BAB 4

Tiga hal yang selalu My tanamkan pada dirinya, percaya pada dirinya sendiri, selalu upgrade diri dan selalu bersyukur dalam hal apapun.

Dengan langkah gontai My berjalan menuju rumahnya. Di sana terlihat bunga-bunga tengah bermekaran di taman depan. My tersenyum melihat mawar merah yang tersusun rapi di pot berwarna hitam.

Kakinya terus melangkah, menuju taman. Ia petik setangkai mawar merah,ia hirup kuntum bunga itu, ia resapi setiap sensasi aroma terapi yang mampu menenagkan pikirannya.

Puas dengan bunga-bunga di taman, My kembali melangkah menaiki tangga teras depan, bahu kirinya masih setia menyandang ransel sementara jemari lentik,ia gunakan untuk memegang kuntum mawar yang tampak indah.

"Assalamualaikum, ma" ucap My sat bertemu Melisa, di ruang tv.

"Waalaikumsalam, anak mama udah pulang? "

Tanya Melisa lembut.

" Udah ma! "

"Gak dijemput masmu. dek? "tanya Melisa.

"Gak ma, mas sibuk, adek naik gojek tadi." Jawab My males.

Melihat perubahan mood putrinya. Melisa paham, pasti terjadi sesuatu. Dengan lembut Melisa menarik tangan putrinya, untuk duduk di sebelahnya. Gadis cantik itupun menuruti keinginan mamanya.

"Temani mama nonton ya, dek!" pinta Melisa lagi. gadis itu hanya mengangguk tanda setuju.

"Gimana tadi kuisnya, anak mama bisa? "

"Gak jadi ma, buk Ambar gak datang"Jawab My makin kesal.

"oo. gak belajar dong tadi? "tanya Melisa ingin tau.

" Belajar ma, ada dosen baru yang gantiin buk Ambar"

"Awas loh, bisanya dosen baru itu kiler-kiler.!"pancing Melisa pada putrinya. Seketika My menoleh kearah mamanya. Ia setuju dengan ucapan mamanya itu.

"Kok mama tau? "

"tau dong, kan mama perna ngalaminya sayang. "

"eem. mama bener banget. Dosen baru My juga kiler, ma! Baru hari pertama ngajar My udah dapat masalah, karna telat.karna insiden itu My jadi sorotan temen sekelas, ma. Rasanya malu banget! " ucap My, kesal saat mengingat kejadian di kampusnya tadi.

"Ya udah, untuk besok-besok, adek jangan telat lagi ya. biar gak jadi sasaran empuk dosen kiler" ucap Melisa mengingatkan. My hanya menganggukkan kepala saja, sebagai jawaban.

"Makan yuk dek, mama udah masak kesukaanmu loh! "

"Gak nunggu papa sama mas. ma? " Tanya My.

"Hari ini,papa dan masmu, gak makan di rumah, mereka ada tugas keluar kota! " My mangut-mangut menanggapi penjelasan si mama.

"oya dek. katanya kemarin mas herlambang main kerumah. kamu, ada ketemu gak.? "

"Herlambang sapa. Ma? adek gak kenal"

Jawab My sembari mengunyah makanannya.

"Itu loh dek. Anak tante Lusi, yang dapat beasiswa kuliah di Amerika di Harvard." Jelas Melisa pada putrinya.

"Gak tau ma, adek gak inget! "

"huuu, rugi kamu dek. anak tente Lusi itu ganteng banget loh" mendengar ucapan Melisa, seketika gadis itu melotot. tak percaya, jika mamanya itu masih demen cowok ganteng.

"inget umur ma! papa mau di kemanain? "

"ya ampun My, bisa aja kamu! " Tak terasa makan diselingi dengan obrolan hangat, telah membuat My nambah berkali-kali. Setelah perutnya di rasa gak muat lagi. My bangkit dari kursi.

"My, kenyag ma. My mau istirahat.! " Pamit My ke Melisa. tanpa menunggu jawaban, My berlari menaiki anak tangga, menuju surga ternyamannya.

Sampai di kamar My, membuka henponnya. Di sana ada tiga panggilan tak terjawab dari pak Ata. Namun gadis itu enggan untuk menghubunginya kembali. Ia masih kesal dengan inseden di kelasnya tadi.

Namun tak hanya sekedar menghubungi. ternyata dosennya itu mengirim chat,padanya.

Dosen gray

"kenapa gak angkat telpon saya? sengaja menghindar dari tanggung jawab?"

Membaca chat dosennya sontak mata belo My melotot. "Ya allah aku lupa, tadi nemuin tu dosen! mati deh,makin ribet deh urusannya! " grutu My sembari menggigit kuku-kuku tangannya.

dengan tangan menggigil,gadis itu mengetik kata demi kata.

My

" Maaf pak. saya sedang gak enak badan, jadi gak sempat nemuin bapak, insya allah besok saya akan temui bapak, untuk membicarakan prihal henpon bapak yang rusak!, atas pengertiannya saya ucapkan terima kasih! "

Ata membaca balasan maha siswinya, bibirnya melengkung. menampakkan senyuman bahagia sang Ata. Pria itu hanya membacanya saja tanpa repot-repot membalasnya.

Kembali pria tampan berkulit putih itu. tersenyum melihat layar henponnya yang pecah, namun hal itu tak membuat Ata marah, malah sebaliknya, dengan henpon itu ia bisa gunakan sebagai senjatanya. untuk bisa dekat dengan gadis pilihan hati.

Tangan besar itu terus menggulir, layar yang retak untuk melihat objek yang membuat hatinya bahagia. Di sana di layar pipih itu tampak sosok gadis bermata belo, tengah mengenakan baju adat Bali,yang terlihat sangat cantik, matanya sangat serasi dengan, dandanannya.

Puas memandangi foto gadis berpakaian adat Bali, Ata kembali merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur empuk, yang sangat luas. Matanya menerawang jauh, membayangkan, senyuman manis sosok gadis yang terlalu lama ia tinggalkan.

Dulu ia pikir itu, hanya kekaguman seorang kakak pada adik kecilnya saja, tapi setelah melihat, foto-foto gadis itu di instagram, Ata semakin yakin, dengan perasaannya yang semakin hari semakin tumbuh subur.

Rasanya, bukan rasa yang biasa, Rasa yang hadir seringkali diiringi dengan degup jantung yang melompat-lompat jika menatap matanya, walau itu hanya sekedar mata indah di dalam foto. tapi mata indah itu mampu menyihir jantungnya yang sering kali jumpalitan. Saat melihat foto yang gadis itu unggah di instagram.

Benar-benar gila, Seorang Ata bisa menjadi budak cinta, gadis remaja yang umurnya saja terpaut jauh darinya. dua belas tahun itu bukan rentang waktu yang cukup dekat.

Tapi hal itu, tak membuatnya minder, karna meski Ata berumur tiga puluh tahun, namun wajah ata masih tampak muda seperti bocah lajang berumur dua puluhan.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Setelah pagi menjemput sinar sang surya. My dengan sigap beberes kamarnya dan dengan gesit, gadis bontot itu, membersihkan tubuhnya. ia tak ingin membuat kekacauan di kampusnya lagi.

jam enam tiga puluh. My sudah siap dengan penampilan khasnya ramnut cepol asal selalu menjadi andalannya. Gadis itu, berlari membuka puntu garasi, memanaskan mobilnya.

Setelah itu ia kembali masuk untuk sarapan bareng keluarga kecilnya.

"pagi adeknya mas! " sapa Azam lembut, My mendekat mencium tangan dan pipi masnya.

"mas, pulang jam berapa tadi malam? " tanya My penasaran.

"pulang jam tiga subuh, bareng papa! " Ucap Azam lembut.

"Terus, papa sama mama mana. kok belum nongol? " Tanya My heran. Seketika Azam mendekatkan bibirnya ketelinga adek bontot kesayangan.

"kata mama, kita disuruh sarapan dulu. papa sama mama mau buat dedek untuk kamu! " Seketika My manyun menanggapi ucapan usil masnya itu.

"apaan sih, mas!. buat mas aja dedeknya. aku gak mau! " jawab jutek My. Melihat wajah manyun adiknya Azam tergelak karna geli.

"mas, ayo!"

"ya bentar, ngeteh dulu! " jawab Azam santai.

"hiiih. ayo dong mas! aku gak mau telat di jamnya dosen galak! " ucap My menggebu. Azam menatap heran adiknya.

"katanya dosenmu baik-baik? " ucap Azam.

"Itu kemarin, sebelum datang dosen baru. mas! " mendenhar jawaban adiknya Azam hanya tersenyum,menanggapi ocehan adik manjanya itu.

"ya udah. yok! " Ajak Azam.

Sampai di kampus My aman, karna jam kuliah belum dimulai. Namun naas Dosen baru itu nongol tepat di depan hidungnya.

"Kamu, ikut saya sebentar! " ucap Ata dingin.Dengan terkejut My menurutinya.

"Baik, pak! " ucap My patuh. berjalan membuntuti langkah dosennya, sampai di depan ruangan dosen baru itu, My takut-takut untuk ikut masuk.

"Duduk! " perintah Ata dingin.

"Makasih pak! " ucap My sopan.

"Tolong kamu, kerjakan ini.!" pinta Ata, sembari bemberikan modul pada My.

" Tolong ketik! bagian yang saya garis bawahi.!" printa Ata seenaknya.

"tapi pak. sebentar lagi saya ada kelas! " protes My.

" hari ini kelas A, masuk dengan saya satu jam lagi! ucap Ata enteng. My, yang mendengar penuturan Ata. dengan sengit memutar bola matanya.

"Tapi pak. ini bukan tugas saya! " ucap My tak suka. Ata hanya menatap My, sekilas. Lalu fokus pada lembaran kertas di tangannya. My yang merasa diacuhkan, akhirnya gadis itu, kembali mengetik huruf-huruf di laptop dosen kilernya itu.Ia pikir panggilan dosennya itu, untuk membicarakan prihal henponnya yang rusak. ternyata malah di luar dugaan.

My terus mengetik, tugas dari Ata. bibir My terus manyun. menahan kekesalannya.

Tanpa My sadari, Dosen kiler itu terus menatap wajah ayu maha siswinya, bibirnya sesekali melengkung, untuk sekedar meluapkan kebahagiaan. karna lelah My meregangkan leher. Tangannya ia angkat keatas, hingga jemari-jemari lentik My melenggung.

Tanpa sengaja mata belo My. menatap kearah dosennya,kening gadis itu berkerut, tanda heran pada tingkah sang dosen. Saat melihat dosennya tengah tersenyum-senyu sendiri ke arahnya. Mata belo My ikutan memandangi pria aneh di hadapannya. Hingga netra mereka saling bertemu.

Seketika Ata menyadari tatapan heran, maha siswinya, Sejurus kemudian pria itu, memasang wajah datar, untuk sekedar menutupi rasa gengsinya.

"cepat, kerjakan tugasmu! sebentar lagi kelas saya mau dimula! " ucap Ata dingin.

My tak menjawab. gadis itu hanya mencibir. "Ganteng tapi nyebeli! " sungut My dalam hati, terus mengutuk dosen tampan yang mengenakan kemeja abu-abu pas badan.

Terpopuler

Comments

Mamah Kekey

Mamah Kekey

dosen killer mas atta Herlambang terus mas Bam itu siapa yah 🤔

2023-12-07

0

Sri Hayati

Sri Hayati

berarti yang ngasih jas sama waktu di cafe pak Ata.

2021-02-20

1

🦋stary🌼🌸🌼

🦋stary🌼🌸🌼

nah kan ...
atta yang ketemu dan foto diam2 mey waktu di cafe,atta si temen kakak nya my,,atta yang diharapkan my mas bam..

2020-08-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!