Hari Minggu merupakan tanggal merah yg menjadi hari kebebasan bagi para siswa. Mereka akan menggunakan waktu libur untuk menikmati kehidupan bebas dari tumpukan pelajaran.
Nicholas dan Sabrina sudah berjanji akan menikmati hari libur mereka berdua hari ini setelah mendapatkan izin dari orang tua Sabrina.
Tak... tak... tak...
Ups, ah... suara napas mereka yg tak teratur setelah berlari.
"Nic... kita Isti..rahat dulu yok" Ajak Sabrina dengan napas yg terengah - engah. Ia menarik napasnya dari hidung dan mengeluarkannya dari mulut.
Nicholas pun melihat sekitar dan mendapati tempat duduk yg pas untuk mereka istirahat. "Kita ke situ aja yok, sekalian minum dan sarapan" Ajak Nicho dan diangguki oleh Sabrina.
"Tunggu...." Cegat Sabrina menahan lengan Nicho dan membuat Nic menoleh kearah nya.
Tanpa menunggu lagi, Sabrina pun lari meninggalkan Nicho.
"Sayang, kejar aku kalau kamu bisa" Ble.... Dimana jempol tangan Sabrina diletakkan disisi kiri dan kanan telinganya, keempat jarinya yg lain mengatup dan terbuka beberapa kali. Tak lupa ia juga menjulurkan lidahnya mengejek Nicholas.
Nic yg melihatnya pun langsung saja mengejar Sabrina. Langkah kaki yg lebar mempermudahkan Nic mendapat jacket Sabrina.
"Dapat..."
"Akh...."
Hahaha, tawa mereka berdua hingga sampai di depan warung nasi.
Huff....
Mereka pun segera duduk. Sabrina langsung mengambil gelas dan menuangkan air ke dalam gelasnya hingga penuh.
Gluk... gluk... gluk...
Air langsung kandas setengah gelas oleh Sabrina. Ia meletakkan gelasnya dan diambil oleh Nic.
Gluk... gluk... gluk...
"Yank tambah" Pinta Nic pada Sabrina yg sudah mengerucutkan bibirnya.
"Dasar malas, harus kali memangnya minum dari gelas aku?" Omel Sabrina yg tetap menuangkan air kedalam gelasnya tadi dan menuangkan lagi kedalam gelas yg baru.
"Biar irit yank" Jawab Nic yg tersenyum karena berhasil membuat Sabrina ketus pagi - pagi gini.
"Bukannya irit, tapi kamu malas tuangkan air kedalam gelas kan. Padahal tuang tinggal tuang aja."
"Bukannya malas yank, aku juga kan mau diperhatiin sama kamu. Lagian rasanya juga beda, lebih manis sedikit karena satu gelas dari kamu."
"Dasar..." Gerutu Sabrina.
"Kamu mau pesan apa?" Tanyanya melihat list menu makanan dan minuman.
"Samain aja yank" Saut Nic dan Sabrina pun segera berdiri untuk memesan pesanan mereka kepada pemilik warung.
Selama ia memesan, Nic ternyata diam - diam memfoto Sabrina beberapa kali. Ia melihat beberapa hasil foto jepretannya yg menurutnya pas untuk segera di unggah.
[ Pramusaji kesayangan, jika mau pesan makanan, tinggal langsung pesan aja ke dia @My Love] Status yg diunggah Nic pada semua akun medianya.
"Ini Den, cah ayu pesanannya. Monggo dimakan mumpung hanget" Ucap Ibu pemilik warung dan diangguki oleh mereka berdua.
"Makasih ya Bu..."
Mereka pun berdoa sebelum makan seperti biasanya. Nic mengambil sendok, mengaduk makanannya dan hendak menyendokkan ke dalam mulutnya.
"Sayang tunggu, aku pinjam hp kamu" Pinta Sabrina. Nic pun menyelesaikan sesendok makanannya dan memberikan hp nya kepada Sabrina.
Memasukkan sandi tanggal jadian mereka membuat kunci hp Nic otomatis terbuka. Sabrina pun mengklik salah satu sosmed Nic hingga terbuka.
Ia langsung ke tampilan status dan mengarahkan kamera depan untuk berselfi.
"Sayang, ayo senyum" Ajak Sabrina berselfi. Nic pun mengangkat sendok makannya yg sudah terisi nasi dan mengangkatnya hingga kedepan mulutnya. "Aa..." Ucapnya sedangkan Sabrina hanya memasang wajah penuh senyuman.
Ckrek.... hasil foto mereka pun jadi.
"Aku unggah ya" Pamit Sabrina dan diangguki oleh Nic. Sendok yg berisi nasi tadi pun diarahkan ke mulut Sabrina dan Sabrina langsung membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Nic.
[Menemani aja dulu, mana tau nanti bisa dimasakin setiap hari #Bajak... @My Love] Cuplikan status yg diunggah oleh Sabrina di akun pribadi Nic.
~ Siang pun tiba, Nic dengan pakaian santainya sedang menaiki sepedamotornya ke tempat Sabrina. Mereka akan ke lapangan untuk menonton pertandingan bola antara warga.
"Bunda kami pamit ya, waalaikumsalam Bunda" Pamit Nicho dan Sabrina seraya mencium punggung tangan Zirah.
"Hati - hati ya sayang, pulangnya jangan terlalu malam" Nasihat Zirah terhadap Sabrina.
"Ia Bunda"
"Nak Nic, Bunda nitip Sabrina ya" Pinta Zirah kepada Nic.
"Pasti Bunda" Senyum Nic pada Zirah.
Nic pun membantu Sabrina memasangkan helm dan mereka bergegas menuju lapangan yg mana pertandingan akan dimulai sebentar lagi.
"Sayang, Ilham ikut tanding kan?" Tanya Nicho di atas sepeda motor. Ilham merupakan adik laki - laki bawahan Sabrina.
"Ia sayang, mereka akan tanding setelah pertandingan pertama."
"Kita singgah ke warung depan ya. Aku mau beliin dia minum, sekalian untuk kawannya juga."
"Oce yank"
(Bagaimana keluarga aku gak sayang sama kamu Nic, orang kamu nya aja perhatian banget sama keluarga aku. Makasih sayang masih mau bertahan dengan sifat aku yg labil dan suka - suka ini)
Mereka tiba tepat waktu, suara Pluit yg barusan ditiup menjadi awal mula pertandingan pertama di mulai. Warga Desa A akan bertanding melawan desa B.
Para pemain sudah memasuki area pertandingan. Nampak empat orang penjaga yg bertugas menjaga keamanan tepi lapangan. Satu orang wasit, dan petugas lainnya sebagai pengamat lapangan.
Seluruh warga desa sudah mulai mendekati lapangan. Mereka saling mendukung daerah mereka masing - masing. Desa A akan mendukung team A dan Desa B akan mendukung team B. Selebihnya hanya menonton saja seperti aku dan Nicho.
Jangan tanya kami dimana, tentu saja kami tidak ada di lapangan. Kami berada di tempat adik ku Ilham berada bersama satu teamnya. Disini ternyata bukan hanya ada aku dan Nic saja. Ada beberapa keluarga yg mendukung para team untuk tetap semangat.
Nicho juga melakukan hal yg sama terhadap adik ku. Memberi semangat layaknya seorang Abang terhadap adiknya. Aku jadi teringat akan Kak Aisyah dan Bang Iqbal, kedua kakak dan abang ku yg sudah berkeluarga.
"Ayo.... ayo... ayo....." Sorak - Sorai warna dalam mendukung team mereka masing - masing. Aku yg melihat suasana tegang lapangan pun menjadi was - was. Apakah Desa kami akan kalah melawan Desa C atau mala sebaiknya membawa keberhasilan seperti tiap tahunnya.
Gol......
Teriak kami bersama melihat team Ilham memasukkan bola ke dalam lapangan. Score yg diperoleh saat ini adalah 2 : 1. Jika satu score lagi berhasil dimenangkan oleh team Ilham maka desa kami akan menjadi juara dalam tahun ini.
5 menit pertandingan pun berlalu, pertandingan semakin sengit. Para pihak lawan sudah mewanti - wanti team Ilham agar tidak kecolongan lagi dalam memasukkan bola kedalam gawang lawan.
1...
2...
3...
Ye gol.....
Teriak warga desa kami akan kemenangan team Ilham yg memenangkan pertandingan ini dengan Score 3 : 2.
Sorak gembira hanya sebentar yg diganti kan dengan keterkejutan kami melihat Ilham yg tak sadarkan diri.
"Ilham....."
Happy Reading Say..... Semoga kalian suka. Jangan lupa 💟, ⭐, 👍 serta 💬 ya say.... 🤗😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Marya Juliani Jawak
Ashiap kk, nti aku singgah ya kk
2021-06-07
1
ARSY ALFAZZA
tanda jejak ❤️
2021-06-07
1