"Woy... Tungguin dong" Teriak Alfin namun tak dapat respon.
Bukannya yang diteriaki tak mendengar hanya saja emang dasarnya aja ngga mau memperdulikan orang lain.
"Sorry gue telat tadi ada urusan kita bisa mulai sekarang" Serunya ketika sampai di ruang rapat panitia.
#DilainTempat
"Huuh...Huuh...Huuh... Sumpah yah badan gue lengket banget mana belum minum sialan" Seru Alana sambil mengatur nafasnya setelah berlari
"Huuh...Huuh... Udah ngga usah ngeluh ini juga kan karena lo, pengen cari minum gue tapi takut ama nenek lampir yang di depan itu" Jawab Sinta
Mereka memang telah menyelesaikan hukuman lari lapangan 10 putaran tapi ketika mau ke kantin malah ketemu Jesi yang mereka sebut nenek lampir, alhasil mereka harus tinggal di dalam ruangan ini dengan nasib yang sangat tidak menyenangkan.
"Ini minum aja punya gue. Oh iya kenalin gue Ika Amalia, serah kalian mau manggil gue apa" Seru Ika mendengar keluhan dua remaja yang duduk tepat dibelakangnya sambil memberikan botol minuman miliknya.
"Terima kasih, Oh iya nama gue Alana Sasmita Kusuma dan ini sahabat gue Sinta Ananta" Jawab Alana sambil menerima botol minuman Ika.
"Salam kenal yah" Tambah Sinta
Kemudian mereka kembali fokus memperhatikan semua materi yang di sampaikan panitia. Tanpa ada yang berani bercerita karena sekarang yang ada di ruangan ini adalah Jesi.
"Oke sampai disini aja dulu materi kita, kalian boleh keluar jam 14.00 semua balik lagi yang telat bakal tau sanksinya" Tegas Jesi.
"Iya kak" Jawab mereka serentak.
Akhirnya ruangan itu mulai sepi karena mereka keluar satu persatu dari ruangan.
"Yuk ke kantin bareng" Ajak Ika kepada 3 orang teman barunya.
"Kuy lah" Sahut sinta.
"Oh iya kenalin ini Nadiya Azzahra" Tambah Ika.
"Salam kenal kalian bisa manggil gue Nadiya aja, kalian Alana dan Sinta tadi gue denger waktu kalian ngobrol" Sahut Nadiya.
"Iya" Jawab mereka kompak.
"Yuk ke kantin gue udah laper bang..." Sahut Sinta
"Dasar lu tukang makan" Potong Alana judes.
"Hahahaha" Tawa kedua gadis yang baru mereka kenal.
Alhasil mereka semua berjalan ke kantin sambil bercanda gurau bagi orang yg tidak kenal Alana, Sinta, Ika dan Nadiya pasti mengira mereka berteman sejak lama siapa sangka kalau mereka baru dipertemukan belum cukup sehari tetap telah berbaur layaknya telah lama kenal.
"Kalian mau pesan apa nih?" Tanya Alana ketika mereka tiba di pintu kantin yang telah dipenuhi oleh Maba seperti mereka serta para senior yang saling berbisik memandangi mereka ntahlah apa yang mereka katakan karna Alana pun tak dapat mendengarnya.
"Emang masih ada tempat buat kita berempat?" Tanya Nadiya yang memperhatikan sekeliling untuk mencari tempat kosong buat mereka.
"Ngga ada yang kosong ini mah" Tambah Ika yang telah melihat sekeliling dan tak menemukan tempat duduk yang cocok untuk mereka.
"Udah-udah pasti ada kok gue udah kelaparan banget ini ngga bisa cari kantin lain" Seru Sinta dengan muka memelas yang membuat mereka bertiga merasa iba.
"Gini aja deh kalian pergi mesen makanan biar gue yang nyari bangku buat kita gimana?" Akhirnya Alana mencoba menyelesaikan problem mereka.
"Emang yakin dapet Al?" Tanya Ika yang tidak yakin akan mendapatkan bangku untuk mereka melihat situasi sekarang bukannya makin sepi malah semakin rame. Yah wajar saja karena sekarang waktu istirahat yang mana para maba dan senior kelaparan untuk mengisi lambung tengahnya.
"Udah percaya aja sama Alana kalian sih ngga tau dia. Oh iya Al makanan yang biasa kan biar gue pesenin" Tambah Sinta dengan senyum yang tidak dapat diartikan buat Ika dan Nadiya tapi berbeda dengan Alana yang tau betul dengan itu karena mereka udah berteman lama.
"Iya" Jawab Alana.
Mereka bertiga pun meninggalkan Alana untuk memesan makanan dan tinggal lah Alana berjalan sambil mencari bangku yang kosong untuk berempat.
Emang dasar Alana yang cantik, tapi bukan berarti ketiga temannya jelek hanya saja tidak dapat dipungkiri pesona Alana akan menarik perhatian para cowok sejak mereka sampai ke kantin dan membuat para cewek mulai kesal dengan Alana.
"Hei lagi nyari bangku kosongkan?" Tegur Aldo yang melihat Alana sedari tadi celingak-celingukan mencari bangku.
"Eh iya kak" Jawab Alana kaget karena seniornya datang menegur.
"Ya udah gabung kemeja gue sama temen-teman gue aja, lagi nyari 4 bangku kosong kan buat teman-teman lo?" Tawar Aldo yang penuh dengan niat modus.
"Tapi kak, ntar ganggu lagian gue ngga mau dapet masalah lagi" Jawab Alana sopan.
"Udah ngga papa lagian ngga ganggu juga. Ya kan guys" Jawab Aldo sambil meminta pembenaran dari teman-temannya.
"Yoi, Santa aja udah" Begitu jawaban teman-teman Aldo kecuali Dimas.
"Tuh kan, Ayo lagian lo juga ngga bakal dapet bangku yang ada malah lo harus balik ke ruangan tanpa makan siang" Tambah Aldo.
"Ya udah deh kak kalau ngga ganggu" Jawab Alana yang sebenarnya gerogi karna cowok yang dia suka ternyata ada dimeja yang sekarang dia tuju.
Selang beberapa menit Alana melihat teman-temannya celingak-celingukan dia tau pasti mereka sedang mencari dirinya, Alana pun melambaikan tangannya untuk memanggil mereka.
Terlihat jelas keterkejutan dari wajah Ika dan Nadiya tapi hal itu tidak berlaku bagi Sinta. Yah karena bagi Sinta itu merupakan hal biasa untuknya, sewaktu sekolah dulu ketika mereka membutuhkan bangku kosong cukup bermodalkan pesona Alana yang tidak dapat ditolak. Mereka akan selalu mendapatkan bangku yang paling diinginkan cewek lain yaitu semeja dengan cowok most wanted sekolah.
"Kok Alana bisa sebangku dengan kakak panitia?" Tanya Nadiya bingung.
"Kan gue bilang juga apa Alana pasti berhasil. Bener kan dugaan gue" Jawab Sinta dengan bangga.
"Iya tapikan itu meja senior most wanted kampus kita, ngga bakal ada masalah nih?" Timpal Ika yang mulai khawatir.
"Udah lagian kita kan ngga ngapa-ngapain. Emang mereka punya pacar?" Seru Sinta dengan santai dan mendapatkan gelengan kepala dari kedua teman barunya.
"Ya udah kalau kayak gitu santai aja" Tambah Sinta sambil berjalan mendahului mereka dengan santai.
"Yakin nih kita ke sana?" Seru Ika masih khawatir.
"Ngga ada pilihan lain kan, ketimbang ngga makan siang. Udah ah yuk, tuh Sinta aja santai" Jawab Nadiya yang meyakinkan Ika.
"Kalian pasti yang temen Alana kan, udah sini duduk aja nyantai kita-kita ngga gigit kok, bener ngga bro" Seru Aldo sok asik tapi cuman sama cewek-cewek cantik yah catet itu.
"Yoi bro. Sini duduk aja" Tambah Rendy.
Akhirnya mereka semua pun duduk bersamaan dengan saling berkenalan satu sama lain.
.
.
.
.
.
.
#Sumpah berat banget gue ngetik, malah sempat eror gue mesti ngulang lagi dari awal singkronin semua dengan otak gue.
Jangan lupa tinggalin jejak yah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
nggi*anggi
thor, kritik banyak kalimat yang gak lengkap misal "dipunkiri"
2021-04-09
1