Bila Tak Jodoh

Bila Tak Jodoh

Bolos Sekolah

Suasana kelas terlihat senggang dan ribut akibat guru yg sedang rapat mengenai kinerja sekolah Teladan tahun ini.

Adapun guru yg masuk mengajar sempat memberikan tugas kepada murid mereka sebelum ikut serta dalam rapat ini. Ada yg memberikan tugas, ada yg membentuk kelompok kecil, dan ada yg menyuruh muridnya meringkas bab per bab. Derita para murid yg mau tidak mau tetap dituruti demi nilai yg bagus.

Kesempatan emas ini pun tidak dibuang - buang saja oleh beberapa murid yg nakal. Mereka mengerjakan tugas mereka dalam 15 menit pertama. Setelah mereka merasa bosan, mereka akan membentuk group - group kecil untuk bercerita mengisi waktu yg senggang. Sebagian bercerita, sebagian mengintip ruang guru untuk keluar membeli makanan. Salah satu kebiasaan murid disaat guru tidak ada.

"Nanti kita ke pasar yuk, sudah lama kita tidak makan di tempat mang Rahayu" Ajak Cindy memberikan usul kepada teman segengnya.

Mereka satu geng yg terdiri dari 4 sekawanan. Tempat duduk mereka jangan ditanya lagi. Mereka duduk bersampingan dan berhadapan.

Cindy sebangku dengan Dewi. Dibelakang Dewi ada Ratna dan disampingnya ada Sabrina. Mereka sekawan sejak duduk di bangku SD. Rumah mereka juga searah walaupun tidak terlalu dekat.

"Ia ya, udah lama banget. Jadi pingin makan bakso...." Rengek Ratna manja yg sudah membayangkan semangkuk bakso kesukaannya tersedia dihadapannya.

"Tambah kerupuk mie yg di makan dengan tambahan saus. Huff.... Jadi ngiler..." Timpal Dewi membasahi bibirnya dengan lidahnya.

"Ya udah kita berangkat sekarang aja." Usul Sabrina memasukkan bukunya dan menenteng tasnya.

"Sabrina lo serius?" Tanya Cindy yg tidak mengerti mengapa Sabrina suka sekali bolos.

"Emangnya kenapa?" Tanya Sabrina balik tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.

"Sama aja kita bolos dodol" Geram Cindy dan mendapatkan tawa kecil dari Ratna dan Dewi.

"Cindy sayang, sebentar lagi juga bel pulang. Kita bukannya bolos, tapi mempergunakan waktu dengan baik." Ceramah Dewi yg sudah menenteng tas nya. Mereka bertiga pun berjalan ke arah pintu keluar dan melihat situasi sekitar.

"Tungguin gue Bangs*t..." Teriak Cindy yg menyadari jika dirinya tinggal sendirian yg belum menyusun bukunya. Ia pun memasukkan apa saja yg ada di meja serta laci mejanya.

Itulah mereka, satu bolos maka akan berdampak pada keempatnya.

Melihat situasi aman, Sabrina pun berjalan ke arah belakang kantin disusul oleh yg lainnya. Setelah sampai Sabrina menyuruh ketiga kawannya untuk manjat terlebih dahulu dengan bantuan pohon kecil yg tumbuh tak jauh dari tembok pagar sekolah.

"Bolos ya neng?" Goda penjaga kantin pada saat giliran Sabrina memanjat.

"Shut... diam de mang. Seperti tidak pernah muda aja." Sewot Sabrina dan langsung melompat keluar tembok.

Mereka pun berjalan sebentar keluar dari pekarangan sekolah dan berjalan kaki menuju arah pasar. Mereka bercerita dan tertawa bersama satu dengan yg lainnya hingga tak terasa kini mereka sudah tiba di perumahan warga dan akan sampai ke pasar setelah melewati perumahan ini.

"Tunggu dulu!" Cegat Sabrina melihat sekitar perumahan tersebut. Pandangannya menyapu ke kiri dan kanan dari gang kecil tempat mereka berada sekarang.

"Lo gak bilang sama cowok Lo?" Selidik Cindy yg merasa malas jika menyangkut dunia percintaan sahabatnya ini.

"Enggak, gue malas aja. Sikit - sikit melapor, emangnya gue anaknya apa harus ngelapor kemana pun gue pergi." Kesel Sabrina mengingat kelakuan pacarnya yg sudah setahun ini menemani dirinya.

"Sepertinya aman de Sab." Ucap Ratna yg melihat dari sudut pandang rumah Nicholas. Dia yakin jika Nicholas tidak ada dirumah saat ini.

"Lo yakin?" Ragu Sabrina mengikuti arah pandang sahabatnya.

"Ia gue yakin. Lo harus percaya sama gue kali ini. Lu lihat itu pintu rumahnya tertutup. Trus rumah kostnya yg di depan rumahnya cuman ada beberapa yg bernyanyi sambil bermain gitar. Gue yakin mereka juga bolos seperti kita." Tawa Ratna merasa anak seusia mereka lagi senang - senangnya bolos.

Sabrina yg melihat situasi memungkinkan bisa jalan pun membetulkan posisinya. "Let's go..." Serunya menggandeng tangan Ratna sedangkan Cindy menggandeng tangan Dewi.

Tuhan kirimkanlah aku

Kekasih yang baik hati

Yang mencintai aku

Apa adanya....

Suara vocal group yg dinyanyikan oleh sekolompok anak muda yg berkost di perumahan ini. Suara petik gitar pun menambah kesan ramai dalam menemani mereka bernyanyi.

"Kak.... kakak....." Teriak salah satu mereka memanggil Nicholas yg berada di salah satu kamar kost mereka untuk beristirahat.

Sontak yg lainnya melihat kearah tatapan kawan mereka. Mereka pun menoleh ke belakang dan menemukan 3 bidadari yg jatuh dari langit memakai seragam sekolah. Kenapa 3? Karena yg 1 nya sudah ada yg punya.

"Mampus gue, semoga Nicholas gak dirumah." Batin Sabrina memelas dan mempercepat langkah kakinya.

Melihat bidadari datang dengan langkah yg cepat pun membuat mereka tidak tinggal diam. Mereka merentangkan tangan mereka guna menghalangi jalan mereka.

"Minggir!" Kesel Sabrina beserta para sahabatnya. Mereka kesel karena jalan mereka di halangi oleh anak kost Nicholas.

"Kak.... kak...." Teriak mereka sehingga mengusik waktu senggang Nicholas.

"Kenapa?" Tanya Nicholas datar yg baru datang dan melihat anak kostnya menghalangi jalan empat orang siswi. Melihat sang pujaan hati disitu, membuat senyumnya merekah.

"Assalammualaikum pacarku sayang..." Sapa Nicholas dengan senyum terbaiknya menghampiri sang pujaan hati. Tanpa di pinta, anak kost Nicholas pun kembali duduk ke posisi mereka sebelumnya. Mereka sadar jika sudah menyangkut sang pujaan hati kakak pemilik kostnya, maka mereka tak akan di hiraukan. Biasalah, dunia serasa milik berdua, yg lainnya ngekost....

"Waalaikumsalam Kak Nic pacar sahabat kami Sabrina" Jawab ketiga sahabat Sabrina.

Nic yg baru tersadar akan kehadiran sahabat pacarnya pun hanya bisa tersenyum kecut menanggapi mereka.

"Kamu mau kemana yank?" Tanya Nicholas

"Mau makan bakso mang Rahayu" Jawab Sabrina dengan senyum termanisnya menanggapi ucapan pacarnya.

"Oh ya udah, tunggu ya." Pinta Nic dan dia pun segera berlari kearah salah satu kamar kost salah satu usaha yg ia kelola tanpa menunggu jawaban Sabrina.

"Aish.... pasti dia mau minta ikut" Kesel Sabrina dan di tanggapi tawa kecil oleh Sahabatnya.

"Ya udah, ikutkan aja. Mana tau ditraktir kan syukur." Canda Dewi dan dibetulkan oleh Cindy dan Dewi.

Nicholas pun keluar menghampiri pujaan hati. "Ini... pakailah" Seraya memberikan uang ratusan tiga lembar ke tangan Sabrina.

"Maksudnya?" Tanya Sabrina tidak mengerti dengan uang yg sudah ada di tangannya.

"Katanya mau makan, ya udah makan sana. Makan yg banyak. Aku gak mau orang berpikir bahwa aku pacar yg gak memberi kamu makan." Saut Nic menarik tangan Sabrina dan mendorongnya untuk melanjutkan perjalan ke pasar.

Sabrina pun melihat kebelakang dan Nic membalas dengan lambaian tangan. "Kabari kalau mau di jemput ya." Teriaknya kemudian berlalu bergabung dengan anak kostnya.

Happy Reading Say..... Semoga kalian suka. Jangan lupa 💟, ⭐, 👍 serta 💬 ya say.... 🤗😇

Terpopuler

Comments

เลือดสีน้ำเงิน

เลือดสีน้ำเงิน

like👍🏻

2021-06-07

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!