Jangan Mengundang Siapapun !

"Ngomong-ngomong, kita mau kemana yang ?" Tanya Rafael melirik Christin yang disamping kemudinya .

"Kita ke mall dulu yuk, sambil shoping-shoping." Jawab Christin Ceria.

"Kok ke mall sih ? Gue ga punya duit tau, mana gaji gue belum dikirimin papa lagi." Sela Bella mendengar percakapan antara dua kekasih itu.

"Dihh. Kok bisa sih, Putri tunggal dari Keluarga Bagaskara ga punya duit " Sindir Rafael fokus mengemudi mobinya.

"Udah sih yang, jangan ngomong gitu."

"Ntar pake duit gue aja bell."

Jawab Christin melirik Bella.

Bella hanya diam mendengar Jawaban itu. Dan memandang ke arah jendela mobil Rafael.

Andaikan papa ga ngejodohin gue , pasti gue masih bisa menikmati kekayaan orangtua gue. Gimana ya nasib gue kedepannya

"Ini kayanya cocok deh buat Lo" ucap Christin sambil memilih gaun berwarna biru Dongker.

"Terserah deh tin, gue nggak tahu milih kayak begituan" jawab Bella .

Bella memang jarang memakai gaun dan rok.

Bella lebih sering memakai jeans dan Kulot jika berpergian. Kecuali dia menghadiri acara-acara khusus. Itu pun pasti minta bantuan Christin dan mamanya.

"Udah deh belanjanya, Kaki gue mau patah nih. Capek" kata Bella masih membuntuti sahabatnya yang sedang memilih make up .

"Iya nih yang, aku juga capek dari tadi jadi bodyguard kamu terus." Sela Rafael menyakini Christin kalau mereka memang benar-benar capek.

"Yaudah, kita bayar dulu yok." Jawab Christin.

Dia merasa tidak enak saja dari tadi mereka sudah seperti bodyguardnya.

"Kamu taro ini dulu sih yang, ke mobil." Ucap Christin sambil menyerahkan barang-barang yang ia beli.

"Oke.. kamu tunggu di sini dulu ya" jawab Rafael menerima barang belanjaan Christin.

Setelah menaruh barang belanjaan, Rafael pun menghampiri kedua perempuan itu.

"Terus Mau kemana ? " Ucap Rafael menggandeng kekasihnya.

"Hmmmm... Gimana kalo kita makan dulu ?" Jawab Christin.

"Siap bos" jawab Rafael Berjalan menggandeng kekasihnya.

Bella hanya diam saja dari tadi. Sambil melihat pasangan kekasih yang mesra itu.

Kemudian dia mengingat kembali kisah cinta nya yang menyakitkan.

Andai dulu dia ga pergi jauh. Gue bakalan ga jomblo sampai hari ini .

ucap Bella dalam hati.

"Kok dari dari bengong Mulu sih? Lo kenapa ?" Tanya Christin menatap Bella.

"Gue Laper, heheh". Jawab Bella sambil terkekeh.

"Tapi dia lebih baik gitu yang, kalo ngoceh terus ntar buat aku illfil liat dia" kata Rafael tersenyum sinis menatap Bella.

"Males ah nanggepin cowok rese kaya elu" jawab Bella.

Setelah makan siang, mereka pergi ke Timezone untuk bermain. Bella dan Christin tertawa lepas saat bermain . Sedangkan Rafael hanya Memasang wajah cemberut sejak Christin bermain dengan Bella.

Brayen menandatangani dokumen yang diserahkan Seketarisnya itu. Lalu meletakkannya dimeja kerjanya. Dodi pun mengambil berkas itu dimeja Brayen.

"Terimakasih Tuan, Saya akan mengurus nya dulu." Ucap Dodi sebelum pergi meninggalkan ruangan Brayen

Brayen menghempaskan Tubuhnya diranjang Kamarnya . Ia merasa lelah seharian ini. Padahal dikantor ia tidak banyak menyelesaikan tugasnya, tetapi ia merasa sangat lelah .

Kenapa Perjodohan itu masih mengiang-ngiang di kepalaku? Aku benar-benar sudah gila di buatnya.

Dengus Brayen kesal

Pokoknya aku harus fokus pada pekerjaan ku. Toh aku sudah bilang aku tidak akan menerimanya.

Ucap Brayen tersenyum sinis .

Ia pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri. Lalu menyelesaikan beberapa pekerjaannya . Setelah itu dia langsung Terlelap dalam mimpinya.

"Tin" ucap Bella pada sahabatnya yang bersandar di ranjang dan sibuk dengan ponselnyaa.

"Hmmm" jawab Christin tanpa menoleh.

"Maaf ya. Udah ngerepotin Lo." Sahut Bella menunduk.

Ia benar-benar tidak enak merepotkan sahabatnya itu.

Christin menoleh, lalu tersenyum.

"Iya, gapapa kok bell. Lagian Lo udh gue anggap sebagai saudara gue sendiri kok."

"Gue janji, setelah gue dapat kerjaan gue bakalan pergi dari sini" ucap Bella tersenyum melihat sahabatnya itu.

"Santai.. gue bakalan bantu nyariin Lo kerja. Kemaren gue ditawarin jadi sekretaris sama temen gue Dodi. Dan gue Langsung nawarin Lo sama dia" ucap Christin .

"Beneran ? Bosnya galak gak ?"

Tanya Bella penasaran.

"Kata Dodi sih bos nya baik banget. Dia juga bilang kalo bosnya itu udah bantuin dia membiayai pengobatan ibunya di luar negeri" Jawab Christin

"Emang sekertaris bos itu kemana ?" Tanya Bella lagi

"Seketarisnya itu ya temen gue ini loh, karena dia mau ngabulin permintaan ibunya untuk merawatnya di luar negeri jadi dia mau berhenti bekerja dulu sampai ibunya sembuh." Cerita Christin mengingat-ingat info yang diberikan

Oleh dodi.

"Terus kapan gue bisa kerja ?" Tanya Bella

"Kita tunggu aja info selanjutnya. Katanya seminggu ini dia masih harus ngurus proyek nya dulu. Nanggung katanya" jawab Christin

"Oh, gitu ya" ucap Bella

"Mulai sekarang, mending Lo mempercantik diri dulu. Manatau Bosnya tertarik sama Lo. Katanya bosnya ganteng loh" Ucap Christin terkekeh.

"Apaan si." Jawab Bella dengan wajah cemberut

"Bagaimana Proyek yang kau urus itu dod ? " Tanya Brayen kepada sekertaris nya itu.

"Semua Berjalan dengan Baik Tuan. Saya Akan Segera mengurus acara peresmian nya ." jawab Dodi.

"Baiklah. Buat lah acara peresmian yang Biasa saja dod aku tidak ingin kau mengundang siapapun. Agar acaranya dapat selesai. aku sedang tidak mood untuk bertemu siapapun." Perinta Brayen.

"Baik Tuan, saya akan membuat acara yang Biasa saja." Jawab Dodi lalu pergi dari ruangan Brayen.

Dodi masuk ke ruangannya lalu duduk di meja kerjanya.

Bagaimana maksudnya acara biasa saja ? bukan kah dalam peresmian wajib mengundang orang-orang penting ? aku tidak mengerti lagi tujuan tuan muda. Tapi apa boleh buat . aku tidak akan mengundang siapapun dan membuat acara itu sederhana saja. Lama- lama tuan semakin aneh saja .

Batin Dodi.

lalu ia mengambil ponselnya lalu membuka beberapa pesan yang masuk.

Dodi: *Apa kamu sudah Bertemu Orangnya?*

Christin : *Sudah. dan dia Langsung setuju saja, karena dia juga sangat membutuhkan pekerjaan saat ini*

Dodi : *Baiklah, Minggu depan Aku Ingin Bertemu Dengannya, Nanti akan ku infokan tempatnya*

Dodi Meletakkan Ponselnya di meja kerjanya.

Lalu Mengambil Laptop Untuk menyelesaikan Pekerjaannya.

Di Apartemen Christin

Bella mengambil Ponselnya Lalu mengangkat alis nya.

"kok bisa sih nggak ada seorang pun yang nanyain gue, Mama juga gak nanya apa-apa ke gue, apa mereka sama sekali gak khawatir sama gue? Ini pasti ulah Papa, Pasti papa memerintahkan semua Prajurit nya itu untuk nggak Nanyaiin gue. Jahat banget sih papa" ucap Bella kesal

Lalu membaringkan Tubuhnya di sofa Lalu tertidur.

"Jangan Sekali-kali Menghubungi anak itu, siapapun diantara kalian." Perintah Wira kepada semua Karyawan nya dan Istrinya

"Baik Tuan." jawab para karyawannya.

"apa mas ga khawatir kalau terjadi apa-apa sama Bella ? Gimana kalo Putri kita Menderita di luar sana ?" Tanya Riani Penuh khawatir.

"Aku tidak suka kalau Anak itu Membantahku. Kau Tenang Saja Sayang. Dia pasti akan Kembali" Ucap Wira Meyakinkan Istrinya

Riani Hanya Diam saja

Apa kamu baik-baik saja disana nak ? mama sangat khawatir kepadamu. Mama juga ingin sekali menghubungimu. Tapi aku juga harus mendengarkan perintah papa mu yang keras kepala ini.

Batin Riani

"Acara Peresmian Villa itu Akan Berlangsung Minggu Depan Tuan." Ujar Dodi pada Brayen.

"Kau pastikan Tidak ada Kabar di media sosial setelah Peresmian Villa itu dan jangan Ada Stasiun Tv yang datang."

Ucap Brayen kepada sekertaris nya .

"Baik Tuan. akan saya pastikan semua itu tidak terjadi." jawab Dodi

"Ya sudah. kau Boleh Pulang dan segera istirahat." perintah Brayen kepada sekertaris nya.

"Baik Tuan. saya permisi" jawab Dodi menundukkan kepala. lalu meluncur meninggalkan rumah Bagaskara.

"Bagaimana Dengan Keputusan kemarin ? Apa kau sudah memikirkannya ? " Tanya Tony Saat mereka makan malam bersama

"Sesuai yang kukatakan kemarin pa." Jawab Brayen ketus.

Tony dan Sarah hanya diam saja melihat satu sama lain mendengar jawaban putranya.

"Lalu bagaimana dengan Villa yang kau bangun itu ?" Tanya Tony.

"Minggu Depan akan dilakukan peresmian

Villa Itu pa." jawab Brayen masih menyantap makanannya.

"Mengapa Belum ada undangan kepadaku ?" Tanya Tony mengerutkan dahi.

"Aku Menyuruh Dodi untuk tidak mengundang siapapun. dan kalau papa ingin datang Papa boleh datang." Jawab Dodi Sebelum Meneguk Air putih.

Tony Hanya menggelengkan kepalanya. Ya Meskipun itu perusahaan Miliknya, Tetapi dia Sudah menyerahkan seluruh kekuasaannya kepada Putra Pertama nya. Dia ingin menikmati hidup tanpa dibebani pekerjaan. Toh, anak nya juga bisa mengontrol semuanya.

Terpopuler

Comments

Anice Redysaid

Anice Redysaid

kayakx sdh pernah saya baca ini...

2022-01-21

0

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

author mash lom seru nih

2021-11-15

0

Lindra Yadi Ilin

Lindra Yadi Ilin

visual brayen

2020-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Sahabat Bella
3 Resah
4 Jangan Mengundang Siapapun !
5 Pertemuan Keluarga Bagaskara dan Pratama
6 Peresmian Villa
7 Pertemuan dengan Seketaris Dodi
8 Kepergok Dikamar
9 Di Jemput Seketaris Dodi
10 Dodi Pamit Pergi
11 Hari pertama menjadi seketaris Tuan Brayen
12 Hari Pertama Menjadi Seketaris Tuan Brayen (Part II)
13 SALAH LAGI
14 CURHAT
15 MAKAN SIANG BARENG
16 Pertemuan Rahasia
17 Semangat Kembali
18 Pagi-pagi sudah di buat Gembira
19 Seharian Bersama Lelaki Tampan
20 Semangat Baru
21 Bos Gila
22 Ngoceh Terus
23 Menyusun Acara
24 Di Hukum Lagi
25 Cemburu
26 Persiapan Acara
27 Mobil Baru
28 Mampir
29 Acara
30 Acara (part 2)
31 Menjenguk
32 Bingung Dengan Perasaan
33 Baru....
34 Mengundurkan Diri
35 Ketahuan
36 Terpuruk
37 Perdebatan
38 Menyesal
39 Maaf ???
40 Sepupu
41 Sahabat Karib ??
42 Ancaman
43 Tingkah Aneh
44 Meminta Maaf
45 Hangout
46 Rebutan
47 Pernikahan
48 Panik
49 KEVIN
50 Berkunjung
51 Menyelidiki
52 London, I'm Coming
53 Tidak Boleh !!!
54 Lamaran
55 Cinta Tak di Restui
56 Terungkap
57 Jadi Supir
58 Rafael
59 Cemas
60 Peduli
61 Tidak Terima
62 Rumah Sakit
63 Falling In Love
64 Bunga-Bunga Cinta
65 Teringat
66 Kabar Baik
67 Menyusul
68 Pulanglah Nak
69 Dimana Dirimu ?
70 Butik
71 Ucapan Selamat Tidur
72 Dia Harus Membenciku !
73 Persiapan Lamaran
74 Menolak Lamaran ?
75 BATAL
76 Tertinggal
77 Kenapa Ada Dua Ranjang?
78 Mencarikan Dia Istri
79 Happy Wedding
80 Menunda
81 Suami Tak Berguna
82 Honeymoon
83 Surprise
84 Honeymoon In Paris
85 Kejutan Lagi ?
86 Siapa Dia ?
87 Kau Harus Bisa Menjaga Diri !
88 New Home
89 Cukup Duduk Diam Dirumah
90 Hanya Memastikan
91 Kemampuan Luar Biasa
92 Merindukan Mu
93 Cinta yang Tulus
94 Aku sudah Gila
95 Yeee... Liburan
96 HWD DODI
97 Marah
98 2 Minggu
99 Menjadi Seorang Ayah
100 Butuh Kamu
101 Jangan Tinggalkan Aku
102 Rindu Memelukmu
103 Lelah
104 Kenapa Tak Dirayakan saja ?!
105 KONYOL
106 Lembur
107 Curiga
108 Kenapa Dengan Dirinya ?
109 Hembusan Terakhir
110 Jangan Seperti Daddy Mu !
111 Selingkuh ?
112 Semua Panik
113 Malu Sendiri
114 Morning Sickness
115 Angker
116 Sedikit Lagi Saja
117 Kemunculan Kevin
118 Teruslah Berpura-pura
119 Peringatan Mama Nita
120 Mengerti Kebutuhanku
121 Tahan Emosi
122 Kemunculan Ratu
123 Lampu Hijau
124 Tunangan Rafael & Christin
125 Siapa yang Mengundangmu ?
126 BRABEL ?
127 Butuh Istirahat
128 Ingin Menyentuhnya
129 Kena Amukan
130 Aku Takut
131 Kenapa kau Berubah ?
132 Ternodai Lagi
133 SYOK
134 Mereka Membutuhkanmu
135 Lengkap
136 Byanca Birgitta
137 Uncle
138 Aku Harus Beruntung
139 Kerja sama Untuk Membual
140 Bidadari Surga
141 Wine
142 Biasa Saja
143 Kunjungan Christin
144 Dia Lagi
145 Tiga Botol
146 Mabuk
147 Aku Takut
148 Suami Palsu
149 Kupu-kupu Hijau
150 Pulang Larut
151 Tidak Merasa Bersalah
152 Musim Marah
153 Jangan Mengajakku Mati
154 Cokelat & Vanilla
155 Buat Darahku Mendidih
156 Siapa Bilang Aku Tidak Mau ?
157 Kenapa Mengabaikan Teleponku ?
158 Percayakan Pada kami
159 Rencana Menikah ?
160 HBD
161 Refreshing
162 Aku Tak Mau Dia Terluka
163 Ingin bicara Denganmu
164 Dia Memperhatikanku
165 Hanya Bisa Menanti
166 Keroyok
167 Hari-hari Tanpamu
168 Menunggu Hari yang Indah Itu
169 Rencana Baru
170 Keterpurukan Natasha
171 Sering-sering Makan Banyak
172 Hamil
173 Sebuah Pengakuan
174 Ada yang Tidak Beres
175 Flashback (1)
176 Flashback (2)
177 Penyesalan Di Kemudian Hari
178 Permintaan Santi
179 Apa kau bisa memberi Kepastian ?
180 Sebuah Motivasi
181 Mengkhawatirkanmu
182 Monster
183 Merindukan Kota Ini Lagi
184 Dia Sudah Pergi Jauh
185 Lebih Licik Dariku ?
186 Muncul Tiba-tiba
187 Soft
188 Pergilah Bersamaku
189 Taman Hiburan
190 Aku Jadi Tak Berselera
191 Kenangan Pahit
192 Mood Ku
193 Menyembunyikan Perasaan
194 Aku Mendukungmu
195 Oper
196 Tolong
197 I Miss You
198 Lelaki yang Tidak Pantas Bahagia
199 Move
200 Mencintai mu dengan sepenuh Hati
201 Ayo Menikah
202 Kesayangan Uncle
203 Pasar
204 Melakukan nya Bersama
205 Kegugupan di Keluarga Bagaskara
206 Kebahagiaan Keluarga Bagaskara
207 Pra-Nikah
208 Pra-Nikah (2)
209 Penikahan
210 Hanya ingin Memelukmu
211 Kau Bebas
212 Kenapa Harus Aku
213 Bulan Madu
214 Hanya Aku yang Tahu
215 Sikap Adel
216 Strategi
217 Tolong Aku
218 Menemukan mu
219 Tidak Menyangka
220 Persetujuan
221 Nyapa doang
Episodes

Updated 221 Episodes

1
Perkenalan
2
Sahabat Bella
3
Resah
4
Jangan Mengundang Siapapun !
5
Pertemuan Keluarga Bagaskara dan Pratama
6
Peresmian Villa
7
Pertemuan dengan Seketaris Dodi
8
Kepergok Dikamar
9
Di Jemput Seketaris Dodi
10
Dodi Pamit Pergi
11
Hari pertama menjadi seketaris Tuan Brayen
12
Hari Pertama Menjadi Seketaris Tuan Brayen (Part II)
13
SALAH LAGI
14
CURHAT
15
MAKAN SIANG BARENG
16
Pertemuan Rahasia
17
Semangat Kembali
18
Pagi-pagi sudah di buat Gembira
19
Seharian Bersama Lelaki Tampan
20
Semangat Baru
21
Bos Gila
22
Ngoceh Terus
23
Menyusun Acara
24
Di Hukum Lagi
25
Cemburu
26
Persiapan Acara
27
Mobil Baru
28
Mampir
29
Acara
30
Acara (part 2)
31
Menjenguk
32
Bingung Dengan Perasaan
33
Baru....
34
Mengundurkan Diri
35
Ketahuan
36
Terpuruk
37
Perdebatan
38
Menyesal
39
Maaf ???
40
Sepupu
41
Sahabat Karib ??
42
Ancaman
43
Tingkah Aneh
44
Meminta Maaf
45
Hangout
46
Rebutan
47
Pernikahan
48
Panik
49
KEVIN
50
Berkunjung
51
Menyelidiki
52
London, I'm Coming
53
Tidak Boleh !!!
54
Lamaran
55
Cinta Tak di Restui
56
Terungkap
57
Jadi Supir
58
Rafael
59
Cemas
60
Peduli
61
Tidak Terima
62
Rumah Sakit
63
Falling In Love
64
Bunga-Bunga Cinta
65
Teringat
66
Kabar Baik
67
Menyusul
68
Pulanglah Nak
69
Dimana Dirimu ?
70
Butik
71
Ucapan Selamat Tidur
72
Dia Harus Membenciku !
73
Persiapan Lamaran
74
Menolak Lamaran ?
75
BATAL
76
Tertinggal
77
Kenapa Ada Dua Ranjang?
78
Mencarikan Dia Istri
79
Happy Wedding
80
Menunda
81
Suami Tak Berguna
82
Honeymoon
83
Surprise
84
Honeymoon In Paris
85
Kejutan Lagi ?
86
Siapa Dia ?
87
Kau Harus Bisa Menjaga Diri !
88
New Home
89
Cukup Duduk Diam Dirumah
90
Hanya Memastikan
91
Kemampuan Luar Biasa
92
Merindukan Mu
93
Cinta yang Tulus
94
Aku sudah Gila
95
Yeee... Liburan
96
HWD DODI
97
Marah
98
2 Minggu
99
Menjadi Seorang Ayah
100
Butuh Kamu
101
Jangan Tinggalkan Aku
102
Rindu Memelukmu
103
Lelah
104
Kenapa Tak Dirayakan saja ?!
105
KONYOL
106
Lembur
107
Curiga
108
Kenapa Dengan Dirinya ?
109
Hembusan Terakhir
110
Jangan Seperti Daddy Mu !
111
Selingkuh ?
112
Semua Panik
113
Malu Sendiri
114
Morning Sickness
115
Angker
116
Sedikit Lagi Saja
117
Kemunculan Kevin
118
Teruslah Berpura-pura
119
Peringatan Mama Nita
120
Mengerti Kebutuhanku
121
Tahan Emosi
122
Kemunculan Ratu
123
Lampu Hijau
124
Tunangan Rafael & Christin
125
Siapa yang Mengundangmu ?
126
BRABEL ?
127
Butuh Istirahat
128
Ingin Menyentuhnya
129
Kena Amukan
130
Aku Takut
131
Kenapa kau Berubah ?
132
Ternodai Lagi
133
SYOK
134
Mereka Membutuhkanmu
135
Lengkap
136
Byanca Birgitta
137
Uncle
138
Aku Harus Beruntung
139
Kerja sama Untuk Membual
140
Bidadari Surga
141
Wine
142
Biasa Saja
143
Kunjungan Christin
144
Dia Lagi
145
Tiga Botol
146
Mabuk
147
Aku Takut
148
Suami Palsu
149
Kupu-kupu Hijau
150
Pulang Larut
151
Tidak Merasa Bersalah
152
Musim Marah
153
Jangan Mengajakku Mati
154
Cokelat & Vanilla
155
Buat Darahku Mendidih
156
Siapa Bilang Aku Tidak Mau ?
157
Kenapa Mengabaikan Teleponku ?
158
Percayakan Pada kami
159
Rencana Menikah ?
160
HBD
161
Refreshing
162
Aku Tak Mau Dia Terluka
163
Ingin bicara Denganmu
164
Dia Memperhatikanku
165
Hanya Bisa Menanti
166
Keroyok
167
Hari-hari Tanpamu
168
Menunggu Hari yang Indah Itu
169
Rencana Baru
170
Keterpurukan Natasha
171
Sering-sering Makan Banyak
172
Hamil
173
Sebuah Pengakuan
174
Ada yang Tidak Beres
175
Flashback (1)
176
Flashback (2)
177
Penyesalan Di Kemudian Hari
178
Permintaan Santi
179
Apa kau bisa memberi Kepastian ?
180
Sebuah Motivasi
181
Mengkhawatirkanmu
182
Monster
183
Merindukan Kota Ini Lagi
184
Dia Sudah Pergi Jauh
185
Lebih Licik Dariku ?
186
Muncul Tiba-tiba
187
Soft
188
Pergilah Bersamaku
189
Taman Hiburan
190
Aku Jadi Tak Berselera
191
Kenangan Pahit
192
Mood Ku
193
Menyembunyikan Perasaan
194
Aku Mendukungmu
195
Oper
196
Tolong
197
I Miss You
198
Lelaki yang Tidak Pantas Bahagia
199
Move
200
Mencintai mu dengan sepenuh Hati
201
Ayo Menikah
202
Kesayangan Uncle
203
Pasar
204
Melakukan nya Bersama
205
Kegugupan di Keluarga Bagaskara
206
Kebahagiaan Keluarga Bagaskara
207
Pra-Nikah
208
Pra-Nikah (2)
209
Penikahan
210
Hanya ingin Memelukmu
211
Kau Bebas
212
Kenapa Harus Aku
213
Bulan Madu
214
Hanya Aku yang Tahu
215
Sikap Adel
216
Strategi
217
Tolong Aku
218
Menemukan mu
219
Tidak Menyangka
220
Persetujuan
221
Nyapa doang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!