💗💗💗💗💗💗
Dering ponsel masih menguasai ruangan ini,dengan rasa kesal dan emosi yang memuncak Vano meraih ponselnya.
"Hhmm” guman Vano setelah menggeser tombol hijau di ponselnya dan menaruhnya sembarangan, karena matanya masih ingin terpejam dengan kantuk yang tak bisa tertahankan.
Tapi ia tetap menjawab telpon yang tersambung dengan line speaker aktif yang mengganggu tidurnya.
“Sayang” suara manja dan menggelikan yang menusuk telinga Vano.
“Kemana saja kau seharian ini tak memberiku kabar”ucap gadis dari sebrang line telpon dan terdengar sangat familiar ditelinga Vano.
“Aku sibuk” rupanya Vano sudah tak cukup sabar untuk meladeni bayi besar ini, karena rasanya kata gadis dewasa sangat tak cocok untuk di sandang oleh Larry, calon istri Vano.
Larry gadis yang selalu saja menghantui keseharian Vano, dari menelpon setiap hari hingga menghampiri Vano ketempat kerja hanya untuk sekedar bertemu.
Tanpa peduli keadaan sekitar Larry selalu datang dan duduk di bar konter untuk sekedar menyapa dan menggoda Vano.
Tapi sayangnya Vano tak pernah menanggapi kehadiran Larry yang setiap hari mengganggu kesehariannya.
Dan Larry menjadi salah satu alasan mengapa ia memilih hengkang dan tinggal di tempat kecil ini.
Kecil jika dibandingkan dengan hunian keluarga Packer.
Ya rumah megah yang entah berapa luasnya,karna terlalu indah tempat ini hingga lebih pantas disebut Istana.
Seperti keluarga kaya pada umumnya, pernikahan bisnis hal biasa bagi mereka.
Perjodohan bukan lagi masalah besar, bahkan perjodohan hal biasa dilakukan para pengusaha besar di kota ini.
Selain untuk mendapatkan menantu dari kalangan atas, pernikahan bisnis juga dilakukan untuk memperluas bisnis mereka dan meningkatkan saham yang dimiliki.
“Iiihh kok kamu gitu sihh—“ucap manja Larry
“Ribut” Vano langsung mematikan line telpon secara sepihak dan kembali melempar ponselnya dan melanjutkan tidurnya.
Bisa dikatakan Vano sangat benci dengan gadis yang dengan suka rela memberikan dirinya pada seorang pria.
Karna selain Vano tak ada rasa pada Larry, gaya hidup Larry yang benar benar glamor membuat Vano kadang berpikir dua kali untuk menikahi gadis manja ini.Jangankan menikahi untuk melihatnya saja Vano merasa jijik.
Entah kenapa mata Vano seketika tak mau terpejam, pikiran Vano dipenuhi dengan bayang bayang gadis cantik yang menampilkan wajah cantik malu malu saat mereka bertabrakan dan membuat gadis itu hampir terjatuh.
Membayangkannya saja mampu membuat gurat senyum dibibir Vano tercipta, dan mata ini tak mau di ajak berkompromi untuk melanjutkan tidurnya lagi.
Sementara disisi lain, Larry seperti orang yang kerasukan. Wanita itu membuang ponsel itu secara asal ke atas ranjang king size di kamarnya.
Mengacak acak semua barang yang berada tepat di meja rias yang berada tepat di depannya. Hal itu biasa dilakukannya, setiap Vano bersikap cuek dan memberikan penolakan padanya.
Itu dia lakukan sebagai pelampiasan emosinya, itu bukan hal baru bagi Larry dia pasti akan menghancurkan semua barang yang berada dihadapannya saat emosinya benar benar memuncak.
Mungkin di dunia ini, bisa dikatakan tak akan ada yang mampu menolak kecantikan paras dan tubuh sexy yang dimiliki Larry.
Apalagi dengan kekayaan yang dimiliki orang tuanya semakin menambah kesempurnaan dalam dirinya, dan membuat para pria di luaran sana saling berlomba untuk mendapatkan gadis cantik ini.
Tapi hal itu tak berlaku untuk seorang Aldevano Jhonatan Packer, yang selalu berkata ketus dan selalu mencampakkan kehadiran Larry dihadapannya.
Dari tahta hingga paras cantik yang dimiliki oleh Larry. Jadi atas dasar apa sebenarnya Vano selalu menghindarinya lalu dengan terang terangan Vano menolak perjodohan ini.
Larry menghempaskan tubuhnya keatas ranjang king size yang di dominasi dengan warna dusty pink.
Menatap keatas langit langit seperti memikirkan sesuatu hal yang akan dilakukan.
“Kita lihat saja Aldevano, kau akan ku baut bertekuk lutut di hadapanku. Akan ada saatnya sikap dinginmu akan berubah menjadi rasa sayang dan akan ku buat kau mengemis cinta padaku, jangan pernah sebut namaku jika aku tak bisa melakukan apa yang aku mau sayang”Larry menatap tajam keatas langit langit kamar dengan tersenyum licik.
Larry Aliana Dimitri adalah gadis cantik yang merupakan putri tunggal dari keluarga Dimitri.
Siapa yang tak mengenal keturunan cantik dari keluarga Dimitri ini, putri semata wayang yang selalu dimanjakan oleh Wiliam dan Elena.
Kemanjaan itu yang membaut Larry hidup dengan glamor dan senang menghamburkan uang sesuka hatinya.
Semua hal yang mampu ia miliki dan mampu dia dapatkan dengan mudah.
Apa lagi hanya untuk mendapatkan seorang Vano yang memang akan dinikahkan dengannya.
Yang membuat Larry semakin mudah mendapatkanya, hanya dengan meminta tolong pada ayahnya. Sudah pasti ayahnya tak mampu untuk menolak keinginannya.
Larry meraih handphone yang tadi ia buang secara asal dan mencari nama Ayah dihandphonenya, dan menekan tombol hijau yang menghubungkan sambungan telepon itu.
Tapi sayangnya beberapa kali ia mencoba menghubungi Wiliam, tak kunjung Wiliam menerima telpon dari Larry. Yang membuat Larry meraih tasnya yang tergantung di samping pintu kamar, dan pergi menemui Wiliam dikantornya.
Hati Larry semakin memanas, emosinya semakin memuncak. Berulang kali dia mendapatkan penolakan dari Vano, tapi kali ini emosinya sudah tak bisa tertahankan. Dan ia akan membalaskan semua yang telah Vano lakukan padanya.
Larry tiba digedung pencakar langit, ia langsung melangkahkan kakinya menuju lift yang memang khusus untuk para pemilik saham dan direktur di Dimitri grub ini.
Ting…
Pintu lift terbuka,Larry melangkahkan kakinya seperti bejalan berlenggak lengok seperti berada di atas catwalk.
Banyak mata yang tertuju pada Larry, karna lekuk tubuh dan pakaian sexsinya, yang membuat hampir seluruh isi kantor memperhatikan kedatangnnya.
Bagaimana tidak, dengan pakaian yang super ketat dan mengexpos punggung Larry membuat kata sexy keluar dari bibir disetiap orang yang melihatnya.
Come on gils, siapa yang tidak tau gadis cantik dan sexy ini. Jadi jangan pada iri dengan tubuh dan paras cantik yang Larry miliki. Karna Larry bukan seorang gadis yang suka dengan tingkah sikap sopan santun.
Larry kembali melangkahkan kakinya tanpa peduli dengan tatapan disekitar. Lenggak lenggok langkah kakinya terlihat seperti berjalan dicetwork dengan tanpa peduli keadaan disekitar.
“Apa ayah ada diruangan” tanya Larry pada sekertaris ayahnya.
“Maaf nyonya tuan sedang ada meeting penting, mungkin malam baru selesai” Larry langsung meninggalkan sekretaris ayahnya dan pergi meninggalkan kantor itu.
Rasa kesal dan emosi semakin memuncak pada diri Larry.
Yang membuat Larry memukul stir mobilnya dan mengumpan.
"Sial semua rencanaku berantakan"
Larry menginjak pedal gas yang membuat mobil itu melaju kencang memecah kota London ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Veronica Sundari
lanjut kk...
so far
bagus ......
2020-03-07
1