Gadis Mr. Elan

Gadis Mr. Elan

Prolog

Gadis Bellova adalah perempuan cantik dan imut, tinggi badannya 165 cm yang mempunyai tubuh langsing diusianya yang baru 20 tahun, dan seorang wanita berhijab serta taat beribadah. Gadis Merupakan anak yatim piatu yang diadopsi sejak berusia 6 tahun oleh keluarga Mahendra yang kaya raya dan atas permintaan sang anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun, keluarga Mahendra pun akhirnya mengadopsi Gadis.

Kedua orang tua Gadis mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan kedua orang tuanya meninggal. Sungguh malang nasib Gadis seorang anak kecil yang kehilangan kedua orang tuanya apalagi tidak ada keluarga yang mau menampung Gadis kecil itu dikarenakan kedua orang tuanya telah dihapus dari daftar keluarga mereka dengan alasan cinta terlarang yang dilakukan oleh mama dan papa Gadis.

Di pemakaman, Gadis menangis tak henti-hentinya, duduk sambil memegangi papan nama kedua orang tuanya. Bagaimana tidak! Seorang anak kecil yang masih membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya malah dihadapkan dengan cobaan yang begitu berat.

"Mama ... papa ... ayo bangun, jangan tinggalkan Gadis sendirian. Bukankah papa dan mama sudah berjanji akan mengajak Gadis jalan-jalan ke pantai? Kalian bohong! Gadis benci mama dan papa, hiks...hiks...!" Rintihan Gadis begitu membuat ibu Mala mengeluarkan air matanya tapi dia berusaha menahannya saat berbicara dengan Gadis kecil itu.

Ibu Mala adalah pengurus anak di Panti Asuhan. Ketika tahu keluarga Mahardika mengalami kecelakaan dan mengakibatkan kedua orang tua Gadis meninggal, Bu Mala dengan berbaik hati ingin mengurus Gadis di Panti Asuhan yang ia miliki.

"Gadis, jangan menangis lagi, sayang! Gadis nggak sendirian, ada Ibu yang akan bersama Gadis. Sekarang Gadis ikut Ibu pulang ke Panti, nanti Gadis banyak teman di sana, jadi Gadis nggak akan sendirian lagi, mau ya?" bujuk Bu Mala sambil memegangi kedua pundak Gadis.

"Nggak mau, Bu! Gadis ingin mama dan papa. Mereka sudah janji akan bawa Gadis jalan-jalan, hiks...hiks...!" kali ini tangisan Gadis bertambah kencang.

"Jangan menangis, sayang. Nanti mama dan papa kamu sedih loh lihat anaknya yang cantik ini menangis. Dengerin Ibu ... mama dan papa sudah bersama Allah, nanti kalau Gadis kangen dengan mama dan papa, Gadis bisa berdo'a minta sama Allah agar dipertemukan walau dalam mimpi, sayang!" Bu Mala tampaknya sukses membuat Gadis tenang dan percaya dengan ucapannya.

"Memang bisa seperti itu ya, Bu?" tanya Gadis polos dan bangkit tersenyum.

"Iya, sayang. Nanti Ibu akan bantu mendo'akan mama dan papa kamu. Ayo sekarang ikut Ibu ke Panti ya," Bu Mala membantu Gadis berdiri dan memegang tangan anak kecil itu berjalan ke mobil menuju Panti Asuhan.

Malam hari setelah sholat magrib Gadis menadahkan kedua tangannya berdo'a didampingi oleh Bu Mala.

"Ya Allah, Gadis ingin sekali bertemu dengan mama dan papa. Gadis kangen banget dengan mama dan papa. Mereka janji akan ajak Gadis jalan-jalan ke pantai. Tolong berikan mama dan papa Gadis kembali. Ya Allah, tolong kabulkan do'a Gadis ya?" pinta Gadis yang masih polos pada sang Maha Pencipta.

Bu Mala meneteskan air mata dan mengusapnya perlahan, hati bu Mala begitu tersentuh dan terharu melihat seorang anak kecil yang meminta dipertemukan kembali pada kedua orang tuanya yang sudah tiada.

Keesokan harinya, Gadis masih murung walau ada banyak teman-temannya di Panti itu. Gadis duduk sendiri di bangku taman sambil menangis. Dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan Gadis.

"Hei, adik kecil mengapa kamu menangis?" tanya anak laki-laki yang sudah duduk di samping Gadis.

"Aku kangen mama dan papa!" jawab Gadis yang masih menangis dan menatap anak laki-laki itu.

"Memang orang tua kamu kemana?"

"Mereka di kuburan, ada di dalam tanah, mereka meninggalkan aku sendirian, hiks...hiks...!" jawab Gadis dan menangis mengingat mama dan papanya tak akan kembali lagi.

"Orang tua kamu meninggal? Sudah ... jangan menangis lagi. Kamu tidak sendiri kok, tuh ada banyak teman-teman kamu yang merasakan hal sama sepertimu, tapi mereka bahagia bisa tertawa," anak laki-laki itu memancing Gadis agar tak menangis lagi.

"Tapi aku ingin mama dan papa kembali," Gadis sedikit mengurangi tangisannya.

Anak laki-laki itu memandangi Gadis begitu dalam, terbesit dalam pikirannya dia sangat menginginkan Gadis dihadapannya itu bersamanya.

"Nama kamu siapa?"

"Gadis."

"Aku Devan, panggil saja Kak Dev! Emm ... kamu mau nggak menjadi adikku? Nanti kita bisa main bersama dan nanti orang tua aku akan menjadi mama sama papa kamu juga, gimana?" Dev menawarkan Gadis untuk tinggal bersamanya.

"Apa boleh?"

"Tentu! Kamu tunggu di sini, aku akan meminta pada mama dan papaku dulu," Dev langsung berlari menuju orang tuanya ke dalam rumah Panti yang sedang memberikan sumbangan pada bu Mala untuk anak Panti di sana.

"Ma...Pa...! Boleh Dev meminta adik kecil di sini?" tanya Dev yang membuat orang tuanya dan bu Mala bingung.

"Maksud kamu apa, Dev?" tanya mama Devan balik.

"Dev menginginkan Gadis," pinta Devan.

"Gadis?" tanya papa Devan bingung.

"Gadis yang duduk di bangku itu, Pa!" Devan menunjuk ke arah Gadis berada. Sedangkan papa Devan mengarahkan pandangan matanya yang ditunjuk oleh Devan begitu juga dengan mama Devan dan bu Mala.

"Oh ... itu namanya Gadis, orang tuanya baru 2 hari yang lalu meninggal karena kecelakaan," ucap bu Mala menambahkan.

"Kita bawa Gadis ke rumah ya? Dev ingin Gadis menjadi adik Dev, Boleh ya?" Devan kali ini benar-benar memohon pada orang tuanya. Pandangan mata mama dan papa Devan bertemu kemudian papa Devan mengangguk setuju.

"Baiklah, sayang! Mama dan Papa setuju," ucap mama Devan mengabulkan permintaan anaknya itu.

"Yeayyy! Terima kasih ya Ma...Pa...!" Devan lompat kegirangan lalu menghampiri Gadis kembali.

"Do'a kamu terkabul Gadis," batin bu Mala dengan mata berkaca-kaca.

2 bulan kemudian, Gadis terlihat bahagia karena sejak dia diadopsi oleh keluarga Mahendra, Gadis selalu mendapat perhatian layaknya anak kandung sendiri.

"Hei, Gadis ayo tangkap Kakak!" Teriak Devan mencoba berlari dari Gadis.

"Kakak ... jangan jauh-jauh, Gadis capek!"

"Ayo, kamu jangan lemah! Sini tangkap Kakak!"

"Aduh...!" Gadis terjatuh saat berlari mengejar Devan.

Devan yang mendengar kesakitan dari Gadis, dia pun menghampiri Gadis dengan panik.

"Gadis, kamu tidak apa-apa? Maafkan Kakak ya?" Devan membantu Gadis berdiri.

Tapi tiba-tiba dengan akal cerdiknya, Gadis mencoba memeluk Devan dalam dekapannya.

"Nah ... Kakak tertangkap! Horeee ...!" teriak Gadis senang.

"Ih, kamu curang!" kesal Devan.

Dari kejauhan, kedua orang tua Devan yang berada di depan teras memperhatikan anak-anaknya itu sedang bermain.

"Lihat mereka, Pa! Devan begitu bahagia sejak ada Gadis di rumah ini," ucap mama Devan.

"Semoga mereka selalu bahagia bersama ya, Ma?" kata papa Devan menatap istrinya tersenyum.

"Aamiin...!" jawab mama Devan.

Begitulah awal kisah Gadis Bellova sedari kecil yang penuh haru dan bahagia bersama keluarga Mahendra.

Terpopuler

Comments

Lucky Lucifer

Lucky Lucifer

nangis aku jadinya

2023-04-14

0

Quinsa Fan

Quinsa Fan

😀😀😀

2022-04-22

0

Dianita Indra

Dianita Indra

next

2022-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan
3 Rencana Pencarian
4 Kekhawatiran Sang Kakak
5 Menemukannya
6 Tawaran Elan
7 Tuduhan Devan
8 Tragedi Ruang Rahasia Bawah Tanah
9 Informasi Yang Menarik
10 Membawanya Pergi
11 Menjadi Tahanan Elan
12 Usaha Untuk Kabur
13 Hukuman
14 Kecupan Sekilas
15 Dua Sahabat
16 Ajakan Menikah
17 Pernikahan Dan Kekecewaan
18 Malam Yang Indah
19 Kepergian Elan
20 Tawaran Beserta Ancaman
21 Kehamilan Terjadi
22 Pergi Dan Kembali
23 Sepucuk Surat
24 Pembebasan
25 Queen Azzahra
26 Kembali Ke Rumah Lama
27 Mulai Bekerja
28 Pertemuan Dalam Kegelisahan
29 Penantian Paman Marcel
30 Terungkap
31 Kedatangan Paman Marcel
32 Menyapa Gadis dan Queen
33 Percakapan Dari Kejauhan
34 Foto Masa Lalu
35 Membalaskan Dendam
36 Menemukan Gadis Dan Queen
37 Murka Tante Vina
38 Gagal Lagi dan Lagi
39 Kemarahan Devan
40 Menjaga Gadis
41 Penembakan
42 King Alfathir
43 Nenek Tua Jahat
44 Kejahilan King dan Queen
45 Berpisah Kembali
46 Dijebak
47 Iblis Bertopeng Malaikat
48 Air Mata Perpisahan
49 Menghabiskan Waktu Bersama
50 Kecemasan Semua Kerabat
51 Rencana Devan
52 Tidak Mempercayainya
53 Mulai Curiga
54 Menanti Kedatangan Sang Suami
55 Cerdasnya King
56 Penembakan Kembali
57 Berkumpul Bersama Lagi
58 Perubahan Devan Yang Kasar
59 Rencana Kepergian
60 Pakaian Baru
61 Cerita Gadis dan Elan
62 Kesalahpahaman
63 Jessica Dan Jelita
64 Keceriaan Keluarga Baru
65 Kecemburuan Elan
66 Merasa Kehilangan
67 Hari Yang Ditunggu-tunggu
68 Tumbuh Dewasa
69 Dari Hati Ke Hati
70 Kesedihan Dan Perhatian
71 Menjaga Jarak
72 Candaan King
73 Jatuh Sakit
74 Jatuh Sakit
75 Menyadari Perasaan
76 Perdebatan
77 Rasa yang Sama
78 Hati yang Termiliki
79 Gara-Gara Devan
80 Tawaran Kakek
81 Kecurigaan Terbongkar
82 Menjalankan Rencana
83 Penculikan
84 Mulai Pencarian
85 Keberadaan Jelita
86 Mulai Ditemukan
87 Berlari Kabur
88 Pengumuman (Novel Baru)
89 Dalang Penculikan
90 Lokasi Penyekapan
91 Penyelamatan Jelita
92 Mulai Beraksi
93 Dunia Milik Berdua
94 Pengakuan King
95 Syarat dari Elan
96 Will You Marry Me?
97 Aku Mencintaimu
98 Malam yang Buruk
99 Kabar Gembira
100 Melahirkan?
101 Kebahagiaan Bersama
102 Pengumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan
3
Rencana Pencarian
4
Kekhawatiran Sang Kakak
5
Menemukannya
6
Tawaran Elan
7
Tuduhan Devan
8
Tragedi Ruang Rahasia Bawah Tanah
9
Informasi Yang Menarik
10
Membawanya Pergi
11
Menjadi Tahanan Elan
12
Usaha Untuk Kabur
13
Hukuman
14
Kecupan Sekilas
15
Dua Sahabat
16
Ajakan Menikah
17
Pernikahan Dan Kekecewaan
18
Malam Yang Indah
19
Kepergian Elan
20
Tawaran Beserta Ancaman
21
Kehamilan Terjadi
22
Pergi Dan Kembali
23
Sepucuk Surat
24
Pembebasan
25
Queen Azzahra
26
Kembali Ke Rumah Lama
27
Mulai Bekerja
28
Pertemuan Dalam Kegelisahan
29
Penantian Paman Marcel
30
Terungkap
31
Kedatangan Paman Marcel
32
Menyapa Gadis dan Queen
33
Percakapan Dari Kejauhan
34
Foto Masa Lalu
35
Membalaskan Dendam
36
Menemukan Gadis Dan Queen
37
Murka Tante Vina
38
Gagal Lagi dan Lagi
39
Kemarahan Devan
40
Menjaga Gadis
41
Penembakan
42
King Alfathir
43
Nenek Tua Jahat
44
Kejahilan King dan Queen
45
Berpisah Kembali
46
Dijebak
47
Iblis Bertopeng Malaikat
48
Air Mata Perpisahan
49
Menghabiskan Waktu Bersama
50
Kecemasan Semua Kerabat
51
Rencana Devan
52
Tidak Mempercayainya
53
Mulai Curiga
54
Menanti Kedatangan Sang Suami
55
Cerdasnya King
56
Penembakan Kembali
57
Berkumpul Bersama Lagi
58
Perubahan Devan Yang Kasar
59
Rencana Kepergian
60
Pakaian Baru
61
Cerita Gadis dan Elan
62
Kesalahpahaman
63
Jessica Dan Jelita
64
Keceriaan Keluarga Baru
65
Kecemburuan Elan
66
Merasa Kehilangan
67
Hari Yang Ditunggu-tunggu
68
Tumbuh Dewasa
69
Dari Hati Ke Hati
70
Kesedihan Dan Perhatian
71
Menjaga Jarak
72
Candaan King
73
Jatuh Sakit
74
Jatuh Sakit
75
Menyadari Perasaan
76
Perdebatan
77
Rasa yang Sama
78
Hati yang Termiliki
79
Gara-Gara Devan
80
Tawaran Kakek
81
Kecurigaan Terbongkar
82
Menjalankan Rencana
83
Penculikan
84
Mulai Pencarian
85
Keberadaan Jelita
86
Mulai Ditemukan
87
Berlari Kabur
88
Pengumuman (Novel Baru)
89
Dalang Penculikan
90
Lokasi Penyekapan
91
Penyelamatan Jelita
92
Mulai Beraksi
93
Dunia Milik Berdua
94
Pengakuan King
95
Syarat dari Elan
96
Will You Marry Me?
97
Aku Mencintaimu
98
Malam yang Buruk
99
Kabar Gembira
100
Melahirkan?
101
Kebahagiaan Bersama
102
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!