BAB 3

Jika hari diawali dengan senyuman, maka kebahagiaan akan hadir menemani segala kesibukan. Namun beda yang dirasakan oleh My.

Pagi senin yang diawali dengan rasa bahagia. Bocah gadis itu menuruni anak tangga sembari menenteng ranselnya di tangan sebelah kiri.

"pagi ma,pa."

Sapa My sembari mencium pipi kedua orang tuanya.

"pagi sayang. Tumben gak susah bangun, anak bontot papa."

Ejek Haris pada putrinya, bocah yang diejek tersenyum manis sembari menjawab.

"Iya dong pa, kan adek sekarang jadi komting, malu dong kalau adek telat apa lagi pagi ini adek ada kuis di jam kuliah bisnis. Dosennya baik banget lo pah namanya buk Ambar."

"Oh ya. Bagus dong dek, kalalau dosennya baik-baik. Tapi tumben ya dosen perempuan baik. Dulu zamannya papa, mama kuliah, setiap mata kuliah dosen perempuan pasti kiler-kiler, apa lagi kalau dosennya lagi hamil atau pms uh. ngenes dek, tuh mamamu yang sering jadi sasaran empuk karna telat datang." Cerita Haris pada putrinya.

Sontak seluruh mata tertuju pada Melisa.

"Beneran pa, mama suka dihukum?."

Tanya My tak percaya.

"Gak dek. Mana ada, papamu itu bohong."

"Lupa ma. Sapa ya yang disuruh keluar dari kelas gara-gara gak ngerjain tugas?" jelas Haris sembari tersenyum menatap istrinya.

"Iiih. Papa, jangan buka ceki mama napa. Itukan dulu, dosennya aja yang kebangetan."

Melisa mencoba membela diri.

"Masak. Bukan mama yang kebangetan malesnya? untung aja mama cantik, kalau gak mungkin dulu papa ilfil deh punya pacar doyan kena hukum dosen."

Ejek Haris sambil tertawa.

"Papaaa. Awas ya! siap-siap nanti malam." Rengek Melisa manja, namun penuh ancaman. My tertawa melihat perdebatan kedua orang tuanya itu. Tak lama Azam turun ikut gabung, ia duduk di sebelah My. Azam menatap My heran.

"Ya Allah dek....kamu mau kuliah apa mau nongkrong, penampilanmu urakan banget sih dek, kemeja dilinting rambut cuma di gerai kayak nenek lampir, dek, dandan yang rapi napa dek!. Kamu gak takut para pria ilfil lihat gayamu." Protes Azam pada adiknya.

"Apaan sih mas. Gak usah mikirin orang, yang penting aku nyaman. Ya kan ma?"

"Iya dek, mama juga dulu kayak kamu. Buktinya papa aja sampe kecantol sama mama, bela-belain berantem sama komting gara-gara cemburu." ucap Melisa meledek suaminya.

"masak sih ma? papa kayak gitu. Beneran pa?"

tanya Azam gak percaya.

"Ah. Itu cuma ekting aja mas, biar mamamu makin terpesona sama papa." Jawab Haris ngeles.

My dan Azam tak tahan menahan tawanya, akhirnya mereka tertawa masal.

"Ya allah, ternyata zaman papa sama mama kuliah lebih kacau dari zamannya Azam."

Ceplos Azam terpingkal.

"Apaan sih mas, jangan ngetawain mama kamu.!" Melisa sebel pada putranya. My menatap jam di tangannya, seketika My melotot. Jarum jam telah menunjukkan pukul tujuh lewat dua puluh empat menit, Mata kuliah bisnis sebentar lagi dimulai.

"Mas ayo anter My,! ini udah telat mas. Aduh mati deh adek mas. Tar kena amuk buk ambar, soalnya absen kelas sama adek."

Ucap My mulai hawatir.

"Tapi dek, sarapan mas belum habis." Protes Azam ke adiknya.

"Udah nanti mas lanjutin sarapan di kantor mas aja. Ayuk maaas. Buruan."

Pinta My sembari menarik narik tangan Azam. Tak tega melihat wajah adiknya yang hawatir, akhirnya Azam menuruti kemauan adek manjanya itu.

Sampai di kampus, jam sudah menunjukkan pukul tujuh empat puluh. My telat sepuluh menit. Gadis utu berlari ngiprit, Sampai di koridor ia tak sengaja menyenggol tangan seseorang dengan tas ranselnya. Alhasil Henpon di tangan pria itu terpelanting, yang menyisakan layar yang retak.

My dengan tak enak hati memungut henpon si korban.

"Maf mas. Saya tidak sengaja, saya sedang buru-buru, tapi saya akan tanggung jawab kok dengan kerusakan henpon mas."

Ucap My buru-buru. Namun tak ada tanggapan dari sang korban. Tapi, My tak perduli dengan cepat tangan mai menyobek selembar kertas dan menuliskan nomor henponnya di atas kertas itu.

"Ini mas, nomor henpon saya, mas hubungi aja nomor itu, kalau sudah selesai perbaikan henponnya mas." ucap My sembari menyerahkan kertas putih ketangan pria yang masih terdiam menatap gadis di hadapannya. Setelah itu baru lah pria itu tersadar.

"Hey tunggu." panggil pria itu.

"Maaf mas saya buru-buru." Ucap My sembari berlari. Menuju kelasnya, sampai di kelas ia ngos-ngosan. Tangannya ia letakan ke atas lututnya, sembari menarik napas. Semua mata menatap My aneh.

"Sa. Buk Ambar belum datang?"

Tanya My sembari membuka pintu, sambil mengatur nafasnya yang cengap-cengap.

"Buk Ambar gak datang My." Jawab Sasa.

"Alhamdulillah akhirnya gue gak telat yeees." Ucap My bahagia.

"Gak telat dari mana, dosennya dari tadi nungguin kamu, minta absen yang kamu bawa." Ucap Sam menjelaskan.

"Terus sekarang dosennya mana?"

Tanya balik My

"Ladi nyari file absen ke kantor."

Jawab Sasa menimpali.

"Beneran kalian?"

Tanya My hawatir, namun tak mendapat jawaban dari teman-temannya. My semakin bingung saat Seluruh teman sekelasnya menatap cemas ke arah My.

My yang ditatap balik nenatap aneh kepada semua temannya.

"Ada apa. Kok lihatin gue kayak gitu?"

Tanya My heran. Sementara Sasa terus memberi kode, jika ada dosen di belakangnya.

"Apaan sih Sa, pake kode-kode segala, gak ngerti gue."

Ucap My kesal.

"Di belakang lo My ada pak dosen." Ucap Klara takut-takut. Sepontan leher My memutar delapan puluh drajat. Seketika muka My pucat pasih. menatap sosok di hadapannya.

"Ya Allah mati gue." Batin My menjerit. Dengan muka aneh My memaksa bibirnya tersenyum, yang makin terlihat aneh di mata dosen pria itu.

"Heee. Pagi pak. " ucap My terpaksa.Namun tak dijawab.

"Minggir. Kamu menghalangi jalan saya." ucapnya dingin. Sosok dosen ganteng berpenampilan licin itu menatap My sekilas. My akhirnya meringis takut menatap Dosenya, sembari bergeser kesamping untuk memberi jalan pak dosen. Tangan My dengan gelisah meremas-remas tali ranselnya.

"Mau sampaikapan kamu berdiri di situ?. Duduk!.

Masih pagi kamu sudah merusak mood saya." Ucap suara bariton itu, membuat My merinding.

"Baik pak. Maaf." Ucap My sopan, sembari merundukkan kepalanya. Karna gadis itu memang merasa bersalah. Ia tak membantah, apa lagi mendebat dosen yang baru pertama kali ia lihat, namun ia sudah membuat kekacauan sepagi ini.

Dengan lesu My melangkah menuju kursinya. Gadis itu duduk dengan kepala tertunduk.

"Napa lo bisa telat My? biasanya lo paling on time."

"Tar deh gue cerita ma lo. Jangan berisik, tar gue makin kenak masalah."

Bisik My takut-takut.

"Kamu." Tunjuk dosen itu garang menatap tajam, ke arah My.

"Saya pak."

Jawab My pelan, sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Ya kamu. Kalau mau bergosip silahkan keluar." ucap dosen itu dingin.

"Maaf pak." Jawab My lagi.

"Oke, abaikan dia!. Baiklah, saya Ata Herlambang, saya yang mengajar mata kuliah perencanaan dan perkembangan bisnis. Ada yang keberatan?"

"Gak pak asal jangan galak-galak ya pak."

Ceplos salah satu maha siswi. Ata tersenyum menanggapi ucapan mahasiswinya.

"Tenang saja. Saya gak galak, hanya saja saya lebih disiplin. Dalam segi waktu. saya tidak mau ada mahasiswa saya yang terlambat lagi. Hari ini kamu saya maafkan. Tapi kamu masih berurusan dengan saya." Ucap Ata mengingatkan. My hanya memasang wajah tak enak hati menatap dosen ganteng itu.

"Satu lagi, tugas yang saya berikan harus kalian kerjakan tepat waktu. Ini nomor whatsapp saya. Semua info saya kirim lewat email dan whatsapp melalui komting. Sapa komting di kelas ini?"

Tanya Ata sembari mengedarkan pandangannya mencari komting. Dengan takut-takut My mengangkat tangannya.

"Saya pak."

Ucap My ngeri-ngeri sedap. Ata menatap gadis itu tak percaya. Namun dalam hatinya Ata tersenyum, bersorak soray menahan bahagia.

Terpopuler

Comments

Yayah

Yayah

thor jangan ada visual plisss

2024-07-24

3

Erlin Tari

Erlin Tari

dosennya jangan brewokan dong thor bikin rusak imajinasi aja nih😆

2022-03-28

0

Ninie Zika

Ninie Zika

visualnya jgn org india thor kurang pas bnget thor pleace di gnti yaa thor visualnya yg cocok sm karakternya

2021-11-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!