Hai, nama ku Nicholas Stevanus. Aku anak pertama dari dua bersauda, aku dan adik perempuan ku yg berjarak empat tahun. Dia satu sekolah dengan wanita yg saat ini aku cintai. Walaupun sebagai adik kelas, tapi ini bisa saja menjadi salah satu alasan ku untuk bisa mengantar ataupun menjemput dirinya pulang dengan alasan adikku.
Hidup kami berkecukupan dan menjadi salah satu orang yg berada di tempat tinggal kami. Aku sudah menjadi tulang punggung keluar sejak Ibu ku tiada.
Sejak kepergian beliau, aku yg bertugas menggantikan ahli semua pekerjaan Ibu setelah pulang sekolah. Semua beban pekerjaan sudah diserahkan di kedua pundak ku. Tidak heran jika selama ini aku memegang banyak uang di usia ku yg masih terbilang remaja, 17 tahun.
Peternakan, persawahan, usaha kost, rental, pembuatan jalan, serta toko bangunan tetap terlaksana dibawah kendaliku. Bahkan semakin meningkat. Uang yg mengalir sering menutup kedua mataku. Jika aku menginginkan sesuatu, maka keinginan ku akan tercapai. Termasuk urusan percintaan. Tidak heran jika orang sering mencap diriku sebagai laki - laki yg suka bergonta - ganti pasangan. Tentu saja, setiap Minggu bisa jalan beberapa kali dengan perempuan yg berbeda.
Di hidup ini, aku benar - benar merasa kesepian. Mereka yg ada disisi hanya lah sebagai pajangan untuk menutupi rasa sepi yg melanda di diriku. Mereka akan datang dengan sukarela membutuhkan ku, karena apa yg aku miliki. Tepatnya memanfaatkan keroyalanku dalam menghamburkan uang. Begitulah hidupku kesepian yg dikelilingi orang banyak.
Oh ia, satu lagi aku bukanlah pria baik - baik. Aku sering menghabiskan malam ke club' untuk menghilangkan penatnya tugas sekolah ataupun pekerjaan. Sering bolos dan kena hukuman sudah mendarahdaging dalam diriku. Sering aku melihat raut kekecewaan dimata Ayah dan adik perempuan ku ketika aku yg pindah - pindah sekolah. Tapi mereka hanya terdiam dan membiarkan diriku begitu saja tanpa adanya cegahan. Mereka maklum jika diriku harus dewasa sebelum waktunya guna beban keluarga yg sudah aku tanggung. Mereka hanya berdoa tentang kebaikan untuk diriku.
Namun semuanya berubah ketika aku bertemu dengan teman sepupuku Cindy. Dia mengenalkanku dengan sosok wanita yg cantik dan suka bolos sekolah. Wanita yg tidak suka di kekang dan sedikit keras kepala. Sifatnya sama seperti perempuan lain yg sebelumnya aku kenal pikirku.
Awal pertemuan kami, aku menilai dia akan melihat diriku seperti perempuan - perempuan lainnya, yaitu melihat diriku dari segi materi. Bertahan untuk tujuan, pergi untuk keinginan. Jadi aku menjalaninya seperti bagaimana biasanya, yaitu menjalin hubungan tanpa ada rasa cinta di dalamnya.
Cinta satu kata yg penuh makna. Jika ditanya maka akan banyak yg mendeskripsikan arti cinta dari segi pengalaman mereka masing - masing. Setiap orang yg di tanya mengenai cinta, pasti kita mendapatkan jawaban yg berbeda - beda. Tau kenapa? Karena cinta pada umumnya adalah suatu perasaan yg tumbuh dari hati tanpa kita sadari. Bertumbuh setiap harinya tanpa bisa dipungkiri sehingga rasa itu selalu bertambah.
Semakin aku mengenal dirinya, semakin aku dibuat penasaran akan dirinya. Dirinya yg suka ngambek dan bebal tapi masih mau mendengarkan apa yg aku katakan. Walaupun dengan sedikit paksaan ataupun rayuan. Sering pergi begitu saja, tapi bisa datang kembali tanpa ada beban sebelumnya.
Dugaan pertama yg menyatakan ia memandang materi justru berbanding sebaliknya. Ia melihat diriku sebagai mana dia melihat dirinya dalam diriku. Nilai plus yg membuat rasa cintaku habis terkikis untuk dirinya.
Suatu waktu aku pernah sengaja bolos dan menjemput dirinya untuk jalan - jalan. Semua perempuan akan senang dengan yg ku lakukan, tapi tidak dengan dirinya. Bahkan aku diputuskan pada saat itu karena bolos sekolah. Dia mengatakan apa yg aku kerjakan adalah kerjaaan yg gk berfaedah sedikit pun.
Lucu tapi aku mulai memaklumi makna yg tersembunyi setelah putus dari dia. Dia sebenarnya peduli dengan pendidikan ku, sehingga marah pada saat aku bolos. Tidak sadar apa jika dirinya juga bolos. Sejak saat itu aku merasa tersentuh akan kebenaran tersebut.
Tidak ada kabar darinya setelah putus membuat diriku uring - uringan tak karuan. Putusan yg aku ambil adalah mengirim pesan kepada kawan ku yg lain untuk sekedar jalan dengan perempuan - perempuan guna melupakan dirinya. Bukannya lupa, justru membuat diriku semakin tersiksa. Bagaimana tidak, semakin aku berusaha melupakan, aku semakin selalu mengingat dia hingga merindukan sosoknya. "Awh, sungguh perasaan ini menyiksaku"
Pernah aku ingin pindah ke sekolahnya tapi dilarang oleh dirinya. "Jika kamu pindah, maka kita putus" Sebuah mantra yg mampu membuatku tidak berkutik. Kecewa ya tentu saja aku kecewa. Apa salah jika aku ingin dekat dan melihat dirinya terus? Ternyata ia ingin melihat aku sukses dengan caraku sendiri, tanpa iming - iming namanya. Orang akan beranggapan aku lulus, karena ada dirinya yg penyemangat diriku jika kami bersekolah di satu sekolah yg sama.
Putus nyambung sudah hal biasa yg kami lakukan. Lumrah akan selalu ada setiap bulannya. Cara baikan kami termasuk unik, orangtuanya yg selalu menyuruh dia untuk mengantarkan lauk - pauk padaku maupun adikku. Sehingga mau tidak mau kami selalu bertemu. Bersapa untuk basa - basi sehingga tanpa sadar sudah mencurahkan isi hati kami lewat adu mulut sehingga saling minta maaf dan berbaikan kembali.
Aku sayang pada keluarganya. Termasuk Ibundanya yg sudah menganggap aku seperti anaknya sendiri. Aku juga sudah mengganggap dia sebagai Ibu ku juga.
Hidupku jauh lebih berarti setelah bertemu dengan bundanya, bunda Zirah. Wanita hebat setelah Ibu dan Adik ku.
Dia selalu cemberut jika Bunda lebih sayang padaku. Padahal jika dipikirkan, biarlah semua kasih sayang bunda jatuh padaku, toh semua kasih sayangku juga jatuh pada dirinya. Imbas bukan.
Makanan kesukaannya adalah ayam yg ada kriuk - kriuknya dan semua makanan yg berbaur pedas. Dokter sudah menganjurkan dirinya untuk tidak makan yg pedas - pedas. Tapi tau sendiri bagaimana kerasnya kepala batunya sehingga membiarkannya adalah pilihan yg tepat.
Biarkan saja, biar dia tau akibat dari putusan yg ia ambil. Sakit perut akibat kebiasaan yg tak disadari. Semoga bisa saja dia bisa menjadi jera dengan rasa sakit yg melilit dirinya setelah memakan pantangan yg dikatakan oleh dokter. Seperti kemarin makan pedas sehingga harus ke UKS.
Inilah kisah ku sebelum dan saat dia masuk menjadi bagian hidupku. Aku harap semoga Allah menjodohkan diriku pada dirinya. Diri ku yg hancur akan mencoba belajar lebih baik dari sebelumnya agar dipantaskan menjadi calon imannya kelak.
Happy Reading Say..... Semoga kalian suka. Jangan lupa 💟, ⭐, 👍 serta 💬 ya say.... 🤗😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
semangat selalu thor 💕
2021-06-07
1
Marya Juliani Jawak
Ashiap kk..... Semangat buat kita semua 💪
2021-06-04
2