05.

HAPPY READING MAN-TEMAN 😊

Keesokan harinya Asyifa sudah bersiap untuk berangkat. Reyyan sudah pulang ke kediaman keluarga Al-Husein.

Bian menginap di rumah Annisa mengingat Aditya yang harus terbang ke Australia karena sang ibu tiba-tiba sakit. Aditya tidak bisa membawa Bian karena sekarang Bian sedang dalam ujian.

"Kakak jadi kan nganter aku ke sekolah?" tanya Bian di sela-sela sarapan nya.

Asyifa mengangguk. "Jadi" jawab nya singkat.

"Aku mau dong Kak sekalian, aku mau juga di antar pakai motor" iri Amier.

Sekarang Amier berusia sembilan tahun sekarang dia sudah duduk di kelas tiga SD. Sedangkan Bian sekarang kelas delapan SMP.

"Kenapa nggak sama supir saja, biasa nya juga sama supir" ujar Syifa dingin membuat Amier cemberut.

Kayaknya dia masih marah sama yang kemaren, tapi kan aku nggak sengaja, pikir Amier.

"Maaf Kak" ucap nya menyesal.

"Maaf untuk apa?" tanya nya sembari mengoleskan selai strawberry di atas roti nya.

"Maaf aku sebut nama Ayah kemarin" ucap nya lagi.

Seketika Asyifa menghentikan suapan nya.

"Nggak ada yang perlu di maafkan, cuma Kakak saja lagi nggak mood" ujar nya dengan melanjutkan suapannya.

"Jadi Kakak nggak marah?" tanya Amier takut-takut dan Asyifa menggeleng.

"Terus aku kenapa nggak boleh ikut naik motor?" Amier sudah kembali dari nada menyesal ke nada nyolot.

Asyifa membuang nafas lelah.

"Kamu kalaupun ikut, sekolah kamu beda jalan Amier!, bikin kesal saja sih nih anak" kesal Asyifa.

"Oh iya ya, aku lupa" ucap Amier menggaruk tengkuknya yang tak gatal, Bian menahan tawa nya yang membuat Amier menatap nya tajam.

Annisa baru saja turun dari kamar nya dan ikut bergabung dengan mereka.

"Sudah pada siap?" tanya Annisa setelah duduk.

Mereka kompak mengangguk.

"Ya sudah berangkat gih nanti telat" ujar Annisa.

"Siap Bos "jawab mereka lagi kompak. Annisa tersenyum dan setelah menyalimi Bunda nya mereka pun berangkat ke tujuan masing-masing.

💢💢💢💢

Di lain tempat, Reyyan masih nyaman dengan selimut nya. Hingga suara Alia membangun kan dia dengan suara nyaring nya.

"Kakak, bangun sudah siang di cariin sama Mommy di bawah!" seru Alia dengan mengguncangkan tubuh sang kakak yang enggan untuk membuka mata nya.

"Apaan sih Lia, kakak masih ngantuk tau" gerutu nya dengan masih terpejam.

"Ya sudah, tapi Kakak yang di bawah itu ganteng juga, boleh nggak buat aku?" ujar Alia dengan mata yang berbinar.

Seketika Reyyan membuka mata nya mendengar kata teman. Tunggu, ya ampun dia lupa dia akan kehadiran temannya dari Jepang.

Dia langsung beranjak dari tempat tidur nya dan hendak berlalu keluar. Tapi sebelum dia membuka pintu kamar nya suara Alia menghentikan langkahnya.

"Kakak yakin mau keluar dari kamar dengan kolor itu?" tanya Alia menunjuk celana pendek yang di kenakan Reyyan sembari menahan tawa.

Reyyan melihat arah pandang sang adik, dan benar saja dia hanya memakai celana pendek saja. "Sial" umpat nya dan berlari ke arah kamar mandi.

Alia tertawa geli, bukan karena celana pendek nya yang di kenakan sang kakak namun gambar yang tertera. Spongebob iya itu gambar Spongebob. ternyata kakak nya itu tidak berubah masih sangat suka dengan karakter itu.

Tidak ada masalah memang tapi lucu saja, Alia berlalu keluar dari kamar kakaknya dan pergi ke dapur.

"Sudah di panggil?" tanya Salsa yang saat itu sedang membuat minuman.

"Sudah, oh ya Mom, itu temennya Kak Reyyan ganteng ya Mom" ujar Alia dengan berbinar.

Seketika Salsa menghentikan aktivitas nya mengaduk. Dia menoleh dan menatap putri nya itu dengan tatapan tajam.

Alia yang merasa di lihatin pun menoleh dan melihat sang Mommy yang menatap nya dengan mata yang berkilat.

Alia meringis ngeri, dia tertawa pelik.

"Belajar yang bener, masih kecil sudah mikirin begituan!" kesal Salsa.

"Maaf Mom, damai yah" ucap Alia dengan mengacungkan jari tengah dan telunjuk nya.

Salsa pun berlalu meninggalkan sang putri yang masih meringis ngeri. Ngeri memang kalau sang Mommy marah, bisa-bisa uang jajan jadi korban.

💢💢💢💢

"Silahkan di minum jangan sungkan" ujar Salsa.

"Terima kasih Tante" jawab nya sopan.

"Kamu lancar sekali bicara nya, memang kamu orang sini kah?" tanya Salsa.

"Saya asli Surabaya Tante dan saya ikut Nenek saya di Jepang jadi bisa ketemu sama Reyyan" jawab nya.

"Oh pantesan, dia nggak nakal kan waktu sekolah?" tanya Salsa menyelidik.

"Enggak Tan, dia orang nya anteng kok gak pernah macam macam" ujar nya menjelaskan.

"Mommy nggak percayaan banget sama anak sendiri" saut Reyyan yang baru saja datang.

"Ya siapa yang tau, bukti nya kamu betah banget di sana" sindir sang Mommy.

Reyyan bungkam, dia tidak mungkin jujur kan. Bila dia jujur bukan hanya dia yang mengorek luka lama tapi Mommy nya pun akan ingat kembali, jangan kan di ingat kan tanpa itu pun dia sering mengingat dan air matanya sering mengalir. Dia tidak di rumah namun informasi keluarga nya selalu dia tau.

"Mendingan Mommy sekarang istirahat saja, aku mau ngajak dia ke kampus soalnya dia mau pindah juga sama kayak aku" ujar Reyyan.

"Ya sudah hati-hati yah" pesan Salsa dan beranjak pergi.

"Sudah lama bro" tanya Reyyan dengan memeluk nya menyapa.

"Lumayan lah kalau bikin bolu bisa sudah mateng" jawab nya bergurau.

"Ya elah, yang pinter masak mah beda" ucap Reyyan menanggapi.

"Oke, mau sekarang atau ntar saja ke kampus nya?" lanjut Reyyan.

"Sekarang juga boleh, ayo" finalnya.

💢💢💢💢

Reyyan dan pemuda itu turun dari mobil nya. Reyyan melihat Asyifa yang sedang turun juga dari motor nya.

"Syifa!!" panggil nya.

Asyifa yang tak jauh dari Reyyan menoleh dan menghentikan langkahnya. Reyyan dan pemuda itu menghampiri.

"Baru datang?" tanya Reyyan dan di angguki oleh Syifa.

Syifa menoleh pada pemuda di samping saudara nya itu dan menatap ke Reyyan minta jawaban.

Reyyan tahu apa maksud nya dan memperkenalkan nya pada Asyifa.

"Ini Malik temen aku waktu di Jepang, dia mau pindah ke sini bareng sama aku" jelas nya.

Malik tertegun melihat Asyifa. Dia terdiam begitu lama yang membuat Syifa mengernyit heran.

Suara deheman dari Reyyan membuyarkan lamunan Malik.

"Eh, aku Malik" sapa nya memperkenalkan diri dan mengangkat tangan nya ingin berjabat.

Asyifa mengangguk tanpa menyambut tangan nya, Reyyan menoleh pada Malik dan merangkul pundak nya dengan sedikit memukul pelan.

"Aku duluan ya, bentar lagi mau ada kelas" pamit Asyifa dan di angguki Reyyan.

Asyifa melirik Malik yang masih saja menatap lekat dirinya tanpa mengalihkan pandangan nya dan itu membuat Asyifa tak suka.

"Sudah bro, dia memang seperti itu jangan di ambil hati" tegur Reyyan.

Malik menoleh dan tersenyum, dia kembali menatap punggung Syifa yang masih terlihat.

"Menarik" ucap nya dalam hati.

MAAF YAH YANG MENUNGGU LAMA, RIVIEW LAGI NGARET JADI MOHON DI MAAFKAN

DAN JANGAN LUPA LIKE COMMENT VOTE NYA JUGA OKE🤗

Terpopuler

Comments

keysha Azzahra

keysha Azzahra

masih teringal kelmbutan zidan kejeluarga,,karna ketlusn dan klembutn itu lah membekas sampai kpnpun,,walo pun zidan udah tenang disisi ny..

2021-07-25

0

Sudirman Sudirman

Sudirman Sudirman

ada masalah apa di keluarga reyyan sampe dia pergi ke jepang lama2 thor 🤔🤔

2021-06-14

0

Tri Hartatik

Tri Hartatik

wahh Malik jodohnya Asyifa tu😁😁

2021-02-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!