"Lo Dimana tin ? " ucap Bella setelah panggilannya tersambung
" gue lagi makan Bareng Rafael , kenapa bel ? kok tumben nanyain gue " sahut disebrang sana.
"Gue diusir dari rumah" ucap Bella
"hah ?? kenapa? kok bisa sih ? terus sekarang Lo mau kemana ?" ucap Christin Panik.
"Entah" ucap Bella
"oke sekarang Lo tunggu di tempat Biasa gue bakalan nyusul sekarang" ucap Christin mematikan sambungannya . ia langsung melihat lelaki di depannya .
"Maaf sayang, Aku harus pergi "
"mau kemana? biar aku antar" ucap Rafael cepat.
Christin hanya mengangguk. setelah membayar ke kasir, Rafael langsung menghampiri kekasihnya itu dan langsung pergi menuju parkiran.
"Kita mau kemana ? " tanya Rafael
"ke cafe Naghata"
Rafael hanya mengangguk tanda mengerti. dan segera meluncurkan mobilnya .dia tidak menanyakan apa Sebenarnya tujuan kekasihnya itu pergi kesana.
"Aku turun disini saja" ucap Christin
"oke, Aku akan menyusul mu" ujar Rafael
Christin hanya mengangguk. ia segera membuka pintu mobil Rafael dan langsung berlari kedalam cafe itu.
Christin mencari-cari seseorang , dan akhirnya menemukan orang itu di sebuah meja . Christin menghampiri perempuan yang meletakkan kepalanya di atas meja. dia tidak tau apakah perempuan itu tidur apa tidak.
"Bell" ucap Christin sambil memegang bahu perempuan itu.
perempuan itu hanya diam saja, seolah tidak mendengar apapun.
"Bell... Lo kenapa ? ini gue Christin"
Bella mendongakkan kepalanya melihat wanita di sebelahnya.
"Tin..." ucap Bella sambil memeluk sahabatnya itu..
"Tenang..tenang.. ada gue.. Lo bisa ceritain semua sama gue" balas Christin sambil membalas pelukan sahabatnya itu.
Setelah diam beberapa saat, Bella melepas pelukannya dan menghapus air matanya.
"Ada apa sebenarnya ? Kenapa Lo bisa di usir dari rumah ? siapa yang ngusir ?"
tanya Christin dengan penasaran. ia masih tidak menyangka sahabatnya akan di usir dari rumah orangtuanya sendiri.
"Papa" ucap Bella singkat
"hah??? Kok bisa sih ? kenapa ? apa Lo buat masalah yang enggak-enggak?"
Tanya Christin tidak percaya. ia sangat terkejut jika ternyata yang mengusirnya adalah Papanya sendiri..
"gak mungkin Om Wira ngusir Lo bell, Lo becanda kan ? " Tanyanya lagi
"gue Mau dijodohin sama anak sahabat papa, yang seluk beluknya aja gua gak tau" jawab Bella
"Jangan Bilang Lo nolak Perjodohan itu " tanya Christin
"Iya, Gue nolak" jawab Bella singkat
Christin hanya menghembuskan nafas mendengar jawaban sahabatnya itu. ia kesal karena Bella akhir-akhir ini memang suka sekali membantah. Tapi ia juga tidak menyangka papa Bella bisa mengusir putrinya sendiri.
gue ga nyangka om Wira bisa sekejam itu sekarang. bahkan anak satu-satunya yang ia miliki pun di usir dari rumahnya karena tidak menuruti perintahnya. Siapa juga yang mau di jodoh-jodohin segala. ini bukan zaman Siti Nurbaya lagi kan. kok bisa-bisanya sih om Wira berfikir seperti itu
ia hanya melihat raut wajah sahabat nya yang tidak biasanya murung itu.
"sayang, aku cari-cariin dari tadi. Ternyata kamu disini" dengus Rafael setelah menemukan Christin
Bella Melihat Rafael yang ngos-ngosan sambil tersenyum.
"yaelah... dia ga bakalan kabur kok" goda Bella
"siapa tau kan, apalagi kalo bareng elu bel" ucap rafael
"hah?? emang kalo sama gue kenapa ? " balas Bella kesal
Christin hanya terkekeh melihat Pertengkaran kekasih dan sahabatnya itu. mereka bagaikan Tom and Jerry selalu ribut kalo bertemu. tidak memandang tempat dan waktu.
"Sudah..sudah.. Bagaimana kalau kita pesan minuman saja ?" potong Christin agar pertengkaran Bella dan Rafael segera berakhir. dia malu sedari tadi di lihatin orang-orang ditempat itu.
"Hmmm.. Terserah" jawab Bella dan Rafael secara bersamaan .
"Apa sih Lo ngikut-ngikutin kata-kata gue" ucap Bella kesal.
"Lo tuh ya... pengen gue bunuh aja terus gue ceburin ke air terjun sana biar Lo musnah dari hidup gue. bisa-bisanya Lo ngomong gitu ke gue" Balas Rafael tak mau kalah...
"Iihhh.. Gue heran kenapa Christin bisa mau sama lelaki Menyebalkan kaya elu" balas Bella
Christin Hanya Tersenyum Melihat keduanya saling beradu argumen. ia sama sekali tidak cemburu pada Bella. karena sejak dulu Bella tidak suka pada Rafael karena Rafael sering banget jahilin Bella. ia hanya senang akhirnya air mata sahabat nya itu langsung hilang seketika, ia akan melakukan apapun demi Bella yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri.
.
.
.
Brayen Turun dari mobil dan langsung masuk menuju ruang Keluarga. ia melihat Sarah yang duduk sambil nonton di iringi suara kriuk-kriuk yang keluar dari mulutnya karena makan beberapa cemilan. Brayen Tersenyum melihat Mamanya dan langsung memeluk mamanya sambil mengecup telapak tangan Sarah.
"Kamu Pasti Capek sekali" ucap Sarah setelah putra pertamanya itu menyendarakan kepalanya di pangkuan nya sambil mengelus kepala putranya itu.
"Iya ma, tapi setelah melihat mama dirumah dan gak mengomel seperti biasanya rasanya lelah itu pergi entah kemana" Goda Brayen pada mamanya
"Kamu ini sepertinya sudah membutuhkan Kasih sayang dari wanita lain nak" Ucap mamanya tersenyum.
"Papa dimana ma? apakah beliau sudah pulang?" jawab Brayen mengalihkan pembicaraan.
Sarah hanya Terkekeh melihat ekspresi Putranya itu
" Papa Masih Mandi.... Cepat bersihkan dirimu , setelah itu kita makan. ada yang mau di omongin papa dan mama" ujar Sarah sambil bangkit dari posisi duduknya menuju dapur.
Brayen Hanya Heran melihat kelakuan mamanya. Tidak Biasanya mamanya bersikap seperti itu padanya.
Mama kenapa sih ? kok tumben banget gak ngomel-ngomel kaya biasanya. ah, biarin aja deh yang penting aku dapat merasakan kasih sayang mama setiap waktu. walaupun mama kadang ngeselin, marah-marah gak jelas tapi aku sayang mama.
gumam Brayen dalam hati.
Setelah Membersihkan Diri di kamarnya, Brayen Langsung Turun kebawah menuju meja makan.
"Malam Pa, Ma... Maaf menunggu lama" ucap Brayen sambil menarik kursinya.
"Mama sama papa juga belum lama menunggu kok nak" jawab Sarah .
"Ayo kita Makan" lanjut Sarah sambil mengambil nasi untuk suaminya.
Mereka menikmati makan malam dengan lahap dan tenang, seakan tak ada beban dalam hidup. ya wajar saja Keluarga Bagaskara Tidak pernah kekurangan apapun dalam hidupnya. mereka terlihat bahagia setiap hari.
Setelah Makan Malam, Tony Mengajak Istri dan Putra Sulungnya itu ke ruang keluarga.
"Bagaimana Pekerjaan mu ? " Tanya Tony ayahnya Brayen .
"Lancar kok pa, Lusa karyawan ku akan terjun untuk Mengurus Pembangunan Hotel Itu" Jawab Brayen.
"Sebenarnya, papa dan mama sudah ingin menyampaikan ini padamu nak. papa harap kamu tidak kaget dan mengerti maksud papa dan mama" Lanjut Tony
"Kenapa pa ? " Jawab Brayen. mengalihkan pandangannya dari Tv melihat Wajar Papanya.
Tony Bagaskara Menarik Nafas Dalam dan Menghembuskan nya pelan sambil melirik istrinya yang hanya tersenyum.
Ini Ada apa sebenarnya ? kenapa mama dan papa Terlihat Aneh Hari ini.
Batin Brayen
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Ida Mamanya Ara
suka bnget sma visualnya
2021-05-22
0
💜Jk-kooki💜 ¥@N@imut🐰
oh thor..klo boleh usul vishual bryaen nxa Mark print suparat saja kn cocok tuh
2021-03-09
0
💜Jk-kooki💜 ¥@N@imut🐰
waww...shuka thor vishualnxa supashara tanachat..😊
2021-03-09
0