#MejaMakan
"Good Morning pa ma" Seru Alana sambil mencium pipi kedua orang tuanya.
"Good Morning sayang, Kamu kemana aja sih udah seminggu ngga ada waktu buat sarapan bareng papa" Kata Wira
"Hehe... Maaf yah pa. Alana trauma dihukum jadi berangkatnya rada lebih pagi" Jawab Alana sedikit menyesal.
Alana memang sangat dekat dengan papa nya karena itu dia akan merasa menyesal seperti sekarang. Hari ini Alana sudah dapat kembali ke rutinitas awal yaitu sarapan bersama kedua orang tuanya. Maklum lah selama ospek dia selalu berangkat pagi-pagi buta dan langsung tertidur ketika sampai rumah, mungkin dia terlalu lelah dengan rutinitas barunya itu. Namun baginya, dia tidak menyesali itu semua karena dia banyak mengenal orang-orang baru yang membuat hidupnya lebih berwarna.
"Gimana kampus baru kamu nyaman ngga? Ngga ada yang ganggu kamu kan?" Tanya Wira sedikit khawatir.
Alana terdiam sejenak mendengar pertanyaan dari papanya. Dia kembali mengingat kejadian beberapa hari lalu ketika Jesi and the genk datang melabrak dirinya karena Jesi tau kejadian Alana makan semeja dan ada yang mengadu kalau Alana menyukai cowok yang sedari dulu Jesi kejar-kejar. Yah siapa lagi kalau bukan Dimas. Ngomong-ngomong soal Dimas, semenjak pertemuan mereka pertama kali. Alana sudah tak pernah melihat dia lagi, laki-laki itu menghilang bak ditelan bumi.
"Sayang kamu kok bengong, papa kan nanya kok ngga dijawab" Seru Mia menyadarkan Alana dari lamunannya.
"Eh iya ma. Baik kok pa, Alana dapat banyak temen baru mereka semua baik" Sahut Alana tersenyum tanpa mencerikan hal yang dilakukan Jesi. Alana melakukan itu karena tau bagaimana Papanya, dia mengingat kejadian waktu dia dibuat jatuh sampai tergores oleh temannya ketika pelajaran olahraga. Dan Papanya langsung datang ke sekolah memarahi teman Alana yang sebenarnya tidak sengaja melakukan itu semua.
"Sayang kamu udah gila yah? Masih pagi kok senyum-senyum ngga jelas gitu" Tegur Mia.
"Hahaha enak aja. Pa lihat tuh mama sumpain anaknya yang jelek-jelek" Adu Alana ke papa nya.
"Ye kok mama yang disalahi, coba liat kelakuan kamu tadi" Sahut Mia tidak mau disalahkan.
"Tuh kan Pa, Mama marahin Alana" Dengan nada semakin manja.
"Nga...."
"Udah Ma, Kasian anak kita" Potong Wira membela anaknya.
Dan kalian pasti bisa tebak bagaimana reaksi Alana sekarang. Dia sedang tersenyum penuh kemenangan karena dibela. Dasar Alana emang paling bisa buat Wira berpihak padanya.
"Belain aja terus anak mu pa" Sengit Mia pura-pura ngambek.
Alana pun yang melihat itu berinisiatif memeluk Mamanya dari belakang.
"Mama jangan marah dong ntar cantiknya ilang, terus Papa kecantol wanita lain" Goda Alana kepada Mia yang membuat Wira tertawa terpingkal detik itu juga yang diikuti Alana.
"Huuuss Enak aja. Papa mu ngga mungkin kecantol sama yang lain kan udah cinta mati ke mama. Iya ngga Pa" Sahut Mia penuh bangga.
"Iya sayang, Kan kamu udah kasih Alana buat aku. Hidup aku udah sempurna dengan kalian berdua" Jawab Wira tersenyum
Bi Minah yang melihat pemandang keluarga bahagia ini juga ikut tersenyum melihat betapa harmoni keluarga majikannya.
#SemingguYangLalu
"Pagi bunda" Sapanya sambil mencium pipi Selvi.
"Eh abang, Pagi sayang" Balasnya kepada putranya.
"Ayah kemana bun?" Tanyanya lagi.
Belum sempet bunda menjawab tiba-tiba terdengar suara dari belakang mereka.
"Ayah disini, Abang kangen sama Ayah?" Sahut Rizal berjalan mendekati meja makan sambil menggendong Aprila adik Dimas.
"Abang, Gendong Ila" Seru Adenya dengan tangan diangkat.
Aprila merupakan adik Dimas yang baru berusia 4 tahun. Memang kalau dipikir-pikir jarak usia mereka terpaut cukup jauh. Yah maklum Dimas yang awal merupakan anak tunggal tiba-tiba menerima kabar bahwa bundanya hamil. Tapi Dimas tidak masalah karena dia sangat menyukai anak kecil, apalagi Ila sapanya memiliki wajah yang cubby sehingga Dimas tak bosan-bosan dan sangat menyayangi adiknya.
"Bang, ini udah jam berapa? Bukannya kamu Ketua Panitia ospek tahun ini, kenapa belum siap-siap?" Tanya Bunda heran karna setaunya Dimas orang yang sangat bertanggung jawab.
"Ngga papa bun, Abang berangkatnya siangan. Tanggung Jawab udah Abang pindahin ke Aldo" Jawabnya
"Ngga biasanya kamu kyak gini" Selidiknya heran. Dimas bingung harus menjawab apalagi untuk meyakinkan bundanya karna bunda sangat mengenal dirinya
"Udah Bun, Masih pagi anaknya jangan diintrogasi gitu dong kasihan" Potong Rizal
"Tapikan ngga biasanya Yah" Protes Selvi
"Bunda biarin aja itung-itung Abang bisa istirahat ngga terlalu sibuk kyak biasa" Tambahnya lagi. Dimas sekarang bisa bernafas lega karena Ayah menyelamatkannya dari Bunda.
"Iya Ayah, Yuk kita sarapan. Sini Ila kasih ke Bunda" Seru Bunda mengambil Aprila dari tangan Dimas
"Ini pilihan yang baik untuk kita Al. Aku ngga mau kejadian yang lalu terulang lagi" Pikir Dimas dalam hati.
Kali ini Alana berangkat sendiri ke kampus karena Sinta ternyata dijemput gebetan barunya. Hingga kini Alana bingung bagaimana bisa belum apa-apa Sinta udah dapat cowok baru, gadis itu tak pernah trauma untuk menjalin hubungan yang bertahan paling lama 3 bulan, tipikal cewek bosanan.
Setibanya Alana di kampus dia bingung mencari temannya yang tak terlihat, siapa lagi kalau bukan Nadiya dan Ika karena sejak saat itu mereka menjadi dekat. Kalau Sinta ngga perlu dicari soalnya Alana males jadi obat nyamuk. Akhirnya Alana memutuskan membuka room chat mereka
#Squad
"Guys pada dimana?"
Ika Amalia
"Kita lagi dikantin nih. Kesini aja gue bareng Nadiya kok"
Sinta Ananta
"Gue masih di jalan bareng Kak Kelvin"
^^^"Oke gue ke kantin sekarang,^^^
^^^Pesenin jus alpukat yah"^^^
Nadiya Azzahra
"Siap tuan putri😉"
Alana pun meninggalkan grup chat itu dan berjalan menuju kantin. Dengan tergesah-gesah, namun diperjalanan dia tidak sengaja bertemu dengan Muh. Ridho Januar yang kerap disapa Ridho. Dia merupakan teman kelasnya yang dapat dikatakan sempurna meskipun masih sempurna Dimas.
"Hei mau kemana Al?" Sapanya
"Ke kantin Rid" Jawab Alana
"Bareng yuk gue juga mau ke sana" Tambahnya
"Ya udah yuk" Balas Alana
Sesampainya di kantin Alana langsung menghampiri meja teman-temannya.
"Cieee yang barengan" Goda Ika
"Pepet teroooss bang jangan kasih kendor hahaha" Timpal Nadiya
Bagitulah reaksi kedua temannya melihat Alana bareng Ridho bagaimana tidak sejak ospek semua orang tau kalau Ridho menyukai Alana, dari perhatian yang Ridho berikan ke Alana namun sayang Alana tetap saja ngga peka atau mungkin pura-pura ngga peka tepatnya.
"Duh kalian ngaco banget deh, iya ngga Do" Seru Alana
"I...iya Al, mereka ngaco" Jawab Ridho terbata
"Kamu kapan pekanya sih Al?" Tambahnya dalam hati.
Merekapun berbincang hingga canda tawa terlahir diantara mereka siapa sangka Ridho ternyata cowok humoris.
Tak jauh dari meja meraka. Ada seorang cowok yang memperhatikan mereka sedari tadi dengan wajah kesal namun tak dapat dibaca orang sekitarnya. Selang beberapa waktu terlihat Alana dan teman-temannya hendak meninggal kantin
"Sialan, kok gue jadi sakit hati kyak gini sih lihat mereka. Ngga, gue ngga boleh kayak gini gua harus iklas" Serunya dalam hati.
.
.
.
#JanganLupaTinggalkanJejak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2021-01-13
1
Maulana Adrian
jadi penasaran ada apa ssih sampe dimas menghindar dr alana 😏😏
2020-03-16
7