teringat dengan kakaknya yang keesokan harinya akan wisuda dan memutuskan untuk membelikan sebuah hadiah kecil.

"Yaah... Tidak buruk juga kado dari rumah!" pinta Akira lalu masuk ke toko tersebut.

Saat di dalam toko Akira melihat sebuah gantungan kunci yang berupa karakter game yang mereka ciptakan di dunia virtualnya. Dia tersenyum tipis sambil melihat kedua karakter game tersebut.

"Hoo seterkenal itukah?" batin Akira tampak senang.

Dia langsung mengambil dua gantungan kunci tersebut dan meminta satu buket bunga mawar merah. Tidak lupa dengan kartu ucapan selamat yang digantungkan bersama karakter miliknya.

"Yang satu anggap saja sebagai jimat keberuntungan ku" pintanya sambil menggenggam gantungan kunci berkarakter malaikat.

"Yosh waktunya pulang dan makan... Setelah itu berangkat! Aoi... aku dataaang" ucapnya dengan riang.

Akira berjalan menuju ke Zebra cross dan menunggu lampu merah tiba, namun siapa sangka selalu ada yang merusak kebahagiaan kecilnya itu. Ibunya kembali mengirimi sebuah pesan yang terbilang cukup keterlaluan di waktu bahagianya, dan tanpa disadari justru itulah yang membuatnya tidak akan pernah bisa bertemu putra keduanya untuk selamanya.

ISI PESAN

Ibu

"Begitu caramu menanggapi ibumu ya? Sesekalilah berguna seperti kakak mu! kau itu hanya bisa menghabiskan uang kami saja! Ibu tau ayahmu mentransfer uang padamu, kau ini benar-benar tidak tau diuntung ya! dasar anak kurang ajar, tidak berguna!

...Mom blocked you, now you can't send or receive messages from her...

Isi pesan tersebut membuatnya semakin terpuruk, pikirannya langsung kacau, pandangannya pun buram karena air mata yang sudah tidak terbendung. Akira menyeka air matanya dan berusaha untuk menenangkan diri, dia tau bahwa ibunya sedang marah dengan seseorang dan dilampiaskan padanya. Tanpa melihat ke arah lampu lalu lintas, Akira menyeberang jalan sambil menangis. Digenggamannya erat gantungan kunci tadi dan berharap ada yang memeluknya saat ini, Akira juga memutar lagu favoritnya dengan full volume karena kekesalannya. Tanpa disadari sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi, jalannya juga tidak stabil kemungkinan pengemudinya mabuk.

Tidak ada yang memperhatikan Akira yang tengah menyebrang kala itu, namun para pengguna trotoar resah dengan mobil yang menabrak mobil yang terparkir di pinggir jalan. Namun cahaya dari lampu mobil sempat menyadarkan Akira di saat terakhirnya, walaupun terlambat dia sempat ingin menghindar.

'Braak'

Tubuh Akira terpental sampai 8 meter dan membuat orang-orang disekitarnya terkejut.

"AAAAAAA KECELAKAAN!!"

"HOEE BERHENTI DASAR PEMABUK!"

"SIAPAPUN PANGGIL AMBULANS!!"

Kepala Akira terbentur pagar beton yang digunakan sebagai pembatas jalan dengan keras, selain itu tubuhnya yang terhantam mobil kemungkinan beberapa tulangnya patah. Disela kesadarannya dia merasakan tangan hangat seseorang tengah memberikan pertolongan padanya. Saat ini pandangannya sudah sangat kabur, dia merasa tubuhnya sendiri mulai mendingin seolah-olah membeku. Tidak ada rasa sakit yang dia rasakan, namun dia masih ingat bahwa sesuatu menghantamnya tadi.

"Mereka berteriak... kecelakaan? Apakah itu aku? Berarti aku akan mati? Ah malangnya aku ... Padahal aku harus ke Amerika malam ini. Tubuhku dingin... Siapapun, berikan aku selimut! Aku ingin tidur! Kakak... maafkan aku tidak bisa datang besok, aah gelap sekali..."

Perlahan Akira mulai memejamkan matanya, melalui sebuah kegelapan tanpa cahaya. Suara-suara yang dia dengar pun mulai kabur menjadi sebuah bisikan kecil yang perlahan menghilang. Rasa hangat dari tangan orang yang menolongnya juga tidak dia rasakan lagi, bahkan dia tak merasakan tubuhnya. Hawa dingin mulai menyelimuti seluruh tubuhnya seperti tenggelam di laut dalam.

"Dingin... ooh ini tidak bagus, aku tidak merasakan apapun selain dingin."

Disaat keputusasaan melandanya, sesuatu terlihat dari kejauhan. Sepercik cahaya putih mengembalikan harapannya yang mulai sirna, Akira mencoba menggapai cahaya tersebut walaupun dia tak merasakan apapun. Hingga cahaya tersebut di genggamannya, rasa hangat di sekujur tubuhnya mulai terasa. Perlahan kehangatan tersebut menjadi rasa yang cukup panas dan menyengat, bahkan cahaya tersebut mendobrak masuk ke netra kecilnya. Memaksanya untuk segera terbangun dari tidur panjangnya.

"Huh? panas?" batin Akira sembari menatap lurus. "Apa aku berakhir di neraka? kenapa warnanya biru? ini mimpi?" batinnya lagi

Dia pun mengangkat tangannya dan mencoba menghalangi silaunya cahaya. Sesaat dia sadar dengan sesuatu yang ada di tangannya, sebuah ikat tangan berwarna hitam, dibalut dengan ikat tangan lainnya yang terbuat dari kulit lembu yang membentuk sebuah saku penyimpanan berukuran kecil.

"Apa ini?" batinnya sembari memastikan.

Namum belum sempat dia bangun, seorang gadis bersurai pirang muncul dari atasnya.

"Kau sudah sadar?" Tanya wanita itu mengagetkannya

"Wuaaaa!!" Akira terkejut dan langsung menyingkir dari wanita itu.

Diperhatikannya wanita yang tengah bersimpuh di hadapannya mulai dari bawah sampai atas, sampai dia menemukan sebuah kejanggalan. Benar, telinga wanita itu panjang yang menandakan dia bukanlah dari ras manusia.

"Haa... Apa ini? P panjang.. tunggu, aku dimana?" batin Akira yang tampak terkejut dan ketakutan.

"Namaku Lin, Kimira Lin! Siapa nama mu?" tanya wanita yang mengaku bernama Lin.

"N Nao A Akira!!" jawab Akira dengan gugup.

"Hoo Akira kah? aku menemukan mu di hutan sihir di dekat reruntuhan... kau sepertinya tertimpa beberapa reruntuhan disana. Apa kau seorang petualang?" jelas Lin.

"Hutan sihir? Reruntuhan?" batin Akira sembari berfikir.

"Kau tidak ingat apapun? hummm tapi masih ingat nama mu? apa yang terjadi di sana ya? oh berapa usia mu?" Tanya Lin lagi.

"Wanita ini kalau bertanya bisa tidak jangan langsung kaya interogasi!" batin Akira sedikit kesal. "18... 18 tahun" Jawab Akira dengan nada datar.

"Huh? 18?" Lin terheran dan menatap polos ke arah Akira.

Akira yang bingung karena tidak tau letak kesalahannya dimana, menatap polos ke arah Lin sambil memiringkan kepalanya. Wajahnya tampak imut dan menggemaskan, hal tersebut membuat Lin mulai percaya bahwa Akira adalah bayi yang harus dirawatnya. Sementara itu dia juga masih tidak percaya Ras Demon yang masih berusia 18 tahun sudah di lepaskan begitu saja.

"Kenapa? ada yang salah?" Akira balik bertanya saat melihat reaksi Lin.

"Ah tidak... Aku hanya heran, biasanya ras Demon akan di lepas keluarganya saat dia usia 50 tahun..." jelas Lin.

"Tua sekali!!" batin Akira terheran, namun berusaha untuk tetap tenang.

"... Tapi kau sudah dilepas keluarga mu saat usia sekecil ini? pasti kau sangat kesepian!" jelas Lin lagi.

"Kecil? Katamu?" batin Akira yang mulai tertekan. "Kalau begitu berapa usiamu?" tanya Akira.

"Ooh aku sudah termasuk remaja! Baru 565 tahun" Jawab Lin dengan tenang.

Seketika Akira terkejut dengan pernyataan tersebut, Akira pun menganggap definisi muda darinya adalah 100 tahun lebih.

"Ini.... DILUAR NALAAARRRR!!!"

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

Mampir semangat 💪☺️

2022-12-08

1

Akun ini lg hiatus

Akun ini lg hiatus

mampir Thor

2022-12-08

1

Aikattsu

Aikattsu

mampir kak

2022-12-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!